Pengaruh Partisipasi Guru dalam KKG terhadap Kompetensi

74 dalam mengelola proses belajar mengajar dan memiliki tujuan akhir agar guru semakin mampu mengelola proses pembelajaran secara efektif dan efisien. Efektif tidaknya proses pembelajaran salah satunya dipengaruhi oleh kompetensi profesional guru dalam pembelajaran. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian oleh Mardiyono 2001 yang memberikan gambaran bahwa semakin sering kegiatan supervisi akademik dilaksanakan secara profesional oleh kepala sekolah maka akan meningkatkan kualitas pengajaran yang dilakukan oleh guru. Penelitian serupa oleh Puspowati 2003 yang menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara supervisi kunjungan kelas yang dilakukan kepala sekolah dengan kinerja guru di Kecamatan Semarang Barat. Supervisi kunjungan kelas dapat memacu guru untuk meningkatkan pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil kerja ataupun prestasi kerja,

4.2 Pengaruh Partisipasi Guru dalam KKG terhadap Kompetensi

Profesional Guru Pengujian hipotesis II yang menyatakan ada pengaruh partisipasi guru dalam KKG terhadap kompetensi profesional guru SD se Kecamatan Pekalongan Utara dapat dilihat dari analisis regresi sederhana antara variabel bebas partisipasi guru dalam KKG PG dan variabel terikat kompetensi profesional guru KPG. Hasil analisis menggunakan program SPSS 14 dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut. 75 Tabel 4.5 Hasil Analisis Pengaruh Partisipasi Guru dalam KKG terhadap Kompetensi Profesional Guru SD se Kecamatan Pekalongan Utara Coefficients a 293.543 8.476 34.631 .000 .558 .088 .475 6.347 .000 .475 Constant Partisipasi guru dalam KKG Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Partial Correlations Dependent Variable: Kompetensi profesional guru a. Nampak pada tabel 4.5, koefisien regresi 0,558 dan konstanta sebesar 293.543, sehingga diperoleh model regresi: KPG = 0,558 PG + 293,543 ..............................................2 Persamaan 1 tersebut menunjukkan bahwa setiap terjadi perubahan partisipasi guru dalam KKG sebesar satu satuan akan diikuti dengan perubahan kompetensi professional guru sebesar 0,558, begitu juga sebaliknya. Secara umum nampak bahwa dengan berubahnya partisipasi guru dalam KKG ke arah yang lebih baik, maka akan diikuti pula peningkatan kompetensi professional guru yang lebih baik pula, begitu juga sebaliknya dengan adanya perubahan partisipasi guru dalam KKG kea rah negatif akan diikuti dengan menurunnya kompetensi professional guru. Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram pencar pada grafik berikut. 76 KPG = 0.558PG + 293.54 R 2 = 0.226 50 100 150 200 250 300 350 400 450 20 40 60 80 100 120 140 Partisipasi Guru dalam KKG PG K o m p et en si P ro fesi o n al G u ru K P G Gambar 4.2 Diagram Pencar Pengaruh Partisipasi Guru dalam KKG PG terhadap Kompetensi Profesional Guru KPG Berdasarkan grafik tersebut nampak bahwa titik-titik tersebar pada sumbu X partisipasi guru dalam KKG pada daerah 37-125 dan pada sumbu Y kompetensi profesional guru dengan daerah 295-419, yang berarti bahwa partisipasi guru dalam KKG PG dalam kategori baik dan sangat baik. Dalam grafik tersebut nampak pula bahwa model regresi memiliki koefsien arah kemiringan yang positif, yang berarti bahwa partisipsi guru dalam KKG berbanding lurus dengan kompetensi profesional guru. Dengan kata lain semakin baik partisipasi guru dalam KKG maka semakin baik pula kompetensi profesional guru, begitu pula sebaliknya. Model regresi tersebut diuji kebermaknaannya menggunakan uji t seperti nampak pada tabel 4.1, nilai t hitung sebesar 6,347 dengan nilai signifikansi 0,000 0,05, sehingga hipotesis II diterima, yang berarti ada pengaruh positif yang 77 signifikan partisipasi guru dalam KKG terhadap kompetensi profesional guru SD se Kecamatan