18
3. Efek Asam Askrobat Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Asam askorbat merupakan agen antioksidan yang telah digunakan untuk
meningkatkan toleransi garam. Penelitian yang dilakukan oleh Arab et al.2006 pada biji alfafa Medicago sativa menunjukan bahwa
penambahan asam askorbat ke medium MS yang mengandung NaCl meningkatkan perkecambahan biji, aktifitas asam fosfat, kandungan
klorofil, dan bahan kering.
Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Behairy et al. 2012 menunjukan fenomena yang sama. Perendaman biji Fenugreek Trigonella
foenum-graecum dalam larutan asam askorbat meningkatkan perkecambahan, panjang tunas shoot, dan klorofil total pada kondisi
stress garam.
F. Aklimatisasi terhadap stress garam
Studi tentang fisiologi aklimatisasi terhadap salinitas atau kadar garam telah dilakukan oleh Camillaet al.2012 pada tanaman ercis Pisum
sativum L.. Tidak ada pengaruh negatif pra perlakuan NaCl terhadap pertumbuhan. Tanaman yang diberi pra perlakuan 10 mM NaCl memiliki
akumulasi biomassa yang sama dengan tanaman yang tidak diberi pra perlakuan. Selanjutnya PEG 6000 2,5 tidak seefisien garam dalam
meningkatkan toleransi garam pada tanaman ercis.
19 Efek pra perlakuan polietilen glikol terhadap kandungan air relatif tanaman ercis
dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Shoot rootratio,Kandungan air relatifsetelah 2 minggu stress garam.Mean±SEn=8.
Perlakuan Shoot rootratio
Kandungan Air Relatif Kontrol
0.76±0.08b 91.88±0.37a
NA
1.76±0.19a 88.65±0.13c
A 10
0.80±0.08b 91.71±0.32ab
A25
0.74±0.03b 91.59±0.14ab
A PEG
0.73±0.03b 90.63±0.47b
Sumber : Camilla et al.2012
Dari tabel 2 terlihat bahwa pra perlakuan etilen glikol tidak dapat mempertahankan shoot-root ratio 0,73 dibanding 1,76 pada ercis yang tidak di
aklimatisasi. Demikian juga pra perlakuan polietilen glikol tidak dapat meningkatkan kadar air ercis 90,63 dibanding 88, 65 pada ercis yang tidak di
aklimatisasi. Efek pra perlakuan polietilen glikol terhadap berat segar total daun dan akar dapat
dilihat pada Tabel 3.
20 Tabel 3. Berat segar total,daun dan akar setelah 2 minggu stress garam. Mean ±
SE n=8.
Perlakuan Berat Segar
Total Daun
Akar Kontrol
35.86±2.66a 17.70±1.24a
15.88±1.29a
NA
16.28±3.92b 4.50±1.81c
6.90±1.16b
A 10
35.55±2.41a 16.88±0.88a
15.73±2.00a
A 25
25.78±2.41ab 13.30±1.06ab
10.52±0.85b
APEG
16.30±1.23b 7.63±0.87bc
6.61±0.35b
Sumber : Camilla et al.2012
Dari tabel 3 terlihat pra perlakuan polietilen glikol menurunkan berat segar total daun dan akar ercis selama 2 minggu stress garam.
Selanjutnya pengaruh pra perlakuan polietilen glikol terhadap berat kering total, daun dan akar pada ercis dapat dilihat pada Tabel 4.