KEEFEKTIFAN METODE GIST (GENERATING INTERACTION SCHEMATA AND TEXT) BERORIENTASI PENGALAMAN PADA PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN : Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

(1)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KEEFEKTIFAN METODE GIST (GENERATING INTERACTION

SCHEMATA AND TEXT) BERORIENTASI PENGALAMAN PADA

PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh Raswati NIM 0906603

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KEEFEKTIFAN METODE GIST (GENERATING

INTERACTION SCHEMATA AND TEXT) BERORIENTASI

PENGALAMAN PADA PEMBELAJARAN MEMBACA

PEMAHAMAN

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh Raswati

sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Raswati 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013


(4)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013


(5)

v

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK

“KEEFEKTIFAN METODE GIST (GENERATING INTERACTION

SCHEMATA AND TEXT) BERORIENTASI PENGALAMAN PADA

PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN (Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)”

Raswati NIM 0906603

Penelitian ini dilatarbelakangi kurangnya penguasaan metode membaca siswa, yang berdampak pada rendahnya kemampuan membaca pemahaman dan minat baca siswa. Rumusan dalam penelitian ini: 1) bagaimana profil siswa kelas VII-7 SMPN 9 Bandung dalam pembelajaran membaca pemahaman; 2) bagaimana rancangan pembelajaran membaca pemahaman dengan metode GIST (Generating Interaction

Schemata and Text) berorientasi pengalaman pada siswa kelas VII-7 SMPN 9

Bandung; 3) bagaimana proses pembelajaran membaca pemahaman dengan metode GIST (Generating Interaction Schemata and Text) berorientasi pengalaman pada siswa kelas VII-7 SMPN 9 Bandung; 4) seberapa tinggi tingkat keefektifan metode GIST (Generating Interaction Schemata and Text) berorientasi pengalaman dalam pembelajaran membaca pemahaman pada siswa kelas VII-7 SMPN 9 Bandung.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu dengan desain penelitian pretes-postes pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (pretest-posttest Control Group). Teknik penelitian meliputi teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan tes. Serta teknik pengolahan data berupa pengolahan data kuantitatif yang meliputi uji normalitas data dengan rumus chi-kuadrat, uji homogenitas data dengan rumus varian, dan pengujian hipotesis dengan rumus uji t. Sumber data penelitian ini siswa kelas VII-7 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-8 sebagai kelas kontrol. Data hasil penelitian berupa hasil tes siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan sesudah diberikan perlakuan berupa soal objektif sebanyak 30 soal untuk pretes dan 30 soal untuk postes, masing-masing soal dilengkapi dengan tiga wacana.

Hasil penghitungan data dengan rumus chi-kuadrat dan varian menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal dan homogen. Sementara itu hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa thitung = 1,485 dan ttabel = 1,296, sehingga

thitung (1,485) > ttabel (1,296). Berdasarkan hasil uji t tersebut maka dapat disimpulkan

metode GIST (Generating Interaction Schemata and Text) berorientasi pengalaman efektif diterapkan pada pembelajaran membaca pemahaman.


(6)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

The research was based on the lack of student mastery of reading methods, which adversely affects the ability of reading comprehension and reading interests of students. The formulation in this study: 1) how the profile class VII-7 SMP 9 Bandung in teaching reading comprehension; 2) how the reading comprehension lesson plan with methods GIST (Generating Interaction Schemata and Text)-oriented experience in class VII-7 SMP 9 Bandung); 3)how the process of learning to read with comprehension methods GIST (Generating Interaction Schemata and Text)-oriented experience in class VII-7 SMP 9 Bandung; 4) how high the level of effectiveness of the method GIST (Generating Interaction Schemata and Text)-oriented experience in learning to read understanding in students of class VII-7 SMP 9 Bandung.

The method used in this study is the method of quasi-experimental research design with pretest-posttest in the experimental group and the control group (pretest-posttest control group). Engineering research includes data collection techniques such as interviews, observation and tests. As well as data processing techniques in the form of quantitative data processing including normality test data with the chi-square formula, the formula test of homogeneity of variance data, and testing hypotheses with t test formula. The research data source class VII-7 as an experimental class and class VII-8 as a control class. Research data of test results and the experimental grade class before and after the control treatment in the form of questions about the objectives of 30 to 30 questions at pretest and posttest, each equipped with three discourse about.

Data calculation formula results with chi-square and variance showed that the study data were normally distributed and homogeneous. While the results of hypothesis testing showed that t = 1.485 and the table = 1.296, so that t (1,485)> t table (1,296). Based on the results of the t test method, it can be concluded GIST (Generating Interaction Schemata and Text)-oriented learning experience effectively applied to reading comprehension.


(7)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013


(8)

vi

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ASTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Anggapan Dasar Penelitian ... 6

G. Hipotesis ... 7

H. Definisi Operasional ... 7

BAB II METODE GIST (GENERATING INTERACTION SCHEMATA AND TEXT) BERORIENTASI PENGALAMAN PADA PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN A. Pengertian Membaca ... 9

B. Ihwal Membaca Pemahaman ... 10

1. Pengertian Membaca Pemahaman ... 10

2. Tujuan Membaca Pemahaman ... 12

3. Faktor-faktor yang Mepengaruhi Keterampilan Membaca Pemahaman . 13 4. Parameter Membaca Pemahaman ... 14


(9)

vii

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Ihwal Metode GIST (Generating Interaction Schemata and Text) ... 17

1. Penjelasan Metode GIST ... 17

2. Tahapan Pelaksanaan Membaca Menggunakan Metode GIST ... 17

D. Ihwal Pembelajaran Berorientasi Pengalaman (Experience Learning) ... 18

1. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pembelajaran Berorientasi Pengalaman ... 19

E. Penggunaan Metode GIST Berorientasi Pengalaman dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 22

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 23

1. Populasi ... 23

2. Sampel ... 24

C. Teknik Pengumpulan Data ... 25

D. Instrumen Penelitian ... 27

1. Instrumen Perlakuan ... 27

2. Insrumen Wawancara ... 41

3. Instrumen Observasi ... 41

4. Instrumen Tes ... 47

a. Uji Coba Instrumen ... 50

1) Uji Validitas ... 50

2) Uji Reliabelitas Tes ... 50

3) Tingkat Kesukaran ... 51

4) Daya Pembeda ... 52

E. Teknik Pengolahan Data ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 56


(10)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ... 60

1. Uji Normalitas Distribusi Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 60

a. Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen ... 61

b. Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen ... 64

c. Uji Normalitas Data Pretes Kelas Kontrol ... 67

d. Uji Normalitas Data Postes Kelas Kontrol ... 70

2. Uji Homogenitas Data Pretes-Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 73

a. Uji Homogenitas Data Pretes-Postes Kelas Eksperimen ... 73

b. Uji Homogenitas Data Pretes-Postes Kelas Kontrol ... 74

3. Uji Hipotesis ... 74

C. Pembahasan penelitian ... 78

1. Pembahasan Hasil Penelitian ... 78

2. Profil Siswa dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 80

3. Rancangan Pembelajaran Memabca Pemahaman ... 82

4. Pembahasan Proses Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Metode GIST Berorientasi pengalaman ... 83

5. Tingkat Keefektifan Metode GIST Berorientasi Pengalaman dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 86

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 86

B. Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 89


(11)

1

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Aktivitas dan tugas membaca dalam dunia pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat ditawar-tawar. Sebagian besar pemerolehan ilmu dilakukan oleh peserta didik melalui aktivitas membaca. Selain itu membaca juga merupakan keterampilan penting dalam mengembangkan kemampuan berbahasa seorang siswa, karena proses belajar yang efektif antara lain dilakukan melalui membaca. Nurgiyantoro (2010: 368) mengungkapkan kegiatan membaca merupakan aktivitas mental memahami apa yang dituturkan pihak lain melalui sarana tulisan. Berbekal pada tingkat pemahaman itulah seseorang dapat mendapatkan berbagai manfaat dari kegiatan membaca.

Adler (Hamijaya dkk: 2008) juga menyatakan bahwa reading is basic tool

in the living a good live. Membaca itu merupakan alat utama kehidupan yang

baik. Akan tetapi, betapapun besar peranan dan manfaat membaca, jika individu atau siswa itu sendiri kurang memiliki kesadaran tentang pentingnya membaca, maka terciptanya suatu peradaban yang lebih baik akan menjadi suatu keniscayaan. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan John Gardner dalam bukunya Excellence (Ahuja, 2010: 5) menyatakan bahwa masyarakat kompleks setiap jam bergantung pada kapasitas membaca dan menulis warganya, membuat pertimbangan rumit dan bertindak berdasarkan informasi luas. Ketika masyarakat modern menjadi semakin kompleks, keharusan membaca semakin ditekankan, karena kehidupan yang efisien saat ini menuntut komunikasi melalui membaca.

