164
15 Bau bunga sedap malam dikalahkan oleh asap kemenyan yang mengepul
dari semua rumah di Dukuh Paruk, pedukuhan yang berduka ketika Srintil genap berusia lima bulan. hlm. 31
Citraan penciuman pada data 15 diciptakan Tohari dengan memanfaatkan majas Personifikasi ‗Bau bunga sedap malam dikalahkan oleh asap kemenyan yang
mengepul dari semua rumah di Dukuh Paruk…‘. Melalui citraan penciuman maka
lukisan keadaan Dukuh Paruk yang sedang berduka menjadi terasa hidup dan mengesankan.
Data 16 melukiskan suasana atau sesuatu yang menyenangkan. Pada data 15 misalnya, citraan penciuman dimanfaatkan Tohari untuk melukiskan aroma harum
bunga kopi ketika terbawa oleh tiupan angin pada musim kemarau pada sore hari. 16
Ketika angin tenggara bertiup, dingin menyapu harum bunga kopi yang selalu mekar di musim kemarau. halaman 13
Citraan penciuman pada data 16 menjadi semakin intens ketika dipadukan dengan majas Personifikasi. Dengan majas Personifikasi citraan penciuman menjadi
semakin terasa hidup dan segar sehingga menimbulkan daya bayang yang mengesankan pembaca. Perhatikan kalimat ini. ‘..... dingin menyapu harum bunga kopi yang selalu
mekar di musim kemarau‘.
Dari kajian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam RDP citraan penciuman dimanfaatkan oleh Tohari untuk mengungkapkan berbagai gagasan dan lukisan
keadaan, peristiwa, dan peristiwa. Dengan citraan penciuman beragam gagasan dapat dibayangkan oleh pembacadengan lebih mengesankan.
5. Citraan Gerak Movement Kinaesthetic Imagery
Citraan gerak sering disebut dengan movement imagery atau kinaesthetic imagery. Citraan gerak merupakan pelukisan sesuatu gerakan pada umumnya, atau
pelukisan yang sesunggguhnya tidak bergerak tetapi dilukiskan bergerak. Pada
RDP citraan gerak dimanfaatkan Tohari untuk melukiskan berbagai peristiwa, keadaan, karakter tokoh, dan waktu yang dinamis. Data berikut melukiskan citraan gerak.
17 Di bagian langit lain, seekor burung pipit sedang berusaha
mempertahankan nyawanya. Dia terbang bagai batu lepas dari ketapel sambil menjerit sejadi-jadinya. hlm. 9
165
18 Biji dadap yang telah tua menggunakan kulit polongnya untuk terbang
sebagai baling-baling. Bila angin berembus, tampak seperti ratusan kupu terbang menuruti arah angin meninggalkan pohon dadap halaman 10.
Kutipan data 17 dan 18 terlihat citraan gerak dimanfaatkan Tohari untuk melukiskan keadaan alam Dukuh Paruk dengan kekayaan flora dan faunanya.
Keanekaragaman tumbuhan yang masih asri dipedukuhan kecil itu ditambah dengan banyaknya binatang seperti burung dan binatang melata masih banyak dan menjadi
karakteristik alam pedesaan itu. Dengan citraan itu Tohari agaknya ingin melukiskan keaslian pedukuhan kecil
yang menjadi setting cerita ini. Citraan gerak pada data 17 dan 18 keduanya menjadi lebih hidup karena ditampilkan melalui majas Personifikasi dan Simile. Majas Simile
dipadukan dengan citraan gerak pada data 17 ‗Dia terbang bagai batu lepas dari
ketapel sambil menjerit sejadi- jadinya‘. Majas Personifikasi dan Simile digunakan pada
citraan gerak pada data 18 : ‘Biji dadap yang telah tua menggunakan kulit polongnya
untuk terbang sebagai baling- baling.‘
Tohari juga memanfaatkan citraan gerak untuk melukiskan masa kanak-kanak dengan membandingkannya dengan sesuatu.
19 Ketika laut surut di Segara Anakan. Sebuah perahu motor dengan mesin
disel tua merayap terbata-bata menempuh jalur Cilacap-Kalipucang. hlm. 168
Citraan pada data 19 melukiskan sebuah perahu yang sudah tua sehingga ketika melintasi gelombang laut terlihat dari jauh seperti binatang yang merayap dengan
susah payah. Dengan majas Personifikasi ‖….. mesin disel tua merayap terbata-bata menempuh jalur Cilacap-Kalipucang
‖, citraan gerak ayang melukiskan keadaan itu menjadi ekspresif dan mengesankan.
