LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013
8 1.6 berikut :
Tabel 1.6 Persentase Penduduk Kabupaten Muara Enim
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013
SEKTOR Tahun
2012 2013
A. SEKTOR PRIMER 61,4
55,6 -
Sektor Pertanian,Perkebunan, Kehutanan Perburuan dan Perikanan
61,4 55,6
B. SEKTOR SEKUNDER 9,6
11,0 - Sektor Pertambangan dan Penggalian
3,6 5,1
- Sektor Industri Pengolahan 2,7
2,1 - Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih
0,7 0,6
- Sektor Konstruksi 3,07
2,60 C. SEKTOR TERSIER
29,8 33,4
- Sektor Perdagangan 12,8
16,6 - Sektor Angkutan
3,7 3,5
- Sektor Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan dan Jasa Perusahaan.
1,3 1,3
- Sektor Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan
10,10 11,27
Sumber : BPS Kabupaten Muara Enim tahun 2013
Dilihat dari tingkat pendidikan, komposisi penduduk Kabupaten Muara Enim menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.
Penduduk yang tidakbelum tamat SD mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2012 penduduk
yang tidakbelum tamat SD mencapai 21,79 maka pada tahun 2013 menjadi 16,75, sebaliknya dengan penduduk yang berpendidikan
AkademiUniversitas mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2012 penduduk yang
berpendidikan AkademiUniversitas sebesar 2,49 maka pada tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi sebesar 3,69. Hal tersebut
mengindikasikan adanya keberhasilan dalam pembangunan bidang pendidikan.
Secara rinci komposisi penduduk umur 15 tahun ke atas menurut pendidikan yang ditamatkan pada tahun 2012 sampai 2013 dapat
dilihat pada tabel 1.7 di bawah ini.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013
9
Tabel 1.7 Persentase Penduduk umur 15 tahun ke atas Menurut pendidikan
yang ditamatkan Tahun 2012 - 2013
PENDIDIKAN Tahun
2012 2013
1. Tidak Belum Pernah Sekolah
14.793 14.923
2. Tidak Belum Tamat SD 45.635
46.036
3. SD MI Sederajat 146.635
147.924
4. SLTP MTs Sederajat 53.121
53.588
5. SLTA MA Sederajat
53.592 54.063
6. SM Kejuruan
4.950 4.994
7. Diploma I II
3.058 3.085
8. Diploma III 3.419
3.449
9. Diploma IV Universitas
7.831 7.900
10. S2 S3
363 366
Jumlah
333.397 336.327
Sumber : BPS Kabupaten Muara Enim tahun 2013
3. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan Daerah.
Secara umum potensi unggulan daerah Kabupaten Muara Enim lebih didominasi sektor primer yaitu sektor pertanian perkebunan,
tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perikanan, kehutanan, pertambangan dan Energi.
1. Perkebunan
Sektor perkebunan merupakan salah satu sektor unggulan di Kabupaten Muara Enim dengan komoditas utama yang dikembangkan
melalui perkebunan rakyat, perkebunan besar negara maupun perkebunan besar swasta, yaitu karet dan kelapa sawit. Pada tahun
2013 untuk komoditas karet, potensi luas areal perkebunan karet rakyat mencapai 220.259 Ha, dengan produksi sebesar 399.831 ton,
potensi luas areal Perkebunan Besar Negara PBN mencapai 6.759 Ha, dengan produksi sebesar 16.088 ton dan potensi luas areal Perkebunan
Besar Swasta PBS mencapai 222 Ha, dengan produksi sebesar 583 ton. untuk komoditi kelapa sawit, potensi luas areal perkebunan kelapa
sawit rakyat mencapai 25.107 Ha, dengan produksi sebesar 421.240
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013
10 ton. potensi luas areal Perkebunan Besar Negara PBN mencapai
27.139 Ha, dengan produksi sebesar 542.776 ton dan potensi luas areal Perkebunan Besar Swasta PBS mencapai 51.027 Ha, dengan
produksi sebesar 1.088.040 ton.
Disamping komoditas karet dan kelapa sawit potensi komoditas perkebunan lainnya yang juga diusahakan masyarakat yaitu :
komoditas kopi luas areal perkebunan mencapai 25.132 Ha dengan produksi mencapai 25.139 ton, kelapa luas areal perkebunan
mencapai 1.258 Ha dengan produksi mencapai 1.590 ton, lada, nilam, kayu manis, kakao, kapuk dan aren.
Produksi karet dan kelapa sawit di Kabupaten Muara Enim tahun 2013 tidak terlepas dari 3 komponen pendukung pengusahaan
perkebunan karet dan kelapa sawit yaitu, Perkebunan Rakyat, Perkebunan Besar Negara, Perkebunan Besar Swasta. Secara rinci luas
areal dan produksi komoditi karet dan kelapa sawit menurut pengusahaanya sebagaimana dapat dilihat pada tabel 1.8 sebagai
berikut.
Tabel 1.8 Luas Areal dan Produksi Perkebunan Menurut Pengusahaan
di Kabupaten Muara Enim Tahun 2013 No.
Komoditi Tahun
Luas Areal Ha
Produksi Ton
PR PBN
PBS Jumlah
PR PBN
PBS Jumlah
1.
Karet
2013
220.256 4.009
221,70 445.965
399.831 12.027
665,1 412.523
2.
