I dentifikasi Kebutuhan I novasi Teknologi

12

4.2. I dentifikasi Kebutuhan I novasi Teknologi

Mengingat di Kabupaten Kepahiang tersebar sentra sentra produksi kopi, maka pelaksanaan kegiatan identifikasi kebutuhan inovasi teknologi dilaksanakan di 2 Desa yang mewakili untuk menggali permasalahan perkopian di Kabupaten Kepahiang. Kedua desa tersebut adalah Desa Talang Gelompok Kecamatan Seberang Musi dan Desa Babakan Bogor Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan pengembangan kopi dan inovasi teknologi yang sesuai untuk mencari solusinya. I nformasi yang didapat bersumber dari petani, penyuluh maupun stakeholder. Berdasarkan hasil identifikasi, diperoleh beberapa informasi yang menggambarkan kebutuhan inovasi teknologi budidaya kopi di Kabupaten Kepahiang. Hal yang sama dari koordinasi dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Rejang Lebong sebelumnya, permasalahan yang dihadapi petani kopi di Kabupaten Rejang Lebong sama dengan petani kopi dimKabupaten Kepahiang. Hasil identifikasi yaitu : 1. Produksi kopi rata rata ditingkat petani berkisar antara 700 - 1000 kg ha tahun. Sebagian besar umur tanaman diatas 15 tahun dan belum menerapkan teknologi anjuran jarak tanam rapat, belum melakukan pemupukan dan perawatan sangat minim. Untuk petani yang melakukan pemupukan dengan dosis yang tidak sesuai anjuran dan berbeda beda setiap petani. 2. Sebagian kecil petani sudah ada yang melakukan penyambungan tanaman kopi dengan klon yang dianggap lebih baik dari klon sebelumnya. Teknik penyambungan yang sudah dilakukan adalah sambung tunas dengan alasan petani adalah tanaman akan tumbuh lebih kuat tumbuhnya. 3. I nformasi tentang teknologi budidaya kopi dirasa masih minim. Sebanyak 20 petani kopi mendapatkan informasi budidaya kopi penyuluhan dari petugas ketika mendapatkan masalah atau bukan pada jadwal rutin pertemuan dengan penyuluh pertanian sedangkan 11 petani menerima penyuluhan secara rutin. Sisanya adalah petani kopi tidak pernah mendapatkan informasi tentang budidaya tanaman kopi. 4. Penanganan pasca panen masih dilakukan secara kovensional. Setelah dilakukan panen petani langsung mengeringkan buah dengan menjemurnya di pekarangan rumah. Baru sebanyak 14 petani menggunakan lantai jemur 13 yang permanen. Sedangkan 86 mengeringkan buah di atas tanah. Sebanyak 30 petani yang tidak memiliki lantai jemur menggunakan alas berupa terpal sebagai alat bantu penjemuran dan 70 petani lainnya menjemur buah kopi di atas tanah tanpa alas. Hal inilah salah satu penyebab mempengaruhi kualitas produk serta waktu yang dibutuhkan dalam pengeringan jadi lebih lama. 5. Pada kesempatan itu juga mengnjungi lokasi kebun entres milik Dinas Perkebunan Kabupaten Kepahiang. Entres ini nantinya direncanakan akan digunakan untuk penyambungan pada demplot yang akan diterapkan di lahan. Kebun entres seluas 1,5 ha ini mengkoleksi sebanyak 4 jenis klon unggul kopi robusta yang sudah dirilis. Keempat klon tersebut adalah Sintaro 1, Sintaro 3, Sintaro 4 dan Sehanshense. Gambar 1. Kebun entres Dinas Perkebunan Kabupaten Kepahiang Gambar 2. Buah kopi klon Sintaro 1 Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan teknologi, inovasi teknologi yang diberikan kepada petani adalah pemangkasan, pemupukan dan penyambungan. Pemangkasan yang dilakukan meliputi pemangkasan pemeliharaan dan produksi. 