PAKKAT Pengetahuan Masyarakat Mandailing Dalam Mengolah Pakkat (Studi Enofood Pada Masyarakat Mandailing di JL Letda Sujono Medan)

64

BAB IV PAKKAT

4.1 Pakkat Pakkat adalah makanan khas masyarakat mandailing biasanya banyak diminati pada saat bulan puasa, selain pada saat bulan puasa pakkat ini pun hadir juga diberbagai acara adat pada masyarakat mandailing. Biasanya pakkat ini dijual pada hari hari tertentu saja seperti pada saat bulan ramadhan, dan hadir pada saat hari pecan saja seperti hari kamis, pada hari kamis sendiri khususnya di tapan uli selatan pakkat dijual di pasar pasar tradisional yang dimana pakkat ini hanya hadir pada hari kamis saja. Sedangkan untuk kota medan sendiri pakkat dijual kebanyakan hanya bulan ramadhan, serta banyak juga kita temui dirumah makan khas tapanuli selatan, mereka juga menyediakan pakkat. Selain itu pakkat biasanya dikonsumsi hanya pada kalangan orang tua saja, dikarenakan banyak yang beranggapan bahwasalnya pakkat ini dapat menyembuhkan atau dapat membantu mengurangi penyakit yang dialami oleh orang yang mengkonsumsinya. Bukan itu saja pakkat juga diyakini banyak mengandung manfaat bagi manusia khusnya pada saat bulan ramadhan. Pakkat adalah sejenis makanan yang berbahandasarkan dari rotan dimana yang diambil adalah bagian dagingnya, selain itu usia tanaman rotan yang dapat dijadikan pakkat adalah dua sampai tiga bulan, dimana rotan ini masih berusia sangat muda untuk dijadikan pakkat. Pakkat biasanya dapat Universitas Sumatera Utara 65 dijumpai disungai, hutan, dan rawa – rawa. Karena pakkat ini sangat mudah untuk dicari dan tidak perlu untuk dibudidayakan, selain itu untuk kisaran harga pakkat tidaklah terlalu mahal biasanya satu batang pakkat dihargai dua atau tiga ribu rupiah perbatangnya. Dalam proses pengolahan pakkat pada saat ini terbilang sudah sangat sangat mudah, dikarenakan pakkat saat ini sudah bias dibeli dalam bentuk yang sudah dibakar dan sudah dipotong hingga kecil- kecil, dan kemudian barulah pakkat dapat diolah menjadi berbagai aneka variasi masakan dimulai dari lalapan, sayur daun ubi, gulai, holat dan masih banyak lagi jenis masakan dari pakkat ini. 4.2 Sejarah pakkat Pakkat merupakan sejenis lalapan yang biasanya dikonsumsi masyarakat mandailing pada saat bulan ramadhan, yang biasanya dijual di sekitaran pinggir jalan, selain pakkat juga tersedia dirumah makan khas mandailing, yang disajikan bersama dengan lauk pauk yang lainnya.saat ini bukan hanya masyarakat mandailing saja yang mengkonsumsi pakkat, melainkan sudah berubah yang tadinya hanya masyarakat mandailing kini semua masyarakat dari berbagai susku juga ikut mengkonsumsinya. Bukan hanya dari segi mengkonsumsinya saja karena pakkat ini sendiri pun memiliki manfaat yang banyak bagi kesehatan, terlepas dari itu ada pun sejarah yangterkandung dalam perkembangan pakkat yakitu bagai mana masyarakat mandailing itu sendiri pertama kali mengkonsumsi pakkat. Universitas Sumatera Utara 66 Menurut cerita yang berkembang sejarah pakkat itu berasal dari zaman penjajahan belanda, dimana pada zaman dahulu masyarakat Indonesia di paksa untuk membangun jalan raya khusnya di daerah – daerah, masyarakat pada saat itu yang sedang membangun jalan raya, pada saat itu kekurangan makanan, maka mereka mencoba mencari kedalam hutan buah – buahan, atau hewan hutan yang bias diburu dan dijadikan makanan. Namun mereka taidak dengaja menemukan tumbuhan sejenis kayu yang tumbuh dihutan, lalu mereka mengambil pucuk dari tumbuhan tersebut, kemudian mereka mengupas kulitnya dan melihat daging tumbuhan tersebut dan memakannya. Menurut mereka setelah mereka memakannya mereka merasa kenyang dan awalnya mereka takut untuk memakannya namun setelah di coba tidak terjadi apa – apa pada diri mereka. Maka semenjak saat itulah mereka mulai mengkonsumsi rotan, seiring berjalannya waktu masyarakat yang tinggal disekitar hutan memanfaatkan hasil hutan tersebut dengan mencari pucuk rotan, dan menjadikannya makanan bagi mereka. Selain itu mereka juga emanfaatkannya sebagai pertanian pucuk rotan dimana pucuk rotan yang dipanen para petani ini yang tinggal disekitar hutan dapat menjualnya ke pasar ataupun kerumah makan mandailing. Dan kenapa pada umumnya pakkat hanya dijual pada saat bulan ramadhan saja? Karena mengkonsumsi pakat ini sangat baik pada saat bulan ramdhan, karena pada bulan ramadhan kondisi tubuh akan cepat sekali lemas karena kekurangan tenaga, dimana umat muslim diwajibkan berpuasa karena rasa lelah yang dialami masyarakat dalam berkativitas dan menjalankan Universitas Sumatera Utara 67 ibadah puasa, untuk mengembalikan stamina dan tenaga masyarakat pun mengonsumsi pucuk rotan ini pada saat berbuka puasa dan pada saat sahur. Itu lah yang menyebabkan pakkat rata rata banyak diminati pada bulan puasa. Dapat dikatakan bahwa ciri ciri yang dialami pada mula masyarakat mengenal pucuk rotan, dapat dikatakan sebuah kebudayaan karena mengandung beberapa unsure dari sebuah kebudayaan. Dalam antropologi kebudayaan adalah sebagai berikut,kebudayaan adalah seluruh sistim, gagasan, dan rasa. Tindakan, serta karya yang dihasilkan oleh manusiadalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar.‖ Koendjaraningrat, :72, 2005. Selain dari definisi tadi telah ada unsure kebudayaan maka kebudayaan tersebut juga akan muncul menjadi tiga wujud kebudayaan diantaranya, ide, gagasan, dan artefak.dalam sebuah unsur kebudayaan juga dapat menghasilkan wujud dari kebudayaan seperti sistem pengetahuan, dimana sistem pengetahuan pakkat ini menghasilkan sebuah wujud mengganti bahan makanan dengan pakkat,dengan dimulainya sejarah kemunculan pakkat tadi yang menceritakan pakkat tadi ditemukan oleh masyarakat dihutan dan mereka mencobanya dengan mengupas kulitnya kemudian memakannya, kemudian seiring berjalanya waktu ide mengkonsumsi pakkat tadi berkembang menjadi sebuah tindakan masyarakat untuk mengolah pucuk rotan tadi yang tadinya hanya dimakan biasa saja kni mereka mulai mengembangkannya menjadi berbagai macam olahan. Dalam mengenal pakkat biasanya ada beberapa faktor yang mendorong mereka mengenal pakkat seperti beberapa informan saya yang mengatakan bahwa Universitas Sumatera Utara 68 mereka mengenal pakkat dari keluarga, dimana keluarga selalu menjadikan pakkat sebagai manakanan yang selalu ada di meja makan guna untuk di konsumsi. Selain untuk dikonsumsi pakkat juga biasanya dinikmati oleh kalangan kalangan orang tua dimana tidak banyak anak muda juga menyukai pakkat seperti wawancara saya dengan beberapa informan Hamidi Dhalimunte berusia 22 tahun seorang mahasiswa dan sebagai pedagang. Ia mengenal pakkat dari lingkungan keluarga, dimana keluarganya adalah seorang pedagang pakkat hingga saat ini, dan ia juga mengatakan bahwa ia sering mengkonsumsi pakkat dirumah bersama dengan keluarganya ―saya tau pakkat dari keluarga kak, dimana dulu dirumah setiap bulanpuasa mamak selalu sajikan pakkat kadangpun kalau diluar dari bulan puasa kami beli pakkat dirumah makan walaupun kami sendiri juga menjual pakkat‖ Seperti yang juga dialami bang Iken dimana ia awalmulanya menyukai pakkat juga berawal dari keluarga yang suka memakan pakkat pada saat dikampungnya, sehinga membuat ia menjadi ikut ikutan untuk memakannya, dari keluarga dan ikut ikuttan memakan pakkat dan akhirnya membuat ia menyukai pakkat dan mengkonsumsi pakkat sampai saat ini ―saya awalnya suka pakkat udah lama dek, waktu saya dikampung dulu kan keluarga suka makan pakkat jadi saya juga ikut ikutan sampai sekarang saya pun masih makan pakkat, karena pakkat enak dan gurih kayak makan daging gitulah. Kalau untuk mendapatkan pakkat dimedan ini cukup sulit kecuali bulan puasa, itu pun saya biasanya mencarinya di daerah sekitar Bandar selamat sana.‖ Universitas Sumatera Utara 69 Sedangkan menurut Ibu Rosmayanti adalah seorang IBU Rumah Tngga berusia 50 tahun. Beliau mengatakan kepada saya mengenai bagai mana beliau mengenal pakkat pada awalnya, dan ia berkata ia mengenal pakkat dari keluarga juga dimana setiap bulan puasa ibunya sering menyajikan pakkat, dan dari kebiasaaan sang ibu yang menyajikan pakkat hingga saat ini beliau juga meniru kebiasaan sang ibu setiap bulan puasa selalu menyajikan pakkat untuk keluarga ―dahulu orang tua yang selalu memakannya, pada saat bulan ramadha, dan sampai sekarang saya juga mengkonsumsi pakkat pada bulan ramadhan.‖ Adapun pendapat yang sama dari informan saya yang lain seperti Pak Darwis Harahap seorang PNS berusia 57 tahun ia mengatakan awalmulanya mengenal pakkat di kampong halamannya di sidimpuan, karena pada saat ia mengenal pakkat mulanya dari keluar ga dimana banyak keluarga terutama para orang tua banyak yang memakan pakkat sehingga sampai saat ini beliau masih mengkonsumsi pakkat. ―awalnya saya tau tentang pakkat pas waktu masih dikampung karena dulu orang tua orang tua banyak yang memakan pakkat sehingga saya pun ikut memakannya karena menurut kepercayaan kalau memakan pakkat bias se hat.‖ Pak Aminuddin Harahap seorang PNS berusia 57 tahun Menrut Pak Aminuding awal mulanya ia mengenal pakkat disebabkan dari orang tuanya, dan dari kecil ia sudah diperkenalkan pakkat oleh orang tuanya dimana orang tuanya sering mengkonsumsi pakkat dirumah pada saat itu, hinggal saat ini beliau masih sering mengkonsumsi pakkat hingga sekarang. Universitas Sumatera Utara 70 ―dulu waktu kecil saya udah sering makan pakkat karena dulu keluarga juga sering makan pakkat apa lagi pada saat bulan puasa, makanya saya sudah terbiasa dengan ras a pakkat inikarena dari kecil saya sudah kenal dengan pakkat‖ Ibu Zahra Pohan adalah seorang ibu rumah tangga yang berusia 37 tahun Menurut Ibu Zahra pertama kalinya beliau mengenal pakkat dari keluarga, dimana sang ibu sering sekali membeli pakkat pada saat bulan puasa pada waktu beliau masih dikampung halamannaya. ―dulu waktu masih muda ibu saya sering belikkan pakkat untu buka puasa, awalnya yang memakan pakkat itu dirumah adalah nenek, ibu, serta ayah saya. Namun seiring berjalannya waktu saya mencoba pakkat itu karena rasa penasaran saya bagai mana rasa dari pakkat tersebut.‖ Dan dapat dikatakan bahwa peran keluarga dalam memperkenalkan makanan sangatlah kuat dimana makanan yang biasanya disajikan didalam menu makanan keluarga dapat berperan penting bagi anggota keluarganya sehingga makanan yang disajikan dapat menjadi sebuah informasi dan menjadi sebuah makanan yang dapat digemari dan dapat menjadi makanan yang biasanya disajikan dalam setiap moment. Keinginan seseorang untuk memakan bukan hanya dari keluarga saja melainkan dari faktor diluar keluarga, dimana faktor lingkungan juga mendorong seseorang untuk mengenal makanan dan menggemarinya seperti halnya pada informan saya mereka mengenal pakkat bukan dari keluarga melainkan dari lingkungan sekitar yang menunjukkan seperti kehadiran pedagang pakkat. Acara acara yang mereka datangai, dan masih banyak lagi yang lainnya. Universitas Sumatera Utara 71 Fitri Hariyanti Nasution seorang mahasiswa berusia 20 tahun menjelaskan awalmulanya ia mengenal pakkat dari dimulai dari lingkungan luar dimana setiap bulan puasa di pasar tradisional disidimpuan banyak sekali yang menjual pakkat dari pasar ini lah ia mengetahui pakkat ini dapat dikonsumsi, selain itu sang ibu juga sering membeli pakkat di pasar sehingga mendorong ia untuk mengetahui apa itu pakkat ―dari pasar kak Fitri taunya dipasar padang sidimpuan dikampung Fitri tau apa itu pakkat, apa lagi pas bulan puasa dikampung banyak sekali yang menjual pakkat, ditambah lagi ibu sering sekali membeli pakkat dari pasar.