BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
Bab ini menguraikan data hasil penelitian mengenai Pola Asuh Orang Tua Dan Perkembangan Anak usiamPra Sekolah 3-5 Tahun di Kelompok Bermain
Melati Suka Ramai kabupaten Tanah Datar.Responden dalam dalam penelitian ini adalah orang tua yang yang mempunyai anak di Kelompok Bermain Melati Suka
Ramai kabupaten Tanah Datar berjumlah 42 orang.Analisis hasil penelitian ini berupa univariat untuk melihat distribusi data demografi responden karakteristik
responden, pola asuh orang tua danperkembangan anak pra sekolah.
5.1.1 Deskripsi Karakteristik Responden
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden ibu berusia 21- 30 tahun 26 orang 61,9, anak usia 5 tahun sebanyak 13 orang
32,3,berpendidikan SMA sebanyak 27 orang 64,3,memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 19 orang 45,2
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Berdasarkan Karakteristik Responden N=42
Data Demografi f
Umur ibu 1.
21-30 tahun 26
61,9 2.
31-40 tahun 16
38.1 Umur anak
1. 3 tuhun 2. 3,5 tahun
3. 4 tahun 4. 4,5 tahun
5. 5 tahun 10
5 8
6
13 23,8
11,9 19,0
14,9 32,3
Pendidikan Orang tua 1.
SLTA 27
64,3 2.
SLTP 10
23,8 3.
SD 5
11,9 Pekerjaan Orang tua
1. Pegawai negeri
5 11,9
2. Pegawai Swasta
8 19,0
3. Wiraswasta
10 23,8
4. ibu rumah tangga
19 45,2
5.1.2 Tipe Pola Asuh Orang Tua
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki pola asuh Demokratis yaitu sebanyak 34responden 81,0. Sedangkan orang tua
responden yang menggunakan pola asuh otoriter sebanyak 4 responden 9,5 dan pola asuh permisif sebanyak 4 responden 9,5 lihat tabel 5.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel.5.2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden tentang Pola Asuh Orang Tua di Kelompok Bermain Melati Suka Ramai Kabupaten Tanah
Datar Pola Asuh
f Pola asuh Demokratis
34 81,0
Pola asuh Oteriter 4
9,5 Pola asuh Permisif
4 9,5
5.1.3 Perkembangan Anak Pra Sekolah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas dari 42 responden yaitu sebanyak 37 responden 88,0 perkembangan anak sesuai dengan perkembangan.
Sedangkan sebanyak 5 responden 11,97 perkembangan anak meragukan dan tidak ada perkembangan anak yang menyimpang lihat tabel 5.3.
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase perkembangan anak pra sekolah Perkembangan anak
F Persentase
Sesuai dengan perkembangan S 37
88,0 Meragukan M
5 11,9
Kemungkinan ada penyimpangan P
Universitas Sumatera Utara
5.3.Pembahasan 5.3.1. Pola Asuh Orang Tua
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
sebagian besar orang tua menggunakan pola asuh Demokratis
yaitu 34 orang 81.0
Orang tua dengan pola asuh Demokratis
baik untuk diterapkan oleh orang tua dalam mendidik anak, karena orang tua bertindak secara realistis dan selalu memberikan tanggungjawab
pada anak secara penuh sehingga anak bisa tumbuh secara kreatif dan cerdas.
