41
BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
3.1.1 Sejarah dan Kondisi Geografis Desa Pandumaan Desa Pandumaan sudah terbentuk sejak jaman penjajahan Belanda, namun saat itu
sebutan untuk Desa Pandumaan masih dalam istilah Batak yaitu Happung kampung dan Nagari. Setelah jaman penjajahan dan beralih pada masa kemerdekaan akhirnya beberapa
Happung kampung digabungkan menjadi satu desa yaitu Desa Pandumaan. Pandumaan sendiri berasal dari istilah Batak yaitu maduma, artinya sejahtera, berbudi
luhur dan baik hati. Sejak terbentuknya Kabupaten humbang Hasundutan pada tahun 2003, kepala desa yang menjabat sudah berganti sebanyak tiga kali yaitu:
1. Rensus Nainggolan dari tahun 2000 sd tahun 2005 2. Suanto Nainggolan dari tahun 2005 sd tahun 2011
3. Budiman Lumban Batu dari tahun 2011 sd tahun 2016 Desa Pandumaan terbentuk dari tiga dusun, memiliki luas wilayah 4.681,98 hektar,
dengan perincian sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
42
TABEL 3.1 Data Luas Masing
– Masing Dusun Desa Pandumaan
No Nama Dusun
Luas Keterangan
1 Dusun 1
1.506,90 Hektar
2 Dusun 2
1.678,01 Hektar
3 Dusun 3
1.497,07 Hektar
Total 4.681,98
Hektar
Sumber: Profil Desa Pandumaan 2012 Desa Pandumaan memiliki batas
– batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan
: Desa Pansur Batu Sebelah Selatan berbatasan dengan
: Desa Aek Nauli I Sebelah Timur berbatasan dengan
: Desa Sipituhuta Sebelah Barat berbatasan dengan
: Desa Simataniari Kecamatan Parlilitan 3.1.2 Kondisi Topografi Desa
Ketinggian atau topografi merupakan faktor yang penting dalam penyebaran kegiatan pertanian karena masyarakat Desa Pandumaan mayoritas bermata pencaharian sebagai
petani, sehingga ketinggian merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam pembangunan pertanian. Ketinggian tempat dari permukaan laut berpengaruh terhadap suhu udara, yaitu
setiap naik 100 m suhu akan turun rata – rata 0,6 derajat sehingga semakin tinggi suatu
tempat mengakibatkan daerah tersebut memiliki suhu rendah. Kondisi dan jenis tanah yang terdapat di Desa Pandumaan adalah jenis tanah yang
berasal dari tuf andesif yang menghasilkan tanah podsolik yang sifatnya sangat erosif. Dilihat dari tingkat kesuburan, Desa Pandumaan adalah relatif subur dimana tanah yang terdapat di
Universitas Sumatera Utara
43
Desa Pandumaan adalah tanah yang mengandung banyak organik, akan tetapi perlu dioptimalkan khususnya tehnik pengelolkaan tanah dan budidaya tanaman yang cocok di
Desa Pandumaan. Kemudian dari jenis kesesuaian lahan di Desa Pandumaan merupakan lahan yang
cocok ditanami padi, tanaman pangan maupun tanaman tahunan seperti kopi, akan tetapi terdapat kecenderungan masyarakat menanam dan membudidayakan tanaman sayur
– sayuran seperti tomat dan cabe yang sebagian besar tidak optimal hasilnya.
Sebagian penanaman padi hanya ditanam di sawah yang mengharapkan turunnya hujan, masyarakat belum beralih menanam padi gogo di perladangan dalam bahasa daerah
disebut eme darat, yang pada dasarnya mampu menghasilkan padi beras yang bermutu. Peluang yang dapat diraih Desa Pandumaan khususnya di bidang pertanian adalah
pengembangan tanaman perkebunan seperti kopi dan buah – buahan nenas, jeruk, semangka
dan timun.
