mempengaruhi  keinginan  investor  untuk  mengadakan  investasi, misalnya  pada  surat  berharga,  dimana  harga  dapat  naik  atau  turun
tergantung  pada  tingkat  bunga  bila  tingkat  bunga  naik  maka  surat berharga turun dan sebaliknya, sehingga ada kemungkinan pemegang
surat berharga akan menderita capital loss atau capital gain.
B. Analisis Data
Pengolahan  data  dilakukan  dengan  mengunakan  Eviews  6.0  untuk mempermudah  atas  hasil  yang  didapat  dari  variabel-variabel  yang  diteliti.
Dengan  variabel  bebas  terdiri  dari  GDP,  Inflasi,  nilai  tukar  Rupiah  terhadap USD  dan  suku  bunga  SBI,  sedangkan  variabel  terikatnya  yaitu  Indeks  Harga
Saham Gabungan IHSG. Tahap awal dalam penelitian ini adalah dengan mengunakan uji  Akar
Unit terhadap seluruh variabel yang di uji, untuk melihat stasioner atau tidak nya  sebuah  data.  Namun  sebelumnya  harus  melalui  uji  Linieritas  terlebih
dahulu, agar mendapatkan model yang baik.
1. Linieritas
Uji  spesifikasi  linearitas  model,  Uji  ini  biasanya  didesain  untuk menguji  apakah  suatu  variabel  penjelas  cocok  atau  tidak  dimasukkan
dalam suatu model estimasi. Akan tetapi menurut Kennedy 1996 dalam Insukindro  2003  uji  ini  digunakan  untuk  menguji  apakah  bentuk  fungsi
suatu model estimasi linear ataukah model log-linear, dengan cara melihat nilai  probabilitasnya.  Pada  penelitian  ini  digunakan  uji  JB.Ramsey
spesifikasi umum atau general test of spesification error.
Tabel 4.1. Hasil Ramsey RESET Test
Ramsey RESET Test: F-statistic
7.005238     Prob. F1,54 0.0106
Log likelihood ratio 7.318541     Prob. Chi-Square1
0.0068
Dari  uji  linieritas  uji  Ramsey  RESET  Test  pada  Tabel  4.7.  nilai Probabilitinya  adalam  0.0068  ternyata  lebih  kecil  dari  derajat  kesalahan
5  0.05  .  Artinya  ada  permasalahan  linieritas,  dengan  kata  lain  bentuk fungsi model estimasi dalam penelitian ini adalah tidak linier, yang berarti
Ho  diterima.  Kesimpulan  yang  dapat  diambil  dari  hasil  regresi  adalah bahwa yang baik untuk digunakan dalam model ECM adalah model  Semi
Log-linear.  Model  Semi-Log  merupakan  hasil  transformasi  logaritma model  yang  tidak  linier.  Transformasi  hanya  dilakukan  beberapa  variabel
saja,  yaitu  menyederhanakan  variabel  yang  nilai  ukuran  jaraknya  begitu jauh.
Melihat  dari  data  yang  digunakan  adalah  data  semi  log  ln  dari variabel-variabel  yang diteliti, dimana ln merupakan log dengan bilangan
dasar  yang  berguna  untuk  memecahkan  persamaan  yang  tidak diketahuinya  merupakan  pangkat  dari  variabel  lain.  Dimana  log  sendiri
adalah  fungsi  matematika  yang  dengan  bilangan  dasar  10  yang kegunaannya untuk menyederhanakan suatu bilangan.
2. Uji Akar Unit
Uji  akar  unit  dipandang  sebagai  uji  stasioneritas  karena  pengujian ini  pada  prinsipnya  bertujuan  untuk  mengamati  apakah  koefisien  tertentu
dari  model  otoregresif  yang  ditaksir  mempunyai  nilai  satu  atau  tidak Yahya Hamja, 2008
Tabel 4.2. Uji Akar Unit Phillips-Perron test pada tingkat Level
No. Variabel
Level Ho = Tidak Stasioner
Ha = Stasioner PP test
CV 5
1 LNIHSG
-1.239143 -2.911730
Terima Ho 2
LNGDP -1.020586
-2.911730 Terima Ho
3 INF
-2.294683 -2.911730
Terima Ho 4
LNKURS -1.960374
-2.911730 Terima Ho
5 SBI
-1.975883 -2.911730
Terima Ho Sumber : Lampiran 2
Dari data yang diuji, dapat dilihat menunjukan ketidakstaioneran pada data di tingkat Level. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai Phillip-Perron test
lebih  kecil  dari  pada  McKinnon  Critical  Value  5  PPtest    CV  5. Kesimpulan  dari  hasil  data  yang  diolah  adalah  Ho  diterima  yaitu  semua  data
tidak  stasioner  tingkat  Level  sehingga  harus  dilanjutkan  pada  tingkat berikutnya di uji Drajat Integrasi, sampai data menjadi stasioner.
3. Uji Derajat Integrasi