Perangkat Lunak AWR AWR Microwave 2004 adalah penggabungan dari microwave office dan

matematika dimana ide dasarnya adalah untuk mengubah satu persamaan integral kedalam suatu persamaan matriks yang kemudian dapat diselesaikan dengan persamaan numerik [3]. Adapun kemampuan dan aplikasi dari Microwaeve Office adalah sebagai berikut : a. Perancangan schematiclayout. b. Simulasi rangkaian linier dan non linier. c. Analisa EM d. Sintesis, optimasi, dan analisis hasil e. DRCL vs skematik f. Process designskits PDKs dari berbagai perancangan g. Microwave Integrated Circuits MIC. h. Papan cetak perancangan RF PCB. i. Rakitan microwave terpadu. Dalam menggunakan simulator AWR Microwave Office 2004 diperlukan beberapa setting parameter yang bertujuan untuk mendapatkan hasil simulasi yang mendekati hasil dari pengukuran secara langsung. Adapun setting simulator yang digunakan dalam menjalankan simulasi adalah sebagai berikut : 1. Melakukan setting rentang frekuensi simulasi dengan menentukan frekuensi awal dan batas frekuensi serta step frekuensi. Ini dilakukan dengan cara memilih Option Project Option atau bisa juga dengan cara memilih langsung dari Project Option. 2. Menggunakan fitur Harmonic Balance yang merupakan salah satu fitur pada AWR Microwave Office berfungsi meningkatkan akurasi hasil simulasi yang diinginkan. Untuk mendapatkan settingan Harmonic Balance dilakukan dengan memilih Option Default Circuit Option. 3. Dalam simulator AWR Microwave Office 2004 terdapat 3 spesifikasi mesh yang ditawarkan dalam perancangan yaitu; low, normal dan high. Spesifikasi tersebut akan mempengaruhi keakuratan hasil simulasi yang didapatkan[9].

BAB III PERANCANGAN ANTENA

3.1 Perancangan Antena

Pada tugas akhir ini, akan dirancang antena mikrostrip untuk mendapatkan karakteristik antena yang ditentukan. Jenis antena mikrostrip yang dirancang adalah antena mikrostrip array patch segiempat yang bekerja pada frekuensi 2,3 GHz 3,3 GHz dan 5.8 GHz. Tahapan pertama adalah perancangan antena mikrostrip patch segiempat elemen tunggal. Yang dilakukan pada tahap ini adalah penentuan frekuensi resonansi yang diinginkan, penentuan spesifikasi substrate yang akan digunakan, penentuan dimensi patch antena dan penentuan dimensi saluran pencatunya. Setelah proses pada tahap pertama selesai dilakukan, dilanjut dengan tahap kedua yaitu perancangan untuk tiga buah patch antena elemen tunggal yang disusun, sehingga menghasilkan antena mikrostrip patch array. Pada perancangan tiga buah patch yang disusun akan ditentukan jarak masing-masing patch dan menentukan ukuran junction yang menghubungkan saluran pencatu masing- masing patch[11]. Hal ini dilakukan agar antenna dapat memenuhi spesifikasi yang diinginkan Sesuai dengan peraturan Direktur Jendral Pos dan Telekomunikasi No. 96 tahun 2008 tentang persyaratan teknis alat dan perangkat telekomunikasi harus memiliki spesifikasi yaitu rentang frekuensi 100 MHz gain maksimum 15 dBi impedansi sebesar 50 ohm dan nilai VSWR lebihkecil atau sama dengan dua. Adapun spesifikasi antena yang dibutuhkan dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Spesifikasi Antena Parameter Frekuensi 2,3-2,4 GHz 3,3-3,4 GHz 5,7-5,8 GHz VSWR ≤ 2 ≤ 2 ≤ 2 Bandwidth 100 MHz 100 MHz 100 MHz Gain Maksimum 15 dBi - - Impedansi 50 Ω 50 Ω 50 Ω Pola radiasi Unidirectional omnidirectional - -

3.2 Perangkat yang Digunakan

Perancangan antena menggunakan perangkat lunak dalam melakukan simulasi. Adapun perangkat lunak yang digunakan adalah AWR Microwave office 2004, perangkat ini digunakan merancang dan mensimulasikan antena yang dibuat. TXLine 2003 digunakan untuk menentukan impedansi karakteristik dan lebar saluran dari saluran mikrostrip, Microsoft Visio digunakan untuk membantu memvisualisasikan diagram alir dan beberapa visualisasi yang digunakan dalam tugas akhir ini serta Microsoft excel untuk mengolah data hasil simulasi. Perangkat lainnya yang digunakan antara lain 1. Laptop untuk melakukan simulasi antena 2. FR4-Epoxy untuk substrat antena 3. Solder dan timah

4. VNA master Spectrum Analyzer Anritsu MS2034B 9kHz – 4Ghz. Untuk

pengukuran VSWR, Return Loss, dan pola radiasi. 5. Konektor SMA 50 ohm dan kabel Coaxial 50 ohm.