‖ Sedangkan menurut Pak Amal Solih Harahap seorang pedagang pakkat berusia 56 tahun bercerita awalmulanya pakkat ―pakkat itu berasal dari zaman penjajahan belanda, dimana pada zaman dahulu masyarakat Indonesia di paksa untuk membangun jalan raya khusnya di daerah – daerah, masyarakat pada saat itu yang sedang membangun jalan raya, pada saat itu kekurangan makanan, maka mereka mencoba mencari kedalam hutan buah – buahan, atau hewan hutan yang bias diburu dan dijadikan makanan. Namun mereka taidak dengaja menemukan tumbuhan sejenis kayu yang tumbuh dihutan, lalu mereka mengambil pucuk dari tumbuhan tersebut, kemudian mereka mengupas kulitnya dan melihat daging tumbuhan tersebut dan memakannya. Menurut mereka setelah mereka memakannya mereka merasa kenyang dan awalnya mereka takut untuk memakannya namun setelah di coba tidak terjadi apa – apa pada diri mereka.‖ dijelaskan pengetahuan mereka mengenai mengkonsumsi pakkat tadi, dapat di katakana sebagai kebudayaan, karena kebudayaan dapat diwariskan dari nene moyang hingga ke keturunannya berikutnya yang akan dating. Mengapa demikian? karena pakkat ini yang menurut cerita yang berkembang, Universitas Sumatera Utara 72 bahwa pakkat dikonsumsi pada zaman dahulu berfungsi sebagai pengganti makanan pada masa lampau.Karena banyak kepercayaan yang menjadikannya banyak dikonsumsi oleh suku mandailing, selain itu kebudayaan bukan hanya di wariskan dari generasi ke generasi saja, melainkan kebudayaan juga dapat dipelajari oleh lain suku atau masyarakat diluar suku tersebut. kebudayaan dari sebuah masyarakat dapat juga kebudayaan tersebut dipandang sebagai pengetahuan, dimana pengetahuan ini dapat berasal dari proses kegiatan yang sebelumnya belum pernah dilakukan oleh orang lain, namun dengan berbagai macam percobaan maka didapatlah sebuah kesimpulan dimana percobaan tersebut menghasilkan sebuah pengetahuan baru yang dapat disebarluaskan baik didalam kelompoknya, maupun diluar kelompok masyarakat tersebut. Adapun pandangan dari Ward Goodenough yang mengatakan kebudayaan di pandang sebagai sistem pengetahuan. 15 ―Kebudayaan suatu masyarakat terdiri atas segala sesuatu yang harus diketahui atau yang di percayai seseorang agar dia dapat berperilaku dalam cara yang dapat diterima oleh anggota anggota masyarakat tersebut. Budaya bukanlah suatu fenomena material, dia tidak berdiri atas benda – benda, manusia, tingkah laku, atau emosi –emosi, budaya lebihmerupakan organisasi 15 Jurnal Antropologi NO52 Teori teori tentang budaya Roger M. Keesing Kebudayaan suatu masyarakat terdiri atas segala sesuatu yang harus diketahui atau yang di percayai seseorang agar dia dapat berperilaku dalam cara yang dapat diterima oleh anggota anggota masyarakat tersebut. Budaya bukanlah suatu fenomena material, dia tidak berdiri atas benda – benda, manusia, tingkah laku, atau emosi –emosi, budaya lebihmerupakan organisasi dari hal – hal tersebut. Budaya adalah dalam bentuk hal – hal yang ada dalam pikiran manusia, model – model yang dipunyai untuk menerima, menghubungkan, dan kemudian menafsirkan mengenai fenomena diatas.‖ Universitas Sumatera Utara 73 dari hal – hal tersebut. Budaya adalah dalam bentuk hal – hal yang ada dalam pikiran manusia, model – model yang dipunyai untuk menerima, menghubung kan, dan kemudian menafsirkan mengenai fenomena diatas.‖ dalam teori ini adalah budaya bukanlah berasal dari material ataupun sebagai sebuah fenomena, melainkan budaya merupakan sebuah pola pemikiran yang ada didalam pikiran manusia , kemudian kebudayaan direalisasikan kedalam kehidupan nyata.Selanjutnya Goodenough juga mengatakan mengenai kebudayaan dimana kebudayaan dipandang sebagai pengetahuan dimana kebudayaan itu menentukan apa yang dapat menjadi, apa yang dapat dirasakan, serta apa yang bagaimana cara untuk berbuat sesuatu.Proses dari kebudayaan tersebut itu biasanya berawal dari pengetahuan masyarakat bagai mana cara mereka untuk dapat bertahan hidup dengan memanfaatkan alam disekitarnya, hingga bagai mana mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka da lam kesehariannya.‖ Misalnya dalam sejarah tadi dikatakan mereka mengenal pakkat dikarenakan pada masa itu mereka kekurangan bahan makanan, lalu mereka mencoba mencari bahan makanan di hutan lalu mereka menemukan tumbuhan sejenis kayu mereka pun dengan rasa rasa ragu mencobanya, namun tidak terjadi apa apa setelah memakan pucuk rotan tersebut‖.Maka daapat disimpulkan bahwa fenomena tersebut merupakan suatu proses dari sebuah kebudayaan. Karena proses kebudayaan tersebut biasanya diawali dari tujuh usur keb udayaan yakni ―sistim bahasa, sistim pengetahuan, sistim kekerabatan dan organisasi social, sistim peralatan hidup dan teknologi, sistim ekonomi mata pencaharian hidup, dan sistim religi.‖ Universitas Sumatera Utara 74 Karena proses kebudayaan tersebut biasanya diawali dari tujuh usur kebudayaan yakni 16 ―sistim bahasa, sistim pengetahuan, sistim kekerabatan dan organisasi social, sistim peralatan hidup dan teknologi, sistim ekonomi mata pencaharian hidup, dan sistim religi.‖ Salah satu faktor yang muncul dalam kasus sejarah dari pak kat dalam sebuah kebudayaan adalah ―sistim pengetahuannya‖ dimana sistim pengetahuan dalam kebudayaan berkaitan dengan sistim peralatan hidup dan teknologi, karena sistem pengetahuan itu sendiri bersifat abstrak dan berwujud membentuk sebuah ide, dan ide tersebut lah di tuangkan menjadi sebuah tindakan. Dari tindakan tadilah masyarakat pada saat itu mencoba mengkonsusmsi pakkat tersebut dan dari tindakan tersebutlah banyak masyarakat yang mengikuti tindakan tersebut dalam mengkonsumsi pakkat. Selain dari tindakan penyebaran informasilah yang mempengaruhi masyarakat mulai mengkonsumsi pakkat. Sejak saat itu lah pakkat banyak diminati di kalangan masyarakat mandailing. Selain factor pengetahuan ada factor lain yang menyebabkan berkembangnya pakkat tersebut. Dimana terjadinya migrasi masyarakat yang tinggal di tapanuli selatan pergi merantau ke wilayah lain dengan membawa pengetahuan dan kebudayaannya ketempat yang lain. Bahlan kebudayaan dalam berdagang pun diwariskan kepada generasi berikutnya, misalnya menurut seorang informan saya dia berjualan pakkat dari tiga puluh tahun yang 16 Pengantar Antropologi halaman 72 sistim bahasa, sistim pengetahuan, sistim kekerabatan dan organisasi social, sistim peralatan hidup dan teknologi, sistim ekonomi mata pencaharian hidup, dan sisti m religi.‖ Universitas Sumatera Utara 75 lalu keluarganya ini berjualan pakkat hingga ia pun diwariskan untuk melanjutkan usaha keluarganya untuk menjual pakkat pada saat bulan ramadhan. 17 Unsure kebudayaan tadilah kemudian dikembangkan masyarakat menjadi sebuah kebudayaan yang berkembang hingga saat ini, kebudayaan juga bukan hanya diwariskan dari generasi ke generasi, melainkan kebudayaan juga dapat dipelajari oleh suku lain. Bahkan saat ini yang mengkonsumsi pakkat ini juga bukan dari kalangan masyarakat mandailing saja melainkan dari berbagai jenis suku juga mulai ikut mengkonsumsinya. Biasanya dalam setiap kebudayaan yang dilakukan manusia bukan sekedar menjadikannya sebagai symbol bahwa kebudayaan ini hanya dijalankan oleh masyarakat tertentu saja, melainkan masyarakat diluar dari kebudayaan tersebut tidak bias mempelajarinya tau menguasainya. Apabila sebuah kebudayaan tidak dilestarikan maka kebudayaan tersebut justru akan hilang di telan zaman, seperti saat ini perkembangan zaman sangatlah pesat dimana setiap masyarakat luas hamper melupakan kebudayaan mereka masing – masing dikarenakan masuknya dan berkembangnya budaya asing, misalnya diambil contoh dari kuliner, dahulu masih banyak sekali kuliner tradisional 17 Pengantar Antropologi halaman 80 Unsure kebudayaan tadilah kemudian dikembangkan masyarakat menjadi sebuah kebudayaan yang berkembang hingga saat ini, kebudayaan juga bukan hanya diwariskan dari generasi ke generasi, melainkan kebudayaan juga dapat dipelajari oleh suku lain. Bahkan saat ini yang mengkonsumsi pakkat ini juga bukan dari kalangan masyarakat mandailing saja melainkan dari berbagai jenis suku juga mulai ikut mengkonsumsinya. Universitas Sumatera Utara 76 yang di konsumsi dan di perjualbelikan, namun saat ini para pedagang makanan tradisional tersebut kini tergantikan dengan berbagai makanan cepat saji yang di tawarkan oleh berbagai merek.sehingga menjadikan makanan tradisional pada saat ini mulai tergeserkan oleh makanan instan tersebut. Padahal makanan yang tersedia pada masa lalu jauh dari berbagai jenis zat ataupun bahan pengawet, yang menjadikan makanan tersebut memiliki nutrisi dan sehat bagi masyarakat. Bahkan makanan tradisional pada saat itu bias dimanfaatkan sebagai alternative penyembuhan misalnya pakkat, pakkat ini pada masyarakat mandailing bukan hanya dijadikan sayur ataupun lalapan tetapi bagi masyarakat mandailing pakkat ini bias dijadikan obat alternative bagi berbagai macam penyakit. 18 Seperti yang dijelaskan oleh Foster dan Anderson dalam buku Antropologi kesehatan ia menjelaskan mengenai makanan dalam konteks budaya. ― dalam bidang antropologi makanan merupakan bagian dari sebuah kegiatan yang konpleks, dimana terdapat sebuah unsure – unsure dari sebuah kearifan localnya, kepercayaan – kepercayaannya, dan tahayul – tahayul, yang berkaitan dengan produksi, konsumsi, dan penyajian makanannya. Foster Dan Anderson, Antropologi Kesehatan:1986‖Namun tidak semua makanan treadisional hilang tertelan oleh zaman, masih ada beberapa makanan 18 Foster Anderson dalam buku Antropologi Kesehatan UI PRESS 1986 Seperti yang dijelaskan oleh Foster dan Anderson dalam buku Antropologi kesehatan ia menjelaskan mengenai makanan dalam konteks budaya.