Kawasan Industri Medan Sebagai Pusat Lapangan Kerja

29 2005 2006 2007 2008 2009 2010 3.842,15 4.095,43 4.344,56 4.514,29 4.591,60 4.792,16 3.04 6,59 6,08 3,91 1,71 4,39 Sumber : BPS Kota Medan Tahun 2012 Nilai produksi sektor industri Kota Medan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan tetapi kontribusi sektor industri terhadap PDRB Kota Medan mengalami penurunan. Ini di karenakan oleh semakin besarnya sektor-sektor lain yang memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap PDRB dan dikarenakan potensi ekonomi Kota Medan adalah pada sektor perdagangan, sektor angkutan dan komunikasi serta sektor keuangan dan jasa.

2.2. Kawasan Industri Medan Sebagai Pusat Lapangan Kerja

Kehadiran sektor industri dituntut untuk menciptakan keanekaragaman kehidupan ekonomi, artinya dengan kehadiran suatu kawasan industri akan menciptakan berbagai lapangan pekerjaan misalnya bidang jasa dan perdagangan, disamping lapangan pekerjaan disektor industri itu sendiri. Dengan membuka lapangan kerja berarti menigkatkan aktivitas ekonomi ekonomi, serta mendukung munculnya multiplier effects dari sektor lainya. Letak Kota Medan sangat strategis karena keberadaannya dekat dengan Pelabuhan Belawan di jalur Selat Malaka yang merupakan pintu gerbang atau pintu masuk wisatawan dan perdagangan barang dan jasa baik perdagangan domestik maupun luar negeri ekspor-impor. Kota Medan ini mewadahi berbagai Universitas Sumatera Utara 30 fungsi, yaitu sebagai pusat administrasi pemerintahan, pusat industri, pusat jasa pelayanan keuangan, pusat komunikasi, pusat akomodasi kepariwisataan, serta berbagai pusat perdagangan regional dan internasional. Di Kota Medan terdapat beberapa bidang usaha potensial. Perekonomian Kota Medan tahun 2000 didominasi oleh kegiatan perdagangan, hotel dan restoran 35,02, yang disusul oleh sektor industri pengolahan sebesar 19,70. Dari besaran nilai kedua sektor tersebut maka dapat dikatakan bahwa potensi unggulan yang paling mungkin berkembang di Kota Medan adalah sektor perdagangan dan industri. Seperti diketahui, dengan status Kota Medan sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia maka wajar bila arahan pembangunan kota lebih menitikberatkan pada kedua sektor tersebut, apalagi dengan didukung oleh sarana dan prasarana yang ada. Sebagai kota industri, perdagangan dan jasa terkemuka di Indonesia, Kota Medan telah menyiapkan berbagai fasilitas penunjang bagi kegiatan industri, termasuk menyediakan sebuah kawasan yang modern dan terkelola secara professional. Kawasan Industri Medan KIM berlokasi di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli dengan areal seluas 524 hektar. PT. KIM resmi berdiri menjadi perseroan sejak tanggal 7 Oktober 1988. Areal kawasan ini dibelah oleh dua jalur tol dari Kota Medan menuju pelabuhan Belawan. Posisinya sangat strategis dengan jarak 8 kilometer ke pelabuhan belawan, serta 10 kilometer ke pusat Kota Medan. Berbagai fasilitas penunjang yang dimiliki kawasan industri medan antara lain pengolahan air limbah, air bersih, air hydran, listrik, telepon, gas, keamanan, Universitas Sumatera Utara 31 pemadan kebakaran dan poliklinik. Investor asing yang menanamkan modalnya di KIM antara lain berasal dari Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang, Australia, Swedia, Filipina, Jerman, Swiss dan Yaman. Pada tahun 2004 berdasarkan Medan Dalam Angka 2007 Data Industri, Listrik, Gas dan Air Minum Kota Medan, jenis perusahaannya terdiri dari PMDN berjumlah 135, Perusahaan Non-PMDN berjumlah 78 dan Perusahaan BUMNBUMD berjumlah 4. Dan Kota Medan dinilai sebagai kota yang aman untuk berinvestasi di Indonesia. Aspek sosial ekonomi terlihat dari adanya mobilitas tenaga kerja yang tinggi ke daerah kawasan industri, Dampak ekonomi yang diterima oleh masyarakat sekitar kawasan industri dan daerah terdampak akan sangat mendominasi kehidupan sehari-hari dari perubahan pendapatan hingga mata pencahaRian. Pendapatan sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan suatu daerah, semakin besar pendapatan perkapitanya maka akan semakin besar tingkat kemakmuran di daerah tersebut. Pendapatan suatu daerah juga berpengaruh pada tingkat pengangguran dan tenaga kerja di daerah tersebut. Masalah ketenagakerjaan juga merupakan salah satu faktor penghambat kemakmuran dan pembangunan di suatu daerah. Beberapa masalah ketenagakerjaan yang sering terjadi ialah rendahnya kualitas tenaga kerja, jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja, persebaran tenaga kerja yang tidak merata, dan pengangguran. Perubahan akibat pembangunan yang berlangsung dengan pesat, selain mendatangkan kemakmuran bagi masyarakat juga memberi pengaruh terhadap lingkungan sosial, ekonomi dan budaya setempat. Untuk itu setiap pembangunan Universitas Sumatera Utara 32 industri harus memperhitungkan dampak yang mungkin ditimbulkan. Dampak ini meliputi dampak yang bersifat positif dan negatif. Dampak positif dari pembangunan industri diharapkan mampu menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Hanya saja dampak yang bersifat positif ini hanya dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat, yaitu mereka yang memiliki tingkat pendidikan dan keterampilan tertentu.

2.3. Gambaran Keadaan Penduduk Kelurahan Tanjung Mulia Hilir