Kedua pernyataan di atas menegaskan bahwa kegiatan membaca begitu penting dan memiliki banyak manfaat. Oleh karena itu, perlu diadakan pengembangan minat dan kebiasaan membaca terhadap generasi muda. Membangun kebiasaan membaca dapat ditanamkan sejak masa kanak-kanak terutama di lingkungan keluarga. Selain membutuhkan peran serta keluarga,


(12)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembiasaan membaca juga memerlukan adanya partisipasi aktif dari pemerintah, lembaga pendidikan, lembaga swasta, dan dukungan dari masyarkat pada umumnya.

Sekolah adalah salah satu lembaga pendidikan yang diharapkan mampu mengembangkan minat baca yang tinggi kepada siswa. Hampir 70% kegiatan belajar di sekolah dasar hingga perguruan tinggi adalah membaca (Hamijaya, 2008:7). Sesuai kurikulum, pembelajaran membaca di SMP khususnya untuk kelas VII semester II adalah membaca pemahaman dengan KD menemukan gagasan utama dalam teks yang dibaca (Depdiknas, 2006: 235). Tujuan pembelajaran membaca di sekolah sangatlah bermacam-macam. Namun, tanpa meremehkan pentingnya berbagai tujuan membaca yang ada, membaca pemahaman tampaknya yang paling penting dan karenanya harus mendapat perhatian khusus.

Sayangnya pembelajaran membaca pemahaman di sekolah masih menyisakan sejumlah problem tersendiri. Salah satu problem mendasar dalam pembelajaran membaca yakni berbagai pokok bahasan membaca yang disajikan di sekolah tidak pernah disertai dengan strategi/metode membaca yang dapat digunakan untuk mendekati wacana tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa, pembelajaran membaca terutama membaca pemahaman untuk menemukan gagasan utama dianggap sebagai pembelajaran yang membosankan dan sulit. Kondisi ini disebabkan oleh belum maksimalnya strategi atau metode membaca yang diperkenalkan oleh guru. Selain itu menurut para siswa jenis bahan bacaan yang digunakan kadang terlalu rumit dan tidak menarik.

Kurangnya penguasaan metode membaca membuat siswa hanya mampu membaca dengan satu gaya membaca untuk semua ragam wacana. Hal ini berdampak pada rendahnya minat siswa dalam emmbaca pemahaman. Abidin (2012: 9) juga mengungkapkan rendahnya kemampuan efektif membaca para siswa di sekolah merupakan cermin utama kegagalan pembelajaran membaca yang dilakukan di sekolah. Tidak diterapkannya strategi atau metode membaca


(13)

3

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang tepat ini menyebabkan rata-rata siswa hanya mampu membaca secara monoton dan tidak pernah tahu bagaimana cara praktis dalam memahami bacaan.

Bertemali dengan kondisi di atas, diperlukan serangkaian upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran membaca di sekolah sehingga tercapai tujuan pembelajaran membaca. Upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan memperkenalkan berbagai strategi atau metode pembelajaran membaca yang mampu membentuk perilaku membaca sekaligus mampu mengembangkan kemampuan membaca. Dari berbagai metode pembelajaran membaca yang ada, metode GIST (Generating Interaction Schemata and Text) berorientasi pengalaman dirasa tepat dan menarik digunakan paada pembelajaran membaca pemahaman.

Secara umum metode GIST (Generating Interaction Schemata and Text) bertujuan agar siswa memiliki kemampuan untuk memahami inti sari paragraf guna membangun intisari keseluruhan wacana (Abidin, 2012:83). Cunningham (Abidin, 2012: 83) sebagai penggagas menyatakan GIST dapat digunakan jika pembaca telah memiliki skemata atas isi wacana yang akan dibacanya. Guna membangun skemata tersebut perlu ditunjang dengan pembelajaran yang berorientasi pengalaman. Pembelajaran yang ditunjang oleh pengalaman bisa dijadikan sebagai strategi dalam melakukan pembelajaran membaca yang bertujuan lebih mendekati isi wacana. Pengalaman diharapkan dapat mempermudah siswa dalam memahami isi teks bacaan, karena pengalaman itulah yang dijadikan skemata awal sebelum siswa membaca dan memahami isi teks secara keseluruhan.

Atas dasar pemikiran tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap kedua variabel di atas yakni pembelajaran membaca pemahaman dan metode GIST. Peneliti mengambil judul penelitiaan ini “Keefektifan Metode GIST (Generating Interaction Schemata and Text) Berorientasi Pengalaman pada Pembelajaran Membaca Pemahaman (Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013).


(14)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah penelitian di atas, adapun identifikasi masalah yang muncul sebagai berikut.

1. Kurangnya penguasaan metode membaca membuat siswa hanya mampu membaca dengan satu gaya membaca untuk semua ragam wacana tanpa mengetahui cara untuk memahami isinya. Hal tersebut berdampak pada rendahnya minat siswa dalam membaca pemahaman.

2. Sikap siswa kelas VII SMP Negeri 9 Bandung yang menganggap pembelajaran membaca merupakan pembelajaran yang sulit dan membosankan. Padahal kegiatan membaca merupakan kegiatan yang perlu dibiasakan untuk mengetahui perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan. 3. Pemilihan strategi pembelajaran dan bahan bacaan untuk siswa yang kurang

tepat sehingga belum memberikan motivasi positif kepada siswa.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan, penelitian ini dibatasi pada metode GIST (Generating Interaction Schemata and Text) berorientasi pengalaman yang digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman. Pembelajaran membaca pemahaman dalam penelitian ini betujuan untuk memahami isi dan menemukan gagasan utama pada wacana yang dibaca.

D. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.


(15)

5

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Bagaimana profil siswa kelas VII-7 SMPN 9 Bandung dalam pembelajaran membaca pemahaman?

2. Bagaimana rancangan pembelajaran membaca pemahaman dengan metode GIST (Generating Interaction Schemata and Text) berorientasi pengalaman di kelas VII-7 SMPN 9 Bandung?

3. Bagaimana proses pembelajaran membaca pemahaman dengan metode GIST (Generating Interaction Schemata and Text) berorientasi pengalaman di kelas VII-7 SMPN 9 Bandung?

4. Seberapa tinggi tingkat keefektifan metode GIST (Generating Interaction

Schemata and Text) berorientasi pengalaman dalam pembelajaran membaca

pemahaman pada siswa kelas VII-7 SMPN 9 Bandung?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarakan rumusan masalah di atas, penelitain ini memiliki beberapa tujuan, yaitu:

1. mendiskripsikan profil siswa kelas VII-7 SMPN 9 Bandung dalam pembelajaran membaca pemahaman;

2. mendiskripsikan rancangan pembelajaran membaca pemahaman dengan metode GIST (Generating Interaction Schemata and Text) berorientasi pengalaman di kelas VII-7 SMPN 9 Bandung;

3. mendiskripsikan proses pembelajaran membaca pemahaman dengan metode GIST (Generating Interaction Schemata and Text) berorientasi pengalaman di kelas VII-7 SMPN 9 Bandung;

4. mengetahui tingkat keefektifan metode GIST (Generating Interaction

Schemata and Text) berorientasi pengalaman dalam pembelajaran membaca

pemahaman pada siswa kelas VII-7 SMPN 9 Bandung.


(16)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penelitian ini bermanfaat secara teoritis maupun praktis, adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut.

1. Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan metode GIST (Generating Interaction Schemata and Text). Teori terbaru dari penelitian ini adalah penggunaan metode GIST ynag dikolaborasikan dnegan pembelajaran berorientasi pengalaman. Metode GIST yang dipadukan dengan pembelajaran berorientasi pengalaman bisa menjadi referensi untuk penelitian lain yang masih berkaitan atau untuk penelitain pada pembelajaran yang berbeda guna meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Bagi guru

Peneitian ini dapat dijadikan upaya peningkatan kualitas pengajaran guru. Di samping itu, penelitian ini dapat menjadi umpan balik bagi guru dalam memilih metode pembelajaran yang lebih variatif dan dapat bermanfaat sebagai referensi untuk menggunakan metode GIST (Generating Interaction

Schemata and Text) berorientasi pengalaman dalam memberikan pembelajaran

yang menarik dan mamapu menumbuhkan minat siswa dalam belajar. a. Bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan siswa yang lebih baik. Mampu meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, yang pada akhirnya mampu meningkatkan kemampuannya dalam pembelajaran bahasa Indonesia, terutama pada pembelajaran membaca pemahaman.

b. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai suatu metode dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang dapat dikembangkan sebagai alternatif pengembangan pembelajaran yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Serta memberikan pengalaman ketika berpraktik melakukan kegiatan pembelajaran di kelas. c. Bagi Pembaca


(17)

7

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca mengenai metode GIST (Generating Interaction Schemata and Text) berorientasi pengalaman yang diterapkan pada pemebelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada pembelajaran membaca pemahaman.