Sawit
2013
25.107 9.462
60.212.70 94.781,42
421.240 189.234,4
1.088.040 1.698.514,4
3
Kopi
2013
23.501 23.501
25.139,4 25.139,4
Sumber : Dinas Perkebunan Kab. Muara Enim tahun 2013
Dari tabel 1.8 di atas terlihat bahwa dari luas areal penanaman kelapa sawit, peran masyarakat dan swasta lebih dominan
dibandingkan dengan peran pemerintah. Hal ini menunjukkan peran para investor swasta di bidang perkebunan cukup besar dalam
memajukan perkebunan di Kabupaten
Muara Enim. Adapun para
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013
11 investor yang telah menanamkan modalnya pada sektor perkebunan
Karet dan Kelapa Sawit dapat dilihat pada Tabel 1.9 berikut ini :
Tabel 1.9 Investor di bidang Perkebunan Kelapa sawit dan Karet
di Kabupaten Muara Enim
No. Nama Perusahaan
Komodoti Pola
Izin Lokasi Percadangan Tanah Izin Usaha Perkebunan
IUP NoTglLuas Alamat kebun
1 2
3 4
5 6
7 1
PT.PUSAKA SINAR K.Sawit
Inti No. 605SKI1990
1025 Desa Babat
DIAN ABADI Seluas 20.000 Ha
Tgl. 4 Oktober 2004 Kec. Penukal
Abab 2
PT.ABURAHMI K.sawit
Inti-Plasma 599 Th.2006
485KPTSBUN Kec.Penukal
Tgl.1-6-2006 2008
5000 Ha Tgl 30-04-2008
5.000 Ha 3
PT.GOLDEN K.sawit
Inti-Plasma 691KPTSBPN
1144KPTS Desa Prambatan
BLOSSOM 2007
BUN2006 Tj. Kurung
SUMATRA Tgl 7-7-2007
Tgl. 6-10-2006 Kec.Abab
16,000 Ha 14,254 Ha
Kab. M. enim 4
PT. LARAS KARYA K.Sawit
Inti-Plasma 755KPTS
1551KPTS Kec.penukal
KAHURIPAN VIII2004
BUN2006 Utara
Tgl.10-8-2004 Tgl.9-10-06
16,000 Ha 6000 Ha
5 PT.INDRALAYA
K.Sawit Inti-Plasma
618KPTS2007 No.468KPTS
Kec.Muara Belida AGRO LESTARI
Tgl 29-10-2007 IV2005
10,000 Ha Tgl.25-7-2005
13.000 Ha 6
PT.CAHAYA VIDI K.sawit
Inti-Plasma 965KPTS PERTANAHAN
2008 Tgl 16-12-2008 6.350
Ha 026KPTSBUN 2007
Tgl. 22-2-2007 6000 Ha
Kec.Gelumbang ABADI
7 PTPN. VII UNIT
K.sawit Inti
361KPTS81 705KPTSBUN2008
Kec.G.Megang USAHA SULE INTI
Tgl.2-10-1981 Tgl 11072007
30,600 Ha 7.500 Ha
8 PT.BUMI SAWINDO
K.sawit Inti-Plasma
461SK871987 HK 350E49203.88
Kec.Tj.Agung PERMAI
Tgl.07-3-1987 Tgl.04 Maret 1988
Kec. Tanjung Agung PME 02460IL1994
9.000 Ha 9
PTPN. VII UNIT Karet
Inti 321KPTS1
381KptsBun Kec.Lubai
USAHA BERINGIN 1983
2008 Tgl.25-6-1983
Tgl 24-3-08 10,000 Ha
5.351 Ha 10
PTPTN. VIII UNIT K.sawit
Plasma 361KPTS81
705KptsBun Kec.G.Megang
USAHA SUNI Tgl.2-11-81
2008 30,600 Ha
Tgl 11072007 11
PTPTN. VIII UNIT Pabrik PPKS
Plasma SK Bupati
kec.Rambang USAHA SUNI
No.55IBIII1991 Dangku
12 PT.CIPTA FUTURA
K.Sawit Inti
618SKI1989 HK.805E419203.90
Kec.Ujan Mas Plasma
Tgl. 13-10-89 Tgl.07-3-1990
10,000 Ha 10.000 Ha
13 PT.MITRA OGAN
K.sawit Inti
003SK-ILMAE1997 HK.300ES39
Kec.Lubai Tgl. 25-8-1997
01.07 9.500 Ha
Tgl.24-1-97 10,000 Ha
Karet Inti
Sda sda
14 PT.GEMBALA
Karet Inti -
HK.350EA.60608.90 HK.350EA.60608.93
Kec.Muara Belida SRIWIJAYA
Mitra sadap Tgl. 2-8-93
Tgl. 2-8-93 360,55 Ha
2.400 Ha 15
PT.LUBAI SAWIT NUSANTARA
K.sawit Inti-Plasma
700KPTSPertanahan2010 623KPTSBUN2008
Kec.Lubai
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013
12
Tgl.04-10-2010 Tgl.23-07-2008
12.500 Ha 14.000 Ha
16 PT.BUMI SAWIT
K.sawit Inti-Plasma
943KPTSPertanahan2005 95MENTANHUT-
VII2000 Kec.Belida Darat
PERMAI Tgl. 12-10-2005
4.500 Ha Tgl.09-10-2000
4.789 Ha 17
PT.HAMPARAN K.sawit
Inti SK-IL-272KPTS
01KPTSKPPT2012 Kec.Gelumbang
ALAM MANDIRI Karet
Pertanahan2012 Tgl.06-08-2012
20.000 Ha 20.000 Ha
18 PT.ROEMPOEN
K.sawit Inti-plasma
750 thn. 2004 1024 thn 2004
Kec. Sungai ENAM
10,000 Ha Tgl. 22-12-04
Rotan BERSAUDARA
diperpanjang 10,000 Ha
menjadi 749KptsBPN
2007 Tgl 28-7-2007
10.000 Ha
K.Sawit Inti
No.751 thn 2004 1025 Thn 2004
Tgl 10-8-2004 Tgl. 22-12-04
19 PT.SUMATERA ASIA
K.Sawit Inti -Plasma
1082KPTSPertanahan08 Kec. Gelumbang
