Kerangka Konseptual TINJAUAN PUSTAKA

19 investasi kegiatan berusaha di DIY. Kemudian diikuti oleh faktor infrastruktur fisik, yang ketiga adalah faktor sosial politik. Sugiyono 2004 dalam hasil penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Daya Saing Ekonomi Indonesia” menyebutkan proses yang diyakini akan membawa berkah pemecahan untuk mengatasi lemahnya daya saing ekonomi Indonesia adalah proses demokratisasi ekonomi dan politik.

2.5 Kerangka Konseptual

Penentuan variabel daya saing ekonomi Kota Tanjung Balai disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan dari penelitian ini. Variabel-variabel yang menjadi indikator utama dalam penelitian ini merupakan perbandingan dari beberapa hasil penelitian, seperti Abdullah dkk 2002, Santoso 2009, Irawati dkk 2008, Hidayat 2012, Sugiyono 2004, dan KPPOD 2005. Berikut ini indikator utama penentu daya saing ekonomi Kota Tanjung Balai seperti pada gambar berikut. Universitas Sumatera Utara 20 Sumber: KPPOD 2005 Gambar 2.1. Indikator Utama Penentu Daya Saing Ekonomi Kota Tanjung Balai Faktor Penentu Daya Saing Ekonomi Daerah KELEMBAGAAN Regulation Government services SOSIAL POLITIK Socio-Political Factors EKONOMI DAERAH Regional Economic Dynamism TENAGA KERJA PRODUKTIVITAS Labor productivity INFRASTRUKTUR FISIK Physical Infrastructure Kepastian Hukum Legal Certainty Biaya Tenaga Kerja Labor Cost Potensi Ekonomi Economic Potential Sosial Politik Socio Political Ketersediaan Infrastruktur Fisik Availability of Physical Infrastructure Ketersediaan Tenaga Kerja Availability of Manpower Produktivitas Tenaga Kerja Productivity of Labor Struktur Ekonomi Economic Structure Budaya Cultural Keamanan security Perda IndikatorPerda Region Policy Regulation Aparatur Quality Of Civil Service Keuangan Daerah Regional Finance Kualitas Infrastruktur Fisik Quality of Physical Infrastructure Universitas Sumatera Utara 21

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini mengkaji tentang faktor-faktor penentu daya saing ekonomi Kota Tanjung Balai pada tahun 2014 dengan pendekatan Analytical Hierarchy Process AHP.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Tanjung Balai dimulai dari bulan Oktober sampai dengan November 2014.

3.3 Batasan Operasional

Adapun batasan operasional dalam penelitian ini antara lain : 1. Kelembagaan 2. Sosial politik 3. Ekonomi daerah 4. Tenaga kerja dan produktivitas 5. Infrastruktur fisik

3.4 Definisi Operasional

1. Kelembagaan yaitu suatu pola hubungan antara anggota masyarakat yang saling mengikat, diwadahi dalam suatu jaringan atau organisasi dengan ditentukan oleh faktor-faktor pembatas dan pengikat berupa norma, kode etik aturan formal dan nonformal untuk bekerjasama demi mencapai tujuan yang diinginkan. Universitas Sumatera Utara