Pengaruh Supervisi Akademik terhadap Kompetensi Profesional Guru

68 BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Pengaruh Supervisi Akademik terhadap Kompetensi Profesional Guru

Pengujian hipotesis I yang menyatakan ada pengaruh supervisi akademik terhadap kompetensi profesional guru SD se Kecamatan Pekalongan Utara dapat dilihat dari analisis regresi sederhana antara variabel bebas supervisi akademik SA dan variabel terikat kompetensi profesional guru KPG. Hasil analisis menggunakan program SPSS 14 dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1 Hasil Analisis Pengaruh Supervisi Akademik terhadap Kompetensi Profesional Guru SD se Kecamatan Pekalongan Utara Coefficients a 258.843 15.316 16.900 .000 .927 .162 .438 5.731 .000 Constant Supervisi akademik Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: Kompetensi profesional guru a. Nampak pada tabel 4.1, koefisien regresi 0,927 dan konstanta sebesar 258.843, sehingga diperoleh model regresi: KPG = 0,927 SA + 258,843 ..............................................1 Persamaan 1 tersebut menunjukkan bahwa setiap terjadi perubahan kualitas supervisi akademik oleh kepala sekolah menurut persepsi guru sebesar satu satuan akan diikuti dengan perubahan kompetensi professional guru sebesar 0,927, begitu juga sebaliknya. Secara umum nampak bahwa dengan berubahnya kualitas supervisi akademik menurut persepsi guru ke arah yang lebih baik, maka akan diikuti pula peningkatan kompetensi professional guru yang lebih baik pula, 69 begitu juga sebaliknya dengan adanya perubahan supervisi akademik ke arah negatif akan diikuti dengan menurunnya kompetensi professional guru. Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram pencar pada grafik berikut. KPG = 0.927SA + 258.843 R 2 = 0.192 50 100 150 200 250 300 350 400 450 20 40 60 80 100 120 Supervisi Akadem ik SA K o m p et en si P ro fesi o n al G u ru K P G Gambar 4.1 Diagram Pencar Pengaruh Supervisi Akademik SA terhadap Kompetensi Profesional Guru KPG Berdasarkan grafik tersebut nampak bahwa titik-titik tersebar pada sumbu X supervisi akademik pada daerah 57-110 dan pada sumbu Y kompetensi profesional guru dengan daerah 295-419, yang berarti bahwa kualitas supervisi akademik menurut persepsi guru dalam kategori baik dan sangat baik, demikian juga dengan kompetensi profesional guru berada dalam kategori baik dan sangat baik. Dalam grafik tersebut nampak pula bahwa model regresi memiliki koefsien arah kemiringan yang positif, yang berarti bahwa supervisi akademik berbanding lurus dengan kompetensi profesional guru. Dengan kata lain semakin baik supervisi akademik maka semakin baik pula kompetensi profesional guru, begitu pula sebaliknya. 70 Model regresi tersebut diuji kebermaknaannya menggunakan uji t seperti nampak pada tabel 4.1, nilai t hitung sebesar 5,731 dengan nilai signifikansi 0,000 0,05, sehingga hipotesis I diterima, yang berarti ada pengaruh positif yang signifikan supervisi akademik terhadap kompetensi profesional guru SD se Kecamatan Pekalongan Utara. Besarnya kontribusi supervisi akademik terhadap kompetensi profesional guru dapat dilihat dari nilai R square sebesar 0,192 artinya perubahan kompetensi profesional guru karena pengaruh perubahan supervisi akademik sebesar 19,2 lihat tabel 4.2 Tabel 4.2 Kontribusi Supervisi Akademik terhadap Kompetensi Profesional Guru Model Summary .438 a .192 .186 24.07390 32.841 1 138 .000 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate F Change df1 df2 Sig. F Change Change Statistics Predictors: Constant, Supervisi akademik a. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa kompetensi profesional guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pekalongan Utara tergolong tinggi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Kompetensi Profesional Guru No Interval Kriteria f 1 354-420 Sangat tinggi 46 33 2 287-353 Tinggi 94 67 3 219-286 Cukup 4 152-218 Rendah 5 84-151 Sangat rendah Jumlah 140 100 71 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa sebanyak 67 guru SD Negeri di Kecamatan Pekalongan Utara tergolong tinggi dan selebihnya 33 dalam kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru SD Negeri di Kecamatan Pekalongan Utara telah menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu, menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu, mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif, mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri. Hal ini berbeda jauh dari laporan Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Kota Pekalongan tahun 2006 yang menyatakan bahwa kompetensi profesional guru SD di Kecamatan Pekalongan Utara mencapai 42,05. Adanya perbedaan ini menunjukkan bahwa