MANDIRI Tgl. 05 12 - 2007
5.000 Ha 20
PT. OKI TANIA K. Sawit
Inti -Plasma 001SKII MAE
Persetujuan PRATAMA
1997 Prinsip Usaha
Kec. Lubai 14 Januari 1997
perkebunan 1.159 Ha
Kelapa Sawit dari Dirjen
Perkebunan No. HK. 350 E5
.804 12.94 Tgl 16 Des 1994
Luas 4000 Ha
Sumber : Dinas Perkebunan Kab. Muara Enim tahun 2013
2. Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan komoditas yang dominan dikembangkan di Kabupaten Muara Enim adalah padi,
dengan luas panen pada tahun 2013 mencapai 50.928 Ha, terdiri atas padi sawah seluas 31.755 Ha dan padi ladang seluas 19.277 Ha
dengan jumlah produksi mencapai 244.912,75 ton. Daerah produksinya antara lain di dataran tinggi Semende, Kecamatan
Tanjung Agung dan beberapa Kecamatan di pesisir Sungai Lematang dan Sungai Musi.
Potensi luas areal tanaman padi tahun 2013 pada lahan sawah irigasi mencapai 6.386 Ha, lahan sawah tadah hujan mencapai 5.456
Ha, lahan sawah lebak 22.317 Ha dan Lahan kering 722.142 Ha.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013
13 Selain padi, komoditas potensial lainnya yang dapat dikembangkan
adalah tanaman palawija jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar, sayuran dan juga buah-buahan. Luas panen
komoditi jagung sekitar 585 Ha dengan produksi mencapai 2.405,26 ton. Sedangkan komoditi kedelai dengan luas panen mencapai 146 Ha
menghasilkan produksi sebesar 194,42 ton. Adapun komoditi sayuran kentang, cabe dan tomat, luas panennya masing-masing mencapai 47
Ha dan 41 Ha, dengan produksi masing-masing 565 ton, 1.541 ton dan 2.401 ton.
Penggunaan lahan pertanian dan luas areal serta produksi tanaman pangan dapat dilihat pada Tabel 1.10 berikut.
Tabel 1.12 Penggunaan Lahan Pertanian Jumlah Produksi di Kabupaten Muara Enim
Tahun 2012-2013
No. Komoditas
Luas Areal Ha Luas Areal Ha
2012 2013
1. Lahan Sawah Irigasi
6.348 6.386
2. Lahan Sawah Tadah Hujan
6.068 5.456
3. Lahan sawah Lebak
18.299 22.317
4. Lahan Ladang
77.341 77.245
5. Lahan Pekarangan
28.509 28.509
Total 136.565
139.913
Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura tahun 2013 Tabel 1.11
Luas Areal dan Produksi Tanaman Pangan, Sayuran dan Buahan di Kabupaten Muara Enim
Tahun 2012 - 2013
No. Komoditas
Luas Areal Ha Produksi Ton
2012 2013
2012 2013
1. Padi
45.838 50.928
222.131 244.912,75
2. Jagung
1.687 585
5.744 2.405,26
3. Kedelai
562 146
719 194,42
4. Kentang
32 32
359 565
5. Cabe
676 676
2.258 1.541
6. Tomat
479 479
3.704 2.401
Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura tahun 2013
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013
14
3. Kehutanan
Kabupaten Muara Enim memiliki areal hutan seluas 296.487,50 hektar dari total luas wilayah 7.287,42 Km. Berdasarkan
Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor : 76KPTS-II2001 tanggal 15 Maret 2001 tentang Penunjukan kawasan hutan dan perairan di
wilayah Propinsi Sumatera Selatan jo Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.822Menhut-II2013 tanggal 19 November 2013 tentang
perubahan peruntukan kawasan hutan seluas ± 210.559 Ha, perubahan fungsi kawasan hutan seluas ± 44.229 Ha dan perubahan
bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan seluas ± 41.119 Ha di Provinsi Sumatera Selatan, luas kawasan hutan
untuk wilayah Kabupaten Muara Enim sebagai berikut :
- Kawasan Hutan Suaka Marga Satwa
: 8.937,69 Ha -
Kawasan Hutan Lindung :162.721,43Ha
- Kawasan Hutan Produksi Terbatas HPT : 25.542,41Ha
- Kawasan Hutan Produksi Tetap
:186.738,82Ha -
Kawasan Hutan Produksi Konversi HPK : 12.547,70Ha Selain itu, di Kabupaten Muara Enim terdapat lahan kritis seluas
172.686,35 hektar dengan kategori sebagai berikut : a.
