Penyiapan Sampel .1 Ulat kidu segar Pembuatan Pereaksi .1 Larutan NaOH 40 bv

3.3.2 Pereaksi

Bahan pereaksi yang digunakan adalah akuades, dan yang berkualitas pro analisis E.Merck yaitu Natrium hidroksida NaOH, Asam sulfat H 2 SO 4 98, Kalium sulfat K 2 SO 4 , Kupri sulfat CUSO 4 , Metil merah, Metilen biru, Asam trikloroasetat 10. 3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Pengambilan sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan cara membeli dari pedagang di pasar Pancur Batu. Pengambilan sampel dilakukan secara sampling purposive yang dikenal juga sebagai sampling pertimbangan dimana pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa semua ulat kidu homogen kandungan proteinnya. 3.4.2 Penyiapan Sampel 3.4.2.1 Ulat kidu segar Bagian yang digunakan adalah seluruh bagian tubuh ulat kidu kecuali kepala. Pengolahan dilakukan dengan cara ulat kidu segar dibersihkan dari kotoran yang melekat kemudian dicuci dengan air bersih, lalu ulat kidu digiling hingga halus menggunakan blender, dihomogenkan dan kemudian ulat kidu yang telah digiling halus dikeringkan pada oven dengan suhu ± 55°C hingga berat konstan. Hasil pengeringan ini dijadikan sebagai berat kering sampel untuk ditetapkan kadar proteinnya Gambar dapat dilihat pada Lampiran 34, halaman 99. Universitas Sumatera Utara

3.4.2.2 Ulat kidu goreng

Pengolahan dilakukan dengan cara ulat kidu segar yang telah dibersihkan dengan air bersih kemudian digoreng dengan penggorengan dengan minyak banyak deep fat frying pada suhu 180°C selama ± 5 menit sampai berwarna kecoklatan, dinginkan dan digiling hingga halus menggunakan blender, dihomogenkan dan untuk proses selanjutnya diberi perlakuan yang sama pada pengolahan ulat kidu segar Gambar dapat dilihat pada Lampiran 34, halaman 99.

3.4.2.3 Ulat kidu rebus

Pengolahan dilakukan dengan cara ulat kidu segar yang telah dibersihkan dengan air bersih kemudian direbus pada suhu 100°C selama ± 10 menit sampai berwarna kuning pucat, dinginkan dan digiling hingga halus menggunakan blender, dihomogenkan dan untuk proses selanjutnya diberi perlakuan yang sama pada pengolahan ulat kidu segar Gambar dilihat pada Lampiran 34, halaman 99. 3.4.3 Pembuatan Pereaksi 3.4.3.1 Larutan NaOH 40 bv Pembuatan NaOH 40 bv sesuai dengan prosedur yang tecantum pada Farmakope Indonesia Edisi III tahun 1979. Dibuat dengan melarutkan 40 gram pellet NaOH dalam 100 mL akuades bebas CO 2 .

3.4.3.2 Larutan H

2 SO 4 0,02 N Pembuatan H 2 SO 4 0,02 N sesuai dengan prosedur yang tercantum pada Farmakope Indonesia Edisi III tahun 1979. Dibuat dengan mengencerkan 1,4 mL H 2 SO 4 98 dengan akuades dalam labu ukur hingga 1000 mL. Universitas Sumatera Utara

3.4.3.3 Larutan NaOH 0,02 N

Pembuatan NaOH 0,02 N sesuai dengan dengan prosedur yang tercantum pada Farmakope Indonesia Edisi III tahun 1979. Dibuat dengan cara melarutkan 0,8 gram NaOH dengan akuades bebas CO 2 di dalam labu 1000 mL.

3.4.3.4 Katalisator campuran selen bb

Pembuatan katalisator campuran selen bb sesuai dengan prosedur yang tercantum pada Sudarmadji tahun 1989. Dibuat dengan cara mencampurkan 1 gram K 2 SO 4 dan 1 gram CuSO 4 . 5 H 2 O dengan perbandingan 1:1.

3.4.3.5 Indikator mengsel bv

Pembuatan indikator mengsel bv sesuai dengan prosedur yang tercantum pada Sudarmadji tahun 1989. Dibuat dengan melarutkan 100 mg metil biru dan 30 mg metil merah dalam 60 mL alkohol 96.

3.4.3.6 Larutan asam trikloroasetat ATA 10 bv

Pembuatan larutan asam trikloroasetat ATA 10 sesuai dengan prosedur yang tercantum pada Silalahi tahun 1994. Dibuat dengan cara melarutkan 100 gram asam trikloroasetat ATA dalam akuades secukupnya hingga 1000 mL. 3.4.4 Pembakuan NaOH 0,02 N Pembakuan NaOH 0,02 N dilakukan sesuai dengan prosedur yang tercantum pada Sudarmadji 1984. Ditimbang 100 mg asam oksalat C 2 H 2 O 4 . 2H 2 O, kemudian dilarutkan dalam 25 akuades. Ditambahkan 2 tetes indikator fenolftalein, dititrasi dengan NaOH hingga terjadi warna merah muda mantap. Dilakukan perlakuan yang Universitas Sumatera Utara sama tiga kali dan dihitung normalitas larutan. 1 mL NaOH 1 N setara dengan 126 mg asam oksalat. Normalitas NaOH = Berat As. Oksalat g × 2 Vol NaOH mL × BE as.oksalat g Data volume NaOH yang terpakai dan pembakuan NaOH 0,02 N dapat dilihat pada Lampiran 4, halaman 46.

3.5 Penetapan Kadar Air