TABEL 3.2
Peruntukan Lahan Tanah
No Peruntukan Penggunaan Tanah
Luas Keterangan
1 Persawahan penduduk
187,00 Hektar
2 Tegalan perladangan
178,00 Heltar
3 Perkebunan
2.845,00 Hektar
4 Perumahan Pemukiman
45,10 Hektar
5 Kolam perikanan
9,50 Hektar
6 Sarana Sosial rumah iabadah
5,00 Hektar
7 Sekolah
5,00 Hektar
Universitas Sumatera Utara
44
8 Kantor Desa
0.01 Hektar
9 Jalan Umum
22,50 Hektar
10 Saluran irigasi
5,60 Hektar
11 Hutan Rakyat
1.379,27 Hektar
Total 4.681,98
Hektar
Sumber: Profil Desa Pandumaan 2012 3.1.3 Kondisi Demografi Desa
Dari data tahub 2010 – 2011, tercatat jumlah penduduk Desa Pandumaan sebanyak
1.100 jiwa. Yang terdiri atas 500 jiwa laki – laki dan 600 jiwa perempuan. Dihitung
berdasarkan jumlah kepala keluarga yang dihuni oleh 294 kepala keluarga.
TABEL 3.3
Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No Nama Dusun
Jumlah Penduduk LK
PR Jumlah
1 Dusun 1
203 300
503 2
Dusun 2 142
198 340
3 Dusun 3
155 102
257
Total 500
600 1.100
Sumber: Profil Desa Sukaramai 2012 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah perempuan didusun 1 dan 2 lebih
mendominasi dibanding jumlah laki – laki, sedangkan di dusun 3 jumlah laki – laki lebih
mendominasi.
Universitas Sumatera Utara
45
TABEL 3.4
Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama
No Nama Dusun
Agama Islam
Protestan Katolik
Hindu Buddha
1 Dusun 1
- 503
- -
- 2
Dusun 2 -
340 -
- -
3 Dusun 3
- 257
- -
-
Total -
1.000 -
- -
Sumber: Profil Desa Sukaramai 2012 Dari tabel 3.4 dapat dilihat bahwa seluruh masyarakat Desa Pandumaan adalah
beragama Keristen Protestan baik dari Dusun 1, Dusun 2 dan Dusun 3. 3.1.4 Keadaan Sosial Budaya dan Ekonomi Penduduk
Desa Pandumaan adalah desa pertanian. Maka hasil ekonomi warga dan mata pencaharian warga sebagian besar adalah petani, dari jumlah KK 294 KK 98 adalah
petani. Selebihnya adalah PNS, TNI Polri, Pedagang, Karyawan Perkebunan dan lain – lain.
Masyarakat Desa Pandumaan sebagian besar dikategorikan miskin dan prasejahtera walaupun tersedia lahan perkebunan dan persawahan yang cukup luas. Jika dibuat rata
– rata penghasilan penduduk penghasilan perkapita penduduk pertahun adalah Rp 12.000.000 Dua
Belas Juta Rupiah, hal ini tentunya tidak mencukupi lagi untuk kebutuhan sehari – hari.
Masyarakat Desa Pandumaan sebagian besar lebih mengandalkan hasil perkebunan kemenyan Haminjon dalam istilh Batak, hasil persawahan tradisional dan perkebunan
Universitas Sumatera Utara
46
tanaman kopi. Pengelolaan perkebunan kopi dan tanaman lainnya dapat dikategorikan kurang maksimal karena SDM dan modal pertanian yang relatif besar.
Kehidpan maasyarakat Desa Pandumaan sangat kental dengan tradisi – tradisi
peninggalan leluhur. Upacara – upacara adat yang berhubungan dengan siklus hidup manusia
lahir – dewasa berumah tangga- mati, seperti upacara kelahiran, perkawinan dan upacara –
upacara yang berhubungan dengan kematian hampir selalu dilakukan oleh masyarakat Desa Pandumaan.
