Berdasarkan perolehan data skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tersebut, dilakukan uji-t untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan
kemampuan awal antara kelompok kontol dan kelompok eksperimen. Berdasarkan hasil penghitungan uji-t dengan bantuan aplikasi SPSS 16, diperoleh hasil t
h
= 0,05, df = 62 pada taraf signifikansi 5, dan P = 0,909. Nilai P lebih besar dari taraf
signifikansi 0,05 maka hasil pretest tersebut dinyatakan tidak ada perbedaan kemampuan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Selanjutnya, setelah mengetahui skor awal masing-masing kelompok, baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen yang menghasilkan kesimpulan
tidak ada perbedaan kemampuan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, langkah berikutnya adalah memberikan perlakuan pada tiap
kelompok. Pada kelompok eksperimen pembelajaran memahami teks eksposisi dilakukan dengan menggunakan teknik GIST sedangkan pada kelompok kontrol
pembelajaran memahami teks eksposisi dilakuakan tanpa mmenggunakan teknik GIST.
Langkah berikutnya, setelah kedua kelompok selesai mendapatkan perlakuan dari total empat kali perlakuan, kemudian dilaksanakan tes akhir posttest.
Hasil posttest diperoleh skor rata-rata kelompok kontrol sebesar 19,15 sedangkan kelompok eksperimen sebesar 22,40. Berdasarkan hasil perhitungan dengan
menggunakan uji-t diperoleh hasil t
h
= 6,479, df = 62 pada taraf signifikansi 5, dan nilai P = 0,00 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Nilai P yang lebih kecil dari
taraf signifikansi mengindikasikan bahwa ada perbedaan kemampuan memahami teks eksposisi yang signifikan antara peserta didik yang dalam pembelajaran
menggunakan teknik GIST dengan peserta didik yang dalam pembelajaran tidak menggunakan teknik GIST.
Teknik GIST ini menurut Cuningham cocok digunakan untuk membantu peserta didik dalam memahami isi dari suatu bacaan melalui tahap membaca,
menemukan informasi penting yang terdapat pada tiap paragraf, kemudian menyusun informasi penting tersebut dengan menggunakan kalimat sendiri. Selain membantu
siswa dalam memahami bacaan, teknik ini juga mampu membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis.
2. Tingkat Keefektifan Penggunaan Teknik GIST dalam Pembelajaran
Memahami Teks Eksposisi pada Peserta Didik Kelas VII di SMPN 1 Pakem
Tingkat keefektifan teknik GIST dalam pembelajaran memahami teks
eksposisi kelas VII SMPN 1 Pakem dapat dilihat setelah mendapat perlakuan. Skor posttest kelompok eksperimen yang mendapat pembelajaran memahami teks
eksposisi dengan menggunakan teknik GIST mengalami peningkatan rata-rata sebesar 3,187. Skor posttest kelompok kontrol yang mendapat pembelajaran tanpa
menggunakan teknik GIST sebenarnya juga mengalami peningkatan sebesar 0,500, namun dari hasil penghitungan dengan menggunakan uji-t hasil tersebut dinyatakan
tidak signifikan, Peningkatan skor
pretest dan posttest
pada kelompok kontrol mengindikasikan bahwa pembelajaran memahami teks eksposisi tanpa menggunakan
suatu teknik tidak memberikan hasil yang maksimal. Hasil analisis uji-t data skor pretest dan posttest kemampuan memahami
teks eksposisi kelompok eksperimen diperoleh nilai t
h
sebesar 8,684 dengan df = 31 dan P =0,000. Syarat untuk dinyatakan signifikan adalah jika nilai P lebih kecil dari
taraf signifikansi 0,05 dan dari hasil tersebut nilai P adalah 0,000 yang artinya signifikan. Hasil analisis uji-t data pretest dan posttest kelompok kontrol diperoleh
nilai t
h
sebesar 1,072 dengan df = 31 dan P 0,292. Nilai P lebih besar dari taraf sinifikansi 0,05 sehingga hasil uji-tdari kelompok kontrol dinyatakan tidak
signifikan. . Hasil gain score pretest dan posttest kelompok eksperimen diperoleh nilai
gain score sebesar 3,687, N = 32 dan standar deviasi = 2,402. Nilai tersebut
mengindikasikan adanya peningkatan skor pretest dan posttest. Sedangkan pada kelas kontrol nilai gain score mengalami peningkatan 0,500, N = 32 dan standar
deviasi 2,639. Skor kelompok kontrol juga mengalami peningkatan, namun pada saat diuji dengan menggunakan rumus uji-t peningkatan nilai pada kelompok kontrol
dinyatakan tidak signifikan. Pengujian teknik GIST untuk pembelajaran memahami teks eksposisi di
SMPN1 Pakem peneliti sadari tidak sepenuhnya lancar. Beberapa permasalahan muncul disebabkan hal-hal berikut: 1 peserta didik belum pernah mengenal teknik
GIST; 2 peserta didik pada awalnya masih kebingungan untuk mengikuti pembelajaran; 3 beberapa peserta didik merasa bosan ketika pembelajaran di jam
akhir, namun hal tersebut dapat diatasi dengan cara membuat gemes yang membuat peserta didik aktif dan kembali bersemangat untuk mengikuti pembelajaran.
Teknik GIST merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan oleh peserta didik untuk memahami isi bacaan. Tidak hanya untuk teks eksposisi saja
teknik ini juga dapat diaplikasikan untuk teks berjenis narasi. Dari pemaparan yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa
teknik GIST efektif digunakan untuk pembelajaran memahami teks eksposisi pada peserta didik kelas VII di SMPN 1 Pakem Sleman.
D. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini mencakup peizinan dan keterbatasan waktu penelitian. Berkaitan dengan perizinan, sekolah sedang bersiap untuk kembali
melaksanakan kurikulum KTSP sehingga izin untuk melakukan penelitian menjadi sedikit terhambat, namun hal tersebut dapat diatasi.
Keterbatasan waktu yang dimiliki sekolah juga merupakan hambatan lain. Pembelajaran dengan menggunakan teknik GIST ini membutuhkan waktu yang
cukup lama apabila siswa belum memahami langkah-langkahnya. Namun, dengan
penjelasan yang rinci dari pendidik dan perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran peserta didik mampu memahami langkah GIST dengan baik. Selain itu
jam pelajaran Bahasa Indonesia dalam satu minggu hanya 4 jam pelajaran saja sehingga diperlukan waktu atau jam tambahan di luar jam sekolah. Namun,
keterbatasan waktu tidak menjadi kendala yang berat dalam penelitian ini.