― dalam bidang antropologi makanan merupakan bagian dari sebuah kegiatan yang konpleks, dimana terdapat sebuah unsure – unsure dari sebuah kearifan localnya, kepercayaan – kepercayaannya, dan tahayul – tahayul, yang berkaitan dengan produksi, konsumsi, dan penyajian makanannya. Foster Dan Anderson, Antropologi Kesehatan:1986 ” Universitas Sumatera Utara 77 tradisional yang masih bias dijumpai walaupun hanya terbatas saja kehadirannya namun masih di jual sampai saat ini. Seperti bulan ramadhan kehadiran pakkat banyak diminati dikarena kan banyak yang mencarinya dan banyak yang meyakini dari mengkonsumsi pakkat, sehingga pakkat tidak terhapus oleh zaman karena masih tingginya peminat akan konsumsi makanan ini. 4.3 Produksi Pakkat Maka dalam proses pembuatan pakkat pun memiliki berbagai proses juga seperti proses produksi, kemudian distribusi, dan lalu konsumsi. Biasanya yang kita tahu pakkat ini hanya lah proses distribusinya saja namun dibalik proses tersebut masih ada dua proses lagi yakni produksi dan konsumsi. Karena tanpa kita tahu bagai mana proses adanya pakkat ini, karena pakkat ini biasanya hanya tersedia dibulan puasa bagi para pedagang musiman, namun selai dibulan ramadhan kita juga masih bias menemukan pakkat namun kita hanya dapat menemukannya di rumah makan khas tapanuli selatan saja. Kemudian dilakukan proses pembersihan lokasi pengambilan rotan, dikarenakan lokasi pengambilan rotan terletak dihutan dan banyak sekali ditumbuhi ilalang dan banyak tumbuhan – tumbuhan yang lain.oleh sebab itu biasanya para petani sebelum mengambil pakkat terlebih dahulu mereka membersihkan lokasinya agar mempermudah mereka dalam proses pengambilan pakkat. Universitas Sumatera Utara 78 Setelah proses pembersihan lokasi kemudian para petani pun memili batng rotan yang siap untuk dipanen biasanya batang rotan yang dapat dipanen memiliki usia sekitar dua sampai tiga bulan, dan memiliki panjang yang mencapai tiga meter. Biasanya rotan muda yang sudah di panen adalah bagian ujungnya yang berukuran kurang lebih satu meter. Setelah proses pemilihan batang rotan kemudian masuklah proses pembersihan duri dari batang rotan atau pakkat, batang rotan yang sudah dipanen tadi ialah ujung batang rotan yang memiliki ukuran kurang lebih satu meter, tadi selanjutnya barulah dilakukan proses pembersihan duri dari batang rotan tadi dengan menggunakan parang yang tajam, agar dapat mempermuda proses pemanenan dan proses pengangkutan rotan atau pakkat. Selanjutnya dilakukan proses pengangkutan pakkat, setelah pakkat tado di panen dan dibersihkan lalu masuklah proses pengangkutan dimana setelah pakkat tadi terkumpul sebanyak dua ratus batang lalu kemudian pakkat tersebut diangkut kerumah dengan berjalan kaku dengan cara menjunjung tmpukan pakkat tadi diatas kepala sambil berjalan kaki hingga sampai rumah.Selanjutnya setelah proses pembersihan lokasi pakkat, penebangan rotan, pembersihan duru 0 duri lalu kemudian dibawa pulang kerumah untuk diserahkan kepada sang distribustor dimana pakkat yang tadi sudah dipanen akan didistribusikan kepada para pemesan, seperti pedagang pengecer, dan rumah makan. Proses pendistribusian pakkat cukup memakan waktu lama yakni satu malam dimana tempat ia memesan pakkat ini sangat jauh dan diluar kota medan. Ia biasanya mengambil pakkat dari distributor yang ada di ranto, dimana pada malam harinya ia memesan dan pagi harinya pakkat telah tiba di medan.Kendaraan yang Universitas Sumatera Utara 79 digunakan dalam proses pengangkutan pakkat biasanya menggunakan mobil pik up yang dimana proses pengiriman pakkat ini menggunakan tenaga mesin dan biasanya yang membawa mobil pik up tadi adalah orang – orang dari distributor itu sendiri.Selanjutnya setelah pakkat tadi tiba di medan kemudian sang distributor pun mengantarnya ketujuan dan setelah sampai di tujuannya pakkat tersebut diturnkan dari mobil kemudian dipisahkan dari pakkat yanglain sesuai dengan pesanan si pengecer. Dan siangnya pakkat tadi dibawa ke tempat jualan dan pakat siap untuk dijual kepada masyarakat. Biasanya setiap para pedagang pengecer memesan pakkat dari distributornya memiliki jumlah kebutuhan yang berbeda – beda, dimana setiap pedagang ada yang memesan dalam jumlah besar, guna persediaan, ataupun dalam jumlah yang sedikit, hanya untuk dijual pada hari ini saja. 4.4 Nilai Ekonomi Pakkat Nilai ekonomi adalah salah satu dari macam macam nilai yang mendasari perbuatan seseorang atau sekelompok orang atas dasar pertimbangan ada tidaknya keuntungan financial sebagai akibat dari perbuatannya itu.Nilai ekonomi ini biasanya dikontraskan dengan nilai seni. Maksudnya adalah setiap kegiatan yang dilakukan satu atau dua orang dalam melakukan sebuah transaksi, biasanya diantara mereka mendapatkan keuntungan satu sama lain dari hasil kegiatan pertukaran barang ataupun jasa. Biasanya nilai ekonomi ini banyak diperuntukkan bagisetiap manusia dimana dalam kegiatan ekonomi terdapat tempat dimana manusia bias melakukan kegiatan transaksi, Universitas Sumatera Utara 80 misalnya di pasar didalam pasar manusia melakukan kegiatan jual beli, tawar menawar,dan kegiatan bersosialisa satu dengan yang lainnya. Setiap kegiatan ekonomi yang dilakukan dipasar biasanya memiliki nilai ekonomi, misalnya pedagang pakaiandi pasar mereka menjual sayuran dan sayuran mereka kemudia dibeli oleh konsumen, mengapa sayuran mereka dibeli oleh konsumen? Karena sayuran yang mereka jual memiliki nilai ekonomi dimana si pedagang mendapatkan uang dari menjual sayur sedangkan si pembeli mendapatkan sayur yang ia butuhkan. Jadi dalam kegiatan ini yang dimaksud nilai ekonomi itu sendiri adalah nilai dari sebuah barang yang diperjualbelikan dari satu orang atau pun satu kelompok yang lain, dimana barang tersebut memiliki keuntungan bagi mereka. 19 Dalam studi antropologi ekonomi yang mengkaji mengenai gejala pertukaran tradisional, ―sedangkan dalam studi antropologi ekonomi pertukaran merupakan sebuah gejala dari kebudayaanyang keberadaannya berdimensiluas, tidak sekedar berdimendi ekonomi, melainkan agama, teknologi, ekologi, politik, dan organisasi social.‖Dalton 1961:12. Maka dapat dikatakan bahwa kegiatan pertukaran yang biasa dilakukan oleh masyarakat bukan hanya sebagai kebutuhan ekonomi semata saja, melainkan merupakan sebuah gejala yang ditimbulkan dari kebudayaan. 19 Dalam Buku Pengantar ANTROPOLOGI Ekonomi Dalam studi antropologi ekonomi yang mengkaji mengenai gejala pertukaran tradisional, ―sedangkan dalam studi antropologi ekonomi pertukaran merupakan sebuah gejala dari kebudayaanyang keberadaannya berdimensiluas, tidak sekedar berdimendi ekonomi, melainkan agama, teknologi, ekologi, politik, dan organisasi social.‖Dalton 1961:12. Universitas Sumatera Utara 81 Misalnya pakkat, pakkat merupakan makanan yang biasanya dijual oelh pedagang dibulan puasa, mengapa dijual?Karena pakkat banyak dicari olehmasyarakat karena sudah seperti kebudayaan yang sudah biasa mereka lakukan setiap tahunnya bagi para penggemar pakkat.Karena adanya permintaan maka ada jugalah barang yang di perjualbelikan, sehingga setiap harinya banyak pedagang yang menjual pakkat sebelum bebrbuka puasa, sebab pakkat biasanya dikonsumsi pada saat buka puasa dan sahur saja. Karena adanya kegiatan permintaan tadi maka muncullah sebuah kegiatan yangdisebut resiprositas, dimana kegiatan ini biasanya meliputi satu atau dua orang yang saling melakukan pertukaran sesuai dengan kebutuhan yang ingin mereka tukarkan. Jiak pada pedagang pakkat terjadi kegiantan ini setiap harinya dibulan puasa hingga akhir bulan puasa, terjadi sebuah pertukaran seperti aktifitas perdagangan yang dilakukan para pedagang pakkat setiap sorenya yang mengundang datangnya para konsumen, disini konsumen membutuhkan pakkat sedangkan sang pedagang sendiripun membutuhkan uang disinalah yang disebut sebagai resiprositas. Dimana mereka sama – sama mendapatkan keuntungan, keuntungan yang didapatkan si pedagang ia mendapatkan uang, sedangkan keuntungan yang didapatkan si pembeli adalah ia mendapatkan pakkat. Penjelasan diatas menunjukkan resiprositas itu sendiri bukan hanya hubungan timbale balik yang membuat sebagaian orang merasa dirugikan. Tetapi resiprositas diatas adalah termasuk resiprositas sebanding, dimana setiap melakukan penukaran Universitas Sumatera Utara 82 bagi si para pelaku, sama – sama mendapatkan keuntungan, tidak ada yang merasa dibbani dan tidak ada yang merasa dirugikan. Mengapa karena dalam pertukaran diatas tadi kedua pelaku tadi sama – sama mendapatkan keuntungan, dimana si penjual pakkat tadi mendapatkan keuntungan uang karena telah memberikan pakkatnya, sedangkan sikonsumen mendapatkan pakkat karena ia telah memberikan uanganya kepada si pedagang, uang yang diberikan tadi bertujuan sebagai alat transaksi di masa sekarang ini. Dalam kegiatan resiprositas tadi berarti dapat disimpulkan bahwa barang yang di perjual belikan merupakan barang yang memiliki nilai jual ekonomi, karena barang tersebut dapat memberikan keuntungan bagi si pedagang atau pun sikonsumen. Maka dapat dikatakan pakkat tersebut memiliki nilai ekonomi karena memiliki manfaat bagi para konsumen dan pedagang, menurut informan saya pak Amal soleh mengatakan bahwa pakkat yang ia jual memiliki nilai ekonomi yang lumayan cukup sebagai pendapatan sebagai usaha sampingannya, dalam satu hari ia bias menjual dua ratus batang pakkat setiap harinya selama bulan puasa, dan ia pun menjual satu batangnya seharga dua ribu rupiah per batangnya, dengan pakkat yang sudah dikupas kulitnya, dan sudah dipotong kecil – kecil. Dan bias dibwa pulang. Terkadang menurutnya para pembeli biasanya membeli pakkat darinya hanya sebanyak sepuluh ribu rupiah setiap membeli. Sedangkan menurut Hamidi sendiri biasanya para pembeli banyak yang membeli pakkat di tempatnya rata – rata sebanyak sepuluh ribu bahkan sampai dua puluh ribu jika yang di tempat dagangannya yang berada di sekitaran tembung. Pakkat Universitas Sumatera Utara 83 yang ia jual biasanya dihargai perbatangnya sekitar dua ribu rupiah dapat dibawa pulang dan sudah di kupas kulitnya dan sudah di potong – potong kecil – kecil sudah bias di bawa pulang. Yang berbedanya disini antara pak Amal dan Hamidi sendiri adalah tenaga kerjanya , kalau di tempat pak Amal biasanya yang bekerja adalah beliau sendiri dimulai dari membakar pakkat, mengupas pakkat, sampai memotong pakkat.ia sendiri yang melakukannya. Sedangkan Hamidi sendiri ia memiliki beberapa pegawai dimana setiap anggotanya memiliki tugas masing – masing ada yang membakar pakkat, ada yang mengupas kulit pakkat, dan ada juga yang bertugas sebagai memotong kecil – kecil, serta ada juga bertugas sebagai juru bayar. Disini setiap orang memiliki perannya masing – masing dimulai dari yang berat sampai yang ringan di tempat ia ini banyak yang bekerja sehingga pekerjaannya menjadi ringan dan cepat selesai. 4.5 Proses Mengolah Pakkat Sebagai mana telah diketahui bahwa makanan tidak hanya penting tidak hanya untuk pemenuhan gizi dan untuk mempertahankan kesehatan secara optimal, akan tetapi makanan juga memiliki fungsi social, budaya, politik, serta ekonomi. Berbagai macam aneka ragam makanan yang dikonsumsi masyarakat tidak hanya dipengaruhi oleh factor lingkungan kehidupan, tetapi juga oleh factor social – budayanya. Seperti adat istiadat,agama, suku bangsa, maupun kepercayaan. Berbagai jenis makanan yang dihasilkan oleh suatu bangsa dapat dipakai sebagai ukuran tingginya kebudayaan yang bersangkutan. Oleh karena itu, Universitas Sumatera Utara 84 makanan tidak hanya sebagai saranan untuk mempertahankan hbungan antar manusia, tetapi dapat juga dijual dan dipromosikan untuk meningkatkan devisa Negara. Sejak dahulu masyarakat Indonesia telah memiliki kebudayaan yang tinggi. Salah satunya aspek kebudayaan adalah kebiasaan mengkonsumsi makanan tradisional khas masyarakat. Makanan tradisional itu merupakan jenis – jenis makanan yang paling cocok dengan kondisi daerah serta menjadi makanan sehari – hari bagi masyarakat daerah setempat. Oleh karena itu, makanan merupakan bagian budaya yang sangat penting. Hal ini sering tidak kita sadari bahwa proses sosialisasi kita bermula dari makanan. Makanan tradisional memiliki pengertian sebagai suatu makanan rakyat yang dikonsumsi sehari – hari, baik yang berupa makanan pokok, makanan selingan atau sajian khusu yang sudah turun temurun dari zaman nenek moyang. Adapun yang mempengaruhi makanan tradisional Indonesia itu sendiri yakni, adanya cirri – cirri tofografis Indonesia yang dihuni oleh berbagai jenis suku dengan keanekaragaman budayanya yang di pengaruhi oleh berbagai kepercayaan dan agama. Selain itu adanya kontak budaya yang berlangsung selama berabad – abad dengan berbagai bangsa seperti cina, india, portugis, belanda, dan