Kegiatan gotongroyong masyarakat masih kuat, seperti dalam perbaikan jalan, irigasi, pembangunan rumah ibadah dan pembangunan rumah penduduk masih tetap dilakukan dan
berjalan secara terus menerus. Kondisi kesehatan masyarakat Desa Pandumaan tergolong cukup baik, terutama
setelah Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan menyediakan sarana dan prasarana kesehatan seperti POSKESDES dan peralatannya, penempatan tugas kesehatan di desa dan
sebagainya. Sarana transportasi yang paling banyak digunakan warga masyarakat adalah sepeda
motor, bahkan sepeda motor dipergunakan oleh masyarakat untuk mengangkat hasil perkebunan pertanian ataupun sebagai alat transportasi menuju perkebunan, sedangkan alat
transportasi seperti bus sifatnya adalah musiman hanya hari jumat dan hari – hari tertentu.
3.1.5 Kondisi Pemerintahan Desa Unsur penyelenggara Pemerintahan Desa Pandumaan terdiri dari pemerintah desa dan
badan musyawarah desa. Pemerintah desa terdiri dari kepala desa bersama perangkatnya perangkat desa terdiri dari sekretaris desa, pelaksana teknis lapangan urusan pemerintahan,
Universitas Sumatera Utara
47
pelaksana teknis lapangan urusan pembangunan, pelaksana teknis lapangan urusan kemasyarakatan dan kepala unsur kewilayahan Kepala Dusun 1, Dusun 2 dan Dusun 3.
Sedangkan badan permusyawaratan desa terdiri dari pimpinan dan anggota. BPD pandumaan ada sebanyak tujuh orang yang terdiri dari ketua merangkap anggota satu orang,
wakil ketua merangkap anggota satu orang, sekretaris merangkap anggota satu orang dan anggota sebanyak empat orang.
Pada saat ini sarana dan prasarana Pemerintahan Desa Pandumaan dapat dikategorikan sudah lengkap, prasarana tersebut meliputi kantor kepala desa berikut sarana
dan prasarana didalamnya. Lembaga kemasyarakatan desa sampai saat ini yang sudah dibentuk didesa terdiri
dari PKK Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, Karang Taruna, LPM desa dan organisasi kepemudaan lainnya.
BAGAN 3.1
Bagan Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Pandumaan
Sumber: Kantor Desa Pandumaan 2012
Kepala Desa
Pel. Teknis Urusan Pemerintahan
Unsur Kewilayahan Kepala Dusun
Pel. Teknis Urusan
Pemerintahan Unsur
Kewilayahan Kepala Dusun
Pel. Teknis Urusan Pemerintahan
Unsur Kewilayahan Kepala Dusun
Sekdes
Universitas Sumatera Utara
48
Didesa Pandumaan saat ini sudah dibentuk 3 tiga Dusun Unsur kewilayahan berdasarkan Peraturan Pemerintah Desa Pandumaan Nomor 1 Tahun 2011 dan sudah
disahkan dalam Berita Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan. Dusun 1 meliputi perkampungan Banjar Nainggolan, Banjar Pandiangan, Banjar
Lumban Gaol, Sosor Julu, Banjar Sada –Sada, Banjar Lumban Batu, Tambok Tolong,
Lumban Torang, Lumban Ri, Huta Simanullang dan Huta Lumban Sinaga. Dusun 2 meliputi perkampungan Sipanguhalan, Tor Nauli, Huta Lumban Gaol, Adian
Padang, Lumban Situmorang, Barisan Tigor dan Lumban Halomoan. Dusun 3 meliputi perkampungan Lumban Sinambela, Lumban Sihite, Sosor Hoting,
Lumban Munthe, Lumban Simanullang dan Huta Pandiangan. 3.1.6 Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat penting untuk pencapaian tujuan suatu kegiatan pembangunan. Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di Desa
Pandumaan dapat dilihat pada tabel berikut, 1. Prasarana Transportasi dan Infrastruktur
Adapun keadaan prasarana infrastruktur yang terdapat di Desa Pandumaan dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
49
TABEL 3.5
Prasarana Transportasi dan Infrastruktur
No Tujuan
Jarak Dari Desa km
Bentuk Transportasi
Umum Waktu
Tempuh Keterangan
Keadaan Jalan
1 Pajak Pasar
11 Bus
Lebih dari 40 Menit
Jalan Rusak
2 Kecamatan
7 Bus
30 menit Jalan Rusak
3 Kabupaten
15 Bus
Kurang Lebih 60 Menit
Jalan Aspal baik
4 Provinsi
300 Bus
9 jam Jalan aspal baik
Sumber: Profil Desa Pandumaan 2012 Berdasarkan tabel 3.5 dapat dilihat jarak dari Desa Pandumaan ke pasar cukup jauh
dibandingkan ke kecamatan, karena di Desa Pandumaan tidak ada ditemukan pasar begitu juga di Kecamatan. Jika ingin berbelanja untuk keperluan sehari
– hari masyarakat harus menempuh jarak kurang lebih 11 km untuk dapat menemui pasar yang sudah termasuk dalam
wilayah kabupaten. Kendaraan yang digunakan adalah bus mini yang juga digunakan untuk mengantar anak
– anak kesekolah karena di Desa Pandumaan tidak ada angkutan pedesaan yang berbentuk kecil seperti L300.
