Uji Derajat Integrasi Pengaruh variabel makroekonomi terhadap indeks harga saham: studi kasus IHSG periode januari 2006-Desember 2010

Uji akar unit dipandang sebagai uji stasioneritas karena pengujian ini pada prinsipnya bertujuan untuk mengamati apakah koefisien tertentu dari model otoregresif yang ditaksir mempunyai nilai satu atau tidak Yahya Hamja, 2008 Tabel 4.2. Uji Akar Unit Phillips-Perron test pada tingkat Level No. Variabel Level Ho = Tidak Stasioner Ha = Stasioner PP test CV 5 1 LNIHSG -1.239143 -2.911730 Terima Ho 2 LNGDP -1.020586 -2.911730 Terima Ho 3 INF -2.294683 -2.911730 Terima Ho 4 LNKURS -1.960374 -2.911730 Terima Ho 5 SBI -1.975883 -2.911730 Terima Ho Sumber : Lampiran 2 Dari data yang diuji, dapat dilihat menunjukan ketidakstaioneran pada data di tingkat Level. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai Phillip-Perron test lebih kecil dari pada McKinnon Critical Value 5 PPtest CV 5. Kesimpulan dari hasil data yang diolah adalah Ho diterima yaitu semua data tidak stasioner tingkat Level sehingga harus dilanjutkan pada tingkat berikutnya di uji Drajat Integrasi, sampai data menjadi stasioner.

3. Uji Derajat Integrasi

Dalam uji akar unit PP, menghasilkan kesimpulan bahwa data tidak stasioner, maka perlu dilakukan proses diferensi data. Uji stasioner data melalui proses diferensi ini disebut uji derajat integrasi. Tabel 4.3. Uji Akar Unit Phillips-Perron test pada tingkat First Difference No. Variabel First Difference Ho = Tidak Stasioner Ha = Stasioner PP test CV 5 1 LNIHSG -5.412094 -3.489228 Tolak Ho 2 LNGDP -3.712969 -3.489228 Tolak Ho 3 INF -6.250748 -3.489228 Tolak Ho 4 LNKURS -6.613480 -3.489228 Tolak Ho 5 SBI -2.760495 -3.489228 Terima Ho Sumber : Lampiran 3 Dari data yang diuji dapat dilihat bahwa hanya variabel IHSG, GDP, Inflasi dan Kurs yang stasioner pada tingkat first difference, sedangkan variabel suku bunga SBI masih menunjukan ketidak stasioneran pada tingkat first difference. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai Phillip-Perron test lebih kecil dari pada McKinnon Critical Value 5 PPtest CV 5. Kesimpulan dari hasil data yang diolah adalah Ho ditolak yaitu variabel IHSG, GDP, Inflasi dan Kurs sudah stasioner pada tinggkat first difference dan Ho diterima yaitu data suku bunga SBI karena data masih belum stasioner dan perlu di lanjutkan pada tingkat berikutnya sampai data menjadi stasioner, dengan melakukan uji tingkat second difference. Tabel 4.4. Uji Akar Unit Phillips-Perron test pada tingkat Second Difference No. Variabel Second Difference Ho = Tidak Stasioner Ha = Stasioner PP test CV 5 1 LNIHSG -11.98980 -3.490662 Tolak Ho 2 LNGDP -7.533063 -3.490662 Tolak Ho 3 INF -14.11913 -3.490662 Tolak Ho 4 LNKURS -13.60449 -3.490662 Tolak Ho 5 SBI -7.382974 -3.490662 Tolak Ho Sumber : Lampiran 4 Dari data yang diuji dapat dilihat bahwa semua variabel sudah stasioner pada second difference. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai Phillip-Perron test lebih kecil dari pada McKinnon Critical Value 5 PPtest CV 5. Kesimpulan dari data yang diolah adalah Ho ditolak yaitu semua variabel sudah sudah stasioner pada tingkat second difference dan pengujian dapat dilanjutkan dengan uji berikutnya yaitu Uji Kointegrasi.