G. Anggapan Dasar Penelitian

Dalam penelitain ini penulis memiliki anggapan dasar sebagai berikut.

1. Membaca pemahaman merupakan suatu kompetensi yang perlu diajarkan kepada siswa kelas VII SMP.

2. Metode pembelajaran merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung keberhasilan sebuah pembelajaran. Dalam hal ini pembelajaran membaca pemahaman.

3. Metode GIST (Generating Interaction Schemata and Text) berorientasi pengalaman merupakan salah satu metode yang dapat digunakan pada pembelajaran membaca pemahaman di SMP.

H. Hipotesis Penelitian

Penulis merumuskan hipotesis penelitaian sebagai berikut.

H0 = Metode GIST (Generating Interaction Schemata and Text) berorientasi

pengalaman tidak efektif diterapkan pada pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas VII-7 SMPN 9 Bandung.

H1 = Metode GIST (Generating Interaction Schemata and Text) berorientasi

pengalaman efektif diterapkan pembelajaran membaca pemahaman pada siswa kelas VII-7 SMPN 9 Bandung.

I. Definisi Operasional

Untuk memudahkan pembaca dalam memahami judul penelitian ini dan agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkannya, penulis jelaskan


(18)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

secara operasional istilah yang terdapat di dalam judul penelitian ini sebagai berikut.

1. Pembelajaran membaca pemahaman dengan metode GIST (Generating

Interaction Schemata and Text) berorientasi pengalaman adalah proses

pembelajaran membaca dan memahami inti sari/gagasan utama setiap paragraf untuk membangun intisari/kesimpulan seluruh isi bacaan. Pembelajaran berorientasi pengalaman yang dimaksud adalah pembelajaran yang melibatkan pengalaman siswa secara langsung, fungsinya untuk menunjang dan membangkitkan skemata siswa terhadap isi bacaan.

2. Kemampuan membaca pemahaman yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam membaca untuk memahami isi bacaan dan pesan serta hal-hal penting yang terdapat dalam wacana. Kemampuan membaca pemahaman siswa dapat dilihat dengan mengukur tingkat pemahaman siswa melalui ranah kognitif mengingat, menerjemahkan, menafsirkan, mengaplikasi, menganalisis, dan mengevaluasi untuk dapat memahami isi dan informasi teks bacaan.


(19)

22

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Suatu metode sangat diperlukan dalam suatu penelitian agar dapat mencapai tujuan penelitian dengan tepat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Metode penelitian eksperimen semu merupakan metode untuk mengontrol banyak variabel dan batasan dari jenis interpretasi yang kita lakukan untuk mengetahui sebab pengaruh pertautan dan memebatasi generalisasi pernyataan kita (Syamsudin dan Damaianti, 2009: 162).

Pada penelitian ini peneliti berusah menyelidiki pengaruh suatu perlakuan yang sengaja ditimbulkan terhadap suatu kelompok subjek penelitian. Setelah melaksnakan perlakuan, lalu diteliti bagaimana akibatnya. Pemilihan metode ini disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu, mendiskripsikan hasil pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas VII setelah dilakukan perlakuan. Adapun desain penelitian ini menggunakan pretes-posttest Control Group, desain penelitian yang digunakan dapat digambarkan sebagai berikut (Sugiyono, 2012: 76).

Tabel 3.1

Desain Metode Penelitian Eksperimen Semu

(Pretes-Posttest Control Group)

Kelompok Pretes Perlakuan Postes

E O1 X O2

K O3 Y O4

Keterangan:

E : Kelompok/kelas eksperimen K : Kelompok/kelas kontrol


(20)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu O2 : Uji akhir pada kelompok/kelas eksperimen

X : Perlakuan pada kelompok/kelas eksperimen dengan menggunakan metode GIST berorientasi pengalaman.

Y : Perlakuan pada kelompok/kelas kontrol dengan menggunakan metode langusung/ceramah

O3 : Uji awal (pretes) pada kelompok/kelas eksperimen O4 : Uji akhir (postes) pada kelompok/kelas kontrol

Dalam desain ini kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan tes awal (pretes) untuk mengetahui kemampuan awal di kedua kelas tersebut. Kemudian hasil tes awal tersebut akan dijadikan bandingan untuk hasil tes akhir setelah kelas eksperimen diberi perlakuan (treatment). Dalam hal ini penelitian dilakukan untuk mengetahui efektivitas metode GIST berorientsi pengalaman dalam membaca pemahaman. Hal tersebut dapat memberi data tentang adanya perubahan terhadap hasil belajar pada kelas eksperimen sebelum dan setelah diberikan perlakuan.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 9 Bandung tahun ajaran 2012-2013. Alasan penulis memilih SMP Negeri 9 Bandung sebagai populasi penelitian karena SMP Negeri 9 Bandung menduduki cluster kedua pada tahun ajaran 2012/2013 yang ditetapkan pada tanggal 2 Juli 2012. Maka dari itu, penulis merasa tertantang untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. Diperkuat lagi dengan motto dari SMP Negeri 9 Bandung Bandung, yaitu “B.I.S.A (Berprestasi, Inovatif, Sukses dan Antusias).” Berikut adalah data sebaran siswa kelas VII SMPN 9 Bandung.


(21)

24

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.2 Populasi Penelitian

Populasi Jumlah Jumlah Keseluruhan Laki-laki Perempuan

Siswa Kelas VII-1 14 22 36

Siswa Kelas VII-2 12 22 34

Siswa Kelas VII-3 14 20 34

Siswa Kelas VII-4 14 22 36

Siswa Kelas VII-5 14 20 34

Siswa Kelas VII-6 16 20 36

Siswa Kelas VII-7 16 20 36

Siswa Kelas VII-8 16 20 36

Siswa Kelas VII-9 15 21 36

Siswa Kelas VII-10 14 20 34

Siswa Kelas VII-11 14 21 35

Siswa Kelas VII-12 18 16 34

Siswa Kelas VII-13 14 22 36

Jumlah Keseluruhan 191 266 457

2. Sampel

Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan menggunakan teknik

simple random sampling. Pada teknik ini, secara teoritis, semua

anggota/subjek populsi mempunyai probabilitas atau kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Teknik memilih secara simple random

sampling dapat dilakukan secara tradisional yaitu dengan sistem undian atau


(22)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Daftar semua kelas populasi masukan kedalam kotak kocokan, kemudian kocok kotak tersebut. Daftar kelas yang keluar ituah yang menjadi sampel penelitian. Berdasarkan hasil simple random sampling dengan sistem kocokan maka didapatkan dua kelas untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini, yaitu kelas VII-7 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-8 sebagai kelas kontrol, dengan sebaran sebagai berikut.

Tabel 3.3 Sampel Penelitian

Sampel Jumlah Jumlah Keseluruhan Laki-laki Perempuan

Kelas Eksperimen (VII-7) 16 20 36

Kelas Kontrol (VII-8) 16 20 36

Jumlah 32 40 72

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini merupakan proses pengambilan data dari berbagai sumber data yang diteliti.

a. Wawancara

Wawancara dilakukan pada tahap awal sebelum emlakukan penelitian. Hal ini untuk mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2012: 137). Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan terhadap siswa untuk mengetahui pengetahuan siswa terhadap keterampilan dna pembelajaran membaca pemahaman.

Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara yang bebas, peneliti menggunakan pedoman wawancara yang telah tersususn secara sistematis dan lengkap. Pedoman wawacara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2013: 140).


(23)

26

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2012: 145) mengemukakan bahwa, observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dna psikologis. Dua diantaranya yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan.

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi terstruktur yang dirancang secara sistematis. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas guru selama proses pembelajaran membaca dengan menggunakan metode GIST berorientasi pengalaman di kelas VII-7 SMPN 9 Bandung. Adapun oebserver yang berperan dalm penelitian ini adalah:

1) S. Latifatul Kamilah, mahasiswa tingkat empat jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia semester 8 yang sedang melaksanakan kegiatan PPL di SMPN 9 Bandung.