Sangat kritis : 40.232,27 Ha
- Hutan lindung : 10.768,58 Ha
- Budidaya pertanian : 6.143,49 Ha
- Kawasan lindung di luar Kawasan Hutan : 23.320,20 Ha b.
Kritis :132.454,08 Ha
- Hutan lindung : 4.087,12 Ha
- Budidaya pertanian :105.844,12 Ha
- Kawasan lindung di luar Kawasan Hutan : 22.522,84 Ha Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan
RI Nomor : 38Kpts-II1996 Tanggal 29 Januari 1996 Areal IUPHHK HTI PT. Musi Hutan Persada di wilayah Kabupaten Muara Enim seluas
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013
15 161.400 hektar dengan rincian :
1. Luas lahan produktif : 96.840 Ha
2. Lahan tidak produktif - Hutan konversi
: 50.416 Ha - Sempadan sungai
: 3.824 Ha - Sarana dan prasarana
: 5.599 Ha - Tanaman kehidupan
: 2.741 Ha - Tanaman unggul lokal
: 1.981 Ha
4. Peternakan dan Perikanan Peternakan
Jenis ternak pada umumnya dibagi menjadi 2 dua kelompok, yaitu ternak besar dan ternak kecil. Jenis ternak besar antara lain;
sapi, kerbau, sedangkan jenis ternak kecil antara lain; kambing, domba dan babi. Semua jenis ternak mengalami kenaikan populasi dibanding
tahun lalu, populasi sapi naik 4 , kerbau naik 1 . Untuk populasi ternak kecil tidak mengalami peningkatan, populasi kambing 0,77
dan domba 0,56. Sedangkan yang sangat menonjol adalah peningkatan populasi unggas, peningkatan jenis ayam ras pedaging
sebesar 87, demikian juga produksi daging dan telur mengalami peningkatan masing-masing 7,49 dan 0,59. Keberhasilan
pengembangan sektor peternakan dapat dilihat pada Tabel 1.12 dan 1.13 berikut ini :
Tabel 1.12 Produktivitas Ternak dan Unggas di Kabupaten Muara Enim
Tahun 2012 - 2013
No. Jenis Ternak
Populasi ekor Pertumbuhan
2012 2013
1. Sapi
18.017 13.190
4,83
2. Kerbau
3.732 3.598
0,13
3. Kambing
61.158 52.254
8,90
4. Domba
6.850 5.542
1,31
5. Babi
205 285
1,39
6. Ayam Ras Petelur
406.876 408.000
1,12
7. Ayam Ras Pedaging
5.353.354 4.865.300
0,90
8. Ayam Buras
1.533.860 1.283.080
0,83
9. Itik
184.948 146.210
0,79
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan 2013
•
Tidak Termasuk Kabupaten PALI
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013
16
Tabel 1.13 Produksi Daging dan Telur di Kabuaten Muara Enim
Tahun 2012 - 2013
No. Produksi Daging dan Telur
Tahun
2012 2013
1. Daging Sapi
997,92 814,20
2. Daging Kerbau
228,37 193,48
3. Daging Kambing
45,47 40,22
4. Daging Domba
13,00 10,15
Jumlah Produksi Tahunan 1.284,76
1.058,05 1.
Telur Ayam Kampung 1.387,96
1.090,73
2. Telur Ayam Ras Petelur
136,72 137,16
3. Telur Itik
274,78 214,72
Jumlah Produksi Tahunan 1.799,46
1.442,61
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Muara Enim tahun 2013
•
Tidak Termasuk Kabupaten PALI
Perikanan
Potensi perikanan di Kabupaten Muara Enim cukup besar, baik untuk perikanan di perairan umum maupun melalui budi daya ikan di
kolam dan keramba. Produksi perikanan pada tahun 2013 mencapai 8.682,92 ton atau naik sebesar 2,57 dari tahun 2012 8.254,27 ton,
produksi perikanan di Kabupaten Muara Enim sepanjang tahun 2012 dan 2013 dapat dilihat pada Tabel 1.14 berikut :
Tabel 1.14 Produksi Perikanan di Kabupaten Muara Enim
Tahun 2012-2013
No.
Tahun JUMLAH Ton
1.
2012 8.234,27
2.
2013 8.682,92
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Muara Enim 2013
Balai benih ikan di Kabupaten Muara Enim berjumlah 4 unit dengan produksi pada tahun 2011 mencapai 850.000 ekor dan
produksi benih Unit Pembenihan Rakyat UPR sebanyak 1.650.000 ekor, produksi Balai Benih Ikan BBI dan Unit Pembenihan Rakyat
UPR tahun 2012-2013 dapat dilihat dalam Tabel 1.15 berikut :
Tabel 1.15 Jumlah Produksi Balai Benih Ikan Unit Pembenihan Rakyat UPR Tahun 2012 - 2013
No. Lokasi
Jumlah Produksi Tahun 2012
Tahun 2013
1. BBI
888.888 978.777
2. UPR
4.800.000 5.595.000
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Muara Enim 2013
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013
17
Sarana Perdagangan
Kabupaten Muara Enim merupakan daerah pertanian yang memiliki pusat-pusat produksi, terutama pusat produksi hasil-hasil
pertanian, hal ini merupakan suatu potensi untuk mendukung berkembangnya aktivitas perdagangan.