1. Pemangkasan Pemangkasan pemeliharaan bertujuan untuk mempertahankan kerangka tanaman yang sudah terbentuk baik, mengatur penyebaran daun produktif, membuang bagian tanaman yang tidak dikehendaki seperi cabang sakit, patah dan tunas air. Selain itu pemangkasan pemeliharaan juga bertujuan untuk merangsang pembentukan daun baru, bunga dan buah. Cara yang dianjurkan adalah : 14 - Mengurangi sebagian daun yang rimbun di tajuk tanaman dengan cara memotong ranting-ranting yang terlindung dan yang menaungi. - Memotong cabang yang ujungnya masuk ke dalam tajuk tanaman di dekatnya dan diameter kurang sari 2,5 cm dipotong. - Pemangkasan pemeliharaan ini dilakukan secara ringan di sela-sela - pemangkasan produksi dilakukan dengan frekuensi 2-3 bulan atau disesuaikan dengan kondisi tanaman Pemangkasan produksi bertujuan untuk peremajaan tanaman yang sudah tidak produktif ataupun tanaman yang sudah tua. Cara peremajaan tanaman kopi dilakukan sebagai berikut : - Pembuangan cabang-cabang balik yang tidak diperlukan yang tumbuh pada cabang primer. - Pemangkasan cabang tua yang tidak diperlukan. - Pemangkasan tunas-tunas dilakukan waktu masih kecil, dalam jangka waktu 2 - 4 minggu. - Pemangkasan cabang yang terserang hama penyakit. 2. Pemupukan Pemupukan sangat diperlukan agar ketersediaan hara yang dibutuhkan tanaman dapat selalu dipenuhi. Tujuan utama pemupukan antara lain meningkatkan produksi, meningkatkan mutu hasil dan mempertahankan stabilitas produksi. Pemberian pupuk dianjurkan 2 kali dalam satu tahun yaitu pada waktu awal musim hujan dan akhir musim hujan. Dosis yang diberikan disesuaikan dengan umur tanaman. Dosis pemupukan tanaman kopi pada tabel 1. Tabel 1. Dosis pemupukan tanaman kopi Umur tahun Dosis pupuk gram pohon Urea SP-36 KCl Kieserit 1 20 25 15 10 2 50 40 40 15 3 75 50 50 25 4 100 50 70 35 5-10 150 80 100 50 10 200 100 125 70 15 Gambar 3. Penjelasan tentang tata cara pemangkasan tanaman kopi Gambar 4. Cara pemupukan tanaman kopi 3. Penyambungan Penyambungan tanaman kopi dilakukan dengan dua cara yaitu: a. Tag ent Penyambungan pada tunas dari pohon tua yang telah dipotong tunas dengan tunas. Cara ini dapat dilakukan pada tunas dari pokok pohon kopi tua. Caranya : tunas dari pohon kopi yang sudah tua pada ketinggian sekitar 30 - 40 cm dari permukaan tanah dipotong. Tunas dipilih dengan ukuran diameter 1 cm. Tunas tersebut dipotong dan dapat disambung dengan entres yang sudah disiapk an.Penyambungan dilakukan dengan membelah batang bawah berbentuk V dan pada belahan leher V tersebut dapat disambungkan dengan entres yang telah dipersiapkan setelah itu diikat dengan tali rapia secukupnya dan dibungkus dengan kantong plastik lalu diikat kembali dengan tali plastik. Setelah tunas entres sudah nampak tumbuh sampai hidup maka kantong plastik dan pembalut sambungan dapat di buka atau dilepas, sehingga tanaman atas dapat tumbuh dengan leluasa. b. Top ent Penyambungan dengan cara langsung pada potongan pohon kopi tua. Caranya : pohon kopi tua dipotong setinggi ± 1 - 1,25 m dari permukaan tanah kemudian pada potongan tersebut di belah pada bagian samping kulit pohon yang telah dipotong t ersebut pada kulit pohon dapat diselipkan entres yang telah disiapkan setelah itu diikat dengan tali plastik tali raffia secukupnya kemudian ditutup dengan plastik yang besar disesuaikan dengan besarnya batang kopi yang telah disambung. 16

4.3. I dentifikasi Lokasi Demplot