xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Permohonan Data Wawancara
1 2.
Surat Jawaban Mohon Data Wawancara 2
3. Data Hasil Wawancara
3 4.
Tabel Jumlah Penghimpunan Dana ZIS dan Donatur 17
5. Legalitas LAZIS Griya Yatim Dhuafa
18 6.
Daftar Alamat Jejaring dan Sekolah Binaan LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD
19 7.
Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 2010
20 8.
Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 2011
22 9.
Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 2012
24 10.
Jumlah Penghimpunan dana ZIS untuk tahun 2014 26
11. Donasi Iklan di LAZIS Griya Yatim Dhuafa
26 12.
Brosur “Ayo Berbagi” LAZIS Griya Yatim Dhuafa 27
13. Gerakan Sedekah Seribu Sehari GS3 di LAZIS Griya Yatim
Dhuafa GYD 28
14. Daftar Donatur Periode Januari – Maret 2015
29
xiii
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.
Tinjauan review Studi Terdahulu 7
2. Tabel 2.
Perbedaan Zakat, Infak dan Sedekah 32
3. Tabel 3.
Jumlah Penghimpunan Fundraising Dana ZIS 58
4. Tabel 4.
Peningkatan Jumlah Donatur 64
xiv
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1.
Kerangka Teori 13
2. Gambar 2.
Jumlah Penghimpunan Fundraising Dana ZIS 63
3. Gambar 3.
Jumlah Donatur 68
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemiskinan merupakan masalah terbesar yang cukup merisaukan di hampir semua negara, termasuk negara Indonesia. Kemiskinan dianggap
sebagai musuh utama dalam program pembangunan ekonomi. Ketidakstabilan perekonomian Indonesia saat ini, menyebabkan
banyak di antara masyarakat Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. Kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat belum tercapai maksimal,
walaupun jumlah penduduk miskin mengalami penurunan. Kepala Badan Pusat Statistik BPS, Suryamin mengatakan bahwa hasil survei penduduk
miskin di Indonesia hingga bulan Maret 2014 sebesar 28,28 juta orang 11,25 menurun dibandingkan bulan September 2013 lalu sebesar 28,60
juta orang 11,46.
1
Dampak krisis ekonomi ini turut dirasakan oleh anak-anak. Dimana kemiskinan yang melanda orang tua mereka akan membuat peran mereka
dalam keluargapun bergeser, karena mereka harus ikut membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Pada umumnya, mereka
1
VOA Indonesia, “BPS: Tingkat Kemiskinan Indonesia Menurun”, artikel di akses pada tanggal 3 Maret 2015 dari http:www.voaindonesia.comcontentbps-tingkat-
keliskinan-indonesia-menurun1948483.html.
bekerja sebagai pengemis, pengamen, pengelap kaca mobil, pedagang asongan, joki 3 in 1, dan parkir liar.
2
Fenomena anak yang bekerja di usia dini berpengaruh terhadap jumlah anak yang putus sekolah. Angka anak putus sekolah tahun 2014
jumlahnya mencapai 7,39 juta orang.
3
Hal tersebut terlihat sangat memprihatinkan, mengingat mereka adalah aset jangka panjang negara
sebagai penerus bangsa ini nantinya. Zakat merupakan rukun Islam ketiga yang dianggap mempunyai peran
yang signifikan dalam mengatasi berbagai permasalahan ekonomi. Zakat merupakan salah satu bentuk ibadah yang memiliki keunikan tersendiri.
Karena terdapat dua dimensi, yaitu dimensi kepatuhan dan ketaatan kepada Allah SWT hablum minallah dan dimensi kepedulian terhadap sesama
hablum minannas.
4
Adanya zakat diharapkan dapat meminimalisir kesenjangan pendapatan antara orang kaya dan orang miskin sehingga
terjadi pemerataan pedapatan serta meningkatkan perekonomian, baik pada level individu maupun pada level sosial masyarakat.
5
Dana zakat memiliki potensi yang besar bagi kesejahteraan umat apabila dikelola secara tepat dan profesional. Namun, sangat disayangkan
2
Megapolitan Kompas News, “Jumlah Anak Jalanan Meningkat Signifikan”, artikel diakses
pada tanggal
28 November
2014 dari
http:megapolitan.kompas.comread201108241641249Jumlah.Anak.Jalanan.Meningkat .Signifikan.
3
Republika Online, “Anak Putus Sekolah Capai 7,39 Juta”, artikel di akses pada tanggal 19 Maret 2015 dari http:www.republika.co.idberitapendidikaneduaction
140402n3ea9b-anak-putus-sekolah-capai-7,39-juta.
4
Muhammad Syafe’ei El Bantanie, GAPTEK: Gampang Praktek Zakat Infak dan Sedekah Bandung: PT. Salamadani Pustaka Semesta, 2009, h. 6.
5
Nurdin Muhammad Ali, Zakat Sebagai Instrumen Dalam Kebijakan Fiskal Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006, h. 2.