Pasar berada di daerah-daerah perkotaan seperti di Kota Muara Enim, Tanjung Enim. Di daerah perdesaan terdapat pasar kalangan
dan semua kecamatan di Kabupaten Muara Enim mempunyai pasar kalangan. Jumlah pasar dan jumlah kalangan yang terdaftar di Dinas
Perindustrian dan Perdagangan sebanyak 91 unit yang dapat menampung pedagang sebanyak 13.522 pedagang, seperti terlihat pada
Tabel 1.16 berikut ini :
Tabel 1.16 Jumlah Pasar dan Kalangan di Kabupaten Muara Enim
Per 31 Desember 2013
No. Kecamatan
Jumlah Pasar
Jumlah Pedagang Jumlah
Kios Los
K.5 1 Semende Darat Laut
4 20
309 149
478 2 Semende darat Ulu
3 -
240 97
337 3 Semende Darat Tengah
3 -
170 90
260 4 Tanjung Agung
7 -
470 180
650 5 Lawang Kidul
- 162
658 83
903 6 Muara Enim
2 209
673 205
1,087 7 Ujan Mas
2 -
318 175
493 8 Gunung Megang
7 38
1,126 298
1,462 9 Benakat
2 -
171 212
383 10 Rambang Dangku
6 27
249 488
764 11 Rambang
4 -
100 349
449 12 Lubai
5 -
241 161
402 13 Talang Ubi
9 144
592 436
1,172 14 Tanah Abang
2 96
210 126
432 15 Penukal Utara
6 -
290 78
368 16 Penukal
6 16
172 363
551 17 Abab
5 -
200 253
453 18 Gelumbang
11 12
201 902
1,115 19 Lembak
6 -
155 368
523 20 Sungai Rotan
7 -
558 323
881 21 Muara Belida
1 -
175 54
229 22 Kelekar
5 -
100 30
130 Jumlah
103 724
7.378 5.420
13.522
Sumber : Muara Enim Dalam Angka, 2013
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013
18
5. Pertambangan dan Energi Pertambangan
Potensi Sumberdaya Alam unggulan bidang pertambangan yang dimiliki Kabupaten Muara Enim adalah energi primer, antara lain
minyak dan gas bumi, batubara, panasbumi Geothermal, tenaga air, Coal Bed Methane yang belum dikelola dan dimanfaatkan secara
optimal. Sektor pertambangan berperan cukup besar dalam perekonomian Kabupaten Muara Enim.
Sektor pertambangan berupa minyak dan gas bumi maupun batubara memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan
penduduk di Kabupaten Muara Enim terutama dalam pemanfaatan sumber daya manusia lokal.
MINYAK DAN GAS BUMI
Potensi minyak dan gas bumi di Kabupaten Muara Enim terdapat di daerah Lematang, Tanjung Miring timur, Talang Sukananti,
Kampung Minyak, Lembak, Limau, Benakat, Sumbagsel Area 2, South and Central Sumatera. Jumlah produksi Minyak Bumi tahun 2013
sebesar 7.483.390 barel meningkat sebesar ± 5,37 dari produksi tahun 2012 yaitu 7.102.197,23 barel. Untuk produksi Gas Bumi tahun
2013 sebesar 67.883.390 MMBTU meningkat ± 34,75 dari tahun 2012 sebesar 50.375.560 MMBTU. Pengusahaan minyak dan gas bumi
di Kabupaten Muara Enim di laksanakan oleh PT. Pertamina Asset 2 Field Prabumulih dan Mitra Usahanya. Perusahaan yang bergerak
dalam usaha minyak dan gas bumi sebagaimana tabel 1.17 berikut :
Tabel 1.17 Perusahaan yang bergerak dalam usaha minyak dan gas bumi
di Kabupaten Muara Enim
No. Nama
Perusahaan Bidang
Pekerjaan
1. PT. Medco E P Indonesia Lematang
Kontrak Produksi Sharing 2.
PT. TAC P - Retco Prima Energi Technical Assisten Contract
3. PT. KSO P – Cooper Energy Sukananti
Kerjasama Operasi 4.
PT. KSO P – Kampung Minyak Ltd Kerjasama Operasi
5. PT. KSO – PEP – PT Energy Tanjung Tiga
Kerjasama Operasi
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013
19
6. PT. KSO – P – Petroenim Betun Selo
Kerjasama Operasi 7.
PT. Medco E P Indonesia S C Sumatera Kontrak Produksi Sharing
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kab.Muara Enim, 2013
BATUBARA
Potensi batubara di Kabupaten Muara Enim mencapai 13.563.210.000 ton atau 60,98 persen dari potensi batubara Sumatera
Selatan. Endapan batu bara tersebut tersebar antara lain di daerah Air Laya, Bukit Kendi, Klawas, Bangko Barat, Bangko Selatan, Bangko
Tengah, Suban Jeriji, Sigoyang Buana, Niru, Talang Ubi dan Benakat Barat.
Tahun 2012 Izin Usaha Pertambangan IUP di Kabupaten Muara Enim berjumlah 36 IUP, 9 diantaranya telah diserahkan ke Pemerintah
Kabupaten PALI Daerah Otonomi Baru dan 1 IUP sudah habis masa berlakunya dan tidak dilakukan peningkatan status menjadi IUP
Operasi Produksi. Pemegang IUP di wilayah Kabupaten Muara Enim sampai akhir tahun 2013 berjumlah 26 IUP.