Lukisan emosional massa juga dilukiskan dengan citraan gerak oleh Tohari. Kutipan berikut menunjukkan hal itu.
20 Acungan seribu tangan yang diiringi pekik gempita hanya dapat
diandaikan kepada petir yang terjadi di hutan jati mranggas. hlm. 180 Ungkapan ‘Acungan seribu tangan...‘ pada data 20 merupakan citraan gerak
dengan majas Hiperbola untuk melukiskan situasi emosional massa yang menggemuruh ketika mereka, massa itu mengikuti pidato politik para tokoh Partai Komunis Indonesia
166
PKI di sebuah lapangan. Agitasi dan propaganda yang membakar semangat massa untuk berpihak kepada rakyat membuat massa menggemuruh meneriakkan pekik
gempita yang dahsyat. Ungkapan ‘... pekik gempita hanya dapat diandaikan kepada petir yang terjadi di hutan jati mranggas
‘ merupakan citraan gerak yang ditampilkan dengan majas Simile.
Berbeda dengan data 20, citraan gerak pada data 21 justru dimanfaatkan pengarang untuk melukiskan keadaan kejiwaan yang terkoyak. Dia berjalan gontai
seolah-olah tidak bernyawa, tanpa roh, bagaikan orang-orangan terembus angin. 21
Srintil berjalan tanpa citra kemanusiaan. Tanpa citra akal budi, tanpa roh. Srintil menjadi sosok yang bergerak seperti orang-orangan diembus angin
hlm. 241
Srintil tidak menyangka bahwa dirinya akan ditahan oleh pihak yang berwajib karena termasuk dalam daftar orang yang dicari atau daftar pencarian orang DPO.
Srintil dan Kartareja dianggap terlibat gerakan PKI yang dilarang karena pementasan ronggengnya sering dimanfaatkan oleh para aktivis PKI dalam acara-acara memobilisasi
massa di berbagai lokasi. Meskipun Srintil dan Kartareja sebenarnya tidak tahu-menahu tentang politik tetapi keterlibatannya dalam berbagai kegiatan partai politik terlarang itu
cukup berlasan untuk menahannya. Citraan gerak itu demikian intens melukiskan keadaan kejiwan Srintil karena ditampilkan dengan memanfaatkan beberapa majas.
Majas Metafora dan Repetisi terjadi pada perulangan kata ‘tanpa‘ dan majas Paralelisme, ‘Srintil berjalan tanpa citra kemanusiaan. Tanpa citra akal budi, tanpa roh‘.
Adapun majas Simile terdapat pada ungkapan ‘Srintil menjadi sosok yang bergerak
seperti orang- orangan diembus angin‘.
Citraan gerak dengan memanfaatkan majas Metafora terlihat pada data 22 dan majas Personifikasi pada data 23 berikut.
22 Bajus terenyak ke belakang dan amplop yang menggembung jatuh ke
lantai. Gagap dia. Sulit baginya menerima kenyataan bahwa kemanusiaan kadang tidak lebih tebal dari kulit bawang. hlm. 377
23 Srintil beberapa menit yang lalu masih lengkap dengan pesona seorang
perempuan muda yang cantik. Pesona yang bahkan sesungguhnya menembus jantung Bajus yang impoten. hlm. 377
Pada data 22 dan 23 pengarang memanfaatkan citraan gerak untuk melukiskan keadaan kejiwaan Bajus yang terkejut bercampur takut karena melihat
kenyataan Srintil telah kehilangan citra kemanusiaannya. Sebagai manusia kini Srintil
167
tinggal sebagai sosok dan nama, tak lebih. Citraan gerak itu diperindah oleh Tohari dengan pemanfaatan majas Hiperbola dan Metafora,
‘Sulit baginya menerima kenyataan bahwa kemanusiaan kadang tidak lebih tebal dari kulit bawang
‘. Padahal beberapa menit yang lalu masih terlihat cantik dan mempesona hatinya, ‘Pesona yang bahkan
sesungguhnya menembus jantung Bajus yang impoten ‘.
Dari kajian di atas, dapatlah dikemukakan bahwa citraan gerak dalam RDP dimanfaatkan Tohari dengan sangat bervariasi. Citraan gerak banyak digunakan guna
mengungkapkan lukisan tantang peristiwa, keadaan dan suasana kejiwaan.
6. Citraan Pencecapan Taste Imagery