jepang. Telah menciptakan keanekaragaman sejarah, tradisi budaya termasuk makanan dan tata hidangan pada suatu daerah. Dari pengaruh pengaruh tersebut, selanjunya terciptalah masakan Indonesia yang memiliki beragam jenis, rasa maupun bahan dasarnya. Resep tradisional ini Universitas Sumatera Utara 85 jika diolah dan disajikan secara sempurna akan menghasilkan makanan yang tidak kalah nikmatnya serta penuh daya tarik untuk dihidangkan bagi para wisatawan ataupun masyarakat lain. Melalui berbagai macam usaha guna memperkenalkan makanan Indonesia tidak disangsikan lagi bahwa hidangan masakan tradisional Indonesia termasuk salah satu makanan yang banyak diminati selain masakan – masakan bangsa lain. Kebanyakan makanan tradisional Indonesia tidak terlalu rumit, tetapi dapat menimbulkan selera untuk dapat menikmatinya, hal itu bukan berarti bahwa makanan tradisional Indonesia harus disajikan dalam keadaan panas dan pedas, tetapi dapat hadir dalam kombinasi rasa manias, gurih, pedas, asam, dan asin. Kenyataan tersebut secara keseluruhan menyadarkan kita bahwa hidangan makanan Indonesia pada umumnya dan makanan tradisional Indonesia pada khusunya tidak semata mata hanya untuk memenuhi kebutuhan makanan dan minuman belaka. Tetapi juga merupakan suatu ungkapan seni keterampilan yaitu seni boga. 20 Indonesia terdiri atas berbagai suku atau kelompok, maka kebiasaan makan masing masing suku atau kelompok sangat beragam. Menurut Guithe dan mead, kebiasaan makanan adalah suatu perilaku dari seseorang atau kelompok orang akibat adanya tekanan cultural, pilihan makanan, konsumsi makanan, dan 20 Dalam buku Pengetahuan Masakan Indonesia tahun ADI CITA KARYA NUSA September tahun 2000 halaman 118 Indonesia terdiri atas berbagai suku atau kelompok, maka kebiasaan makan masing masing suku atau kelompok sangat beragam. Menurut Guithe dan mead, kebiasaan makanan adalah suatu perilaku dari seseorang atau kelompok orang akibat adanya tekanan cultural, pilihan makanan, konsumsi makanan, dan dengan memanfaatkan keberadaan jenis jenis makanan yang berada ditempat atau lokasi tersebut. Roestamsjah dkk 1988 Universitas Sumatera Utara 86 dengan memanfaatkan keberadaan jenis jenis makanan yang berada ditempat atau lokasi tersebut. Roestamsjah dkk 1988 Pada dasarnya makanan yang biasanya kita konsumsi sehari – hari biasanya membutuhkan proses yang sangat panjang sebelum kita santap. Lalu dalam proses yang amat panjang itu biasanya meliputi dari segi bahan baku dimulai dari jenis sayur apa yang akan kita masak nantinya, kemudian peralatannya, apa saja peralatan yang harus digunakan, kemudian bahan bakar seperti api untuk membakar ataupun membantu proses pematangan makanan baru lah makanan tersebut dapat di konsumsi. Dalam Ilmu antropologi yang membahas mengenai makanan yakni etnofood, proses pembuatan makanan juga termasuk salah satu materi yang terkandung dalam etnografi makanan. Karena bukan mengenai asal usu makanan, symbol, dan kearifan lokalnya saja melainkan dalam bidang kajian etnofoot juga membahas bagai mana proses dalam penyajian makanan. Yang meliputi kegiatan dari produksi dan distribusi. Adapun teori yang menyebutkan mengenai etnofood itu sendiri yakni menurut Skowriski 2007:362 mengatakan bahwa 21 ―Budaya makanan adalah satu set praktik, kebiasaan, norma dan teknik, diterapkan untuk makanan dan makan; itu meliputi produksi pangan, distribusi dan konsumsi, juga termasuk bahan makanan dan bahan lain artefak .‖ Didalam teori ini menjelaskan bahwa dalam makanan memiliki sejumlah proses dalam penyajian akhirnya di mulai dari produksi, lalu dilanjutkan 21 Dalam skripsi PULUT KUNING oelh AZhari Icklas Siregar Budaya makanan adalah satu set praktik, kebiasaan, norma dan teknik, diterapkan untuk makanan dan makan; itu meliputi produksi pangan, distribusi dan konsumsi, juga termasuk bahan makanan dan bahan lain artefak .” Universitas Sumatera Utara 87 dengan pendistribusiannya, dan kemudian masuk lah tahap akhir yakni konsumsi. Dimana fase ini merupakan fasek terakhir dalam penyajian makanan. Maka dalam proses pembuatan pakkat itu sendiri pun memiliki berbagai proses juga seperti proses produksi, kemudian distribusi, dan lalu konsumsi. Biasanya yang kita tahu pakkat ini hanya lah proses distribusinya saja namun dibalik proses tersebut masih ada dua proses lagi yakni produksi dan konsumsi. Karena tanpa kita tahu bagai mana proses adanya pakkat ini, karena pakkat ini biasanya hanya tersedia dibulan puasa bagi para pedagang musiman, namun selai dibulan ramadhan kita juga masih bias menemukan pakkat namun kita hanya dapat menemukannya di rumah makan khas tapanuli selatan saja. Setelah melalui proses yang begitu panjang dimulai dari proses pemanennan, kemudian masuk kepada proses pengiriman, dan kini masuk proses pengolahan. Dimana pakkat yang tadi sudah dikirim dan dibershkan siap untu di olah menjadi bahan yang bias dimakan, salah satunya dengan mula mula proses pembaranan pakkat. Setelah dibersihkan dan pakkat dikeluarkan dari goni sebelum proses pembakaran pakkat itu sendiri dilakukan sejumlah persiapan terlebih dahulu yakni dengan cara mempersiapkan bahan untuk membakar pakkat tadi seperti arang, korek api, dan minyak. Dimana masing masing dari ketiga bahan tadi digunakan untuk proses membakarnya. Mula – mula arang dibakar terlebih dahulu dengan menggunakan korek api dan minyak lampu, kemudian api yang sudah menyala tadi didiamkan sebentar Universitas Sumatera Utara 88 hingga api tadi mengecil, kemudian api yang tadinya sudah agak mengecil, kemudian pakkat tadi yang sudah dikeluarkan dari goni diambiluntuk dimasukkan kedalam bara api sebelum di bakar tali yang mengikat pakkat tadi dilepaskan terlebih dahulu, kemudian diambillah sepuluh batang lalu dimasukkan kedalam paanggangan tadi dan pakkat tadi pun di kipas agar apinya tidak membesar dan membakar hangus pakkat tadi. Dalam proses pembakaran pakkat biasanya memakan waktu selama lima belas menit, agar pakkat yang dihasilkan menjadi hangat saat dibeli oleh para konsumen,. Pak amal sendiri pun selalu membakar pakkatnya apabila ada yang membelinya karena pakkat dalam kondisi hangat sangat enak untuk dikonsumsi. Bukan cumin pak amal saja Hamidi pun juga demikian setiap ada pelanggan yang membeli ia langsung membakar pakkatnya agar saat dibeli masih dalam kondisi hangat. Setelah dilakukan proses pembakaran tadi pakkat pun mulai berubah warna hingga menjadi hitam, nampaknya pakkat taersebut terlihat gosong, tetapi didalam pakkat tersebut sudah matang dagingnya dan siap untuk dilakukan proses pemotongan. setelah dilakukan proses pembakaran selanjutnya Hamidi pun melakukan proses selanjutnya adalah pembelahan kulit pakkat dimana proses ini menggunakan peralatan sebagai berikut parang, Fungsi dari parang ini adalah untuk membantu mengupas kulit rotan yang tadi sudah siap dibakar, Mula mula pakkat yang tadi sudah dibakar dan diangkut keatas meja kemudian pakkat tadi satu persatu dikupas kulitnya hingga bersih dan tidak tersisa sama sekali kulit yang tertinggal. Dalam proses memotong kulit pakkat ini hanya Universitas Sumatera Utara 89 membutuhkan waktu tiga menit sesuai dengan jumlah pakkat yang dibakar tadi. Setelah dilakukan proses pemotongan kulit pakkat kemudian dilakukanlah proses selanjutnya yakni proses pemotongan kecil – kecil dimana proses ini digunakan sebagai bentuk proses akhir dari pembakaran pakkat itu sendiri. Alat yang digunakan hanyalah pisau, dan plastic. Pisau digunakan untuk memotong pakkat yang sudah dikupas tadi kulitnya, kemudian kegunaaan dari plasti sendiri adalah tempat untuk menaruh pakkat yang sudah di potong tadi. Proses pemotongan pakkat itu sendiri biasanya dilakukan satu atau dua orang saja sesuai denga karyawan yang ada disana. Digambar diatas ada dua karyawan Hamidi yang sedang mengupas kulit pakkat dan yang satu lagi siap memotong batang pakkat tadi yang sudah di kupas tadi kulitnya, ukuran dari pakkat itusendiri rata rata mereka mengukurnya sepanjang sepuluh centimeter saja setiap satu batang. Dua kali empat puluh centimeter saja satu batang rotan tersebut dapat dibagi lebih dari dua, karena setiap potongannya memiliki diameter empat puluh centimeter saja. Dalam disiplin ilmu antropologi yang mempelajari tentang manusia, dimana kajian ini menjelaskan bagai mana manusia mendapatkan pangan, mulai dari cara yang sederhan, sampai dengan cara yang menggunakan teknologi. Begitu juga didalam hal mengolah pangan, yang dimana mulai mengolah secara langsung diatas api, hingga sampai ditemukannya peralatan canggih dalam proses pengolahan, agar dapat memperbaiki kerusakan yang di timbulkan dengan cara memasak secara sederhana. Hal ini terdapat dalam teori Levi straus, dalam teori Universitas Sumatera Utara 90 segitiga makanan dimana teori ini menjelaskan bagai mana proses pengolahan makanan dari mentah menjadi bahan matang yang dapat dikonsumsi. Seperti proses yang dilakukan dalam pengolahan pakkat tadi dimana sebelum pakkat tersebut mengalami proses akhir, pakkat itu sendiri mengalami sejumlah proses yang amat panjang dimana proses tersebut dari pemanenan pakkat, pendistribusian pakkat, penjualan pakkat, pengolahan pakkat yang meliputi proses, pembakaran, pengupasan, dan pemotongan. Hal ini juga sama seperti yang tertera didalam teori segitiga kuliner dimana perlengkapan yang digunakan masih sederhana, hanya saja saat proses pendistribusian sudah menggunak teknologi saat ini yakni dengan menggunaka mobil pick up yang membawa pakkat dari ranto menuju medan. Sebelum pakkat dapat dikonsumsi terlebih dahulu pakkat diolah terlebih dahulu, dalam bentuk olahan pakkat dapat diolah menjadiberbagai jenis masakan sesuai dengan selera masing masing setiap orang. Dalam penelitian ini peneliti menemukan bahwasalnya pakkat banyak diolah sebagai lalapan saja, dikarenakan proses mengolahnya memakan waktu yang sigkat dan bahan bahan yang digunakan sebagai pendukung lalapan sangat mudah dijumpai. Bukan berarti kebanyakan dari informan peneliti menceritakan mengenai bagai mana mengolah pakkat sebagai lalapan, namun ada beberapa informan juga menjelaskan bagaimana ia mengolah pakkat menjadi berbagai aneka hidangan seperti Hollat, gulai dan tumis. Berikut adalah penuturan dari beberapa informan peneliti. ibu Baidah Siregar, dimana beliau juga mengatakan bahwa mereka juga lebih suka memakan pakkat ini sebagai lalapn dibandingkan sebagai olehan Universitas Sumatera Utara 91 makanan seperti gulai,ataupun tumisan yang lain. Dikarenakan lebih mudah dancepat mengolah pakkat ini sebagai lalapan dibandingkan sebagai gulai. Dalam wawancara saya dengan ibu Baidah Siregar ―kami lebih suka di lalap dek karena lebih cepat dan mudah. Apa lagi kamikan juga seorang pedagang jadi lebih mencari yang cepat dan praktis aja.‖ Selain sebagai lalapan ibu Baidah juga mengatakan selain sebagai lalapan beliau juga mengolah pakkat ini menjadi gulai walaupun tidak sesering mengolah pakkat menjadi lalapan. Dalam wawancara saya dengan beliau mengatakan bahwa. ―pakkat ini biasanya diolah menjadi gulai kalau saya, terkadang juga kami jadikan lalapan pakkat ini kami campur dengan sambal, sehingga bisa terasa enak dimakan.