Penilaian Kompetensi Sikap Penilaian Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 35 Penilaian dalam Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti dilakukan melalui penilaian proses dan outcome yang dilaksanakan melalui berbagai cara, seperti penilaian unjuk kerja performance, penilaian sikap, penilaian tertulis paper and pencil test, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerjakarya peserta didik portofolio, dan penilaian diri. Berdasarkan Kurikulum 2013, penilaian menekankan pada ranah sikap, kognitif, dan keterampilan. Dalam Peraturan Menteri No 66 Tahun 2013, jenis-jenis penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar meliputi; penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, ujian sekolah. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti dalam pencapaian Standar Kompetensi Lususan SKL menggunakan beberapa metode penilaian berikut.

a. Penilaian Kompetensi Sikap

Sikap bermula dari perasaan suka atau tidak suka yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespons sesuatuobjek. Sikap juga sebagai ekspresi 36 Kelas III SD dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk sehingga terjadi perubahan perilaku atau tindakan yang diharapkan. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai sikap peserta didik, antara lain melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan penilaian jurnal. Instrumen yang digunakan antara lain daftar cek atau skala penilaian rating scale yang disertai rubrik, yang hasil akhirnya dihitung berdasarkan modus. 1 Observasi Sikap dan perilaku keseharian peserta didik direkam melalui pengamatan dengan menggunakan format yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati, baik yang terkait dengan mata pelajaran maupun secara umum. Pengamatan terhadap sikap dan perilaku yang terkait dengan mata pelajaran dilakukan oleh guru yang bersangkutan selama proses pembelajaran berlangsung, seperti: mensyukuri, ketekunan belajar, percaya diri, rasa ingin tahu, kerajinan, kerja sama, kejujuran, disiplin, peduli lingkungan, dan selama peserta didik berada di sekolah atau bahkan di luar sekolah selama perilakunya dapat diamati guru. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 37 Tabel. III.1 Contoh Penilaian Observasi No Nama Sikap Spiritual Sikap Sosial T otal Nilai Sraddha T yaga Satya Kerajinan Percaya diri Kerjasama Peduli lingkungan T ekun belajar Rasa ingin tahu Kerajinan 1-4 1-2 1-4 1-4 1-4 1-4 1-4 1-4 1-4 1-4 1. Suputri 2. Kṛṣṇa 3. dst Keterangan: Tanda menunjukkan bahwa penilaiannya hanya ya dan tidak, ya nilainya 2 dan tidak nilainya 1. 1 = tidak pernah 2 = kadang-kadang 3 = sering 4 = sangat sering 38 Kelas III SD 2 Penilaian Diri Penilaian diri digunakan untuk memberikan penguatan reinforcement terhadap kemajuan proses belajar peserta didik. Penilaian diri berperan penting bersamaan dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru ke peserta didik yang didasarkan pada konsep belajar mandiri autonomous learning. Untuk menghilangkan kecenderungan peserta didik menilai diri terlalu tinggi dan subjektif, penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Untuk itu, penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut. 1 Menjelaskan kepada peserta didik tujuan pe- nilaian diri. 2 Menentukan kompetensi yang akan dinilai. 3 Menentukan kriteria penilaian yang akan digu- nakan. 4 Merumuskan format penilaian, dapat berupa daftar tanda cek, atau skala penilaian. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 39 Tabel. III.2 Contoh Format Penilaian Diri No Nama Siswa Aspek yang Dinilai T otal Nilai Sraddha T yaga Satya T anggung Jawab T ekun Mandiri Kerja Sama Gotong Royong 1-4 1-2 1-4 1-4 1-4 1-4 1-4 1-4 1. Suputri 2. Kṛṣṇa 3. dst Keterangan: Tanda menunjukkan bahwa penilaiannya hanya ya dan tidak, ya nilainya 2 dan tidak nilainya 1. 1 = tidak pernah 2 = kadang-kadang 3 = sering 4 = sangat sering Pada dasarnya, teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek keterampilan dan pengetahuan. 40 Kelas III SD 3 Penilaian Teman Sebaya Penilaian teman sebaya atau antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar pengamatan antarpeserta didik. Penilaian teman sebaya dilakukan oleh peserta didik terhadap 3 tiga teman sekelas atau sebaliknya. Format yang digunakan untuk penilaian sejawat dapat menggunakan format seperti contoh pada penilaian diri. Tabel. III.3 Contoh Format Penilaian Teman Sebaya No Nama Siswa Aspek yang Dinilai T otal Nilai T yaga Satya T anggung Jawab Rajin Kerja Sama Sopan Penguasaan 1-2 1-4 1-4 1-4 1-4 1-4 1-4 1. Suputri 2. Kṛṣṇa 3. dst Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 41 Keterangan: Tanda menunjukkan bahwa penilaiannya hanya ya dan tidak, ya nilainya 2 dan tidak nilainya 1. 1 = tidak pernah 2 = kadang-kadang 3 = sering 4 = sangat sering 4 Jurnal Jurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru danatau tenaga kependidikan di lingkungan sekolah tentang sikap dan perilaku positif atau negatif, selama dan di luar proses pembelajaran mata pelajaran Tabel. III.4 Contoh Format Penilaian Jurnal Nama : ______________ Kelas : ______________ Hari, Tanggal Catatan Pengalaman Tindak Lanjut Nilai 42 Kelas III SD Keterangan: 1 = Kurang 2 = Sedang 3 = Baik 4 = Sangat Baik

b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan 1 Tes Tertulis