Dasar Hukum pembentukan KPAI Tugas dan Fungsi

c. Menerima pengaduan masyarakat dan memfasilitasi pelayanan terhadap kasus-kasus pelanggaran hak-hak anak. d. Melakukan penkajian, penelahaan dan penelitian terhadap berbagai peraturan perundang-undangan, kebijakan pemerintah dan pelaksanaan program penyelenggaraan perlindungan anak ditingkat pusat dan daerah. e. Membangun kerjasama dan kemitraan dengan berbagai pihak dalam rangka perlindungan hak-hak anak. f. Mengumpulkan data infromasi yang berkaitan dengan pelaksanaan penyelenggaraan perlindungan anak. g. Melakukan pengawasan terhadap penyelenggara perlindungan anak yang dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. h. Memberikan masukan, saran dan pertimbangan kepada berbagai pihak terutama pemerintah presiden dalam meningkatkan perlindungan hak-hak anak. Melakukan kerjasama dengan berbagai lembaga donor tingkat nasional dan internal dalam pelaksanaan perlindungan anak.

E. Bentuk Organisasi dan Keanggotaan

Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI adalah lembaga negara yang bersifat independen yang dibentuk berdasarkan Undang- undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dalam rangka meningkatkan efektifitas penyelenggaraan perlindungan anak. Komisi ini berkedudukan di Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keanggotaannya diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Republik Indonesia atas pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia DPR-RI untuk masa jabatan 3 tiga tahun, dan dapat diangkat kembali untuk 1 satu kali masa jabatan. Keanggotaan Komisi Perlindungan Anak Indonesia dimaksud terdiri dari unsur : a. pemerintah; b. tokoh agama; c. tokoh masyarakat; d. organisasi sosial; e. organisasi kemasyarakatan; f. organisasi profesi; g. lembaga swadaya masyarakat; h. dunia usaha; dan i. kelompok masyarakat yang peduli terhadap perlindungan anak. 7 Adapun keorganisasian Komisi Perlindungan Anak Indonesia bisa dilihat dalam pasal 75 1 UU No.23 Tahun 2002 disebutkan bahwa, susunan keanggotaan Komisi Perlindungan Anak Indonesia terdiri dari. a. Satu orang ketua. b. Dua orang wakil 7 Undang-undang Perlindungan Anak, UU RI No.23 Tahun 2002, Jakarta : Sinar Grafika,2009, Cek ke 4,h.27.