‖ Sebelim diolah maka terlebih dahulu dipersiapkan bahan – bahan dan alat – alat yang akan digunakan seperti, 1. Pakkat Pucuk Rotan 2. Gula asir 3. Garam 4. Cabai merah 5. Cabai hijau 6. Minyak goring 7. Pala bubuk 8. Bawang merah 9. Merica 10. Air Universitas Sumatera Utara 92 11. tomat Selanjutnya adalah alat alat yang digunakan dalam mengolah gulai pakkat seperti, 1. Wajan 2. Sutil sendok untuk masak0 3. Kompor 4. Piring 5. serbet selanjutnya adapun takaran – takaran dari masing – masing bahan baku tadi diantaranya adalah. 1. 500 gram pakkat, dipotong persegi 2. 5 butir bawang merah di iris 3. 2 buah cabai merah diirs serong 4. 2 buah cabai kecil diiris serong 5. 1 buah tomat dipotong – potong 6. Minyak secukupnya untuk menumis 7. 250 mil air 8. 134 sendok the garam 9. ¼ sendok the merica bubuk 10. 114 tsendok the gula pasir 11. ¼ sendok tek pala bubuk Universitas Sumatera Utara 93 Selanjutnya setelah bahan baku dan peralatan sudah tersedia, berikutnya bahan baku tadi seperti cabai merah, cabai hijau, bawang merah, tomat. Terlebih dahulu dibersihkan dengan air bersih, hingga kotoran yang menempel dibahan tersebut kemudian hilang, proses selanjutnya setelah tomat, cabai merah, cabai hijau, bawang merah, dan bawang putih. Tadi dibersihkan kemudian ditiriskan airnya hingga kering, lalu bahan bahan ini dipotong potong sesuai dengan keinginan masing masing orang. Setelah itu panaskan minyak goring diatas wajan, lalu masukkan cabai merah, cabai hijau, bawang merah, bawang putih, dan tomat. Tumis hingga harusm. Lalu masukkan pucuk rotan yang tadi juga sudah dipotong persegi kedalam tumisan tadi, kemudian masukkan gula, garam, pala bubuk, merica. Kemudian aduklah bahan tersebut hingga rata. Setelah diaduk dan ditunggu hingga mendidih sampai mengeluarkan gelembung kemudian gulai tadi siap untuk di sajikan. Biasanya dari 500 gram pakkat tadi yang telah diolah akan menghasilkan tiga porsi gulai dalam satu kali penyajian. Hamidi Dhalimunte mahasiswa berusia 22 tahun ia juga mengatakan bahwa biasanya pakkat diolah dalam bentuk tumisan atau gulai, terkadang juga sebagai lalapan jika ingin memakan waktu yang singkat. ―kalau dirumah sering dibuat tumisan atau gulai kak, tapi kalu belik dirumah makan kami biasanya hanya memesan dalam bentuk la lap aja.‖ Selain itu beliau mengatakan bahwa proses pembakaran pakkat ini tidak memakan waktu yang lama hanya membutuhkan waktu sekitar 5 sampai 10 menit saja lalu kemudian pakkat diap untuk di belah menjadi kecil kecil. Berikut Universitas Sumatera Utara 94 penjelasan dari Hamidi mengenai proses pembakaran pakkat dalam wawancara saya dengan beliau. ―Pertama pakkat ini dibakarhingga warna kulit pakkat ini sampai terlihat gosong, waktu membakar pakkat ini pun cukup singkat hanya memakan waktu sekitar 5 sampai 10 menit saja, selama proses pembakaran api harus dikipas kipas agar tidak membakar hangus pakkat yang dibakar, setelah proses pembakaran pakkat tadi diangkat keatas medja dan kulitnya dikupas, setelah kulitnya dikupas sudah terlihat daging pakkat nya lalu daging pakkat kemudian di potong dengan diameter 5cm‖ Fitri Harianti Nasution berusia 20 tahun seorang mahasiswa disini ia mengatakan bahwa sang ibu tidak pernah mengolah pakkat menjadi gulai, holat atau pun tumisan. Tapi disini sang ibu menurutnya mengolah pakkat hanya sebagai lalapan saja yang dapat langsung dicampurkan dengan nasi dan ditambah dengan irisanbawang merah adan cabai. Berikut keterangan dari Fitri sendir. ―ibu saya biasanya tidak mengolah pakkat atau memasaknya kak, ia hanya mencampurkan pakkat dengan nasi dan langsung dimakan, atau biasanya ditambahkan dengan irisan bawang merah dan cabai kak.‖ Hanafi Hasibuan berusia 37 tahun seorang wira swasta Menurut pak Hanafi ia biasanya mendapatkan pakkat dari para pedagang pakkat dimana sudah tersedia dalam bentuk sudah di potong dan di bakar. Kemudian beliau pun menceritakan kepada saya bagai mana pproses pembakaran pakkat sebeluam akhirnya dia bawa pulang kerumah dan diolah menjadi tumisan atau pun rebusan. Dalam wawancara saya dengan Pak Hanafi ―saya biasanya mendapatkan pakkat dari para pedagang karna pakkat kan sering ada dibulan puasa jadi selama bulan puasa saya sering makan pakkat. Saya Universitas Sumatera Utara 95 pun tau bagai mana proses membakar pakkat hingga disajikan untuk dimakan, pertama pakkat dipotong potong lebih kurang satu meter, kemudian pakkat dibakar, lalu kulitnya dikupas, dan setelah dikupas direbus dan siap untuk disajikan.‖ Begitulah menurut beliau kepada saya dalam wawancara saya dengan Pak Hanafi dimana ia lebih sering menjadikan pakkat sebagai makanan yang diolah sebagai rebusan dan tumisan. ibu Indra Susanti umur 33 tahun seorang iburumah tangga menjelaskan kepada saya bagai mana pengetahuan nya mengenai cara mengolah pakkat yang dimulai dari sesi pembakaran hingga sesi akhir dimana pakkat diolah menjadi tumisan dan tauco karena menurut ibu Indra pakkat yang ia beli lebih sering di tumis dan di tauco ―awalnya pakkat di bakar kemudian dikupas, setelah dikupas pakkat diambil dagingnya dan kemudian saya mengolahnya dengan cara menumisnya dengan mencampurkan mencampurkan minyak goring, kemudian, bawang merah, lalu masukkan pakkat yang sudah di potong kecil kecil lalu masukkan cabai merah, kemudian masukkan air secukupnya, dan terakhir campurkan sedikit garam. Dan tumis pakkat siap untuk disajikan.‖ Bang Iken adalah seorang pekerja honorer yang juga memakan pakkat ia berusia 29 tahun Kalau dari cara mengolah nya menurut beliau biasanya sebelum di olah menjadi makanan pakkat dibakar seperti biasanya kemudian di kupas kulitnya, dan dipotong kecil kecil, lalu pakkat siap untuk disajikan. Selain itu mengolah pakkat biasanya disajikan pada acar acara adat di sipirok nama acaranya Mangupa bisanya pakkat itu kalau untuk acara MANGUPA dicampur dengan ikan mas. Universitas Sumatera Utara 96 ―biasanya pakkat sebelum diolah dibakar terlebih dahulu ditaru diatas api kemudian dikupas kulitnya dan dipotong lalu di sajikan dalam bentuk lalapan. Tapi kalau di sipirokbiasanya kalau ada pesta adat MANGUPA biasanya pakkat dicampur dengan ikan mas.‖ pak Husni Daulau berusia 57 tahun Dalam proses mengolah pakkat beliau juga menceritakan bagai mana proses membakar pakkat dan bagai mana mengolahnya menjadi olahan makanan. Biasanya beliau mengolah pakkat menjadi lalapan yang di campur bawang, cabai, dan kecap. ―sebelum pakkat dijadikan lalapan terlebih dahulu pakkat dibakar terlebih dahulu spertama panaskan arang terlebih dahulu kemudian setelah arang sudah panas taruh lah pakkat diatas api kemudian setelah pakkat sudah terlihat gosong kemudian pakkat diangkat dan kulitnya dikupas, setelah kulitnya dikupas kemudian dagingnya dipotong kecil kecil setelah dipotong pakkat siap untuk di sajikan dengan bumbu colek yang terbuat dari bawang merah, cabai, merah. Dan kecap.‖ Ibu Rosmayanti Siregar adalah ibu rumah tangga yang beursia 50 tahun menceritakan kepada saya bagai mana cara mengolah pakkat dan beliau pun menerngkan sebelum pakkat diolah menjadi sayur asam dan sambal terlebih dahulu pakkat dibakar, kemudian dikupas dan yang terakhir diambil isinya dan barulah pakkat dapat saya oleha menjadi damabal dan sayur asam. ―cara membakar pakkat yang saya lihat dibakar diatas drum terus kalau sudah warnanya menjadi hitam itu tandanya pakkat sudah matang setelah itu pakkat dikupas kulitnya dan pakkat bias dibawa pulang sesampainya dirumah saya mengolahnya menjadi sambal pakka dimana bahan bahannya adalah pakkat, cabai merah, cabai kecil, bawang merah, minyak goring air, dan garam. Pertama panaskan minyak goring terlebih dahulu kemudian blender cabai merah, cabai kecil, dan bawang merah hingga halus, setelah dibelender tuangkan kedalam Universitas Sumatera Utara 97 wajan yang sudah di pansakan minyakgoreng tadi lalu tunggu hingga matang setelah itu masukkan garam dan gula secukupnya sesuai selera, dan yang terakhir masukkan pakkat tadi yang sudah dipotong kecil kecil. Dan sambal pakkat pun siap untuk disajikan.‖ Pak Darwis Harahap Sebelum pakkat di makan terlebih dahulu pakkat iini diolah dan menurut beliau pakkat sering sekali diolah menjadi lalapan saja, karena menurt beliau pakkat lebih enak dimakan apa bila menjadi lalapan. Awalmulanya menjadi lalapan menurut beliau pakkat dibakar terlebih dahulu, kemudian pakkat dipotong dan diambil isinya dan siaplah untuk disajikan dengan nasi. ―pertama pakkat dibakar diatas api kemudian pakkat dikupas kulitnya dan yang diambil isinya. Lalu pakkat siap untuk disantap bersama dengan nasi‖ Pak Aminuddin Dalimunte pakkat biasanya beliau oleha dalam beberapa masakan yakni dari gulai dicampur ikan asap, sup, dan lalapan. Selain itu diolah menjadi sup biasanya bahan bahan yang disebiakan adalah pakkat, wortel, kentang, garam, serta penyedap, dan aiur secukupnya. Seblum diolah menjadi sup terlebih dahulu pakkat dibakar dengan api yang menyala, kemudian setelah terlihat matang umbutnya lalu pakkat diangkat dan di potong kulitnya kemudian di campur dengan kuah sup yang sudah dimasak. Dan sup pakkat pun siap untuk disajaikan. ―biasanya kalau pakkat diolah dalam tiga olahan sup, gulai campur ikan asap, dan terakhir lalapan.‖ Ibu Zahra Pohan Menurut ibu Zahra beliau sering mengolah pakkat saat ini sebagai holat dimana pakkat disajikan hanya pada saat bulan puasa serta sebagai santapan untuk para tamu nya dari kampong. Dan ibu Zahra pun memberikan bagai mana proses mengolah pakkat menjadi hollat sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara 98 ―selain pakkat itu digulai biasanya pakkat itu setau saya dibuat holat, dimana dicampur dengan ikan mas. Biasanya holat banyak itu dijual dirumah makan khas tapanuli selatan, rasanya pun enak dan gurih terasa pahit pahit begitu, itu dikarenakan adanya pakkat tadi, dan aromanya pun sangat enak.‖ Selanjutnya saya akan menjelaskan bagai mana cara membuat holat tersebut, sebagai berikut. Sebelum proses memasak terlebih dahulu bahan baku dan alat alat dipersiapkan terlebih dahulu seperti berikut. Bahan baku. 1. Jahe 2. Ikan mas 3. Garam 4. Jeruk nipis 5. Asam gelugur 6. Batang belakka 7. Cabai rawit 8. Beras. 9. Bawang merah 10. Air 11. Minyak goring. Selanjutnya peralatan yang digunakan adalah 1. Wajan 2. Sendok untuk memasak 3. Pisau Universitas Sumatera Utara 99 4. Kompor 5. serbet selanjutnya sebelum kita melakukan proses memasak terlebih dahulu kita harus membersihkan dahulu bahan bahan yang akan kita pakai seperti ikan mas, sebelum di masak terlebih dahulu ikan mas dibersihkan dengan air insangnya dibuang, dan darahnya dibersihkan hingga bersih. Kemudian setelah ikan mas dibersihkan lalu ikan mas tersebut ditiriskan hingga kering, selanjutnya masuklah prses mencuci jahe, cabai rawit, dan bawang merah. Kemudian bahan ini pun dibersihkan hingga bersih. Lalu berikutnya beras yang sudah disediakan juga ikut dibersihkan hingga air bilasan beras tadi bening tidak keruh maka beras tersebut sudah dapat digunakan. Selanjutnya setelah bahan baku tadi dibersihkan selanjutnya peralatan yang akan digunakan juga harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan, peralatan yang dibersihkan seperti wajan, sendok untuk masa, dan piring untuk tempat menyajikannya. Berikutnya masuklah pada proses dimana cabai, bawang, asam gelugur, dan batang belaka memasukki proses pemotongan, dimana cabai rawit di potong dengan bentuk serong, sedangkan bawang diiris tipis tipis, kemudian asam gelugur di belah menjadi dua, dan kemudian batang belaka di belah menjadi dua.setelah bahan bahan tai siap dirajang lalulah masuk kedalam proses memasak. Dimana pada proses ini bahan bahan yang tadi telah dirajang siap untuk diolah menjadi holat. Universitas Sumatera Utara 100 Pisahkan terlebih dahulu kulit batang belaka, lalu serutlah batang belaka, sebelum diseut pisahkan terlebih dahulu kulit luarnya sehingga tersisa isinya saja. Iris bawang dan jahe, campurkan dengan kulit belaka hingga merata. Siapkan tungku tanah liat, kemudian sangria beras hingga harum, kemudian tumbuk beras yang telah disangrai hingga halus, lalu saring beras dan campurkan dengan serutan belak. Berikutnya tambahkan garam secukupnya, kemudian campurkan air mendidih kedalam adonan tanpa direbus. Selanjutnya campur dan aduk adonan hingga merata, setelah tercampur semua adonan masukkan ikan mas yang telah dipotong dan di panggang tadi kedalam adonan. Dan yang terakhir diamkan hingga dingin, dan kemudian siapkan perasan jeruk nipis, cabai rawit yang telah ditumbuk sebelumnya, atau tambahkan kecap manis sebagai tambahan untuk menyantap HOLAT. Dan yang terakhir HOLAT siap untuk dihidangkan bersama nasi yang masih hangat. 