2) Dwi Sukmalanita, mahasiswa tingkat empat jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang sedang melaksanakan kegiatan PPL di SMPN 9 Bandung.

c. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, penegtahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010: 193). Pada penelitian ini teknik tes berupa tes awal (pretes) dan tes akhir (postes) yang diterapkan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes awal dilakukan untuk mengetahui dan menghasilkan nilai awal atau gambaran awal tentang kemampuan siswa dalam membaca pemahaman sebelum diterapkannya metode GIST berorientasi pengalaman.

Setelah pemberian tes awal disertai dengan hasil penilaian awal, peneliti memberikan perlakuan sebanyak satu kali di kelas eksperimen dengan menggunakan metode GIST berorientasi pengalaman. Sementara itu di kelas kontrol perlakuan dilakukan dengan menggunakan metode langsung/ceramah.


(24)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah memberikan perlakuan, peneliti melaukan tes akhir (postes) hal ini untuk mengetahui dan menghasilkan nilai akhir siswa setelah diterapkannya metode GIST berorientasi pengalaman serta untuk mengetahui efektif tidaknya metode GIST berorientasi pengalaman dalam pembelajran membaca pemahaman. Bentuk tes yang digunakan berupa tes tertulis yang menuntut pemahaman siswa terhadap enam jenis teks bacaan yang diambil dari berbagai media dan disesuaikan dengan karakteristik anak SMP seperti karakter rasa ingin tahu yang tinggi, pencarian jati diri, dan sifat interaksi sosial.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena atau kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran. Instrumen dalam penelitian ini akan dipaparkan sebagai berikut.

1. Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan ini meliputi persiapan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Persiapan pembelajaran merupakan pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang meliputi perumusan tujuan, penentuan sumber/media/bahan pembelajaran, perumusan alat evaluasi, dan penetapan waktu. Pelaksanaan pembelajaran merupakan perlakuan dengan menggunakan metode GIST berorientasi pengalaman.

a. Persiapan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan acuan peneliti dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran yang ideal adalah proses pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya.

Dengan menyusun RPP, diharapkan kegiatan pembelajaran dapat terlaksana lebih sistematis dan lebih optimal. Hal ini karena rencana pembelajaran adalah rancangan pembelajaran yang digunakan dalam menyajikan suatu bahan pembelajaran dengan memperhatikan tujuan, pemilihan bahan/sumber, metode, teknik, alat evaluasi dan alokasi waktu pembelajaran.


(25)

28

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1) Perumusan tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran yang dirumuskan pada penelitian ini merujuk pada standar kompetensi (SK) dan kopetensi dasar (KD) yang tercantum dalam indikator pembelajaran yang terdapat dalam silabus bahasa Indonesia SMP kelas VII. Tujuan pembelajaran dalam penelitian ini sebagai berikut.

a) Siswa mampu mengungkapkan gagasan utama dalam setiap paragraf pada suatu wacana.

b) Siswa mampu menyimpulkan/menyatukan gagasan utama dari setiap paragraf sehingga menjadi kesimpulan akhir keseluruhan isi wacana.

c) Siswa mampu memahami keseluruhan isi wacana dengan baik.

2) Penentuan sumber/media/bahan pembelajaran

Sumber yang digunakan guna menunjang pembelajaran dalam penelitian ini adalah buku paket bahasa Indonesia kelas VII dan beberapa buku penunjang lainnya. Sedangkan untuk media, peneliti menggunakan beberapa wacana yang bersumber dari media cetak maupun elektroik.

3) Merumuskan alat evaluasi

Prosedur dalam penelitian ini menggunakan sistem tes berupa pretes dan postes yang diberikan kepada kelas eksperiemn dna kelas kontrol. Alat evaluasi yang disusun oleh peneliti berupa tes tertulis dengan bentuk soal objektif (pilihan ganda) berjumlah 60 soal dengan kriteria nilai ideal 100. Selain itu tes ini juga dilangkapi enam buah wacana, yang dibagi menjadi tiga wacana beserta 30 soal untuk pretes dan tiga wacana beserta 30 soal untuk postes. Masing-masing wacana memiliki 10 butir soal. Pemilihan wacana disesuaikan dengan akrakteristik siswa SMP, karakteristik yang dipilih yaitu pencarian jati diri, rasa ingin tau yang tinggi terhadap sains, dan interaksi sosial. Selain itu wacana yang digunakan juga sudah disesuaikan dan dihitung menggunakan Grafik Fry.


(26)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penetapan waktu pembelajaran ditetapkan berdasarkan silabus dan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas. Alokasi waktu yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu, selama tiga pertemuan atau 6 x 40 menit (240 menit).

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Langkah setelah RPP dibuat adalah melaksanakan proses pembelajaran sesuai rencana yang telah dibuat. Langkah-langkah pelaksanaan ini meliputi mengadakan kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Agar pembelajaran efektif dan sesuai dengan tahapan metode GIST berorientasi pengalaman, maka ketiga kegiatan pelaksanaan pembelajaran ini disusun menjadi tiga pertemuan, hal ini juga disesuaikan dengan jumlah wacana yag dipakai yaitu sebanyak tiga wacana. Waktu yang digunakan pada setiap pertemuan adalah 2×40”. Adapun tahapan-tahapannya sebagai berikut.

1) Pelaksanaan pretes

Pretes dilaksanakan di kelas eksperimen dan kelas kontrol Pretes ditujukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam membaca pemahaman sebelum perlakuan. Jenis tes yang diberikan berupa tes tertulis berbentuk soal pilihan ganda berjumlah 30 soal yang dilengkapi tiga jenis wacana dengan nilai ideal 100. 2) Perlakuan

Perlakuan dalam penelitian ini dilaksanakan selama 240 menit atau tiga kali pertemuan. Perlakuan ini berupa kegiatan pembelajaran, kegitan tersebut adalah memberikan penejelasan dan bimbingan cara membaca dengan menggunakan metose GIST berorientasi pengalaman dan kegiatan-kegiatan simulasi yang disesuaikan dengan isi wacana yang digunakan untuk postes. Kegiatan simulasi ini bertujuan untuk membangun pengalaman siswa. Berikut adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Negeri 9 Bandung


(27)

30

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII/2

Alokasi Waktu : 2x40 Menit

A. STANDAR KOMPETENSI 11 Membaca

Memahami wacana tulis melalui kegiatan membaca intensif/pemahaman dan membaca memindai

B. KOMPETENSI DASAR


(28)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu C. INDIKATOR

1. Kognitif a. Produk

1) Memiiki pemahaman yang baik terhadap isi wacana. 2) Menemukan kata-kata sulit yang terdapat pada wacana.

3) Menemukan gagasan utama setiap paragraf pada wacana yang dibaca.

b. Proses

1) Membaca wacana dengan intensif untuk memahami isi wacana. 2) Mengidentifikasi kata-kata penting/sulit yang terdapat dalam

wacana.

3) Mengidentifikasi gagasan utuma pada setiap paragraf wacana yang dibaca.

2. Psikomotor

a. Menyimpulkan setiap gagasan utama yang ditemukan sehingga menjadi kesimpulan keseluruhan isi wacana.

3. Afektif

Melalui pembelajaran ini siswa diharapkan mendapatkan pembelajaran: a. Karakter

1) Gemar membaca 2) Disiplim

3) Tanggungjawab 4) Berpengalaman 5) Mandiri

b. Keterampilan sosial 1) Menyumbang ide

2) Mendapat informasi aktual 3) Peduli sosial


(29)

32

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Kognitif a. Produk

1) Secara mandiri siswa memiiki pemahaman yang baik terhadap isi wacana.

2) Secara mandiri siswa menemukan kata-kata sulit/penting yang terdapat pada wacana.

3) Secara mandiri siswa mampu menemukan gagasan utama pada setiap paragraf wacana yang dibacanya.

b. Proses

1) Siswa mampu membaca wacana dengan sungguh-sungguh.

2) Siswa mampu mengidentifikasi kata-kata penting/sulit yang terdapat pada wacana.

3) Siswa mengidentifikasi gagasan utuma pada setiap paragraf wacana yang dibaca.

2. Psikomotor

Siswa diharapkan mampu menyimpulkan setiap gagasan utama yang ditemukan sehingga menjadi kesimpulan keseluruhan isi wacana.

3. Afektif a. Karakter

Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan memperlihatkan kemajuan dalam berperilaku seperti gemar membaca, disiplin, tanggung jawab, berpengalaman dan amndiri.

b. Keterampilan Sosial

Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan memperlihatkan kemajuan dalam menyumbang ide, dapat memahami informasi aktual dan peduli sosial.