kompetensi guru selama dua tahun ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini dimungkinkan karena adanya tuntutan dari guru itu sendiri untuk menunjukkan kompetensinya secara lebih maju. Ada indikasi bahwa guru mengalami peningkatan dalam memahami materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn. Ada indikasi pula bahwa para guru SD negeri di Kecamatan Pekalongan Utara telah berupaya meningkatkan penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada masing-masing mata pelajaran yang diampu, mampu mengembangkan materi secara lebih kreatif, mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif serta memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk 72 mengembangkan diri. Kemampuan profesional ini ditunjang dari adanya pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah. Dari analisis ini juga diperoleh gambaran bahwa supervisi ini memberikan peranan terhadap perubahan kompetensi profesional guru sebesar 19,2. Berdasarkan data juga diperoleh gambaran bahwa kualitas supervisi akademik oleh kepala sekolah menurut persepsi guru tergolong sangat baik. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Supervisi Akademik No Interval Kriteria f 1 93-110 Sangat baik 86 61,43 2 76-92 Baik 42 30,00 3 58-75 Cukup 10 7,14 4 41-57 Kurang baik 2 1,43 5 22-40 Tidak baik 0,00 Jumlah 140 100 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa sebanyak 61,43 guru SD Negeri di Kecamatan Pekalongan Utara menyatakan bahwa pelaksanaan supervisi akademik tergolong sangat baik, selebihnya 30 guru menyatakan baik, 7,14 menyatakan cukup dan hanya 1,43 yang menyatakan kurang baik. Dari data ini diperoleh gambaran bahwa supervisi akademik telah dilakukan dengan sangat baik dalam arti telah dilakukan identifikasi masalah dan kebutuhan, direncanakan, dilaksanakan dan ditindaklanjuti atas hasil supervisi. Hal ini mengindikasikan bahwa kepala sekolah telah mampu mengidentifikasi kebutuhan supervisi akademik. Kepala sekolah juga mampu merencanakan supervisi akademik secara sangat baik dalam arti mampu membuat perencanaan supervisi dengan berpedoman pada landasan-landasan supervisi, 73 menyampaikan tujuan, menentukan bentuk pendekatan, menyampaikan kawasan yang akan disupervisi, menyusun jadwal pelaksanaan supervisi, membuat rancangan operasional, mengidentifikasi sumber daya, dan menyampaikan sasaran supervisi akademik. Dalam pelaksanaannya kepala sekolah mampu melaksanakan supervisi akademik secara berkelanjutan, menempatkan pertumbuhan kompetensi guru, terbuka dalam pelasanaan supervisi, berusaha membantu permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran, melibatkan guru dalam pelaksanaan supervisi, menerapkan pendekatan supervisi dengan tepat, menggunakan teknik-teknik supervisi dengan tepat, memanfaatkan berbagai sumber dan memanfaatkan teknologi informasi. Sebagai tindak lanjut dari supervisi, kepala sekolah juga mampu menyusun kriteria keberhasilan supervisi akademik, mengembangkan instrumen supervisi akademik sesuai dengan kebutuhan, melaksanakan evaluasi hasil supervisi, menyusun program tindak lanjut dan menyusun prosedur monitor evaluasi supervisi. Kualitas pelaksanaan supervisi ini yang mendorong secara langsung kepada guru untuk terus mengembangkan keprofesionalan guru dalam melaksanakan tugasnya. Seperti halnya pendapat Sahertian 2000: 17 menyatakan bahwa supervisi merupakan usaha mesti-muli, mengkoordinasi dan membimbing secara kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah, baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran.seperti halnya dengan Bafadal 2003:47 yang menyatakan bahwa supervisi pendidikan merupakan aktifitas membantu guru meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugasnya, khususnya 74 dalam mengelola proses belajar mengajar dan memiliki tujuan akhir agar guru semakin mampu mengelola proses pembelajaran secara efektif dan efisien. Efektif tidaknya proses pembelajaran salah satunya dipengaruhi oleh kompetensi profesional guru dalam pembelajaran. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian oleh Mardiyono 2001 yang memberikan gambaran bahwa semakin sering kegiatan supervisi akademik dilaksanakan secara profesional oleh kepala sekolah maka akan meningkatkan kualitas pengajaran yang dilakukan oleh guru. Penelitian serupa oleh Puspowati 2003 yang menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara supervisi kunjungan kelas yang dilakukan kepala sekolah dengan kinerja guru di Kecamatan Semarang Barat. Supervisi kunjungan kelas dapat memacu guru untuk meningkatkan pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil kerja ataupun prestasi kerja,

4.2 Pengaruh Partisipasi Guru dalam KKG terhadap Kompetensi