Tabel 9 menunjukkan jumlah sarana beribadah sebanyak 9 unit yaitu masjid sebanyak 5 unit dan mushola sebanyak 4 unit, hal tersebut menggambarkan
bahwasannya sebagian besar penduduk Desa Yogyakarta menganut agama islam. Sarana pendidikan yaitu SDN ada 3 unit, PAUD 1 unit, sarana olahraga ada 7 unit
yaitu lapangan sepakbola 1 unit, lapangan voli 2 unit, dan meja pingpong 4 unit. TPU, pasar, dan balai desa masing-masing 1 unit, TPA 3 unit, dan sarana
kesehatan yaitu puskesmas pembantu sebanyak 1 unit.
4. Potensi Pertanian
Berdasarkan data monografi Desa Yogyakarta Tahun 2012, penggunaan lahan di
Kabupaten Pringsewu secara garis besar dibagi menjadi dua kawasan, yaitu kawasan budidaya dan kawasan non budidaya. Pertanian dalam arti luas sebagai
sektor yang mendominasi struktur ekonomi Kabupaten Pringsewu. Luas lahan yang ada di Desa Yogyakarta yaitu 1.036 ha. Luasan areal yang potensial untuk
pengembangan komoditas pertanian yang ada di Desa Yogyakarta pada tahun 2012 yaitu perkebunan seluas 232 ha, 145 ha untuk ladangtegalkolam, 205 ha
untuk pemukiman, sementara 14 ha untuk perkantoranpertokoan disusul 3 ha untuk industri sedangkan sisanya untuk lahan sawah seluas 485 ha.
Komoditas hortikultura terdiri dari komoditas sayuran dan buah-buahan semusim,
buah-buahan dan sayuran tahunan, tanaman obat dan tanaman hias. Komoditas buah-buahan yang ada di Desa Yogyakarta anatara lain jenis tanaman buah-
buahan tahunan seperti mangga, jambu, pepaya, pisang dan rambutan. Menurut data monografi Desa Yogyakarta Tahun 2012, Desa Yogyakarta
merupakan salah satu daerah yang berpotensi untuk peternakan, berbagai jenis
rumput tumbuh subur di desa ini. Ternak-ternak yang ada antara laian ternak besar, ternak kecil dan unggas. Potensi ternak yang ada di Desa Yogyakarta yaitu
kerbau, kambing, sapi, ayam, dan bebek. Ternak unggas merupakan ternak yang paling banyak diusahakan. Data tahun 2012 mencatat sebanyak 750 ekor
kambing, 56 ekor kerbau, 140 ekor sapi, 2000 ekor ayam, dan 400 ekor bebek Monografi Desa Yogyakarta, 2012.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Usahatani padi memberikan kontribusi terbesar bagi pendapatan rumah
tangga petani padi, selanjutnya diikuti oleh pendapatan dari usahatani non-padi, dan pendapatan dari luar usahatani.
2. Proporsi pengeluaran rumah tangga petani padi masih didominasi oleh
pengeluaran makanan, oleh karena itu kondisi kesejahteraan rumah tangga petani masih relatif rendah. Walaupun demikian, jika
menggunakan kriteria pengeluaran setara beras, maka tingkat kesejahteraan rumah tangga petani padi sudah masuk ke dalam kategori
hidup layak.
B. Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Upaya peningkatan pendapatan rumah tangga, dapat dilakukan petani
dengan mengoptimalkan penggunaan lahan yang ada seperti pekarangan