Pekalongan Utara. Besarnya kontribusi partisipasi guru dalam KKG terhadap kompetensi profesional guru dapat dilihat dari nilai R square sebesar 0,220 artinya perubahan kompetensi profesional guru karena pengaruh partisipasi guru dalam KKG sebesar 22,0 lihat tabel 4.6 Tabel 4.6 Kontribusi Partisipasi Guru dalam KKG terhadap Kompetensi Profesional Guru Model Summary .475 a .226 .220 23.56600 40.284 1 138 .000 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate F Change df1 df2 Sig. F Change Change Statistics Predictors: Constant, Partisipasi guru dalam KKG a. Partisipasi guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pekalongan Utara dalam KKG tergolong tinggi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.7. Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Partisipasi Guru dalam KKG No Interval Kriteria f 1 106-125 Sangat baik 43 31 2 86-105 Baik 53 38 3 66-85 Cukup 24 17 4 46-65 Kurang baik 14 10 5 25-45 Tidak baik 6 4 Jumlah 140 100 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa sebanyak 38 guru SD Negeri di Kecamatan Pekalongan Utara telah berpartisipasi secara aktif dalam KKG bahkan 31 guru tingkat keaktifannya dalam kategori baik, namun demikian masih ada 17 dalam kategori cukup, 10 kurang baik dan 4 tidak 78 baik. Dari data ini menunjukkan bahwa masih banyak guru yang terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pelestarian KKG di Kecamatan Pekalongan Utara. Adanya peningkatan kompetensi profesional guru SD Negeri di Kecamatan Pekalongan Utara ini juga terkait erat dengan partisipasi guru dalam mengikuti Kelompok Kerja Guru KKG. Tingginya aktivitas guru dalam mengikuti kegiatan KKG secara aktif terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pelestarian KKG, memberikan kontribusi yang nyata terhadap kompetensi profesional guru dalam melaksanakan pembelajaran. Bahkan kontribusi partisipasi guru dalam KKG ini terhadap kompetensi profesional guru mencapai 22,0 dan lebih besar daripada perananan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah. Hal ini berarti bahwa KKG mampu mendorong guru untuk terus meningkatkan keprofesionalan guru. Hal ini disebabkan karena partisipasi guru dalam KKG akan bersentuhan langsung dengan kegiatan-kegiatan di kelompok kerja guru yang berkaitan erat dengan peningkatan kinerja guru. KKG merupakan salah satu wadah pembinaan profesional bagi para guru yang tergabung dalam organisasi gugus sekolah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Gugus sekolah merupakan sekelompok atau gabungan dari 3-8 sekolah dasar yang memiliki tujuan dan semangat maju bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui penerapan sistem pembinaan profesional. Sistem pembinaan profesional diberikan pada guru dengan penekanan pada bantuan pelayanan profesi berdasarkan kebutuhan guru-guru di lapangan melalui wadah pembinaan pembinaan profesional. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan profesional guru sekolah dasar dalam meningkatkan mutu proses dan hasil belajar dengan mendayagunakan segala sumber daya dan potensi yang 79 dimiliki sekolah, tenaga kependidikan dan masyarakat sekitar. Keterlibatan guru dalam KKG akan mendapatkan informasi yang berguna bagi peningkatan kualitas pembelajaran karena kegiatan KKG tersebut banyak membahas masalah-masalah yang dialami guru dalam pembelajaran untuk dipecahkan secara bersama-sama sehingga meningkatkan semangat teman sejawat dalam rangka mengembangkan pembelajaran. Kegiatan-kegiatan inilah yang bersentuhan secara langsung dengan guru dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Broto Sedjati 2001 yang menyipulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara keikutsertaan guru dalam KKG dengan kemampuan profesional guru SD di Kota Semarang.

4.3 Pengaruh Supervisi Akademik dan Partisipasi Guru dalam KKG