Kulit Bibir TINJAUAN PUSTAKA

sitrat adalah sebagai bahan pengasam. Namun, sebenarnya bahan ini memiliki fungsi sampingan, yaitu sebagai antioksidan yang mencegah terjdinya reaksi browning pencokelatan produk akibat proses pemanasan. Asam sitrat juga dapat merangsang bahan pengawet agar bekerja lebih aktif Suprapti, 2005.

2.2 Kulit

Kulit merupakan “selimut” yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan ransangan luar. Kulit terbagi atas dua lapisan utama, yaitu: 1. Epidermis kulit ari, sebagai lapisan yang paling luar. 2. Dermis korium, kutis, kulit jangat. Dari sudut kosmetika, epidermis merupakan bagian kulit yang menarik karena kosmetika dipakai pada epidermis. Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum basalis Tranggono dan Latifah, 2007. Marchionini 1929 menemukan bahwa stratum korneum dilapisi oleh suatu lapisan tipis lembab yang bersifat asam, sehingga ia menamakannya sebagai “mantel asam kulit”. Tingkat keasamannya pH umumnya berkisar antara 4,5 – 6,5 Tranggono dan Latifah, 2007. Fungsi pokok “mantel asam” kulit yaitu: 1. Sebagai penyangga buffer yang berusaha menetralisir bahan kimia yang terlalu asam atau terlalu alkalis yang masuk ke kulit. Universitas Sumatera Utara 2. Membunuh atau menekan pertumbuhan mikroorganisme yang membahayakan kulit. 3. Dengan sifat lembabnya sedikit banyak mencegah kekeringan kulit Tranggono dan Latifah, 2007.

2.3 Bibir

Bibir memiliki ciri tersendiri, karena lapisan jangatnya sangat tipis. Stratum germinativum tumbuh dengan kuat dan korium mendorong papila dengan aliran darah yang banyak tepat di bawah permukaan kulit. Pada kulit bibir tidak terdapat kelenjar keringat, tetapi pada permukaan kulit bibir sebelah dalam terdapat kelenjar liur, sehingga bibir akan nampak selalu basah. Sangat jarang terdapat kelenjar lemak pada bibir, menyebabkan bibir hampir bebas dari lemak, sehingga dalam cuaca yang dingin dan kering lapisan jangat akan cenderung mengering, pecah-pecah, yang memungkinkan zat yang melekat padanya mudah berpenetrasi ke stratum germinativum Ditjen POM, 1985. Karena ketipisan lapisan jangat, lebih menonjol stratum germinativum, dan aliran darah lebih banyak mengaliri di daerah permukaan kulit bibir, maka bibir menunjukkan sifat lebih peka dibandingkan dengan kulit lainnya. Karena itu hendaknya berhati-hati dalam memilih bahan yang digunakan untuk sediaan pewarna bibir Ditjen POM, 1985.

2.4 Kosmetika