Prinsip- Alat Bantu Pembelajaran

akan lebih variatif, inovatif dan konstruktif dalam merekonstruksi wawasan pengetahuan dan implementasinya sehingga dapat meningkatkan aktifitas dan kreativitas peserta didik Trianto, 2007:3.

2.2 Pengertian Media Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Media berasal dari bahasa Latin merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harafiah berarti, perantara atau pengantara, yaitu pengantara atau perantara sumber pesan. Beberapa ahli yang dikutip Sudrajat memberikan definisi tentang media pembelajaran diantaranya, Schram 1977 mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran. Sementara, Samsudin 2008:67 media pendidikan jasmani, artinya sarana yang bisa digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan yang berkaitan dengan pendidikan jasmani. Media dimaksud harus menunjang tujuan proses belajar mengajar dan juga membantu proses berfikir siswa agar dapat dengan segera memahami informasi yang dimaksud. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran pendidikan jasmani adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong proses belajar pada diri peserta didik yang berkaitan dengan pendidikan jasmani.

2.2.1 Prinsip-

prinsip Penggunaan Media Pembelajaran Pendidikan Jasmani Menurut Supardi,1992:59-60 pemilihan media untuk suatu proses belajar-mengajar perlu diperhatikan dan dilaksanakan secara cermat. Media proses belajar-mengajar ini banyak jenisnya dan beranekaragam. Agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk membelajarkan siswa, maka ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan diantaranya: a. Menunjang tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. b. Tepat guna dalam artian sesuai dengan materi atau bahan ajar yang akan disampaikan. c. Keadaan siswa yang meliputi kemampuan, pengetahuan, dan besarnya kelompok. d. Ketersediaan media itu di sekolah. e. Mutu teknis media itu harus terjamin. f. Biaya pembuatan, pengoperasian, pemeliharaan dan harganya

2.2.2 Alat Bantu Pembelajaran

2.2.2.1 Pengertian Alat Bantu Pembelajaran Alat bantu merupakan alat–alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyiapkan materi pembelajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan mempraktekkan sesuatu dalam proses pembelajaran. Jelas pula pengertian atau pengetahuan yang diperoleh. Dengan kata lain, alat peraga ini dimaksud untuk mengerahkan indera sebanyak mungkin suatu objek sehingga mempermudah persepsi. Manfaat alat bantu pembelajaran menurut Soekidjo, 2003 secara terperinci manfaat alat peraga antara lain sebagai berikut: 1. Menimbulkan minat sasaran pendidikan. 2. Mencapai sasaran yang lebih banyak. 3. Mempermudah penyampaian bahan pendidikan informasi oleh para pendidikan pelaku pendidikan. 4. Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan. Suatu alat pembelajaran dikatakan baik, apabila mempunyai tujuan pendidikan untuk mengubah pengetahuan, pengertian, pendapatan dan konsep- konsep, mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah laku yang baru. Selain itu alat bantu harus efisien dalam penggunaannya, dalam waktu yang singkat dapat mencangkup isi yang luas dan tempat yang diperlukan tidak terlalu luas. Penempatan alat bantu perlu diperhatikan ketepannya agar dapat diamati dengan baik oleh siswa. Efektif artinya memberikan hasil guna yang tinggi ditinjau dari segi pesanannya dan kepentingan siswa yang sedang belajar, sedangkan yang dimaksud komunikatif ialah bahwa media tersebut mudah untuk dimengerti maksudnya, sehingga membuat siswa menjadi lebih mudah dalam menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru. Penerapan permainan lebosa merupakan bentuk belajar lempar turbo yang mana nantinya siswa mempunyai sebuah target atau sasaran untuk dilemparkan. Pelaksanaanya menggunakan permainan yang menggunakan bola tenis yang dilemparkan kesasaran. Dalam bentuk pembelajarannya, siswa berusaha melempar bola tenis ke kaki teman mereka.

2.2.3 Pembelajaran Atletik Nomor Lempar

Dokumen yang terkait

PENERAPAN BERMAIN BOLAVOLI API UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOLAVOLI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI MUKTIHARJO LOR KOTA SEMARANG TAHUN 2013

0 10 93

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR MELALUI PERMAINAN SASARAN PETAK BERANGKA PADASISWA KELAS IV SD NEGERI KAMBANGAN 03 TAHUN PELAJARAN 2012 2013

2 11 137

PENERAPAN PERMAINAN SHOOTPASS (SHOOTING PASSING ATAS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GENUKSARI 01 KOTA SEMARANG TAHUN 2012 2013

0 4 99

PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO MENGGUNAKAN PERMAINAN LEMPAR SASARAN SISWA KELAS IV SD NEGERI PUWOSARI 01 KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012 2013

4 68 97

PENERAPAN PERMAINAN BOLA BATAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPARAN ATAS DALAM PEMBELAJARAN BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VC SD NEGERI MANYARAN 01 SEMARANG

0 18 96

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI PENDEKATAN MODIFIKASI PERMAINAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SEMARANG KEC. BANJARNEGARA KAB. BANJARNEGARA TAHUN 2011

0 4 61

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI NOMOR 057215 LANGKAT TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 2 20

PENERAPAN METODE BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LARI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI 01 KARTASURA TAHUN AJARAN 2012 / 2013.

0 0 17

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JATIPURUS KECAMATAN PONCOWARNO KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013.

0 0 18

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TANGKAP BOLA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 1 17