Jarak tempuh dari Desa Pandumaan ke Kecamatan Pollung tidak terlalu jauh, yaitu sekitar 7 km, namun karena kondisi jalan yang rusak kendaraan tidak dapat melaju dengan
cepat.
Universitas Sumatera Utara
50
Jarak tempuh Desa Pandumaan ke Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara Medan yaitu kurang lebih 300 km. Memerlukan waktu minimal delapan jam untuk bisa sampai ke ibu kota
provinsi. Kendaraan yang digunakan tersedia dalam jumlah yang banyak dan layak. Keadaan jalan yang dilalui juga baik dan beraspal. Namun karena jarak Desa Pandumaan dengan
Ibukota cukup jauh, masyarakat sering terabaikan dalam hal informasi dan bantuan sosial dari pemerintah.
2. Sarana Pendidikan Sarana pendidikan yang terdapat di Desa pandumaan dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
TABEL 3.6
Sarana Pendidikan
No Sarana Pendidikan
Jumlah Unit Keterangan Kondisi
1 TK
- -
2 SD
1 Kurang Baik
3 SMP
- -
4 SMA
- -
Total 1
Kurang Baik
Sumber: Profil Desa Pandumaan 2012 Untuk bidang pendidikan, Desa Pandumaan hanya memiliki satu sekolah dasar yaitu
SD Impres Pandumaan dengan fasilitas ruangan yang kurang memadai, sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama SMP ataupun Sekolah Menengah Atas SMA tidak ada. Jika
masyarakat ingin melanjutkan anak meraka ke tingkat SMP ataupun SMA mereka harus bersekolah ke kabupaten.
Universitas Sumatera Utara
51
3. Sarana Ibadah Sarana peribadatan yang terdapat di Desa Pandumaan dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
TABEL 3.7
Sarana Ibadah
No Sarana Ibadah
Jumlah Unit Keterangan Kondisi
1 Mesjid
- -
2 Gereja
6 Baik
3 Vihara
- -
4 Kuil
- -
Total 6
Sumber: Profil Desa Pandumaan 2012 Dalam kegiatan keagamaan di Desa Pandumaan terdapat enam geraja GKPI, HKBP,
GKLI, Eben Ezer, GPDI dan Bethel. Namun untuk rumah ibadah agama lain tidak ada, karena Seluruh masyarakat di Desa Pandumaan beragama Kristen Protestan.
4. Sarana Kesehatan Sarana kesehatan yang terdapat di Desa Pandumaan dapat dilihat dari tabel berikut
ini:
TABEL 3.8
Sarana Kesehatan
No Sarana Kesehatan
Jumlah Keterangan
1 Puskesmas
2 Baik
2 Apotik
- -
Total 2
Baik Sumber: Profil Desa Pandumaan 2012
Universitas Sumatera Utara
52
Kesehatan merupakan salah satu faktor penunjang kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan tabel 3.8 tergambar bahwa kebutuhan masyarakat di Desa pandumaan cukup
terpenuhi walaupun tidak ada apotik. Jika mereka membutuhkan obat, PUSKESMAS yang ada di desa sudah mempersiapkan berbagai jenis obat yang dapat dibeli masyarakat disana.
3.2 Pelaksanaan Pengumpulan Data