4.5 Proses Memakan Pakkat Perilaku seseorang, dalam memilih makanan sangatlah subjektif. Hal ini dapat di fahami karena pemilihan dipengaruhi oleh latar belakang hidup seseorang. Pada umumnya ada tiga pengaruh seseorang dalam memilih makanan yakni, Universitas Sumatera Utara 101 1. Lingkungan keluarga 2. Lingkungan masyarakat 3. Keinginan dari dalam diri Lingkungan keluarga mengajarkan untuk menyukai makanan tertentu sesuai dengan ragam makanan yang disajikan oleh keluarga. Kemampuan ini didukung oleh banyak kemampuan pengetahuan mengenai kualitas, kuantitas, variasi, dan ragam pangan yang diselaraskan oleh konsep pangan. Selanjutnya factor yang mempengaruhi konsep makan ini adalah lingkungan diluar rumah, lingkungan diluar rumah berperan kuat dalam kecenderungan dalam pemilihan pangan. Orang tidak dapat melepaskan diri dari kontak social, budaya, ataupun masyarakat sekitarnya. Berbagai budaya terkait, dapat membentuk pola konsumsi pangan penduduk pada masyarakat tertentu. Selain itu adapun factor yang mempengaruhi kita untu makan selain factor lingkungan keluarga, ataupun lingkungan social yakni factor yang berasal dari dalam diri kita sendiri, dimana keinginan yang terdapat didalam dirikita dapat membuat kita melakukan kegiatan makan, karena factor dari dalam diri seperti pada saat lapar, ataupun ingin memakan sesuatu. Biasanya itu muncul pada diri setiap individu tanpa adanya campur tangan dari pihak keluarga ataupun lingkungan social. Seperti wawancara saya kepada informan saya yang bernama Gunawan dalimunte berusia 22 tahun tinggal di pasar 7 tembung mengatakan bahwa pada saat ia memakan pakkat berasal dari lingkungan keluarga. Universitas Sumatera Utara 102 ―saya awalnya memakan pakkat ini dari keluarga, karena setiap bulan puasa juga keluarga apa lagi umak saya memasak pakkat, apa lagi kami berdagang pakkat juga kan makanya itu saya sudah akrab dengan pakkat ini dari dulu.‖ Kebanyakn dari para informan saya sendiri ini rata rata mereka mengkonsumsi pakkat ini berawal dari keluarganya masing – masing, yang diturunkan kegenerasi yang saat ini, sehingga generasi saat ini terutama para pedagang pakkat itu sendiri bukan hanya sekedar menjual saja tetapi mereka juga iku serta dalam mengkonsumsinya. Dalam proses mengkonsumsi pakkat itu sendiri biasanya terdapat berbagai jenis olahan sehingga pakkat ini sendiri banyak dikonsumsi oleh masyarakat mandailing. Terutama para pedgang pakkat yang mengetahui bagai mana rasa dari pakkat ini, dalam bentuk olahan apa pakkat ini dikonsumsi, apa saja khasiat dari pakkat ini, serta berapa banyak dalam satu hari mengkonsumsi pakkat ini.dalam wawancara saya kepada informan yang bernama Hamidi dalimunthe, berusia 22 tahun, pekerjaannya berdagang pakkat, mengatakan bahwa. ―biasanya saya kak memakan pakkat ini dijadikan lalapan,, itu saya makan pada saat buka puasa dan pas makan sahur. Kalau buka puasa biasanya saya makannya hanya sedikit, kira kira hanya 8 bijik saja sebagai lalapan, dan terkadang saya campur dengan gulai daun ubi.‖ Selain dari berapa kali seseorang itu mengkonsumsi pakkat dalam sehari factor lain dapat menjadi sebuah sebab mengapa orang mengkonsumsi pakkat, yakni disebabkan karena memiliki rasa yang berbeda, yang dihasilkan oleh Universitas Sumatera Utara 103 pakkat itu sendiri. Pucuk rotan mengandung zat tannin dimana zat ini sendiri terdapat pada daging rotan, yang memiliki rasa pahit dan kelat, sehingga apa bila kita memakannya untuk pertama kalinya maka kita akan kaget dengan rasa yang dihasilkan oleh pakkat ini.seperti yang saya lakukan wawancara dengan informan saya yakni Hamidi dhalimunte berusia 22 tahun. Ia mengatakan pengalaman ia pertama kalinya memakan pakat hingga saat ini dalam wawancara saya sebagai berikut. ―pertama kali saya makan ini saya kaget kak, rasanya pahit kali sehingga saya setiap makan ini hanya satu biji – satu bijik aja kak, tapi seiring waktu saya mulai menambah porsi saya yang tadinay hanya satu saya naikkan menjadi dua dan seterusnya sehingga saat ini saya sudah terbiasa makan pakkat ini. Selain itu kak kalau untuk pemula ataupun yang baru baru saja mengenal pakkat pasti akan kaget dengan rasa pahit dan kelat yang dimiliki oleh pakat, tapi kalau terus – terusan di konsumsi tidak terasa lagi akan rasa pahit dan kelatnya. Malah akan terasa gurih jadinya kak.‖ Selain Rasanya yang mereka rasakan pakkat ini sendiripun selain dimakan sebagai lalapan biasanya pakkat ini juga dijadikan berbagai aneka sayur lainnya seperti Holat, lalapan, gulai, gulai ikan mas, campuran daun ubi tumbuk, dan masih banyak lagi. bahkan adapun menurut mereka mengenai khasiat yang dimiliki pakkat ini sendiri sebagai membantu menyembyhkan bahkan mengantisipasi penyakit kedalam tubuh kita, karena kandungan zat yang didalam daging pakkat itu ssndiri sangat berguna bagi kesehatan tubuh kita apalgi sebagai obat tradisional Universitas Sumatera Utara 104 Pak Amal solih Harahap mengatakan bahwa beliau pertama kalinya mengkonumsi pakkat ini dari keluarga, dan beliau mengkonsumsi pakkat ini juga bermaksud untuk kesehatan. ―pakkat ini saya pertamakali makan dari keluarga saya di kota pinang, karena pada saat itu banyak dari keluarga saya yang memakan pakkat ini dan pakkat ini searing tersedia kalau bulan puasa dirumah. Selain itu pakkat ini kan bagus juga untuk kesehata. ― Selanjutnya penuturan dari beliau juaga mengatakan pengalamannya memakan pakkat ini kepada saya dalam wawancara sebagai berikut. pakkat ini awalnya pahit kalo baru pertama kali dirasakan, tapi kalo lama lama di makan maka rasa pahitnya itu sendiri akan hilang apa lagi kalau ditumis atapun dijadikan lalapan ditemani sama sambal maka rasa pahitnya akan berkurang, apa lgi dagingnya kalau kita makan enak sekali seperti makan daging kita jadinya.‖ Selain Rasanya yang mereka rasakan pakkat ini sendiripun selain dimakan sebagai lalapan biasanya pakkat ini juga dijadikan berbagai aneka sayur lainnya seperti Holat, lalapan, gulai, gulai ikan mas, campuran daun ubi tumbuk, dan masih banyak lagi. Hamidi Dhalimunte mengkonsumsi pakkat hanya pada saat berbuka puasa saja, dikarenakan menurutnya apa bila mengkonsumsi pakkat setelah berbuka itu lebih enak dibandingkan memakan nasi terlebih dahulu. Seperti dalam wawancara saya dengan beliau. Universitas Sumatera Utara 105 ―biasanya aku kalau makan pakkat pas waktu berbuka puasa kak. Kan kalau berbuka puasa tidak boleh terlalu kenyang jadi aku lebih memilih pakkat karen a bias mengenyangkan juga kak.‖ Begittulah penejlasan nya kepada saya pada saat saya mewawancarai beliau di tempat jualannya. Selain dilihat dari jumlah berapa kali si informan saya mengkonsumsi pakkat. Dalam mengkonsumsi pakkat juga memiliki takarannya sendiri dikarenakan tidak mungkin manusia tidak menakar jumlah makanan yang masuk kedalam tubuhnya, karena apa bila manusi tidak menakar jumlah makannya maka akan terjadi kelebihan kalori pada dirinya. Seperti yang akan dijelaskan Hamidi kepada saya dalam wawancar saya dengan beliau. ―aku kalo makan pakkat kak gak banyak banyak, biasanya aku makan hany tiga atau enam biji aja kak.‖ Hanafi Hasibuan Menurut ia sering juga mengkonsumsi pakkat apa lagi pada saat bulan puasa, ia dan keluarganya sering mengkonsumsi pakkat. Selain itu dalam jumlah memakan pakkat beliau hanya memakan dalam porsi yang tidak banyak yakni satu sampai lima biji saja. ―sering, sebenarnya kapan saja bisa tapi biasanya makan pakkat pada saat bulan puasa saja lebih sering selain itu yang makan pakkat dirumah itu biasanya hanya orang dewasa saja kebanyakn kalau dirumah, kalau jumlah porsi pakkat yang saring saya makan itu biasanya satu sampai lima batang saja itu sudah cukup‖ Ibu Indra Susanti Dalam hal memakan pakkat ibu Indra sendiri tidak terlalu sering memakan pakkat dikarenakan beliau memakan pakkat hanya pada saat bulan puasa atau pun acara- acara yang berbau khas mandailing, dimana di acara acara tersebut banyak disediakan pakkat. Bagi Ibu Indra juga menurutnya pakkat Universitas Sumatera Utara 106 dikonsumsi oleh keluarganya biasanya pada saat keluarganya dating dari mandailing, selain itu di mandailing ia juga disuguh kan pakkat oleh keluarganya. Bukan hanya itu saja ibu Indra sendiri biasanya memakan pakkat hanya dalam jumlah sedikit, tidak banyak pakkat yang beliau makan. ―biasanya pakkat saya sajikan dalam bentuk ltumisan atau pun taucho, selain itu kalau keluarga yang memakannya itu hanya keluarga yang dari mandailing yang sering makan, dan kalau dari jumlah porsinya pun saya tidak terlalu banyak hanya satu s ampai tiga biji saja.‖ bang Iken Dalam memakan pakkat biasanya yang memakan pakkat dalam keluarga nya Bang Iken satu keluarga namun jarang sekali mereka makan pakkat kalau dikota medan ini menurut beliau kalu dikota pakkat ini hanya ada pada saat bulan puasa saja. Selalain hanya ada pada bulan puasa beliau memakan pakkat juga tidak terlalu banyak yakni hanya sekali makan saja, yakni biasanya beliau memakan pakkat hanya pada saat berbuka puasa tetapi jumlah pakkat yang ia makan biasanya hanya tiga sampai lima batang saja. ―kalau sekarang jarang dek makana pakkat kami sekeluarga, karena dikota sangat sulit mendapatkannya kecuali pas bulan puasa saja. Selain itu kalau pas bulan puasa saya beli pakkat hanya sebagai makanan pas berbuka saja hanya sekali makan lah itu pun saya hanya makan tiga sampai lima batang saja tidak terlalu banyak.‖ Husni Daulay Selain mengolah pakkat kemudian beliau menceritakan bagai mana beliau mengkonsumsi pakkat berapa kali beliau dalam sehari memakan pakkat, berapa batang kah beliau memakan pakkat serta seberapa seringkah beliau memakan pakkat. Universitas Sumatera Utara 107 Dalam mengkonsumsi pakkat ini biasanya yang ikut memakan pakkat ini adalah beliau, anak adan istrinya juga ikut mengkonsumsi pakkat. Namun mereka hanya mengkonsumsi pakkat hanya pada saat bulan puasa saja. Maka sebab itu mereka jarang mengkonsumsi pakkat. Sedangkan dalam jumlah berapa batang beliau memakan pakkat beliau biasanya hanya memakan pakkat tidak terlalu banyak hanya dua batang saja. ―kami jarang makan pakkat karena pakkat hanya bias kami jumpai pada saat bulan puasa saja. Dan biasanya orang rumah yang memakan pakkat itu saya, anak saya, dan istri saya. Sedangkan jumlah pakkat yang saya makan tidak banyak hanya dua batang saja.‖ Ibu Rosmayanti Siregar ia tidak terlalu sering memakan pakkat karena pakkat hanya bias ditemukan pada saat bulan puasa saja, dan ibu Rosmayanti sendiri berharap bias setiap hari memakan pakkat bukan hanya dibulan puasa saja. Kemudian yang biasanya memakan pakkat dirumahnya adala ia, anak , dan suaminya. Yang sering memakan pakkat. Sedangkan dalam jumlah porsi tergantung berapa panjang dari pakkat tersebut yang ia konsumsi terkadang empat batang dan terkadang lebih dari empat batang. ―pakkat ini jarang saya konsumsi sbab pakkat ini hanya ada pas bulan puasa aja, pengennya sih makan pakkat tiap hari tapi keterbatasan dalam mendapatkan pakkat itulah yang menjadikan kami jarang memakan pakkat. Selain itu orang rumah yang biasanya mengkonsumsi pakkat itu saya, anak saya, dan suami saya saja. Kalau ditanya berapa batang saya makan pakkat sih, tergantung dari panjang pakkat itu sendiri kalau satu meter kandi potong kecil kecil menjadi 4 batang kalau lebih dari satu meter ya tetap saya habiskan juga.‖ Universitas Sumatera Utara 108 Pak Darwis Harahap menurut yang biasnya memakan pakkat dirumah adalah ia dan istri. Selain itu setiap bulan puasa beliau sering sekali membeli pakkat di jl Denai Medan bersama sang istri sedangkan dalam porsi memakan pakkat biasanya beliau dan istri membeli lima batang pakkat untuk dikonsumsi secara berdua. ― biasanya yang makan pakkat itu saya dan istri saja anak anak tidak memakan pakkat. Dan saya biasanya beli pakkat itu didaerah Denai. Selain itu saya sekali beli lima batang untuk dimakan berdua dengan istri.‖ Pak Aminuddin Dalimunte beliau biasanya mengkonsumsi pakkat hanya setahun sekali itu pun hanya pada saat bulan puasa saja ia baru bias mengkonsumsinya. Dan didalam keluarga hanya beliaulah yang mengkonsumsi pakkat dirumah, karena keluarganya sebagian tidak suka dengan pakkat. Biasanya pun beliau memakan pakkat dalam porsi yang sedikit yakni hanya tiga batang saja. ―biasanya saya makan pakkat setahun sekali hanya dibulan puasa saja, udah itu dirumah hanya saya yang mengkonsumsinya sedangkan anak dan istri tidak makan pakkat, kalau dalam jumlah porsi tidak banyak hanya sedikit saja yakni tiga batang sekali makan .‖ Ibu Zahra Pohan Setelah proses mengolah pakkat kini kita masuk kebagian memakan pakkat. Dimana menurut ibu Zahra beliau biasanya tidak terlalu banayak dalam memakan pakkat hanya sedikit saja, dan anggota keluarga yang memakan pakkat dirumah hanyalaha beliau dan suaminya. ―Saya makan pakkat jarang kalau ada tamu dari kampong dan bulan puasa baru saya masak, dan keluarga yang makan pakkat hanya saya dan suami anak anak tidak pal suka dengann pakkat.‖ Universitas Sumatera Utara 109 4. 6 Khasiat Pakkat Makanan dalam pandangan social budaya, memiliki pandangan yang lebih luas bukan hanya sekedar sumber nutrisi, makanan juga terkait mengenai status, kepercayaan, prestise, kesetiakawanan, dan ketentraman. Didalam kehidupan berkelompok manusiayang bersahaja, makna ini berlaku dan di enkulturasikan. Dari makna tersebut makanan memiliki banyak peranan dalam kehidupan sehari- hari. Suatu komunitas manusia, makna ini dapat dikatakan selaras dengan nilai hidup, nilai karya, nilai ruang atau waktu, nilai relasi dengan alam sekitar, dan nilai relasi dengan sesame. terdapat pemikiran dimana dalam sebuah memilih makanan dalam sebuah kelompok ataupun komunitas terdapat pemikiran mengenai apa yang dapat di makan dan apa yang tidak boleh dimakan. Karena dalam konteks ini terdapat pilihan dimana masyarakat atau kelompok memiliki aturan – aturan, serta kepercayaan mengenai makanan tersebut. Kuliner Indonesia merupakan salah satu tradisi kuliner yang paling banyak di dunia, serta memiliki cita rasa yang kuat. Kekayaan jenis makanan merupakan suatu cerminan dari keberagaman kebudayaan,dan tradisi nusantara.selain itu hampir semua masakan khas indonesia itu banyak sekali mengandung bumbu – bumbu, dan rempah – rempah. Yang menjadikanya masakan tersebut kaya akan cita rasa yang dihasilkan oleh bumbu dan rempah tersebut. Universitas Sumatera Utara 110 Yang menjadikannya masakan Indonesia kaya akan cita rasanya, selain itu masakan Indonesia bukan hanya sebagai bentuk dari sebuah identitas dari satu suku bangsa, melainkan makanan itu juga dapat menggambarkan manfaat yang terkandung didalam makanan tersebut. Baik untuk kesehatan maupun untuk mengobati penyakit. Makanan juga tidak dipandang sebagai bentuk dari segi konsumsinya saja melainkan makanan juga dapat dipandang sebagai local genius dari masyarakatnya yang bagai mana mereka mengolah makanan makanan mereka sehingga makanan tersebut menjadi suatu cirri khas dari suau kebudayaan tertentu. Dalam bidang antropologi, ada sebuah kajian dimana kajian tersebut membahas mengenai makanan dimulai dari sejarah makanan, symbolmakna yang terkandung dalam makanan tersebut, pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dari makanan tersebut. Yakni ilmu yang mempelajar mengenai makanan ini adalah Etnofoot. Etnofood ini merupakan salah satu cabang dalam disiplin ilmu antropologi, yang dimana kajian ini dapat mendeskripsikan objek menjadi sangat terperinci. Berkaitan mengenail disiplin kajian etnofoot adapun penjelasan beberapa para ahli yang menjelaskan apa itu kajian etnofoot yakni.Menurut Doucts, dan Miler 2000 : 3, yang mengatakan bahwa. Universitas Sumatera Utara 111 22 ―kajian mengenai makanan merupakan sebuah bentuk kajian interdisiplin yang yang melingkupi makanan dan kebudayaan, yang mencari hubungan antara makanan dengan manusia dalam waktu kemanusiaan dalam persfrktif ilmu social.‖ Seperti halnya dalam kajian ini yakni pakkat dimana masyarakat dan pakkat ini sangat erat kaitannya dan dimana masyarakat itu sendiri sangat sering mengkonsumsi pakkat, bukan hanya sebagai kebutuhan konsumsi saja melainkan da pun hal yang mempengaruhi mengapa mereka mengkonsumsi pakkat ini.karena menurut informan saya bukan hanya sekedar menjual atau pun mengkonsumsinya saja melainkan ada sebuah kepercayaan yang mereka anut diman pakkat ini memiliki khasiat yang bagus bagi tubuh manusia.Dapat kita ketahui bahwa pakkat ini sangat erat kaitannya dengan manusia dimana manfaat yang dihasilkan dari pakkt tersebut bnyak untungnya bukan hanya dari segi ekonominya saja, melainkan factor kesehatan juga dapat member keuntungan bagi mereka, baik pedagang maupun bagi konsumen. Selain itu pakkat menjadi sebuah cirri khas yang selalu ada di bulan ramadhan bukan hanya di pandang dari suku atauput etnis yang melekat pada pakkat walaupun pakkat biasanya di konsumsi oleh masyarakat mandailing dikota medan, bukan hanya para konsumennya saja melainkan pakkat ini identik dengan pedangngnya yang memang berasal dari etnis mandailing. Selanjutnya menurt Belansco 2008 :6,‖ 22 Dalam SKripsi Berjudul PULUT KUNING Oleh Azhari Icklas Siregar Universitas Sumatera Utara 112 23 ‗ berpendapat, bahwa kajian mengenai makanan kajian mengenai makanan sudah ada sejak tiga decade yang lalu, yang disebabkan adanya mengikuti budaya masyarakat urban kelas menengah, yang dimana memiliki hubungan keterkaitan makanan dan citarasa, kerajina n, otentik, status, dan kesehatan.‖ Dalam kajian mengenai pakkat ini terdapat manfaat yang dihasilkan dalam mengkonsumsi pakkat ini, karena masyarakat yang mengkonsumsi ini biasanya mengaitkanya dengan kesehatn, dimana menurut mereka apabila mengkonsumsi ini dapat memulihkan tenaga yang sedang kecapean akibat aktifitas sehari hari. Menurut informan saya pak Amal Soli Harahap mengatakan ―kalau memkana pakkat ini sehat sekali banyak sekali manfaatnya untuk kesehatan karena rasa pahit yang dimilikinya lah yang mengandung obat dan bagus buat kesehatan‖. Selanjutnya saya juga bertanya kepada beliau apa saja manfaatnya untuk penyakit pak?, lalu beliau pun menjawab ― itu bagus untuk kesehatan bias menambah nafsu makan, biasa menurunkan gula darah, dapat mengurangi penyakit jantung, dan dapat mengurangi resiko penyakit asam urat‖. Begitu menurut beliau waktu saya wawancarai beliau dalam setiap sore pada saat beliau berdagang.―Selain itu kata beliau kalau kita sering mengkonsumsinya maka kita segar selalau badan kita‖. Ada pun proses pengkonsumsiannya yang diyakini beliau kalau mengkonsumsi pada saat berbuka puasa maka stamina kita yang berkurang yang diakibatkan oleh berkurangnya energy kita karena aktifitas dan kegiatann beribadah dibulan ramadhan. Cara mengkonsumsinya adalah sebanyak dua kali 23 Dalam SKRIPSI Berjudul Pulut Kuning oleh Azhari Iclas Siregar Universitas Sumatera Utara 113 sehari pagi sebelum sahur dan setelah berbuka puasa. Khasiat mengkonsumsi pakkat pada pagi hari sebelum sahur menurutnya biasa membantu mengurangi rasa haus pada saat melakukan aktivitas di siang hari karena berpuasa, sedangkan mengkonsumsi pakkat setelah berbuka puasa menurutnya bias memngembalikan kesegaran tubuh yang lelah. Selain beliau ada pun informan saya yang lain yakni Hamidi Dhalimunte ia pun berpendapat sama dalam mengonsumsi pakkat. Menurut beliau kalau pakkat dikonsumsi pada saat bulan puasa sangat bagus khasiatnya biasa menambah stamina kalau untuk saya sendirikarena saya bukan sekedar menjualnya saja tetapi saya juga ikut mengkonsumsinya. Lalu saya bertanya kembali berapa kali kamu mengkonsusi ini setiap harinya? Saya makan ini dua kali sehari saat sahur dan berbuka puasa, terkadangpun diluar bulan ramadhan saya juga mengkonsumsinya walaupun saya tidak memesanya dari distributor tetapi saya membelinya dirumah makan sidimpuan setiap harinya saya mengkonsumsi ini. Kemudian say bertanya lagi kepadanya, apakah ada reaksinya apabila kamu memakan ini? Kemudian dia pun menjawab iya adalah badan saya menjadi segar nafsumakan saya pun bertambah apabila saya seng kurang selera makan, lalu saya pun sering sekali mencampurnya kedalam gulai karena kalau dicampurkedalam gulai rasanya pun sangat enak. Kemudian saya bertanya kembali padanya, sudah berapa lama kamu makan ini? Dia menjawab udahlama kali kak aku makan ini dah lupa aku umur berapa awalnya aku makan ini. Saya pun kemudian merespon oh sambil bertanya kembali padnya, apa pengalaman kamu pada saat pertama kali memakan ini? Dia pun tertawa Universitas Sumatera Utara 114 saat itu pengalaman saya awalanya makan ini kak iya lihat keluarga dimana satu keluarga saya setiap bulan ramadhan menjual ini dan saya melihat ko banyak sekali yang makan ini dan saya pun kemudian ditawarin oleh ayah saya, karena penasaran akan pakkat ini saya pun mencobanya satu batang kecil yang sudah dipoting, saya mulai mengigit bagian ujungnya dan kemudian mulai masuk kedalam lidah saya saya pun terkejut karena rasa dari pakkat tersebut saya pun bertanya ke ayah saya kok pahit rasanya? Dan beliau pun berkata pada saya awalnya memang pahit nanti lama lama terbiasanya kau begita katanya saya pun mulai mencobanya hari berikutnya walaupun seikit sedikit saya mencobanya hingga saat ini saya masih mengkonsumsinya ka k‖.. Begitulah pengalaman yang dirasakan oleh salah satu informan saya, dimulai dari rasa penasaran hingga saat ini ia mengkonsumsi pakkat setiap kalinya. Selain itu kebiasaan memakan pakkat ini dapat dikatakan sebagai budaya makan dimana kegiatan budaya makan ini merupakan suatu