Pola asuh yang diterapkan orangtua memiliki peranan yang penting dalam mendidik,
membimbing, mendisiplinkan danmelindungi anak untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat dan akan menjadikan anak
menjadi lebih, sopan dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
.Alfanti, 2012 di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 24 Malang pola asuh orang tua menggunakan pola asuh Demokratif yaitu
93,4.Dan hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Ulumudin, 2014 di Paud Aisyiyah Nuraini Ngapalin Muhamadiyah Yogyakarta pola asuh
orang tua mayoritas adalah pola asuh pemisif yaitu 95,5. Hal serupa diungkap oleh Hurlock, 1999 peranan orang tua atau keluarga sangat besar pengaruhnya
terhadap perkembangan anak. Peranan orang tua terkait dengan cara pengasuhan memberi kesempatan belajar untuk mampu mandiri, memperoleh rasa aman,
kesempatan berkembang sesuai dengan tahap perkembangan anak. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa Umur Ibu terdiri
dari 26 ibu 61.9 adalah 21-30 tahun. Kemudian 16 orang ibu 38.1 memiliki umur 31-40 tahun.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Hurlock dalam Suryani, 2010 bahwa usia 20-40 tahun merupakan usiadewasa awal atau masa reproduksi dimana peran pada masa ini
antara lainperan sebagai pasangan hidup dan sebagai orang tua yang selalumempersembahkan waktu untuk mendidik dan merawat anak. Selain
haltersebut peran orang tua pada usia ini adalah menstimuli tumbuh kembanganak dan memfokuskan dalam pola pengasuhan terhadap anak. Dari jabaran
tersebutjelas bahwa usia orang tua mempengaruhi pola pengasuhan pada anak initerbukti dari hasil prosentase umur orang tua dengan nilai tertinggi pada usia
21-30 tahun sebesar 69. Usia orang tua mempengaruhi peranan dalammenentukan pola asuh, setiap tahap perkembangan mempunyai peran
masing-masing, semakin tua usia orang tua maka berbeda pula peran dari usiasebelumnya.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa Pendidikanterdiri dari 27 ibu 64.3 adalah SMA. Kemudian 10 orang ibu 23.8 memiliki
pendidikan SMP dan 5 orang 11.9 memiliki pendidikan SD. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas pendidikan ibu adalah SMA.
Pendidikan orang tuamerupakan salah satu faktor yang penting dalam pola asuhperkembangan anak karena dengan pendidikan orang tua yang baik
makaorang tua dapat menerima segala informasi dari luar. Terutama tentang carapengasuhan anak yang baik, bagaimana cara menjaga kesehatan,mendidik,
dan mengasuh anak.Hasil yang sama ditunjukkan dalam penelitian Suryani,
2010 bahwaterdapat keterkaitan antara pendidikan ibu dalam menentukan
polapengasuhan. Dalam pelaksanaan penelitian terlihatjelasperbedaan antara orangtua berpendidikan tinggi dengan orang tua berpendidikan rendah.Orang
Universitas Sumatera Utara
tuayang berpendidikan tinggi merekahanya memerlukan sedikit penjelasan danbisa menjawab kuesioner sendiri dengan cepat tanpa banyak bertanya.Orang
tua yang berpendidikan rendah dalam penelitianmembutuhkan penjelasan secara perlahan-lahan dan jelas, dalam mengisikuesioner juga membutuhkan waktu yang
lama. Tentu tingkat pendidikanorang tua ini akan berpengaruh langsung dalam penerapan pola asuhkepada anak-anak mereka.
Pada penelitian ini orangtua yang mempunyai pola asuh otoriter sebanyak 4 orang 9,5. Pola asuh otoriter adalah pola yang membatasi dan menghukum,
dimana orangtua mendesak anak untuk mengikuti arahan mereka. Orangtua yang berpola asuh otoriter menekankan adanya kepatuhan seorang anak terhadap peraturan
yang mereka buat tanpa banyak basa-basi, tanpa penjelasan kepada anaknya mengenai sebab dan tujuan diberlakukannya peraturan tersebut, cenderung
menghukum anaknya yang melanggar peraturan atau menyalahi norma yang berlaku Pola asuh seperti ini bisa disebabkan oleh pengaruh dari usiaorang tua yang
mengasuh anaknya. Menurut Hurlock 2010 pasangan dengan usia yang lebih tua cenderung lebih keras dan bersikap otoriter dalam memberikan pengasuhan kepada
anak-anaknya. Orang tua lebih dominan dalam mengambil keputusan, karena orangtua merasa sangat berpengalaman dalam memberikan pengasuhan dan
pendidikan kepada anak mereka. Hasil penelitian menunjukkanpola asuh permisif yaitu sebanyak 4 orang 9,5.
Orangtua dengan pola asuh permisif cenderung selalu menuruti keinginan anaknya. Sikap ini mungkin disebabkan karena orangtua terlalu sayang terhadap anak, proteksi
yang berlebihan dan terlalu memanjakan anak sehingga apapun yang dilakukan anak akan diterima oleh orangtua.
Universitas Sumatera Utara
5.3.2. Perkembangan anak pra sekolah