22
Wiki pada dasarnya merupakan halaman Web terbuka, yaitu orang yang terdaftar dalam wiki dapat mempublikasikan, memperbaiki dan merubahnya.
Pada umumnya sebagai blog, mereka tidak sereliabel sumber tradisional, sebagaimana diskusi umum tentang wikipedia sebuah ensiklopedia online
tempat pengguna terdaftar dapat menulis, memperbaiki atau mengedit artikel dalam dunia perpustakaan untuk menulis dengan baik.
Sebagai tambahan, wiki perpustakaan sebagai sebuah layanan dapat mendorong interaksi sosial di antara pustakawan dan pemustaka, pada
dasarnya menggerakkan kelompok belajar online. Ketika pengguna berbagi informasi dan bertanya, menjawab pertanyaan, dan pustakawan melakukan
hal yang sama dalam wiki, catatan transaksi-transaksi ini diarsipkan untuk disimpan. Dan sebaliknya arsip-arsip ini akan menjadi sumber untuk
perpustakaan untuk dijadikan sebagai referensi. Selanjutnya, wiki dan blog akan pasti berubah menjadi suatu lingkungan yang lebih bersifat multi media,
yaitu adanya sinkronisasi dan asinkronisasi kolaborasi antara audio dan video. Blog adalah bentuk baru penerbitan dan wiki adalah bentuk baru kelompok
belajar. Pada akhirnya, blog dan wiki secara relatif merupakan solusi cepat untuk menggerakkan koleksi dan layanan perpustakaan menjadi Library2.0.
4. Jaringan Sosial
Jaringan sosial mungkin merupakan teknologi yang paling menjanjikan dan merengkuh yang dibicarakan pada saat ini. Teknologi ini menyediakan
pengiriman pesan, pembuatan blog, media streaming, dan tagging, yang akan
Universitas Sumatera Utara
23
dibicarakan nanti. MySpace, FaceBook, Del.icio.us, Frappr, dan Flickr adalah jejaring yang telah menjadi terkenal dalam Web 2.0. MySpace dan
Facebook menyediakan media kepada pengguna untuk saling berbagi data diri profil rinci dan kepribadian pengguna sedangkan Del.icio.us
menyediakan media untuk pengguna saling berbagi sumber Web dan Flickr menyediakan media berbagi gambar. Frappr merupakan sebuah bentuk
jejaring yang tergabung menggunakan peta, chat room, dan gambar untuk menghubungkan para pengguna. Jejaring sosial lainnya juga cukup penting,
seperti halnya LibraryThing yang menyediakan media untuk para pengguna meng-katalog-kan buku-buku mereka dan melihat apa yang dibagi oleh
pengguna lain dengan buku tersebut. Kenyataannya, sebagian besar peran perpustakaan sepanjang sejarah
adalah sebagai tempat berkumpul sekelompok komunitas, yaitu yang berbagi identitas, komunikasi dan tindakan. Jejaring sosial dapat memberikan
kesempatan kepada pustakawan dan pemustaka bukan hanya untuk berinteraksi namun juga untuk berbagi dan bertukar sumber secara dinamis
dalam sebuah media elektronik. Pengguna dapat membuat account pada jejaring perpustakaan, melihat apa yang dimiliki oleh pengguna lain yang
sama dengan informasi yang mereka perlukan, dan merekomendasikan sumber kepada pengguna lain. Jaringan sosial dalam beberapa pengertian
adalah Library 2.0. Halaman dari kehadiran Web perpustakaan di masa depan mungkin sangat tampak seperti suatu antarmuka jaringan sosial.
Universitas Sumatera Utara
24
5. Tagging Menandai
Tagging pada intinya memberikan kesempatan pada pengguna untuk membuat judul subyek untuk bahan yang dimiliki. Seperti yang digambarkan
oleh Shanhi 2006 “tagging merupakan Web 2.0 karena memberikan kesempatan kepada pengguna untuk menambah dan mengubah konten data
serta konten yang menggambarkan konten metadata”. Melalui Flickr, pengguna menandai gambar, sedangkanLibraryThing mereka menandai buku.
Dalam Library 2.0, pengguna menandai koleksi perpustakaan sehingga dapat berpartisipasi dalam proses pengkatalogan.
Tagging cukup hanya membuat pencarian lateral menjadi lebih mudah. Contoh yang sering diberikan adalah Tajuk Subyek yang terdapat pada
Konggres Perpustakaan AS yaitu “cookery’ keahlian masak. Istilah ini tidak digunakan oleh pengguna bahasa Inggris untuk mencari “cookbooks” buku
masak. Contoh ini menggambarkan adanya masalah seputar klasifikasi standar. Tagging akan mengubah “cookery’ yang kurang berguna menjadi
“cookbooks’ yang lebih berguna secara cepat sehinnga pencarian lateral dapat dibantu secara baik.
Katalog Library 2.0 akan memungkinkan pemustaka mengikuti subjek yang standard dan subjek yang ditandai pemustaka, kapanpun membuat
paling bermakna untuk mereka. Pada gilirannya mereka dapat menambahkan Tagging ke dalam sumber informasi. Pemustaka merespon ke sistem, sistem
merespon ke pemustaka. Tagging ini adalah suatu katalog terbuka yang
Universitas Sumatera Utara
25
dibuat khusus untuk kebutuhan perpustakaan yang berorientasi kepada pemustaka. Hal tersebut adalah penerapan ilmu perpustakaan yang terbaik.
6. RSS Feeds