kegiatan rutinitas yang dikerjakan oleh manusia yang dimulai dari masa lalu hingga masa kini sehingga dari adanya kebiasaan – kebiasaan tersebut merupakan sebuah kebudayaan yakni disebut budaya makan. Seperti yang dilakukan oleh Hamidi Dhalimunte dimana dahulu ia belum pernah mengenal pakkat namun dengan seiring berjalannya waktu ia mulai terbiasa dalam memakan pakkat, yang disebabkan oleh factor – factor terdahulu yang membuat dirinya yang semula belum pernah mengkonsumsi pakkat kini ia sudah mengkonsumsinya sampai saat ini. Bagi dirinya bukan Universitas Sumatera Utara 115 hanya sekedar makan saja melainkan bagi dirinya sudah seperti kewajiban untuk memakannya. selain itu biasanya factor yang mempengaruhi orang untuk memakan pakkat bukan hany dilihat dari segi kepercayaannya melainkan mereka merasakan gejala pada tubuh mereka dimana bagi mereka yang sudah terbiasa dalam mengkonsumsi pakkat ini, mengatakan bahwa pakkat bias menambah stamina dan nafsu makan, itu berarti diluar dari konsep kebiasaan makan tadi terdapat sebuah pemikiran lain, dimana kalau sedang dalam keadaan kekurangan stamina dan tidak nafsu makan lebih baik mengkonsumsi pakkat, karena dapat membantu menyembuhkan penyakit. Bearti disini dikatakan bahwa sebagian masyarakat yang mengkonsumsi ini tidak sepenuhnya dalam keadaan kondisi sehat melainkan dalam keadaan kondisi sakit, dimana ia mengkonsumsi pakkat ini guna menyembuhkan penyakit yang ia alami. Dalam studi antropologi kesehatan terdapat sebuah konsep yakni sehat sakit. Menurut Neuman dalam buku Antropologi dan Sosiologi kesehatan menjelakan bahwa konsep sehat sakit sebagai berikut. ―sehat merupakan dalam suatu rentang merupakan tingkat kesejahteraan klien pada waktu tertentu, yang terdapat pada rentang dan kondisi sejahter yang optimal, dengan energy yang paling maksimal, sampai kondisi kematian yang menandakan habisnya energy total.‖. Universitas Sumatera Utara 116 Maka menurut konsep ini sehat merupakan keadaan yang dinamis yang data berubah terus menerus sesuai adaptasi yang meliputi perubahan pada lingkungan internal dan eksternal guna mempertahankan keadaan fisik, emosional, intelektual, social, perkembangan, dan spiritualnya. Dengan demikian apabila kedua informan saya ini sedang dalam keadaan sehat mereka jarang mengkonsumsi pakkat dimana mereka sendiri hanya mengkonsumsi pakkat sesuai denga kebutuhan yang diinginkan oleh tubuhnya saja. Tetapi menurut Hamidi sendiri ia mengkonsumsi pakkat ini bukan hanya dibulan ramadhan saja ia juga terkadang membelinya untuk dikonsumsi secara pribadi. Sedangkan sakit menurut Neuman adalah ―sakit terjadinya proses dimana fungsi tubuh individu dalam satu atau lebih dimensi yang ada saat mengalami perubahan atau penurunan yang dibandingkan dengan kondisi sebelumnya.‖. Maka dapat dikatakan konsep ini kondisi seseorang dapat berubah dan menurun baik kondisi fisik, emosional, social, dan spiritualnya.dikarenakan munculnya sebuah gejala yang ia rasakan pada saat ini dan ia membandingkan kondisi tubuhnya yang saat ini dan sebelumnya. Misalnya dalam kasus ini pada bulan puasa informan saya yang bernama Hamidi ia mengatakan bahwa ia pada saat berbuka puasa mengkonsumsi pakkat dimana ia mengkonsumsi ini dikarenakan kurang fitnya kondisi tubuhnya, yang dikarenakan factor cuaca serta aktifitas yang ia lakukan Universitas Sumatera Utara 117 setiapharinya, karena pagi ia mulai mengambil pakkat yang dikirim dari kota pinang ke medan dan pada saat siangnya ia mulai membagi jatah untuk cabang pakkat yang ia kelola untuk dijual di sore harinya, dan pada saat malam ia sudah menutup gerainya dn kembali sembari menghitung pendapatan hari ini dan mulai memesan pakkat ini lagi kepada distributor yang ada di kota pinang. Oleh sebab itu ia merasa capek dan berkurangnya tenaga ia yang disebabkan oleh aktifitas – aktifitas tadi yang sehingga untuk mengembalikan staminanya kembali ia mengkonsumsi pakkat pada saat berbuka dan sahur begitu menurutnya Pak Amal Solih Harahap Selain sebagai makanan yang dikonsumsi sehari hari pakkat juga mengandung khasiat yang baik bagi tubuh. Dikarenakan pakkat banyak mengandung zat yang berguna bagi tubuh manusia. Dan dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Seperti yang dijelaskan oleh Pak Amal kepada saya dalam wawancara saya dengan beliau. ――kalau memkana pakkat ini sehat sekali banyak sekali manfaatnya untuk kesehatan karena rasa pahit yang dimilikinya lah yang mengandung obat dan bagus buat kesehatan‖. Selanjutnya saya juga bertanya kepada beliau apa saja manfaatnya untuk penyakit pak?, lalu beliau pun menjawab ― itu bagus untuk kesehatan bias menambah nafsu makan, biasa menurunkan gula darah, dapat mengurangi penyakit jantung, dan dapat mengurangi resiko penyakit asam urat‖. Universitas Sumatera Utara 118 Begitu menurut beliau waktu saya wawancarai beliau dalam setiap sore pada saat beliau berdagang.―Selain itu kata beliau kalau kita sering mengkonsumsinya maka kita segar selalau badan kita‖. Hamidi Dhalimunte Pakkat merupakan salah satu makanan yang banyak diyakini oleh masyarakat mandailing sangat berkhasiat. Dimana pakkat ini banyak dipercaya dapat menambah nafsu makan apa bila memakannya, selain itu dapat mengurangi resiko penyakit ginjal, jantung, asam urat, gula darah dan masih banyak lagi yang lainnya. Seperti penjelasan yang dijelaskan oleh Hamidi dalam wawancara saya sebagai berikut. ― Khasiat dari memakan pakkat ini banyak kak sangat bagus untuk kesehatan kalau masuk angin bias memakan pakkat ini anginnya bias keluar, udah itu bias mengurangi penyakit kadar gula, dan kolestrol. Udah itu pun bias meningkatkan nafsu makan.‖ Begitulah penjelasan dari Hamidi, kemudian saya pun bertanya kemabali kepadanya mengenai pengalamannya dalam mengkonsumsi pakkat sebab ada tidak pengalaman beliau mengkonsumsi pakkat bagi dirinya sendiri. Berikut penjelasan dari Hamidi ―ada kak kalau selama bulan puasa ini kan saya banyak aktivitas, dimana saya berjualan pakkat, dan saya pun menjalankan ibadah puasa juga kak kan otomatis tenaga saya kan akan berkurang dan saya jadi muda lemas, makanya saya setiap berbuka puasa saya makan pakkat karna setelah saya memakan pakkat tubuh saya jadi segar kemabali dan stamina sya kembali la gi kak‖ Universitas Sumatera Utara 119 Demikian lah menurut Hamidi pengalamannya memakan pakkat dilihat dari segi kesehatannya.selain dialami hamidi setiap orang dalam mengkonsumsi pakkat sudah pasti berbeda bea sesuai dengan manfaat dan kebutuhannya. Hanafi Hasibuan pakkat sangat bergizi yang dimaksud bergizi baginya adalah dimana jika mengkonsumsi pakkat bias menambah nafsu makan, selain itu pakkat juga dapat menyembuhkan penyakit diare. ―ya menurut pengalaman saya pakkat mengandung gizi karena pakkat dapat menambah nafsu makan. Dan pakkat ini juga bagus bagi penyakit diare karna bias meneymbuhkan penyakit diare.‖ Selain dari bias menyembuhkan dan menambah nafsu makan beliau pun mengatakan bahwa jika mengkonsumsi pakkat jika untuk proses pengobatan lebih bagus dalam bentuk lalapan, karena dalam bentuk lalapan pakkat masih murni belum tercampur zat kimiawi dari rempah rempah. ―lebih bagus kalau mau memakan pakkat dalam proses pengobatan lebih bagus dibuat dalam bentuk lalap saja, karena masih dalam keadaan belum tercampur dengan bumb u masakan.‖ Ibu Indra Susanti juga mengkonsumsi pakkat bukan hanya sekedar untuk mengkonsumsinya saja. Melainkan ibu Indra juga mengkonsumsi pakkat sebagai alternative guna menambah selera makan beliau. Selain itu Pakkat menurut Ibu Indra dapat sebagai obat alternative baginya. ―pakkat bias menjadi obat dan dan dapat menambah selera makan. Misalnya sakit diare dengan memakan pakkat bias sembuh sakit diarenya dek.‖ Universitas Sumatera Utara 120 Maka dapat dikatakan pakkat sebenarnya dapat menjadi alternative obat diare. Seperti yang dikatakan ibu Indra dalam keterangannya diatas. Pengetahuan Ibu Indra akan khasiat pakkat disebabkan dengan adanya pengalamannya sendiri dimana ia memakan pakkat sebagai alternative obat guna menyembuhka sakit perut diare. ―saya tau khasiat pakkat ini dapat menyembuhkan penyakit diare dari pengalaman saya sendiri. Dulu saya sering diberikan pakkat oleh ibu saya sewaktu saya terkena diare‖ Selain sebagaialternatif obat diare menurut Ibu Indra pakkat juga sangat bergizi apa bila di konsumsi, karena pakkat bias menambah nafsu makan yang tadinya nafsu makan nya hilang dengan mengkonsumsi pakkat maka nafsumakan Ibu Indra dapat kembali. ―iya pakkat menurut saya bergizi, karena bias dijadikan obat satu, lalu pakkat bias juga sebagai obat dua. Oleh sebab itu pakkat bukan hanya sekedar makanan saja.‖ Bang Iken Namun sayangnya beliau kurang tau apa manfaat dari memakan pakkat inibeliau hanya mengatakan bahwa bias menambah nafsu makan saja tidak ada khasiat yang lainnya lagi yang beliau ketahui. ―hmm , saya tidak pernah mendengar manfaatnya cuman yang saya tau pakkat dapat menambah nafsu makan kita itu sja.‖ Husni Daulay menurut beliau appabila memakan pakkat dapat membuat air liur kita terasa lebih manis dan tidak gampang sekali haus. Universitas Sumatera Utara 121 ―kalau makan pakkat ini enak bias membuat tubuh kita tidak terasa haus serta air liur kita pun jadi terasa manis.‖ Ibu Rosmayanti Siregar pakkat memiliki khasiat selain sebagai menambah nafsu makan, dan dapat menjadi alternative obat. Yang dapat menjadikan pakkat ini sebagai obat adalah rasa pahit yang diberikan oleh pakkat katika dimakan. Kemudian pengalaman beliau mengenai pakkat ini ketika beliau sakit perut dan beliau diberikan pakkat oleh orang tua serta nenek beliau untuk memakan pakkat agar sakit perut beliau sembuh. Hingga saat ini beliau masih mengkonsumsi pakkat menurut beliau. ―pakkat ini bagus selain menambah nafsu makan pakkat juga menurut pengalaman saya dahulu waktu masih masih kecil saya sakit perut dan kemudian nenek saya menyarankan kepada orang tua saya untuk makan pakkat, karena rasa pahit yang diberikan pakkatlah yang menjadi obatnya.‖ Pak Darwis Harahap pakkat juga memiliki khasiat dimana pakkat dapat berfungsi sebagai penambah selera makan, dan y ang semulanya kita tidak selera makan setelah kita memakan pakkat maka selera makan kita pasti bertambah. ―pakkat bias menambah selera makan. Yang tadinya kita tidak selera setelah memakan pakkat akhirnya kita jadi selera makan saya kan juga sering makan pakkat agar selera makan saya bertambah‖ Pak Aminuddin Dalimunte Selain sebagai makanan menurut beliau pakkat juga memiliki khasiat yakni dapat menambah selera makan, saja. Karena beliau menamakan pakkat hanya berfungsi sebagi penambah selera makanbaginya. ―manfaat dari pakkat ini bias menambah selera makan dan memberikan gizi bagi kita karena seleramakan bias bertambah dan badan pun menjadi sehat.‖ Universitas Sumatera Utara 122 Ibu Zahra Pohan kalau kita memakan pakkat sangat bergizi dan khasiat dari pakkat sangat baik bagi tubuh kita, selain dari baik bagi tubuh menurut beliau pakkat juga dapat mengurangi penyakit didalam tubuh seperti gula darah, asam urat, dan jantung. Begitu menurut beliau dalam penuturannya ―kalau menurut saya pakkat bagus selain dapat menambah nafsu makan pakkat juga bagus untuk tubuh kita dimana pakkat dapat mengurangi bebrbagai resiko penyakit seperti gula, jantung, dan asam urat.‖ Universitas Sumatera Utara 123

BAB V PENUTUP