(30)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu E. MATERI PEMBELAJARAN

1. Membaca Pemahaman

Salah satu keterampilan berbahasa adalah membaca. Nurgiyantoro (2010: 368) mengungkapkan kegiatan membaca merupakan aktivitas mental memahami apa yang dituturkan pihak lain melalui sarana tulisan. Abidin (2012: 59-60) mengemukakan bahwa membaca pemahaman merupakan istilah yang digunakan untuk kegiatan membaca yang bertujuan untuk memeroleh informasi yang terkandung dalam teks bacaan.

Membaca pemahaman dapat juga diartikan sebagai proses sungguh-sungguh yang dilakukan pembaca untuk memeroleh informasi, pesan dan makna yang terkandung dalam sebuah bacaan. Kegiatan ini minimalnya akan melibatkan dua keterampilan dasar membaca yakni keterampilan visual dan keterampilan kognitif. Ketermpilan visual merupakan keterampilan melayapi lambang-lambang bahasa tulis dalam teks dan keterampilan kognitif merupakan keterampilan memaknai informasi dan pesan yang terdapat dalam teks tersebut.

2. Gagasan Utama

Dalam sebuah teks bacaan, terdapat kalimat yang menyusun sebuah paragraf. Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam paragraf terkandung satu gagasan yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut. Gagasan utama atau ide pokok merupakan pernyataan yang menjadi inti pembahasan. Hal yang menjadi ciri kalimat pokok antara lain, memiliki makna yang paling umum di antara kalimat-kalimat yang terdapat pada paragraf tersebut. Setiap paragraf yang baik pasti memiliki satu gagasan utama.


(31)

34

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Unsur-unsur Gagasan

1. Gagasan Utama

Gagasan yang menjadi dasar pengenbangan sebuah paragraf. Gagasan utama inilah yang merangkum seluruh isi dalam paragraf tersebut.


(32)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Sebagai kesimpulan … e. Intinya…..

b. Yang penting … f. Pada dasarnya….

c. Jadi, … g. pokoknya….

d. Dengan demikian … 2. Gagasan Penjelas

Gagasan yang fungsinya menjelaskan gagasan utama. Sesuai dengan namnya, gagasan penjelas dinyatakan lebih dari satu kalimat. Kalimat penjelas dapat berisikan: uraan-uraian kecil/khusus, contoh contoh,iluatrasi-ilustrasi, kutipan-kutipan, atau, gambaran- gambaran.

Pembelajaran membaca pemahaman untuk menemukan gagasan utama dalam wacana kali ini, siswa diajak belajar menemukan gagasan utama dengan mudah. Caranya yaitu dengan menggunakan metode membaca GIST (Generating Interaction Schemata and Text) berorientasi pengalaman. Pembelajaran disertai kegiatan simulasi yang berkaitan langsung dengan isi wacana. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun pengalaman siswa. Setelah itu siswa melakukan kegiatan membaca setiap paragraf dan menentukan gagasan utama dari setiap paragraf tersebut kemudian menyatukan gagasan-gagasan utama tersebut sehingga menjadi kesimpulan akhir isi wacana.

F. METODE DAN TEKNIK PEMBELAJARAN

1. Metode GIST (Generating Interaction Schemata and Text) Berorientasi Pengalaman.

2. Teknik pembelajaran: tanya jawab, diskusi, penugasan dan menemukan.

G. BAHAN, ALAT DAN MEDIA

Bahan pembelajaran : Lembar kerja dan teks bacaan. Alat dan media pembelajaran : Laptop, ppt, LCD


(33)

37

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Pertemuan ke-1

No Kegiatan

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4 A Kegiatan Awal (10 menit)

1. Membuka pembelajaran dengan salam 2. Mengecek kehadiran siswa

3. Mengodisikan kelas 4. Melakukan apersepsi B Kegiatan Inti (60 menit)

1. Guru bertanya pemahaman awal siswa terkait materi pembelajaran sebagai kegiatan konstruktivisme.

2. Siswa mengemukakan pendapat atau pemahaman awal mereka terhadap materi pembelajaran

3. Guru memberikan penguatan terhadap pendapat siswa sebagai bentuk apresiasi.

4. Guru menjelaskan materi mengenai membaca pemahaman.

5. Guru menginput pengetahuan siswa dengan menjelaskan materi gagasan utama dan gagasan penjelas beserta ciri-cirinya.

6. Guru menjelaskan langkah-langkah membaca dengan metode GIST beroerientasi pengalaman, diserta contoh dna ilustrasi

7. Guru melakuakan simulasi guna membangun pengalaman siswa. kegiatan ini sudah disesuaikan dengan isi wacana 1 (postes) yang berjudul “Ektrakurikuler Tingkatkan Disiplin Siswa”.

8. Guru memilih beberapa siswa yang aktif mengikuti eskul dengan siswa yang tidak aktif untuk maju ke depan kelas. Siswa lain diminta untuk membandingkan dan menilai tingkat kedisiplinan siswa tersebut dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.

9. Guru membagikan wacana yang terdiri atas beberapa paragraf kepada setiap siswa.

10. Siswa mengidentifikasi gagasan utama pada setiap paragraf yang dibaca sesuai denga ciri-ciri yang telah dijelaskan guru dan memberi tanda pada kata-kata yang dirasa penting/sulit.

11. Siswa menuliskan gagasan utama yang ditemukan pada setiap paragraf.

12. Siswa menyimpulkan keseluruhan isi wacana dengan memadukan setiap gagasan utama dari setiap paragraf.


(34)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu diidentifikasi.

14. Siswa lain diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan terhadap hasil identifikasi temannya.

15. Guru memberikan umpan balik berupa koreksi terhadap kegiatan membaca yang dilakukan siswa dan terhadap hasil gagasan utama yang ditemukan siswa.

C Kegiatan Akhir (10 menit)

1. Siswa membuat rumusan simpulan butir-butir pembelajaran yang telah mereka ikuti

2. Guru memberi penguatan terhadap butir-butir simpulan dari siswa 3. Guru menyampaikan topik utama dan kegiatan pembelajaran yang

akan dibahas di pertemuan berikutnya. 4. Guru menutup pembelajaran

Pertemuan ke-2

No Kegiatan

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4 A Kegiatan Awal (10 menit)

1. Membuka pembelajaran dengan salam 2. Mengecek kehadiran siswa

3. Mengodisikan kelas 4. Melakukan apersepsi B Kegiatan Inti (60 menit)

1. Guru mengulas kembali materi pembelajaran dan langkah-langkah membaca dengan metode GIST beroerientasi pengalaman

2. Guru melakukan simulasi guna membangun pengalaman. Guru dan siswa bersama-sama melakukan percobaan memasukan telur ke dalam botol. Kegiatan ini sudah disesuaikan dengan isi wacana 2 (postes) yang berjudul Percobaan Fisika Asyik: Telur Di Dalam Botol”.

3. Guru membagikan wacana yang terdiri atas beberapa paragraf kepada setiap siswa.

4. Siswa mengidentifikasi gagasan utama pada setiap paragraf yang dibaca sesuai denga ciri-ciri yang telah dijelaskan guru dan memberi tanda pada kata-kata yang dirasa penting/sulit.

5. Siswa menuliskan gagasan utama yang ditemukan pada setiap paragraf.

6. Siswa menyimpulkan keseluruhan isi wacana dengan memadukan setiap gagasan utama dari setiap paragraf.

7. Guru memberikan umpan balik berupa koreksi terhadap gagasan kegiatan membaca yang dilakukan siswa dan terhadap hasil gagasan


(35)

39

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu utama yang ditemukan siswa.

8. Mengevaluasi tingkat pemahaman siswa terhadap wacana, dengan memberikan pertanyaan berbentuk pilihan ganda sebanyak10 butir soal.

C Kegiatan Akhir (10 menit)

1. Siswa membuat rumusan simpulan butir-butir pembelajaran yang telah mereka ikuti

2. Guru memberi penguatan terhadap butir-butir simpulan dari siswa 3. Guru menyampaikan topik utama dan kegiatan pembelajaran yang

akan dibahas di pertemuan berikutnya. 4. Guru menutup pembelajaran

Pertemuan ke-3

No Kegiatan

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4 A Kegiatan Awal (10 menit)

1. Membuka pembelajaran dengan salam 2. Mengecek kehadiran siswa

3. Mengodisikan kelas 4. Melakukan apersepsi B Kegiatan Inti (60 menit)

1. Guru mengulas kembali materi pembelajaran dan langkah-langkah membaca dengan metode GIST, hal ini untuk menggugah ingatan siswa.

