Kajian Studi Terdahulu PENDAHULUAN

E. Metode Penelitian

1. Metode Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis emperis. Yang dimaksud dengan pendekatan yuridis emperis adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan atau implementasi ketentuan hukum normatif secara in action pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi di dalam masyarakat. Metode pendekatan yuridis emperis merupakan cara prosedur yang dipergunakan untuk memecahkan masalah penelitian dengan meneliti data primer terlebih dahulu untuk kemudian dilanjutkan dengan mengadakan penelitian terhadap data sekunder dilapangan. Pendekatan yuridis emperis ini dimaksudkan untuk melakukan penjelasan atas masalah yang diteliti dengan hasil penelitian yang diperoleh dalam hubungan dengan aspek hukum dan realita yang terjadi menyangkut hak asuh anak pada data pengaduan perebutan hak asuh di KPAI. 2. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah : a. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang dilakukan dengan melakukan analisa dengan cara menguraikan dan mendeskripsikan isi dari data pengaduan perebutan hak asuh anak yang penulis dapatkan tersebut. b. Penelitian Kepustakaan library pustaka, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengkaji, menganalisa serta merumuskan buku-buku, literature dan lainnya yang ada relevansinya dengan judul skripsi ini. 13 Sumber Data A. Data Primer Data prime adalah pengempulan data dengan cara turun langsung ke l apangan, melakukan wawancara dengan subjek penelitian. 1 Data primer, yaitu : a. Data Pengaduan Anak Korban Perebutan Hak Asuh Anak Pasca Cerai b. Wawancara terhadap pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia yang menyelesaikan data pengaduan perebutan hak asuh anak, B. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan mengadakan studi kepustakaan atas dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diajukan. 14 Dokumen-dokumen yang dimasukan adalah Al-Qur’an, Hadits, buku-buku ilmiah, Undang-Undang Perkawinan, Undang-Undang Perlindungan Anak, Kompilasi Hukum Islam serta Peraturan yang lainnya yang dapat mendukung skripsi ini. C. Teknik Pengumpulan Data 13 Bambang Sunggono, Metodelogi Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007, h. 113. 14 Soerjono Soekarnto, Pengantar Penelitian Hukum , Jakarta: UI, 1984, h. 12. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara : a. Menganalisa data pengaduan tentang perebutan hak asuh anak pasca cerai di KPAI. b. Interview atau wawancara yaitu percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh pihak KPAI yaitu pewawancara mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai memberikan jawaban atas pertanyaan itu. 15 Interview yang sering juga disebut wawancara atau kisioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara atau interviewer untuk untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara dengan informan yakni pihak KPAI yang menyelesaikan data pengaduan perebutan hak asuh anak. c. Pengelolah data, menjelaskan cara mengelolah data mentah hasil penelitian agar dapat terbaca dengan baik. Pengelolah data harus didasarkan pada kebutuhan data yang akan disajikan dalam skripsi. D. Analisis Data Analisis data merupakan suatu proses pelacakan dan pengaturan secara sistematik transkip wawancara, catatan lapangan, bahan-bahan lain yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap bahan-bahan tersebut agar dapat dipresentasikan temuanya kepada orang lain. 15 Lexy J Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, h. 186. Adapun analisi data yang digunakan adalah analisa kualitatif yaitu menganalisa dengan cara menguraikan dan mendeskripsikan data pengaduan perebutan hak asuh anak pasca cerai dan menghubungkan hasil wawancara, catatan lapangan, baha-bahan lain sehingga didapatkan satu kesimpulan yang objektif, logis, konsisten, dan sistematis sesuai dengan data penulis dalam penelitian ini.

F. KERANGKA TEORI

Hadhanah yaitu memelihara anak laki-laki atau perempuan yang masih kecil dan belum dapat mandiri, menjaga kepentingan anak, melindungi dari segala yang membahayakan dirinya, mendidik rohani dan jasmani serta akalnya supaya si anak dapat berkembang dan mengatasi persoalan hidup yang akan dihadapinya. 16 Pengertian ini selaras dengan pendapat yang dikemukakan oleh sayid sabiq bahwa hadhanah adalah melakukan pemeliharaan anak yang masih kecil, laki-laki ataupun perempuan atau yang sudah besar belum mumayyiz tanpa kehendak dari apapun, menjaga dari sesuatu yang menyakiti dan merusaknya, mendidik jasmani dan rohani agar mampu berdiri sendiri menghadapi hidup dan memikul tanggung jawabnya. 17 Hadhanah merupakan kewajiban bagi kedua orang tua untuk bersama-sama mengasuh dan melindungi anaknya sampai batas umur yang 16 Hakim Rahmat, Hukum Perkawinan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2000, h. 224. 17 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah Juz 8, Bandung : Al-Ma’ruf, 1984, h. 179.