Perusahaan pertambangan batubara di Kabupaten Muara Enim yang telah melakukan kegiatan operasi dan produksi, yaitu:
PT.Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk dan PT.Batubara Bukit Kendi dengan perkembangan produksi batubara tahun 2012-
2013 sebagaimana terlihat dalam Tabel 1.18 berikut ini :
Tabel 1.18 Produksi Batubara Kabupaten Muara Enim
Tahun 2012-2013
No. Perusahaan
Produksi Tahun ton 2012
2013
1 2
3 4
1. PT. Bukit Asam Persero Tbk
10.288.196 9.376.807,67
2. PT. Menambang Muara Enim
913.658,69 559.779,87
3. PT. Bumi Sekundang Enim Energy
3.152,61 38.071
4. PT. Musi Prima Coal
1.999.493,87 2.028.991
5. PT. Bara Anugerah Sejahtera
183.671,62 6.
PT. Truba Bara Banyu Enim 19.511
27.370,32 7.
PT. Pendopo Energi Batubara 2.752
JUMLAH 13.410.435,79
12.893.609,52
Sumber : Dinas Pertambangan ah Energi Kab.Muara Enim, 2013
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013
20 Produksi Batubara di Kabupaten Muara Enim mengalami
penurunan dari tahun ke tahun, penurunan ini dikarenakan harga jual batubara dunia yang menurun serta permasalahan angkutan batubara
yang masih menggunakan jalan negara. Produksi batubara yang relative konstan dari tahun ke tahun dilakukan oleh 1 perusahaan
yaitu PT. Bukit Asam Persero tbk bahkan kapasitas produksinya masih dapat ditingkatkan, hal ini sangat dipengaruhi oleh ketersediaan
sarana transfortasi
untuk angkuatan batubara dari lokasi
pertambangan ke konsumen yang sampai dengan saat ini masih mengandalkan angkutan kerta api dengan kapasitas angkutan
terbatas. Untuk meningkatan kapasitas produksi batubara, pada saat ini sedang di bangun jalur kereta api doble track oleh PT. KAI.
Produksi batubara Kabupaten Muara Enim sebagian besar dipergunakan untuk bahan bakar penggerak turbin Pembangkit listrik
Tenaga Uap PLTU yang ada di Tanjung Enim, PLTU Tarahan, PLN dan PLTU Suralaya. Disamping itu batubara juga dipergunakan oleh pabrik
semen PT. Semen Baturaja, PT. Semen Gresik, PT. Indocement, pabrik kertas PT. Indah Kiat, pabrik olahan, pabrik peleburan timah dan
logam. Beberapa Negara ekspor batubara dari Indonesia diantaranya Jepang, Taiwan, Hongkong, Malaysia, Spanyol, Jerman dan India.
PANAS BUMI
Potensi Panas Bumi di Kabupaten Muara Enim antara lain terdapat di daerah Lumut Balai dan daerah Rantau Dedap.
Pengusahaan Panas Bumi di daerah Lumut Balai dilakukan oleh PT.Pertamina Geothermal Energy Lumut Balai sesuai Keputusan
Menteri Pertambangan dan Energi Nomor : 1268.K 20 M.PE 1993 tentang Penetapan Batas Wilayah Kuasa Pengusahaan Sumber Daya
Panas Bumi Pertamina di Daerah Seulawah Aceh, Daerah Pusuk Bukit dan Soria Marupi Sumatera Utara, Daerah Muara Laboh
Sumatera Barat, Daerah Sungai Penuh Jambi, Daerah Lumut Balai
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013
21 dan Marga Bayur Sumatera Selatan. Untuk pengusahaan Panas Bumi
di daerah Rantau Dedap dilakukan oleh PT. Supreme Energy sesuai Keputusan
Gubernur Sumatera
Selatan Nomor
: 917KPTSDISPERTAMBEN2010 tentang Izin Usaha Pertambangan
Panas Bumi kepada PT. Supreme Energy Rantau Dedap Atas Wilayah Kerja Pertambangan Panas Bumi di Kabupaten Muara Enim,
Kabupaten Lahat dan Kota Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan.
Potensi cadangan terduga Panas Bumi Lumut Balai sebesar 440 Mw, luas WKP Panas Bumi Lumut Balai lebih kurang 226.000 Ha.
Saat ini PT. Pertamina Geothermal Energy Lumut Balai saat ini unit 1 dan 2 telah menyelesaikan 17 sumur dengan kapasitas 4 x 55 MW
direncanakan beroperasi pada tahun 2018.
Kegiatan survey pendahuluan panas bumi di daerah Rantau Dedap telah selesai dilakukan oleh PT. Supreme Energi sesuai
keputusan Menteri
Energi dan
Sumber Daya
Mineral Nomor:1010.K30MEM2008 tentang penugasan survey pendahuluan
Panas Bumi kepada PT.Supreme Energy di daerah Rantau Dedap, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.
Potensi cadangan terduga Panas Bumi Rantau Dedap berdasarkan hasil survey pendahuluan sebesar 106 Mwe. Luas WKP
Panas Bumi Rantau Dedap area prospek lebih kurang ± 35.460 Ha, meliputi Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat dan Kota Pagar
Alam. Proses lelang WKP Panas Bumi Rantau Dedap dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dikarenakan WKP Rantau
Dedap masuk dalam lintas KabupatenKota sesuai dengan undang- Undang Nomor 27 Tahun 2003 Proyek PLTP Rantau Dedap termasuk
dalam usulan Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi dalam Crash program Tahap II.
