Spektrofotometri Inframerah FT-IR Spektrometri Resonansi Magnetik Inti Proton

2.3.1 Spektrofotometri Inframerah FT-IR

Inti-inti atom yang terikat oleh ikatan kovalen mengalami getaran vibrasi atau osilasi. Bila molekul menyerap radiasi inframerah, energi yang diserap menyebabkan kenaikan dalam amplitudo getaran atom-atom yang terikat itu. Jadi molekul ini berada dalam keadaan tereksitasi excited vibration state energi yang terserap ini akan dibuang dalam bentuk panas bila molekul itu kembali ke keadaan dasar. Banyaknya energi yang diadsorbsi oleh suatu ikatan bergantung pada perubahan dalam momen ikatan seperti vibrasi atom yang saling berikatan lebih besar perubahannya dalam momen ikatan mengakibatkan absorpsi sejumlah energi juga lebih besar. Ikatan non polar tidak mengabsorpsi radiasi inframerah karena tidak ada perubahan momen ikatan apabila atom-atom saling berisolasi. Ikatan non polar relatif ikatan C-C dan C-H dalam molekul organik menyebabkan absorpsi yang lemah. Pada ikatan polar seperti C-O menunjukkan absorpsi yang kuat Fessenden, 1994.

2.4.1 Spektrometri Resonansi Magnetik Inti Proton

1 H-NMR Spektrometer Resonansi Magnetik Inti Nuclear Magnetic Resonance, NMR merupakan alat yang berguna pada penentuan struktur molekul organik. Teknik ini memberikan informasi mengenai berbagai jenis atom hidrogen dalam molekul. Spektrum Resonansi Magnetik Inti memberikan informasi mengenai lingkungan kimia atom hidrogen, jumlah atom hidrogen dalam setiap lingkungan dan struktur gugusan yang berdekatan dengan setiap atom hidrogen Creswell, 1982. Terperisai dan tidak terperisai merupakan istilah relatif. Untuk memperoleh pengukuran yang kuantitatif diperlukan suatu titik rujukan. Senyawa yang dipilih untuk rujukan adalah tetrametilsilana CH 3 4 Si, yang proton-protonnya menyerap pada ujung kanan spektrum NMR Fessenden, 1982. Pada beberapa spektrum NMR akan terlihat sinyal TMS pada angka nol sehingga sinyal ini tidak perlu dianalisa. TMS dipilih sebagai standar karena: Universitas Sumatera Utara 1. TMS mempunyai 12 atom hidrogen yang keseluruhannya mempunyai lingkungan kimia yang sama, sehingga menghasilkan sinyal singlet yang kuat karena mengandung banyak atom hidrogen 2. Elektron-elektron pada ikatan C-H dalam senyawa ini berada dekat dengan hidrogen jika dibanding dengan senyawa lain. Ini berarti inti hidrogen sangat terlindungi dari medan magnet eksternal sehingga dibutuhkan medan magnet yang besar untuk membawa atom hidrogen ke kondisi resonansi Dachriyanus, 2004. Absorbsi kebanyakan proton lain dijumpai dibawah medan absorbsi TMS. Selisih antara posisi absorbsi TMS dan posisi absorbsi suatu proton tertentu disebut pergeseran kimia. Pergeseran kimia dinyatakan sebagai bagian tiap juta ppm dari radio frekuensi yang kita gunakan Fessenden, 1982. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang