Periklanan Promosi Penjualan Strategi Bauran Promosi

pembeli dan penjual bersama-sama dalam suatu hubungan pertukaran; menciptakan arus informasi antara pembeli dan penjual yang membuat kegiatan pertukaran lebih efisien; dan memungkinkan semua pihak untuk mencapai persetujuan pertukaran yang memuaskan. Sarana komunikasi bauran promosi yang biasa digunakan perusahaan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Sarana Komunikasi Bauran Promosi Iklan Promosi Penjualan Hubungan Masyarakat Penjualan Pribadi Pemasaran Langsung • Iklan cetak dan siaran • Kemasan luar • Sisipan kemasan film • Brosur dan buklet • Poster dan liflet • Direktori • Cetak ulang iklan • Reklame • Tanda pajangan • Pajangan di tempat pembelian • Bahan audiovisual • Simbol dan logo • Videotape • Kontes, permainan, undian, lotere • Cenderamata dan hadiah • Contoh produk • Pekan raya dan pameran dagang • Pameran • Peragaan • Kupon • Rabat • Pembiayaan bunga rendah • Hiburan • Potongan harga tukar tambah • Program berkelanjutan • Promosi bersama tie-in • Peralatan pers • Ceramah • Seminar • Laporan tahunan • Sumbangan amal • Peran sebagai sponsor • Pemberitaan • Hubungan lingkungan tetangga • Lobi • Majalah perusahaan • Acara-acara • Presentasi pemasaran • Pertemuan penjualan • Contoh produk • Pekan raya dan pameran dagang • Katalog • Surat • Telemarketing • Belanja elektronik • Belanja TV • Surat faks • E-mail • Voice mail Sumber : Philip Kotler, 2005

3.1.3.1. Periklanan

Menurut Swastha 1984, periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu. Tujuan periklanan yang terutama adalah menjual atau meningkatkan penjualan barang, jasa, atau ide. Selain itu fungsi iklan antara lain, yaitu : 1 Memberikan informasi; 2 Membujuk atau mempengaruhi; 3 Menciptakan kesan; 4 Memuaskan keinginan; dan 5 sebagai alat komunikasi. Adanya kegiatan periklanan sering mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera, meskipun banyak juga penjualan yang baru terjadi pada waktu mendatang. Kotler 2005, mendefinisikan periklanan sebagai segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang, atau jasa secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Pada pengembangan program periklanan, ada lima keputusan utama yang harus diambil dalam pembuatan program periklanan yang biasa disebut lima M , yaitu antara lain : 1. Mission misi : apakah tujuan periklanan ? 2. Money uang : berapa banyak yang dapat dibelanjakan ? 3. Message pesan : pesan apa yang harus disampaikan ? 4. Media media : media apa yang digunakan ? 5. Measurement Pengukuran : bagaimana mengevaluasi hasilnya ? Lima keputusan utama yang harus diambil dalam pembuatan program periklanan dapat dilihat dalam Gambar 1. Gambar 1. Lima M dalam Periklanan Sumber : Philip Kotler, 2005

3.1.3.2. Promosi Penjualan

Promosi penjualan menurut Kotler 2005, adalah berbagai kumpulan alat-alat insentif, yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Dalam perusahaan, bagian promosi penjualan dapat mengadakan kerjasama dengan kelompokbadan lain seperti MISI MISSION • Sasaran Penjualan • Tujuan Periklanan UANG MONEY Faktor-faktor yang dipertimbangkan : • Tahap PLC siklus hidup produk • Pangsa pasar dan basis konsumen • Persaingan dan gangguan • Frekuensi periklanan • Kemungkinan substitusi produk PESAN MESSAGE • Pembuatan pesan • Evaluasi dan pemilihan pesan • Pelaksanaan produk • Kajian ulang tangguang jawab sosial MEDIA Langkah-langkah dalam menentukan media : • Dampak, frekuensi, jangkauan • Jenis media utama • Wahana media tertentu • Penentuan waktu media • Alikasi media secara geografis PENGUKURAN MEASUREMENT • Dampak komunikasi • Dampak penjualan konsumen, dealer, distributor, atau bagian lain dalam departemen pemasaran. Sedangkan pada tingkat pengecer, kegiatan promosi penjualannya terutama ditujukan pada konsumen. Promosi penjualan dapat digunakan untuk memperoleh efek jangka pendek seperti mendramatisir tawaran produk dan meningkatkan penjualan yang telah merosot. Menurut Swastha 1984, promosi penjualan didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan, dan publisitas, yang mendorong efektivitas pembelian konsumen dan pedagang dengan menggunakan alat-alat seperti peragaan, pameran, demonstrasi, dan sebagainya. Alat promosi penjualan, seperti kupon, konter, hadiah, dan sejenisnya menawarkan tiga manfaat yang berbeda, yaitu : a. Komunikasi : promosi penjualan mendapat perhatian dan mungkin akan mengarahkan konsumen ke produk tersebut. b. Insentif : promosi penjualan menggabungkan suatu konsesi, dorongan, atau kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen. c. Ajakan : promosi penjualan merupakan ajakan yang jelas untuk terlibat dalam transaksi tersebut sekarang.

3.1.3.3. Hubungan Masyarakat