Hasil Belajar Penjasorkes Pembelajaran Inovatif

f. Evaluasi Evaluation, kemampuan mempertimbangkan mana yang baik dan mana yang buruk dan memutuskan untuk mengambil tindakan tertentu. 2. Afektif Penilaian afektif dibagi atas penilaian afektif secara umum budi pekerti dan penilaian afektif per mata pelajaran. Penilaian afektif dapat dilakukan melalui pengamatan dan interaksi langsung secara terus-menerus. Penilaian aspek ini pada umumnya dilakukan secara non ujian. 3. Psikomotor Penilaian aspek psikomotor dilakukan sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa. Penilaian psikomotor dilakukan dengan pengamatan terhadap keterampilan yang dilakukan oleh siswa. Dalam penilaian psikomotor perlu diperhatikan penilaian proses dan produk.

2.1.8 Hasil Belajar Penjasorkes

Belajar dapat membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik menjadi yang lebih baik. Pengalaman dalam belajar merupakan pengalaman yang dituju pada hasil yang akan dicapai siswa dalam proses belajar di sekolah. Menurut Poerwodarminto 1991:768, hasil belajar adalah hasil yang dicapai dilakukandikerjakan, dalam hal ini hasil belajar merupakan hasil pekerjaan, hasil penciptaan oleh seseorang yang diperoleh dengan ketelitian kerja serta perjuangan yang membutuhkan pikiran. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikinya setelah siswa itu melakukan kegiatan belajar. Pencapaian hasil belajar tersebut dapat diketahui dengan mengadakan penilaian tes hasil belajar mengikuti pelajaran uang diikuti oleh guru. Disamping itu guru dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar di sekolah. Sejalan dengan hasil belajar, maka dapat diartikan bahwa hasil belajar penjasorkes adalah nilai yang diperoleh siswa setelah melibatkan secara langsung aktif seluruh potensi yang dimilikinya baik aspek kognitif pengetahuan, afektif sikap dan psikomotor ketrampilan dalam proses belajar mengajar penjasorkes.

2.1.9 Pembelajaran Inovatif

Berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap rendahnya hasil belajar peserta didik, hal tersebut disebabkan proses pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran tradisional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher-centered, sehingga siswa menjadi pasif. Guru harus bijaksana dalam menentukan suatu model yang sesuai yang dapat menciptakan situasi dan kondisi kelas yang kondusif agar proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Suatu inovasi yang menarik mengiringi perubahan paradigma tersebut adalah ditemukan dan diterapkannya model-model pembelajaran inovatif dan konstruktif atau lebih tepat dalam mengembangkan dan menggali pengetahuan peserta didik secara konkret dan mandiri. Inovasi ini bermula dan diadobsi dari metode kerja para ilmuan dalam menemukan suatu pengetahuan baru. Berdasarkan alasan tersebut, maka sangatlah penting bagi para pendidik khususnya guru memahami karakteristik materi, peserta didik serta metodologi pembelajaran dalam proses pembelajaran terutama berkaitan pemilihan terhadap model-model pembelajaran modern. Dengan demikian proses pembelajaran akan lebih variatif, inovatif dan konstruktif dalam merekonstruksi wawasan pengetahuan dan implementasinya sehingga dapat meningkatkan aktifitas dan kreativitas peserta didik Trianto, 2007:3.

2.2 Pengertian Media Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Dokumen yang terkait

PENERAPAN BERMAIN BOLAVOLI API UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOLAVOLI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI MUKTIHARJO LOR KOTA SEMARANG TAHUN 2013

0 10 93

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR MELALUI PERMAINAN SASARAN PETAK BERANGKA PADASISWA KELAS IV SD NEGERI KAMBANGAN 03 TAHUN PELAJARAN 2012 2013

2 11 137

PENERAPAN PERMAINAN SHOOTPASS (SHOOTING PASSING ATAS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GENUKSARI 01 KOTA SEMARANG TAHUN 2012 2013

0 4 99

PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO MENGGUNAKAN PERMAINAN LEMPAR SASARAN SISWA KELAS IV SD NEGERI PUWOSARI 01 KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012 2013

4 68 97

PENERAPAN PERMAINAN BOLA BATAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPARAN ATAS DALAM PEMBELAJARAN BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VC SD NEGERI MANYARAN 01 SEMARANG

0 18 96

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI PENDEKATAN MODIFIKASI PERMAINAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SEMARANG KEC. BANJARNEGARA KAB. BANJARNEGARA TAHUN 2011

0 4 61

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI NOMOR 057215 LANGKAT TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 2 20

PENERAPAN METODE BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LARI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI 01 KARTASURA TAHUN AJARAN 2012 / 2013.

0 0 17

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JATIPURUS KECAMATAN PONCOWARNO KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013.

0 0 18

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TANGKAP BOLA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 1 17