Uji  akar  unit  dipandang  sebagai  uji  stasioneritas  karena  pengujian ini  pada  prinsipnya  bertujuan  untuk  mengamati  apakah  koefisien  tertentu
dari  model  otoregresif  yang  ditaksir  mempunyai  nilai  satu  atau  tidak Yahya Hamja, 2008
Tabel 4.2. Uji Akar Unit Phillips-Perron test pada tingkat Level
No. Variabel
Level Ho = Tidak Stasioner
Ha = Stasioner PP test
CV 5
1 LNIHSG
-1.239143 -2.911730
Terima Ho 2
LNGDP -1.020586
-2.911730 Terima Ho
3 INF
-2.294683 -2.911730
Terima Ho 4
LNKURS -1.960374
-2.911730 Terima Ho
5 SBI
-1.975883 -2.911730
Terima Ho Sumber : Lampiran 2
Dari data yang diuji, dapat dilihat menunjukan ketidakstaioneran pada data di tingkat Level. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai Phillip-Perron test
lebih  kecil  dari  pada  McKinnon  Critical  Value  5  PPtest    CV  5. Kesimpulan  dari  hasil  data  yang  diolah  adalah  Ho  diterima  yaitu  semua  data
tidak  stasioner  tingkat  Level  sehingga  harus  dilanjutkan  pada  tingkat berikutnya di uji Drajat Integrasi, sampai data menjadi stasioner.
3. Uji Derajat Integrasi
Dalam  uji  akar  unit  PP,  menghasilkan  kesimpulan  bahwa  data  tidak stasioner,  maka  perlu  dilakukan  proses  diferensi  data.  Uji  stasioner  data
melalui proses diferensi ini disebut uji derajat integrasi.
Tabel 4.3. Uji Akar Unit Phillips-Perron test pada tingkat First Difference
No. Variabel
First Difference Ho = Tidak Stasioner
Ha = Stasioner PP test
CV 5
1 LNIHSG
-5.412094 -3.489228
Tolak Ho 2
LNGDP -3.712969
-3.489228 Tolak Ho
3 INF
-6.250748 -3.489228
Tolak Ho 4
LNKURS -6.613480
-3.489228 Tolak Ho
5 SBI
-2.760495 -3.489228
Terima Ho Sumber : Lampiran 3
Dari  data  yang  diuji  dapat  dilihat  bahwa hanya  variabel  IHSG,  GDP, Inflasi  dan  Kurs  yang  stasioner  pada  tingkat  first  difference,  sedangkan
variabel suku bunga SBI masih menunjukan ketidak stasioneran pada tingkat first difference.
Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai Phillip-Perron test lebih kecil dari pada McKinnon Critical Value 5 PPtest  CV 5. Kesimpulan
dari  hasil  data  yang  diolah  adalah  Ho  ditolak  yaitu  variabel  IHSG,  GDP, Inflasi dan Kurs sudah stasioner pada tinggkat first difference dan Ho diterima
yaitu  data  suku  bunga  SBI  karena  data  masih  belum  stasioner  dan  perlu  di lanjutkan  pada  tingkat  berikutnya  sampai  data  menjadi  stasioner,  dengan
melakukan uji tingkat second difference.
Tabel 4.4. Uji Akar Unit Phillips-Perron test pada tingkat Second Difference
No. Variabel
Second Difference Ho = Tidak Stasioner
Ha = Stasioner PP test
CV 5
1 LNIHSG
-11.98980 -3.490662
Tolak Ho 2
LNGDP -7.533063
-3.490662 Tolak Ho
3 INF
-14.11913 -3.490662
Tolak Ho 4
LNKURS -13.60449
-3.490662 Tolak Ho
5 SBI
-7.382974 -3.490662
Tolak Ho Sumber : Lampiran 4
Dari  data  yang  diuji  dapat  dilihat  bahwa  semua  variabel  sudah stasioner  pada  second  difference.  Hal  ini  dapat  dibuktikan  dengan  nilai
Phillip-Perron test lebih kecil dari pada McKinnon Critical Value 5 PPtest CV 5.  Kesimpulan dari data yang diolah adalah Ho ditolak  yaitu semua
variabel  sudah  sudah  stasioner  pada  tingkat  second  difference  dan  pengujian dapat dilanjutkan dengan uji berikutnya yaitu Uji Kointegrasi.