2. Guru melakuakan simulasi guna membangun pengalaman siswa. Kegiatan ini sudah disesuaikan dengan isi wacana 3 (postes) yang berjudul “Kisah Pilu Kehidupan Anak Jalanan”.

3. Guru mengajak siswa langsung ke lapangan mengamati aktivitas kehidupan anak jalanan.

4. Guru membagikan wacana yang terdiri atas beberapa paragraf kepada setiap siswa.

5. Siswa mengidentifikasi gagasan utama pada setiap paragraf yang dibaca sesuai denga ciri-ciri yang telah dijelaskan guru dan memberi tanda pada kata-kata yang dirasa penting/sulit.

6. Siswa menuliskan gagasan utama yang ditemukan pada setiap paragraf.

7. Siswa menyimpulkan keseluruhan isi wacana dengan memadukan setiap gagasan utama dari setiap paragraf.

8. Siswa saling menyampaikan gagasan dan simpulan yang telah diidentifikasi.


(36)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu terhadap hasil identifikasi temannya.

10. Guru memberikan umpan balik berupa koreksi terhadap kegiatan membaca yang dilakukan siswa dan terhadap hasil gagasan utama yang ditemukan siswa.

C Kegiatan Akhir (10 menit)

5. Siswa membuat rumusan simpulan butir-butir pembelajaran yang telah mereka ikuti

6. Guru memberi penguatan terhadap butir-butir simpulan dari siswa 7. Guru menyampaikan topik utama dan kegiatan pembelajaran yang

akan dibahas di pertemuan berikutnya. 8. Guru menutup pembelajaran

I. SUMBER PEMBELAJARAN

1. Maryati dan Sutopo. (2008). Bahasa dan Sastra Indonesia untuk

SMP/MTS kelas VII. Bandung: Pusat Perbukuan Depdiknas.

2. Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis

Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.

J. Penilaian

1. Teknik dan bentuk a. Tes tertulis

b. Pengamatan kinerja c. Hasil kerja siswa: tugas 2. Instrumen/soal

a. Ikutilah kegiatan simulasi yang dilaksanakan oleh guru!

b. Bacalah teks yang dibagikan oleh guru dengan menerapkan metode GIST!

c. Temukanlah gagasan utama setiap paragraf yang terdapat pada teks! d. Jelaskanlah hasil kerjamu di depan kelas!

Aspek penilaian

No. Instrumen Teknik Kategori Skor 1. Penialian

Individu

Tes lisan Kemampuan membaca

wacana dengan baik dan memahami isinya

1-4

Kemampuan kinerja

Kemampuan menemukan gagasan utama pada setiap


(37)

41

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

paragraf.

Kemamapuan menyatukan gagasan utama setiap paragraf sehingga menjadi simpulan akhir isi teks.

1-4

Pengukuran sikap

Kemampuan menjelaskan hasil kerja dengan emmberikan alasan-alasan logis

1-4

Penilaian:

3) Pelaksanaan Postes

Postes dilaksanakan setelah dilakukan perlakuan. Pada kegiatan postes ini, siswa mengerjakan soal yang berjenis dan berjumlah sama dengan soal yang diberikan saat pretes. Selain itu, pada pretes ini siswa mengaplikasikan metode GIST yang telah diajarkan pada tahap perlakuan yaitu dengan memerhatikan inti sari setiap paragraf untuk memahami inti sari keseluruhan wacana. Siswa juga telah memiliki pengalaman yang sesuai dengan isi masing-masing wacana.

2. Instrumen Wawancara

Lembar pertanyaan yang digunakan pada saat wawancara dengan siswa adalah sebagai berikut.

1. Manakah dari empat spek keterampilan berbahasa (Berbicara, Menyimak, Membaca dan Menulis ) yang paling akmu sukai?

2. Jika suka membaca, jenis buku/bacaan apa yang sering kamu baca? 3. Apa alasan yang membuat kamu tertarik untuk membaca?

4. Apakah setiap membaca kamu berusaha untuk memahaminya? Bagaimana caranya supaya kamu mudah paham terhadap isi suatu bacaan?

5. Apakah kamu menyukai pembelajaran mengenai gagasan utama? Sertakan alasanmu!


(38)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3. Instrumen Observasi

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 3.4

LEMBAR OBSERVASI

Pelaksanaan Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Metode GIST Berorientasi Pengalaman

Sekolah : SMPN 9 Bandung

Hari/Tanggal : Senin, 10 Juni 2013 Perlakuan : pertama (1)

Petunjuk pengisian : berilah keterangan “terlaksana sempurna”, “terlaksana dengan hambatan”, atau “tidak terlaksana” pada kolom keterangan untuk mengetahui tingkat pelaksanaan pembelajaran dengan metode GIST (Generating

Interaction Schemata and Text) Berorientasi Pengalaman.

No. Tahap Belajar

Langkah Pembelajaran Keterangan

1. Pembukaan Menetapkan isi pembelajaran. Menetapkan tujuan pembelajaran. Membangkitkan motivasi belajar siswa. Menetapkan lagkah-langkah pembelajaran. 2. Penyajian/inti Menjelaskan materi membaca pemahaman.

Menjelaskan materi gagasan utama. Menjelaskan langkah-langkah membaca dengan metode GIST (Generating

Interaction Schemata and Text) yang

berorientasi pengalaman, disertai pemberian contoh atau ilustrasi.

Membangun pengalaman siswa melalui kegiatan simulasi membandingkan tingkat


(39)

43

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kedisiplinan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler dengan yang tidak mengikuti ekstrakurikuler. Kegiatan ini disesuaikan dengan isi wacana I (postes) yang berjudul “Ekstrakurkuler Tingkatkan Disiplin Siswa.”

Guru membagikan wacana kepada setiap siswa. Siswa membaca wacana tersebut dengan menerapkan metode GIST. Siswa membaca wacana per paragraf, kemudian menentukan gagasana utaman dari setiap paragraf, memberikan tanda jika

menemukan kata-kata yang sulit. Gagasan utama setiap paragraf itu disatukan dan dijadikan kesimpulan akhir keseluruhan isi wacana.

3. Evaluasi dan penutup

Siswa saling menyampaikan hasil temuan gagasan utama dan simpulan akhir dari wacana yang dibacanya.

Guru memberikan umpan balik (yang bersifat korektif) terhadap kegiatan

membaca siswa dan terhadap hasil temuan gagasan utama dan simpulan siswa. Mengevaluasi tingkat pemahaman siswa terhadap wacana, dengan memberikan pertanyaan berbentuk pilihan ganda sebanyak10 butir soal.

Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi pembelajaran dengan

menyimpulkan dan memberikan kesan terhadap proses pembelajaran yang telah dilalui.

Menyampaikan pokok kegiatan untuk pertemuan selanjutnya. Menutup pembelajaran. Catatan evaluasi: ……… ……… ……… ………


(40)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bandung, 10 Juni 2013 Observer,

………

Tabel 3.5

LEMBAR OBSERVASI

Pelaksanaan Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Metode GIST Berorientasi Pengalaman

Sekolah : SMPN 9 Bandung

Hari/Tanggal : Selasa, 11 Juni 2013 Perlakuan : kedua (2)

No. Tahap Belajar

Langkah Pembelajaran Keterangan

1. Pembukaan Mengulas/mengingatkan kembali materi pada pertemuan sebelumnya

Membangkitkan motivasi belajar siswa.

2. Penyajian/inti Membangun pengalaman siswa melalui kegiatan simulasi yaitu, melakukan percobaan memasukan telur ke dalam botol. Peneliti juga memberi kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan teori yang dipakai dalam percobaan tersebut. Kegiatan ini disesuaikan dengan isi wacana II (postes) yang berjudul “Percobaan Fisika Asyik: Telur Di dalam Botol”.


(41)

45

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Guru membagikan wacana kepada setiap siswa. Siswa membaca wacana tersebut dengan

menerapkan metode GIST. Siswa membaca wacana per paragraf, kemudian menentukan gagasana utaman dari setiap paragraf

memberikan tanda jika menemukan kata-kata yang sulit. Gagasan utama setiap paragraf itu disatukan dan dijadikan kesimpulan akhir keseluruhan isi wacana.

3. Evaluasi dan penutup

Siswa saling menyampaikan hasil temuan gagasan utama dan simpulan akhir dari wacana yang dibacanya.

Guru memberikan umpan balik (yang bersifat korektif) terhadap kegiatan membaca siswa dan terhadap hasil temuan gagasan utama dan simpulan siswa.

Mengevaluasi tingkat pemahaman siswa terhadap wacana, dengan memberikan pertanyaan

berbentuk pilihan ganda sebanyak10 butir soal. Guru dan siswa bersama-sama melakukan

refleksi pembelajaran dengan menyimpulkan dan memberikan kesan terhadap proses pembelajaran yang telah dilalui.