Potensi gas metana batubara coal bed methaneCBM sebagai sumber energi alternatif banyak di temukan di Indonesia dengan
sumber daya gas methana batubara, berdasarkan kajian dari Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral berjumlah 453,3 TCF
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013
22 rilyun cubic feets, di Kabupaten Muara Enim sendiri terdapat sumber
daya gas metana batubara sebesar 34,059 TCF.
BAHAN GALIAN GOLONGAN C
Produksi Bahan galian golongan C di Kabupaten Muara mengalami peningkatan yang cukup besar untuk beberapa jenis bahan
galian. Peningkatan produksi bahan galian golongan C di Kabupaten Muara Enim kurun waktu tahun 2012-2013 dapat dilihat pada Tabel
1.19 berikut :
Tabel 1.19 Produksi Bahan Galian Golongan C di Kab. Muara Enim
Tahun 2012 2013
No. Jenis Bahan Galian
Tahun m
3
2012 2013
1 2
3 4
1. Batu Kali
23.066,05 35.850,52
2. Batu Koral
20.476,69 30.447,84
3. Krokos
162,68 1.003,60
4. Sirtu
46.243,02 72.931,98
5. Pasir Urug
30.992,09 26.886,28
6. Pasir Pasangan
24.591,72 91.980,34
6. Tanah Liat
9.390,21 11.283,88
7. Batu Pecah Crusher
82.962,46 188.098,95
Tanah Timbunan 47.517,90
23.699,50
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Muara Enim Tahun 2013
SUMBERDAYA GAS METANA
Gas Metana Batubara Coal Bed MethaneCBM merupakan gas alam yang terbentuk akibat aktivitas microbio biohenik atau panas
thermogenik selama proses pembentukan batubara. CBM tersebut terdapat dalam rekahan-rekahan lapisan batubara pada kedalaman
tertentu. CBM sebagai sumber energi alternatif banyak di temukan di Indonesia dengan sumber daya Gas Methana Batubara. Berdasarkan
kajian dari Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral berjumlah 453,3 TCF trilyun cubic feets di kabupaten Muara Enim sendiri
terdapat sumberdaya CBM sebesar 34,059 TCF
Ada 2 wilayah kerja Gas Methane Batubara Yaitu : 1.
WK GMB MUARA ENIM -
Konsorsium Pertamina Hulu Energy Metana Sumatera 2
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013
23 -
PT Trisula CBM Energy tanggal 30 November 2010 2.
WK GMB TANJUNG ENIM -
Konsorsium PT. Pertamina Hulu Energy Muara Enim -
PT. Bukit Asam Metana Enim -
PT.Arraow Energy Tanjung Enim Ltd
ENERGI
Pembangunan bidang energi khususnya pembangunan listrik perdesaan di Kabupaten Muara Enim terus diupayakan melalui
berbagai sumber pendanaan, baik APBN melalui program Prolisdes, APBD Provinsi Sumatera Selatan, APBD Kabupaten Muara Enim
maupun melalui program Corporate Social Responsibility CSR BUMNBUMS dalam Kabupaten Muara Enim. Sampai akhir tahun
2013, kondisi kelistrikan perdesaan sudah mencapai
320 DesaKelurahan atau sebesar 98,16 persen dari 326 Desa dan 16
Kelurahan dalam Kabupaten Muara Enim. Dengan adanya DOB Kabupaten PALI, Kabupaten Muara Enim dengan 20 kecamatan dan
255 DesaKelurahan yang telah di pasang listrik sampai akhir tahun 2013 berjumlah 250 desakelurahan atau sebesar 98,04.
PERTUMBUHAN EKONOMI PDRB
Perekonomian Kabupaten Muara Enim secara umum masih menunjukkan ciri struktur primer atau struktur ekonomi yang
berbasis sumber daya alam. Sampai tahun 2013 perekonomian Kabupaten Muara Enim masih mengandalkan sektor pertanian dan
sektor pertambangan dan penggalian dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto PDRB.
PDRB atas dasar harga berlaku dengan migas tahun 2013 jika dibandingkan dengan tahun 2012 mengalami penurunan sebesar
7,82 persen yaitu dari Rp. 26.049.076 juta pada tahun 2012 menjadi Rp. 20.371.132 juta pada tahun 2013. Hal tersebut
dikarenakan disebabkan terjadinya koreksi pada data produksi
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013
24 batubara di KabupatenMuara Enim.
