Aktivitas Belajar Siswa TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 3. Desain pretes-postes kelompok non-ekuivalen modifikasi dari Riyanto, 2001: 43 Keterangan : I = kelas eksperimen; kelas VII C II = kelas kontrol; kelas VII D O 1 = pretes O 2 = postes X = model pembelajaran inkuiri terbimbing C = metode diskusi

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu:

1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut: a. Membuat surat izin penelitian pendahuluan. b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, dan melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran IPA untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti serta metode atau model apa yang diterapkan oleh guru dalam penyampaian materi pokok organisasi kehidupan. c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. d. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kerja Kelompok LKK I O 1 X O 2 II O 1 C O 2 bagi kelas eksperimen dan Lembar Kerja Siswa LKS bagi kelas kontrol untuk setiap pertemuan. e. Membuat instrumen penelitian yaitu soal pretespostes untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif siswa, beserta kisi-kisi soal. f. Melakukan pengelompokkan siswa pada kelas eksperimen berdasarkan kemampuan akademik. Nilai akademik diperoleh dari hasil pretes siswa kelas VII C .

2. Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri terbimbing untuk kelas eksperimen dan menggunakan metode diskusi untuk kelas kontrol.

a. Kelas Eksperimen

Langkah-langkah pembelajaran pada kelas eksperimen sebagai berikut: 1 Kegiatan Pendahuluan a Siswa diberikan pretes sebagai penilaian pengetahuan awalnya melalui tes berupa enam butir soal uraian mengenai: sel, jaringan, organ, sistem organ, dan organisme. b Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan cara:  Pertemuan 1, apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa ”Apa saja ciri-ciri makhluk hidup yang telah kalian pelajari? ”. Guru menjelaskan bahwa semua jawaban yang disebutkan adalah ciri-ciri kehidupan yang juga dimiliki oleh sel agar organisme dapat beraktivitas dengan baik. Tubuh kita, hewan, dan tumbuhan yang ada di sekitar kita tersusun oleh sel, bagian terkecil seperti bata yang menyusun sebuah bangunan.  Pertemuan 2, apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa ”Pernahkah kalian mengalami sariawan? Apakah yang terjadi pada mulut ketika kalian sariawan? Apakah sariawan bisa sembuh dan kalian tidak merasa pedih seperti semula?”. Guru menjelaskan bahwa jawaban yang disebutkan merupakan kerusakan yang terjadi pada jaringan. Sebuah jaringan pada tubuh kita dapat mengadakan perbaikan kembali karena aktivitas sel-sel yang menyusunnya.  Pertemuan 3, apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa ”Bagian tubuh apa yang kalian gunakan untuk bernapas sampai detik ini? Bagian tubuh apa yang kalian gunakan untuk sarapan tadi pagi? Bagian tubuh apa yang kalian gunakan untuk berjalan ke kelas ini? Bagaimana jika bagian tersebut mengalami kerusakan atau gangguan? ”. Guru menjelaskan bahwa semua jawaban yang dilontarkan adalah contoh organ, beberapa organ berkumpul membentuk suatu sistem. Tubuh makhluk hidup merupakan satu kesatuan dari berbagai sistem organ yang saling bekerja sama untuk menjalankan aktivitas kehidupan, jadi apabila ada bagian yang mengalami kerusakan maka akan berdampak pada bagian lain karena mengganggu fungsi sistem organ tubuh. c Siswa diberi motivasi dengan cara:

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012)

0 3 53

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 15 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 18 51

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 28 57

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

2 12 55

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP ( Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Krui Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 8 43

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 4 57

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DANPENGUASAAN MATERI SISWA (Kuasi Eksperimen PadaSiswa Kelas VII SMP Negeri Natar Lampung Selatan Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 6 47

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII MTs Nurul Iman Sekincau Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 38 44

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LIMBAH (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X IPA Semester Genap SMA Negeri 1 Sidomulyo Kab. Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 6 52

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI EKOSISTEM (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2

0 3 120