Prapenelitian Pelaksanaan Penelitian Prosedur Penelitian

Kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol menggunakan kelas yang ada dengan kondisi yang homogen. Kelas eksperimen diberi perlakuan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing, sedangkan kelas kontrol menggunakan metode diskusi. Hasil pretest dan post test pada kedua kelas subyek dibandingkan. Struktur desain penelitian ini adalah sebagai berikut: Kelompok pretest perlakuan posttest I O 1 X O 2 II O 1 C O 2 Keterangan: I = Kelas eksperimen; II = Kelas kontrol; O 1 = Pretest; O 2 = Posttest; X = Perlakuan metode pembelajaran inkuiri terbimbing, C = Perlakuan metode ceramah dan diskusi. Sumber: dimodifikasi dari Sukardi 2007: 186. Gambar 2. Desain pretest-posttest kelompok tak ekuivalen.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri atas dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut : a. Membuat surat izin penelitian pendahuluan observasi ke sekolah. b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen. d. Mengambil data berupa nilai akademik siswa semester ganjil yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan kelompok. e. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kerja Siswa LKS untuk setiap pertemuan, serta instrumen evaluasi yaitu soal pretestposttest dan lembar observasi aktivitas yang kemudian diuji ahli. Selanjutnya membuat video yang digunakan pada apersepsi di pertemuan kedua.

2. Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing untuk kelas eksperimen dan menggunakan metode diskusi untuk kelas kontrol di MTs N 2 Bandar Lampung. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, pertemuan pertama dan kedua sama-sama membahas tentang ciri-ciri makhluk hidup dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: A Kelas Eksperimen I. Pendahuluan a. Siswa mengerjakan pretest pada pertemuan I mengenai: ciri-ciri makhluk hidup bernafasrespirasi, adaptasi, bergerak, dan reproduksi, tumbuh dan berkembang, membutuhkan nutrisi, regulasi, ekskresi, dan iritabilitas. b. Siswa digali pengetahuan awalnya dengan pertanyaan 1 Pertemuan I : Siswa ditunjukkan gambar boneka kucing dan kucing hidup, ditanyakan perbedaannya kepada siswa. Melakukan demonstrasi dengan menyentuh pena dan belalang hidup, ditanyakan reaksi pena dan belalang tersebut sebelum melakukan demonstrasi pada siswa sehingga memunculkan beberapa pernyataan mengenai perbedaan benda mati dengan makhluk hidup. 2 Pertemuan II : Siswa ditampilkan video tentang perubahan seseorang dari kecil hingga dewasa, dan penampilan sebatang pohon serta sebuah monumen dari tahun ke tahun sampai memunculkan pernyataan mengenai perbedaan benda mati dan makhluk hidup. c. Siswa diberikan motivasi: 1 Pertemuan I : Ditunjukkan manfaat mempelajari materi ciri-ciri makhluk hidup. 2 Pertemuan II : Ditunjukkan bidang ilmu yang relevan dalam mempelajari identifikasi ciri-ciri makhluk hidup seperti taksonomi, klasifikasi, morfologi, dan ilmu lainnya. d. Siswa diinformasikan tentang indikator dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.

II. Kegiatan Inti

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII MTs N 2 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012)

0 16 61

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PRAKTIKUM DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Metro Semester Genap Tahun Pelajar

0 17 61

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PRAKTIKUM DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Metro Semest

2 18 54

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OBSERVASI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS OLEH SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Tanjung Bintang Lampung Selatan Semester Genap Tahu

8 114 44

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP ( Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Krui Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 8 43

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 11 57

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATON (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN CIRI MAKHLUK HIDUP(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP N 19 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2012/2013)

0 10 62

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKOVERI (DISCOVERY LEARNING) TERHADAP AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah Pekalongan Lampung Timur Tahun Ajaran 2012/2

0 4 38

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

2 41 56

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA ( Studi Eksperimen pada Siswa Kelas III SD N 1 Kedaton Bandar Lampung 2012/2013)

0 5 55