Menyampaikan pokok kegiatan untuk pertemuan selanjutnya.

Menutup pembelajaran. Catatan evaluasi:

……… ………


(42)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

……… ……… ……… ………

Bandung, 11 Juni 2013 Observer,

……… Tabel 3.6

LEMBAR OBSERVASI

Pelaksanaan Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Metode GIST Berorientasi Pengalaman

Sekolah : SMPN 9 Bandung

Hari/Tanggal : Rabu, 13 Juni 2013 Perlakuan : ketiga (3)

No. Tahap Belajar

Langkah Pembelajaran Keterangan

1. Pembukaan Mengulas/mengingatkan kembali materi pada pertemuan sebelumnya

Membangkitkan motivasi belajar siswa.

2. Penyajian/inti Membangun pengalaman siswa melalui kegiatan simulasi terjun lagsung ke lapangan mengamatai

kehidupan dan aktivitas anak-anak jalanan. Kegiatan ini disesuaikan dengan wacana III (postes) yang berjudul “Kisah Pilu Anak Jalanan”.


(43)

47

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Guru membagikan wacana kepada setiap siswa. Siswa membaca wacana tersebut dengan menerapkan metode GIST. Siswa membaca wacana per paragraf, kemudian menentukan gagasana utaman dari setiap paragraf, memberikan tanda jika menemukan kata-kata yang sulit. Gagasan utama setiap paragraf itu disatukan dan dijadikan kesimpulan akhir keseluruhan isi wacana. 3. Evaluasi dan

penutup

Siswa saling menyampaikan hasil temuan gagasan utama dan simpulan akhir dari wacana yang dibacanya. Guru memberikan umpan balik (yang bersifat korektif) terhadap kegiatan membaca siswa dan terhadap hasil temuan gagasan utama dan simpulan siswa.

Mengevaluasi tingkat pemahaman siswa terhadap wacana, dengan memberikan pertanyaan berbentuk pilihan ganda sebanyak10 butir soal.

Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi pembelajaran dengan menyimpulkan dan memberikan kesan terhadap proses pembelajaran yang telah dilalui. Menyampaikan kegiatan pasca tes yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.

Menutup pembelajaran.

Catatan evaluasi:

……… ……… ……… ………

Bandung, 12 Juni 2013 Observer,


(44)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

……….. 4. Instrumen Tes

Instrumen tes ini berupa tes tertulis yang dilaksanakan saat pretes dan postes. Bentuk tes yang diberikan adalah soal pilihan ganda (tes objektif) berjumlah 60 butir soal, yang dibagi menjadi 30 soal untuk pretes dan 30 soal untuk postes yang dibuat berdasarkan tujuh jenjang ranah kognitif pernyataan membaca “Tksonomi Bloom” (terlampir) .

Selain itu, pelaksanaan tes dilengkapi enam wacana dengan berbagai macam tema yang bisa dilihat dari judul-judul teks berikut, “Meningkatkan Disiplin untuk Siswa” (http://krblanglangbuana.wordpress.com/2011/12/04), “Percobaan Menarik antara Cuka dan Telur” (http://forum.kompas.com), “Realitas Kehidupan Anak Jalanan” (http://benradit.wordpress.com/2012/05/16),

“Ektrakurikuler Tingkatkan Disiplin Siswa”

(http://dakwahdigital.blogspot.com/2013/02), “Percobaan Fisika Asyik: Telur Di Dalam Botol” (http://budakfisika.blogspot.com/2008/11), dan “Kisah Pilu Kehidupan Anak Jalanan” (http://forum.kompas.com).” Keenam wacana tersebut sudah dihitung tingkat menggunaan formula keterbacaan Grafik Fry (terlampir).

Tabel 3.7 Kisi-kisi Soal Sekolah : SMP Negeri 9 Bandung Mata Pelajaran : Bahasa Indoensia Kelas/Semester : VII/2

No. Materi Ujian Aspek Soal Keterangan K1 K

2


(45)

49

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Meningkatkan Disiplin

untuk Siswa

Pretes Wacana I

a. Informasi tersurat 4, 5 3 1

b. Informasi tersirat 7, 9 2, 6 10

c. Tanggapan 8

2. Percobaan Menarik antara Cuka dan Telur

Pretes

Wacana II

a. Informasi tersurat 17 11,1

5

19, 20

b.Gagasan utama 12

c. Kalimat utama dan kalimat penjelas

13

d. Kosa kata 1

4

e. Kesimpulan 18 16

3. Realitas Kehidupan Anak Jalanan

Pretes Wacana III

a. Informasi tersurat 30 22 21,

23

28

b.Kesimpulan 24

c. Gagasan utama 25

d.Tanggapan 26

e. Kosa kata 2

7 f. Kalimat utama dan

kalimat penjelas

29 4. Ektrakurikuler

Tingkatkan Disiplin Siswa

Postes Wacana I

a. Informasi tersurat 1 7 10

b.Informasi tersirat 8 2, 4 9

c. Gagasan utama 3

d.Kesimpulan 5

e. Tanggapan 6

5. Percobaan Fisika Asyik: Telur Di Dalam Botol

Postes Wacana II a. Informasi tersurat 12,13

,14

11

b.Gagasan utama 15


(46)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d.Informasi tersirat 18 17

e. Kosa kata 1

9 f. Kalimat uatama dan

kalimat penjelas

20 6. Kisah Pilu Kehidupan

Anak Jalanan

Postes Wacana III a. Informasi tersurat 24,

29

23 21 26

b. Informasi tersirat 22,28 30 c. Kalimat uatama dan

kalimat penjelas

25

d. Tanggapan 27

Keterangan:

K1 = pertanyaan ingatan K5 = rincian

K2 = terjemahan K6 = sintesis/simpulan K3 = tafsiran K7 = evaluasi

K4 = terapan

a. Uji Coba Instrumen 1) Uji Validitas Tes

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti menguji validitas instrumen tes yang telah peneliti susun. Tujuan uji validitas ini untuk mengukur tingkat kevalidan/kesalahan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Bentuk tes yang digunakan adalah tes tertulis berupa soal objektif sebanyak 30 butir soal untuk pretes dan 30 soal untuk postes.

Penghitungan uji validitas instrumen menggunakan rumus korelasi (rxy),

namun dalam penelitian ini peneliti melakukan penghitungan uji validitas instrumen dengan menggunakan program anates pilihan ganda. Melalui proses penghitungan anates, nilai/tingkat kevalidan suatu instrumen akan langsung


(47)

51

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

diketahui setelah semua data uji coba instrumen dimasukan. Adapun interpretasi nilai korelasi (rxy) sebagai berikut.

Tabel 3.8 Interpretasi Nilai rxy

Interval Keefisienan Tingkat Hubungan Antara 0,800 sampai dengan 1,00

Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,200 Antara 0,00 sampai dengan 0,200

Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah

(Arikunto, 2009: 75) Penghitungan uji validitas instrumen menggunakan program anates menunjukan instrumen atau soal pretes memiliki koefisien korelasi sebesar 0,74 dan soal postes sebesar 0,95. Dengan demikian sosl-soal tersebut memiliki validitas tinggi dan sangat tinggi. Penghitungan dengan program anates terlampir.

2) Uji Reliabilitas Tes

Uji reliabilitas berguna untuk menentukan layak tidaknya suatu instrumen untuk digunakan. Penghitungan uji reliabilitas menggunakan rumus koefisien reliabilitas (r11), namun tidak berbeda dengan uji vaiditas, penghitungn uji

reliabilitas dalam penelitian ini juga menggunakan program anates pilihan ganda. Berikut interpretasi nilai (r11).

Tabel 3.9 Interpretasi Nilai r11

Interval Keefisienan Tingkat Hubungan Antara 0,800 sampai dengan 1,00

Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600

Sangat tinggi Tinggi Sedang


(48)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Antara 0,200 sampai dengan 0,200

Antara 0,00 sampai dengan 0,200

Rendah Sangat rendah

(Arikunto, 2009: 75) Penghitungan uji reliabilitas menggunakan program anates menunjukan instrumen atau soal pretes memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,85 dan soal postes sebessar 0,98. Dengan demikian sosl-soal tersebut memiliki reliabilitas sangat tinggi. Penghitungan dengan program anates terlampir.

3) Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran soal merupakan kesanggupan siswa dalam menjawab soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Tingkat kesukaran ini digunakan untuk menganalisis data hasil uji coba instrumen dalam hal tingkat kesukaran setiap butir soal, penghitungan tingkat kesukaran menggunakan rumus berikut.

