Pengkajian Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar
18
Skala Deskriptif Verbal VDS, merupakan salah satu alat ukur tingkat keparahan yang lebuh bersifat objektif. Skala Dekriptif Verbal ini merupakan sebuah
garis yang terdiri dari beberapa kalimat pendeskripsi yang tersusun dalam jarak yang sama sepanjang garis. Perawat menunjukkan intensitas nyeri terbaru yang ia rasakan
Prasetyo, 2010. Skala Analogi Visual SAV skala ini terbentuk garis horizontal sepanjang 10 cm, dan ujungnya mengindentifikasi nyeri lebih hebat. Pasien diminta
untuk menunjukan titik pada garis yang menunjukan letak nyeri terjadi disepanjang rentang tersebut Smeltzer Bare, 2002. Untuk mengukur sekala intensitas nyeri
pada anak-anak dikembangkan alat yang dinamakan “oucher”. Seorang anak diminta untuk menunjukan ke sejumlah pilihan gambar untuk mendiskripsikan nyeri
Prasetyo, 2010.
19
1. Respon Fisiologis
Respon fisiologis yang timbul akibat adanya nyeri yaitu : a.
Respon simpatik : peningkatan frekuensi pernapasan, dilantasi saluran bronkiolus, peningkatan frekuensi denyut jantung, vasokontriksi perifer
pucat, peningkatan tekanan darah, peningkatan tegangan otot, peningkatan kadar glukosa darah, dilatasi pupil, dan penurunan motilitas saluran cerna.
b. Respon parasimpatik : pucat, ketengangan otot, penurunan denyut jantung
atau tekanan darah, pernafasan cepat dan tidak teratur, mual dan muntah, kelemahan atau kelelahan Prasetyo, 2010
2. Respon Perilaku
Respon perilaku klien terhadap nyeri dapat mencakup pertanyaan verbal, vokal, ekspresi wajah, gerakan tubuh, kontak fisik dengan orang lain, ataupun
perubahab respon terhadap lingkungan. Individu yang menglami nyeri akut dapat menangis, merintih, merengut, tidak menggerakan bagiantubuh,
mengepal, ayau menarik diri Smeltzer Bare, 2002.
3. Respon Afektif
Respon ini bervariasi sesuai situasi, derajat, durasi, interpretasi, dan faktor lain. Perawat perlu mengeksplor perasaan ansietas, takut, kelelahan,
depresi, dan kegagalan klien Kozier, Erb, Berman, Sndyder, 2010.
20
4. Pengaruh Nyeri terhadap kehidupan kita
Klien yang setiap hari merasakan nyeri akan mengalami gangguan dalam kegiataan sehari-hari. Pengkajian pada perubahan aktivitas ini bertujuan untuk
mengetahui kemampuan klien dalam berpartisipasi terhadap kegiatan sehari- hari, sehingga perwat mengetahui sejauh mana ia dapat membantu aktivitas
yang dilakukan oleh pasien Prasetyo, 2010.
5. Persepsi Klien terhadap nyeri
Dalam hal ini perawat perlu mengkaji persepsi klien terhadap nyeri, bagaimana klien dapat menghubungkan antara nyeri yang ia rasakan dengan
prosespenyakit atau hal lain dalam diri maupun lingkungan disekitar klien Prasetyo, 2010.
6. Mekanisme adaptasi klien terhadap nyeri
Tiap individu memiliki cara masing-masing dalam beradaptasi terhadap nyeri. Dalam hal ini, perawat perlu mengkaji cara-cara apa saja yang biasanya
selalu dilakukan klien untuk menurunkan rasa nyeri yang ia rasakan. Apabila cara yang dilakukan oleh klien tersebut tidak efektif, maka perawat dapat
memasukkannya dalam rencana tindakan Prasetyo, 2010.
21