Penetapan Kadar Protein Murni Penentuan Kadar Non Protein Nitrogen NPN

Kadar protein kasar dihitung sesuai dengan rumus yang tercantum pada Winarno 1991 yaitu: Kadar Protein = Vb- Vt Berat sampel mg ×N NaOH×14,007×FK×100 Keterangan: Vb = Volume blanko mL Vt = Volume titrasi mL N NaOH = Normalitas NaOH hasil pembakuan FK = Faktor Konfersi pada makanan = 6,25 Perhitungan kadar protein kasar dapat dilihat pada Lampiran 11, halaman 54 dan data hasil penetapan kadar protein kasar pada sampel dapat dilihat pada Lampiran 12, halaman 55.

3.8 Pemisahan Protein dari Non Protein Nitrogen NPN

Pemisahan protein dari NPN dilakukan sesuai prosedur yang tercantum pada Silalahi 1994, yaitu mengendapkan protein yang terdapat dalam sampel dengan menggunakan larutan asam trikloroasetat ATA 10. Timbang 0,2 gram sampel kering yang telah di haluskan, kemudian ditambahkan kedalamnya larutan asam trikloroasetat ATA 10 bv sebanyak 10 mL. Biarkan selama 30 menit, kemudian disaring. Endapan berisi protein, dan filtratnya mengandung senyawa NPN. Protein dapat diketahui sudah mengendap semuanya apabila tidak terjadi lagi endapan dengan penambahan larutan asam trikloroasetat ATA 10 kedalam filtrat Gambar dapat dilihat pada Lampiran 37, halaman 103.

3.9 Penetapan Kadar Protein Murni

Universitas Sumatera Utara Penetapan kadar protein murni dilakukan sesuai prosedur yang tercantum pada Silalahi 1994, yaitu dapat ditentukan kadarnya setelah proses pemisahan dari NPN. Endapan protein yang diperoleh ditentukan kadarnya berdasarkan jumlah nitrogen yang dimilikinya dengan metode Kjeldahl, seperti yang dilakukan pada penetapan kadar protein kasar. Endapan protein dimasukkan kedalam labu kjeldahl. Tambahkan 2 gram katalisator campuran K 2 SO 4 dan CuSO 4 1:1 dan 3 mL H 2 SO 4 pekat. Perlakuan selanjutnya sama dengan penetapan kadar protein kasar. Kadar N-protein dihitung sesuai dengan rumus yang tercantum pada Winarno 1991 yaitu: Kadar Nitrogen = Vb- Vt Berat sampel mg ×N NaOH×14,007×100 Perhitungan kadar N-protein dapat dilihat pada Lampiran 9, halaman 52 dan data hasil penetapan kadar protein murni pada sampel yang dilihat pada Lampiran 10, halaman 53. Kadar protein murni dihitung sesuai dengan rumus yang tercantum pada Winarno 1991 yaitu: Kadar Protein = Vb- Vt Berat sampel mg ×N NaOH×14,007×FK ×100 Keterangan: Vb = Volume blanko mL Vt = Volume titrasi mL N NaOH = Normalitas NaOH hasil pembakuan Universitas Sumatera Utara FK = Faktor Konfersi pada makanan = 6,25 Perhitungan kadar protein murni dapat dilihat pada Lampiran 13, halaman 56 dan data hasil penetapan kadar protein murni pada sampel yang dilihat pada Lampiran 14, halaman 57.

3.10 Penentuan Kadar Non Protein Nitrogen NPN

Penentuan kadar NPN dilakukan sesuai prosedur yang tercantum pada Silalahi 1994. Sampel yang dianalisa secara tidak langsung dengan cara mengurangi kadar protein kasar terhadap protein murni. Kadar NPN yang terdapat dalam bahan yang dihitung dengan rumus sebagai berikut: NPN = N-total - N-protein Perhitungan kadar NPN terhadap bahan sampel dapat dilihat pada Lampiran 21, halaman 74 dan data hasil kadar NPN terhadap bahan sampel dapat dilihat pada Lampiran 22, halaman 75. Kadar NPN terhadap N-total dihitung dengan rumus sebagai berikut: Kadar NPN = kadar protein kasar-kadar protein murni kadar protein kasar × 100 Perhitungan kadar NPN terhadap N-total dapat dilihat pada Lampiran 29, halaman 94 dan data hasil kadar NPN terhadap bahan sampel dapat dilihat pada Lampiran 30, halaman 95.

3.11 Analisis Data Secara Statistik