(Arikunto, 2009: 208) Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = banyaknay siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Tabel 3.10

Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Tingkat Kesukaran Kriteria Soal dengan P 0,0 sampai 0,30

Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 Soal dengan p 0,70 sampai 1,00

Sukar Sedang Mudah


(1)

86

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keefektifan metode GIST (Generating Interaction Schemata and Text) berorientasi pengalaman pada pembelajaran membaca pemahaman. Berdasarkan data di lapangan dengan melalui berbagai rangkaian penelitian, pengolahan data serta menjawab hipotesis, maka diperoleh simpulan untuk menjawab rumusan masalah penelitian mengenai pembelajaran membaca pemahaman dengan metode GIST (Generating Interaction Schemata and Text) berorientasi pengalaman. Simpulan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Profil siswa kelas VII-7 SMPN 9 Bandung dalam pembelajaran membaca pemahaman khususnya pada pembelajaran membaca pemahaman untuk menemukan gagasan utama sebelum diberi perlakuan dengan metode GIST berorientasi pengalaman masih jauh dari yang peneliti harapkan. Siswa memandang pembelajaran membaca pemahaman sebagai pembelajaran yang sulit dan membosankan. Hal ini terlihat dari perolehan nilai siswa yang peneliti peroleh dari guru mata pelajaran serta dari hasil wawancara dengan beberapa siswa. Kesulitan yang banyak dialami siswa adalah siswa sulit memahami isi bacaan. Hal ini dipengaruhi oleh gaya membaca atau penggunaan metode membaca siswa yang masih kurang baik. Pada tes awal terlihat perolehan nilai siswa masih banyak yang belum memenuhi KKM yang ditentukan sekolah. 2. Rancangan pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan metode

GIST (Generating Interaction Schemata and Text) berorientasi pengalaman dibuat sebelum pelaksanaan penelitian. Peneliti menentukan rancangan


(2)

87

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembelajaran yang disusun berdasarkan silabus dan kegiatan pembelajaran dikelas. Selain itu peneliti juga merancang sumber dan media yang akan digunakn dalam pembelajaran. Sumber dan media yang digunakan dalam pembelajara antara lain buku paket bahasa Indonesia dan buku-buku penunjang lain serta teks bacaan yang diambil dari berbagai media cetak/elektronik. Peneliti juga merancang alat evaluasi yang digunakan yaitu, tes tertulis berupa tes objektif sebanyak 30 butir soal yang dilengkapi dengan tiga teks bacaan. Dalam rancangan pembelajaran ini peneliti menetapkan alokasi waktu pembelajaran selama tiga kali perteuan (6 x 40 menit).

3. Proses pembelajaran dilakukan langsung oleh peneliti yang bertindak sebagai guru. Peneliti juga menggunakan teknik observasi. Berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran dapat dikatakan bahwa peneliti sebagai guru sudah mampu menguasai proses pembelajaran dengan menggunakan metode GIST dan mampu menyampaikan serta mampu memberi pengarahan mengenai metode GIST pada siswa. Hanya saja guru kurang mempersiapkan dan pemperhitungkan kegiatan-kegiatan simulasi yang akan digunakan untuk membangun pengalaman siswa. Walau begitu dalam proses penelitian ini tujuan dari simulasi yang digunakan sudah tercapai.

4. Berdasarkan pengolahan dan penghitungan data hasil penelitian diketahui bahwa metode GIST (Generating Interaction Schemata and Text) berorientasi pengalaman efektif digunakan pada pembelajaran membaca pemahaman. Berdasarkan hasil postes dari masing-masing kelas, terlihat masih terdapat siswa yang tidak berhasil mencapai KKM, namun siswa yang berhasil di kelas eksperimen (menggunakan metode GIST berorientasi pengalaman) mengalami peningkatan sebesar 39,4%. Sedangkan pada kelas kontrol siswa yang berhasil hanya mengalami peningkatan sebesar 6,06%. Hasil penghitungan uji t menunjukkan thitung (1,485) > ttabel (1,296). Dengan taraf/tingkat keefektifan


(3)

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sebesar (α) = 0,20 (70%), maka hipotesis HI diterima, yaitu metode GIST

(Generating Interaction Schemata and Text) berorientasi pengalaman efektif diterapkan pada pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas VII-7 SMPN 9 Bandung.

B. Saran

Berdasaran hasil penelitian metode GIST (Generating Interaction Schemata and Text) berorientasi pengalaman efektif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman. Namun, masih ada beberapa siswa yang kemampuannya tetap dan masih belum memenuhi KKM. Hal ini dipengaruhi banyak faktor, seperti kurang memperhatikan ketika guru menjelaskan dan malu bertanya ketika tidak mengerti.

Bertemali dengan hal di atas dan sebagai bagian akhir dari penyusunan skripsi ini peneliti memiliki beberapa saran untuk beberapa pihak yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran dan dunia pendidikan, di antaranya sebagai berikut.

1. Guru memiliki peranan penting dalam mencetak generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter. Oleh karena itu ,seorang guru dituntut untuk memiliki wawasan luas, kemampuan yang memadai dan kreatif dalam mengemas pembelajaran. Mengemas pembelajaran yang menarik khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia bukanlah hal yang mudah. Guru harus pandai-pandai dalam menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan keterampilan yang akan diajarkannya. Guru harus memberikan pemahaman kepada siswa mengenai pelajaran bahasa Indonesia yang mudah dipahami oleh siswa dengan cara yang menyenangkan. Metode GIST berorientasi pengalaman dapat dijadikan salah satu alternatif guru dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa, khususnya membaca pemahaman. Guru yang ingin menggunakan metode GIST berorientasi pengalaman, harus lebih kreatif khususnya dalam menciptakan pengalaman bagi siswa.


(4)

89

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran membaca jangan dijadikan pematah minat dan motivasi dalam membaca. Penggunaan metode membaca yang tepat akan mempermudah siswa dalam memahami isi bacaan. Selain itu pengalaman juga merupakan salah satu penunjang pemahaman dan ingatan yang baik. Metode GIST berorientasi pengalaman dapat dijadikan salah satu alternatif bagi siswa dalam melakukan aktivitas membaca yang bertujuan untuk memahami isi bacaan dan menemukan gagasan utama.


(5)

89

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. (2012). Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama.

Ahuja, G.C. dan Pramila Ahuja. (2010). Membaca Secara Efektif dan Efisien. Bandung: Kiblat Buku Utama.

Aprudin. (2012). Pembelajaran Experiential Learning. [Online]. Tersedia:

http://007indien.blogspot.com/2012/03/pembelajaran-experiential-learning.html. [02 Mei 2013].

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rinea Cipta.

Awaludin, Susi Endriyani. (2011). Penggunaan Teksnik Yoyo dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman (Penelitian Eksperiemn Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011). Skripsi Pendidikan Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indoensia pada FPBS UPI Bandung: Tidak Ditebitkan.

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Hamijaya, Nunu. dkk. (2008). Quick Reading Melejitkan DNA Membaca. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Maimunah. (2012). Faktor-faktor Kemampuan Membaca Pemahaman. [Online]. Tersedia: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2250148-faktor-faktor-kemampuan-membaca-pemahaman/. [05 Juni 2013].

Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.

Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Rahim, Farida. (2008). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.


(6)

90

Raswati, 2013

Keefektifan Metode GIST Generating Interaction Schemata And Text Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII-7 SMPN 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sastradi, Trisna. (2013). Model pembelajaran Experiential (Experiential Learning). [Online]. Tersedia: http://mediafunia.blogspot.com/2013/02-model-pembelajaran-experiential.html [05 Juni 2013].

Subana, dkk. (2000). Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Yogyakarta: PT Bumi Aksara.

Syamsudin, dan Vismaia S. Damaianti. (2009). Metode Penelitaian Pendidikan Bahasa. Bandung: Rosda Karya.

Tampubolon, DP. (2008). Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. (2008). Membaca Sebagi Suatu Keterempilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Wainwright, Gordon. (2007). Speed Reading Better Recalling. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012

3 23 43

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Eksperimen Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012

0 6 47

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK MELALUI METODE DISCOVERY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Natar Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 9 62

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 15 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 18 51

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII MTs N 2 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012)

0 16 61

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK PROTISTA (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas X SMA N 12 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013)

1 9 52

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

2 12 55

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMPN 2 Bangunrejo Tahun Pelajaran 2012/2013)

5 20 29

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Gadingrejo Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 43

KEEFEKTIFAN MODEL MEMBACA TOTAL TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SD GUGUS ERLANGGA

1 41 205