PDRB atas dasar harga konstan dengan migas pada tahun 2013 mengalami penurunan, jika pada tahun 2012 PDRB atas dasar harga
konstan dengan migas sebesar Rp.9.435.082,- maka pada tahun 2013 menurun menjadi Rp.7.098.579,- mengalami penurunan sebesar
7,52. Demikian halnya dengan PDRB tanpa migas, jika pada tahun 2012 sebesar Rp.6.434.809,- maka untuk tahun 2013 menurun
menjadi Rp.6.088.378 menurun sebesar 0,94. Perkembangan PDRB Kabupaten Muara Enim dari Tahun 2012-2013 sebagaimana
tercantum dalam tabel 1.20 berikut ini
Tabel 1.20 PDRB Kab. Muara Enim Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012- 2013 Juta Rupiah
Lapangan Usaha Harga Berlaku
Harga Konstan 2012
2013 2012
2013 1. Pertanian
4.298.144 4.001.214
1.950.238 1.709.874
2. Pertamb. Penggalian 14.416.709
8.932.939 4.848.648
2.897.346
3. Industri Pengolahan 1.832.980
2.037.261 777.280
805.903
4. Listrik, Gas Air Bersih 99.718
108.867 38.864
40.240
5. Bangunan 1.175.588
1.084.127 445.793
385.988
6. Perdagangan,Hotel Restoran
1.878.224 1.735.965
571.239 489.914
7. Angkutan Komunikasi 543.976
609.309 163.394
163.394
8. Bank, Persewaan Jasa Perusahaan
323.872 293.597
134.245 114.987
9. Jasa-jasa 1.479.865
1.567.853 504.381
490.933
PDRB Dgn Migas 26.049.076
20.371.132 9.435.082
7.098.579 PDRB Tanpa Migas
17.162.357 17.255.594
6.434.809 6.088.378
Sumber : BPS Kabupaten Muara Enim
Pada tahun 2013 dilihat dari PDRB atas dasar harga berlaku dengan migas, perekonomian Kabupaten Muara Enim masih
mengandalkan sektor pertambangan penggalian, sektor pertanian, sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, yang masing-
masing sektor tersebut memberikan kontribusi 43,85 persen, 19,64 persen, 10,00 persen dan 8,52 persen. Distribusi persentase PDRB
Kabupaten Muara Enim menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku baik dengan migas maupun tanpa migas tahun 2012-2013,
sebagaimana tabel 1.21 berikut.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013
25
Tabel 1.21 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Muara Enim
Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2012 - 2013
Lapangan Usaha Tanpa migas
Dengan Migas 2012
2013 2012
2013 1. Pertanian
25,04 23,19
16,50 19,64
2. Pertamb. Penggalian 84
51,77 55,34
43,85
3. Industri Pengolahan 10,68
11,81 7,04
10,00
4. Listrik, Gas Air bersih 0,58
0,63 0,38
0,53
5. Bangunan 6,84
6,28 4,51
5,32
6. Perdagangan,Hotel Restoran 10,94
10,06 7,21
8,52
7. Angkutan Komunikasi 3,17
3,53 2,09
2,99
8. Bank, Persewaan Jasa Perusahaan 1,89
1,70 1,24
1,44
9. Jasa-jasa 8,62
9,09 5,68
7,70
Sumber : BPS Kabupaten Muara Enim
Perkembangan perekonomian Kabupaten Muara Enim tidak terlepas dari perkembangan ekonomi nasional. Dampak krisis mulai
dirasakan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sejak akhir tahun 2008. Krisis global berdampak pada turunnya permintaan dunia,
menurunnya harga minyak dan komoditas serta mendorong pembalikan aliran modal dari Indonesia ke luar negeri, sehingga pada
tahun 2013 pertumbuhan ekonomi tumbuh sebesar 6,94 persen, seiring dengan membaiknya perekonomian dunia dan juga nasional
maka perekonomian Kabupaten Muara Enim selama tahun 2013 juga mengalami kenaikan dari 5,42 tahun 2012 menjadi 5,87 pada
tahun 2013.
Perkembangan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Muara Enim menurut lapangan usahasektor ekonomi tahun 2012-2013
sebagaimana tercantum dalam Tabel 1.22 berikut :
Tabel 1.22 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Muara Enim
Tahun 2012-2013
Lapangan Usaha 2012
2013 1. Pertanian
5.84 4,97
2. Pertambangan dan Penggalian 3,17
3,79
3. Industri Pengolahan 7,07
7,65
4. Listrik, Gas, dan Air bersih 6,88
6,98
5. Bangunan 11,20
9,41
6. Perdagangan,Hotel dan Restoran 10,10
9,76
7. Angkutan dan Komunikasi 11,51
7,98
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013
26
8. Bank, Persewaan dan Jasa Perusahaan 10,98
10,20
9. Jasa-jasa 10,31
10,78
Dengan Migas 5,42
5,87 Tanpa Migas
8,69 6,94
Sumber : BPS Kabupaten Muara Enim, 2013
Salah satu ukuran turunan dari PDRB adalah pendapatan perkapita, dengan demikian seiring dengan peningkatan PDRB maka
pendapatan rata-rata perkapita juga mengalami peningkatan. Pendapatan rata-rata perkapita Kabupaten Muara Enim atas dasar
harga konstan menurun dari Rp. 12.599.311,- pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp. 12.205.259,63,- pada tahun 2013. Sedangkan
pendapatan perkapita atas dasar harga berlaku dengan migas meningkat dari Rp. 34.785.114,- pada tahun 2012 menjadi
Rp.35.026.017,88,- pada tahun 2013. Perkembangan Pendapatan perkapita masyarakat Kabupaten Muara Enim tahun 2012 - 2013
sebagaimana tercantum pada tabel 1.23 berikut :
Tabel 1.23 Pendapatan Perkapita Kabupaten Muara Enim Tahun 2012 - 2013 Rupiah
TAHUN HARGA BERLAKU
HARGA KONSTAN 2012
34.785.114,00 12.599.311,00
2013 35.026.017,88
12.205.259,63
Sumber : BPS Kabupaten Muara Enim dan BAPPEDA Kab. Muara Enim
B. STRUKTUR ORGANISASI