Desain Penelitian METODE PENELITIAN

39

E. Definisi Operasional Variabel

1. Model Pembelajaran Discovery Learning Model pembelajaran berbasis penemuan atau discovery learning adalah model mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahui tidak melalui pemberitahuan, namun ditemukan sendiri Agus N. Cahyo, 2013:100. Salah satu keunggulan model pembelajaran discovery ini mengubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif. Mengubah pembelajaran yang teacher oriented dimana guru menjadi pusat informasi menjadi student oriented, siswa menjadi subjek aktif belajar. Dalam penelitian ini siswa diarahkan untuk menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran di kelas. 2. Hasil belajar Hasil belajar secara normatif merupakan hasil penilaian terhadap kegiatan pembelajaran sebagai tolak ukur tingkat keberhasilan siswa dalam memahami pembelajaran yang dinyatakan dengan nilai berupa huruf atau angka. Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini difokuskan pada aspek kognitif saja yaitu nilai yang telah dicapai siswa dalam mata pelajaran geografi setelah mengikuti proses pembelajaran melalui instrumen tes dengan kriteria sebagai berikut: 40 Tabel 3.4. Kriteria Ketuntasan Minimum SMA Negeri 1 Merapi Barat Tahun Pelajaran 2014-2015 Kkriteria Ketuntasan Minimum Keterangan ≥ 75 75 Tuntas Tidak Tuntas Sumber: Data SMA Negeri 1 Merapi Barat Tahun Pelajaran 2014-2015.

F. Tahap Penelitian

1. Tahap Prapenelitian

a. Membuat surat izin penelitian ke bagian akademik untuk melakukan penelitian ke sekolah. b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti. c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelompok eksperimen dan kelas kontrol.

2. Tahap Perencanaan

a. Membuat Rencana pembelajaran yang akan diterapkan pada waktu pembelajaran di kelas b. Membuat instrumen evaluasi kognitif yaitu: soal tes awal dan tes akhir berbentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal.

3. Tahap Pelaksanaan

Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning pada kelas eksperimen dan menerapkan metode ceramah pada kelas kontrol. Pembelajaran dilakukan sebanyak 41 tiga kali pertemuan, dilakukan pre test sebelum diberikan perlakuan dan post test setelah diberikan perlakuan.

G. Instrumen Penelitian

Menurut Margono, 2010:155, instrumen adalah alat pengumpul data yang harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya. Dalam penelitian ini menggunakan instrumen tes. Tujuan test ini adalah untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa sebelum dan setelah menggunakan model pembelajaran discovery learning.

1. Instrumen tes

Dalam penelitian ini, instrumen tes berupa soal-soal pilihan ganda objektif yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa di awal dan akhir pembelajaran yang berupa data kuantitatif. Instrumen tes menggunakan 20 soal tes pilihan ganda dengan pemberian skor untuk setiap soal diberi nilai 5 sehingga siswa yang menjawab benar seluruh soal akan mendapat nilai 100. Sebelum menggunakan instrumen untuk mengambil data, maka instrumen yang digunakan perlu diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat validitas dan realibilitas instrumen tersebut. Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen yang disusun benar-benar instrumen yang baik.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MELALUI PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS III A SD NEGERI 1 PRINGSEWU BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 53

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SEMESTER GENAP DI SMA NEGERI 2 LIWA KABUPATEN LAMPUNG BARAT

5 11 56

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VB SD NEGERI 1 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 40

PENGARUH KEMAMPUAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR BERBANTUAN VIRTUAL LABORATORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 29 63

PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MERAPI BARAT KECAMATAN MERAPI BARAT KABUPATEN LAHAT SUMATERA SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 6 72

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KALIREJO

0 5 53

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 58

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUKLINGGAU PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN AJARAN 2014/2015

0 7 86

AKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DENGAN PENDEKATAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 1 MARTAPURA KABUPATEN OKU TIMUR PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2014/2015

0 6 88

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SEMESTER GENAP 2014/2015 SMA NEGERI 1 MERAPI TIMUR KABUPATEN LAHAT SUMSEL

1 24 77