PENUTUP Pengetahuan Masyarakat Mandailing Dalam Mengolah Pakkat (Studi Enofood Pada Masyarakat Mandailing di JL Letda Sujono Medan)

123

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan Maka dari hasil penelitian yang berlangsung selama satu bulan menyimpulkan mengenai pengetahuan masyarakat mandailing mengenai khasiat pakkat adalah sebagai berikut akan dijelaskan. Pada umumnya pakkat merupakan makanan yang berasal dari rotan,biasanya keebanyakn dari rotan ini sering dijadikan sebagai bahan baku untuk membuat furnicer. Namun beberapa masyarakat juga menjadikan rotan ini bukan hanya sebagai bahan furnicer, atau pun yang lain, melainkan bagi beberapa masyarakat banyak yang memanfaatkan rotan menjadi sebuah lalapan atau sayuran, bahkan mereka menganggap bahwa rotan apa bila dikonsumsi bukan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan sayur saja, adapula manfaat yang dihasilkan dari rotan ini. Bahkan dalam mengkonsumsi pakkat ini sudah diturunkan sampai kegenerasi saat ini, sehingga kebudayaan dalam memakan pakkat itu sendiri masih dapat dilihat sampai saat ini. Walaupun pakkat ini hanya kita dapat temukan pada bulan ramadhan saja, namun untuk menemukan pakkat ini selain dibulan ramadhan kita juga dapat menemukannya di rumah makan khas tapanuli selatan, dimana rumah makan tersebut masih menjual pakkat walaupun pakkat yang dijula diimbangi denga aneka lauk pauk yang tersedia dirumah makan tersebut. Universitas Sumatera Utara 124 selain pakkat yang diwariskan dari turun temurun, pengetahuan pakkat itu sendiripun juga diwariskan secara utuh kepada generasi saat ini. Dimana pengetahuan mengenai sejarah dari pakkat tersebut, pengetahuan memanen pakkat, pengetahuan mengolah pakkat, hingga pengetahuan dalam distribusi pakkat itu sendiri sebagian orang – orang muda pun saat ini sudah mengetahuinya, dikarenakan adanya proses penurunan pengetahuan yang diberikan orang tua kepada anaknya. Selain itu pengetahuan mengenai sejarah bagai mana awalnya mereka dapat mengkonsumsi pakkat pun saya dengar hamper sama baik dari informan saya yang sudah tua maupun yang masih muda, mereka sama sama mengetahui bagai mana pakkat bias ada sampai saat ini. Menurut mereka awal mulanya mereka dapat mengkonsumsi pakkat bermula pada zaman dahulu, dikatakan bahwa pada zaman dahulu orang – orang kesulitan makanan karena pada saat itu krisis makanan sedangkan pada masa saat itu mereka dituntut oleh pemerintah belanda untuk membangun jalan raya, setelah krisis makanan tersebut, orang – orang pergi kehutan kemudian mereka mencari apa saja yang dapat dimakan, namun beberapa orang tadi menemukan tumbuhan sejenis palma dan mereka mengambilnya dan membelahnya kemudian mereka mencoba untuk memakannya, dan ternyata dari hasil penemuan tersebut mereka mulai mengkonsumsi pakkat itu. Selain itu pakkat pun mulai menyebar keseluruh masyarakat. Universitas Sumatera Utara 125 Maka dari hasil pengetahuan mereka mengenai pakkat tadi dapat disimpulkan bahwa pakkat telah berlangsung cukup lama, dikarenakan asal usulnya menurut mereka sudah ada pada masa penjajahan belanda dahulu. Selain dalam pengetahuan mengenai sejarah pakkat itu sendiri penurunan mengenai pengeolalaan pakkat itu sendiri pun masih berlangsung, dimana masyarakat yang tinggal disekitar hutan banyak yang tau bagai mana cara memanen pakkat itu sendiri. Karena untuk memanen pakkat itu sendiri cukup mudah dan peralatannya yang digunakan sangatlah mudah untuk dijumpai. Dalam proses pemanennan pakkat itu sendiri memiliki beberapa proses yang dimana dimulai dari pembersihan lokasi, kemudian memilih batang rotan yang mana untuk bias dipanen, kemudian pemilihan itu sendiri mereka memperkirakannya batany rotan yang dapat dipanen sekitar berumur 2 sampai 3 bulanan. Selain dari proses pengetahuan bagai mana cara mereka memanen pakkat itu sendiri pun sudah meregenerasi. Kemudian pengetahuan yang di turunkan dari mereka adalah pengetahuan bagai mana cara mengol pakkat tersebut menjadi sebuah makanan. Dimulai dari proses pembakarannya, sampai proses pemotongannya pun sudah menjadi hal yang biasa. Dikarenakan adanya proses turun temurun yang diberikan oleh orang tuan mereka. 5.2. Saran Saran saya dalam penelitian ini semoga semakin banyak lagi yang membahas mengenai pakkat ini, karena tidak banyak kajian – kajian mengenai Universitas Sumatera Utara 126 pakkat ini, sehingga terkadang sangat sulit untuk mendapatkan informasi mengenai pakkat ini. Kemudian selain kajian kajian mengenai pakkat ini, semoga banyak yang tau mengenai manfaat dari mengkonsumsi pakkat ini. Karena tidak semua orang tau mengenai pakkat ini kenapa? Karena kurang meluasnya makanan ini sehingga hanya segelintir orang saja yang tau apa yang dimaksud dengan pakkat ini walaupun yang mereka tau itu adalah pakkat itu rotan yang dibakar. Tetapi mereka sendiri tidak tau rotan jenis apa yang bias dikonsumsi, serta usia berapa rotan ini dapat di panen, bahkan dimana lokasi rotan ini dapat ditemukan, dan bagian dari rotan itu sendiri yang mana yang dapat dikonsumsi serta bagian mana yang tidak dapat dikonsumsi, serta manfaat bagi kesehatannya itu sendiri yang harus diketahui. Sebenarnya yang dimaksud rasa rotan yang pahit dan kelat itu yang merupak obatnya dimana rotan ini sendiri mengandung zat tannin. Didalam dunia medis dan farmasi itu sendiri zat ini dipakai sebagai pembunuh bakteri pada penyakit. Oleh sebab itu rotan ini memiliki manfaat dimana selain mendapatkan energy dan asupan makanan, dalam kandungan rotan ini pun sangat baik untuk tubuh kita sendiri. Bukan itu saja semoga pakkat ini terus ada dan tidak tergantikan oleh masa, dimana kini banyak sekali kuliner – kuliner tradisional saat ini sudah sangat dijumpai, dimana saat ini pasar kuliner itu sendiri sudah di kuasai oleh kuliner – kuliner asing, dimana kuliner local sendiri jarang ditemui. Apabila Universitas Sumatera Utara 19

BAB II MASYARAKAT MANDAILING DI KOTA MEDAN