Latar Belakang Masalah Indonesia SMP Modul_KK_J_Pedagogik

44 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik J Dalam proses belajar kreatif digunakan baik proses berpikir divergen proses berpikir ke macam-macam arah dan menghasilkan banyak alternatif penyelesaian maupun proses berpikir konvergen proses berpikir yang mencari jawaban tunggal yang paling tepat. Pendidikan formal seringkali terjebak pada melatih proses berpikir konvergen, sehingga kebanyakan siswa terhambat dan tidak berdaya menghadapi masalah-masalah yang menuntut pemikiran dan pemecahan masalah secara kreatif.

B. Identifikasi Masalah

Memperhatikan latar belakang tersebut dapat dikemukakan identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Apakah siswa terbiasa menulis puisi? 2. Mengapa siswa tidak senang menulis puisi? 3. Apakah guru mengajara menggunakan metode yang bervariasi? 4. Apakah Media Sinopsis Novel Toto Chan dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran menulis puisi? 5. Bagaimana meningkatkan kemampuan menulis puisi kreatif siswa dengan membangun motivasi siswa menggunakan media Sinopsis Novel Toto Chan? 6. Apakah dengan membangun motivasi siswa menggunakan media Sinopsis Novel Toto Chan dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi kreatif siswa?

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana menggunakan media sinopsis novel Toto Chan dalam membangun motivasi belajar siswa untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi kreatif siswa kelas VIII-5 SMP Negeri 83 Jakarta Barat Semester 2 Tahun Pelajaran 2012 – 2013? 2. Apakah dengan membangun motivasi belajar siswa menggunakan sinopsis Novel Toto Chan dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi kreatif pada siswa kelas VIII-5 SMP Negeri 83 Jakarta Barat Semester 2 Tahun Pelajaran 2012 – Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik J 45 2013?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah disebutkan di muka, tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui efektifitas penggunaan sinopsis novel Toto Chan dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi kreatif. 2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII-5 SMPN 83 Jakarta dalam menulis Puisi kreatif.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Guru: guru dapat menguasai model pembelajaran menulis puisi menggunakan sInopsis novel Toto Chan sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajarannya. Di samping itu guru juga terbiasa melakukan kegiatan ilmiah dalam meningkatkan keprofesionalannya. 2. Bagi Siswa: dapat meningkatkan hasil belajar menulis puisi kreatif. 3. Bagi Sekolah: Penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik dalam rangka perbaikan pembelajaran bagi sekolah yang bersangkutan dan sekolah lain pada umumnya.

BAB II KAJIAN TEORI

Sapardi Djoko Damono 1996:187 mengatakan tujuan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah tentunya bukan hanya siswa lulus dalam ujian. Mereka dibimbing dalam keterampilan berbahasa agar mampu memahami berbagai karangan yang bias menambah pengetahuan dan memperdalam pengalaman, agar tidak mengelirukan akte notaris sebagai puisi, agar mampu berkomunikasi dengan baik dan benar. Masyarakat pasti akan menyalahkan sekolah apabila ada anggotanya yang menulis skripsi penuh dengan simile, metafora, dan personifikasi, atau mengungkapkan pengalaman hatinya yang sama dengan buku telepon. 46 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik J

A. Pengertian Motivasi

Motivasi adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu tindakan Action Activities dan memberikan kekuatan energy yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberikan kepuasan, atau mengurangi ketidakseimbangan. Oleh karena itu tidak akan ada motivasi, jika tidak dirasakan rangsangan- rangsangan terhadap hal semacam di atas yang akan menumbuhkan motivasi, dan motivasi yang telah tumbuh memang dapat menjadikan motor dan dorongan untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan atau pencapaian keseimbangan. Wikipedia.org. Menurut M. Sobry Sutikno motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern kesiapsiagaan. Motivasi ada dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik: 1. Motivasi intrinsik: Jenis motivasi ini timbul dari dalam individu tanpa ada paksaan, dorongan orang lain, tetapi ada dasar kemauan sendiri. 2. Motivasi ekstrinsik: Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar. Sementara itu Ariwibowo dan Roy Sembel 2002:2 mengatakan motivasi orang lain bukan sekedar mendorong atau memerintahkan seseorang melakukan sesuatu, melainkan sebuah seni yang melibatkan berbagai kemampuan dalam mengenali dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain. Paling tidak kita harus tahu seseorang melakukan sesuatu karena didorong oleh motivasinya. Ada tiga jenis atau tingkatan atau motivasi seseorang, yaitu pertama motivasi yang didasarkan atas ketakutan fear motivation.