Tenaga Kerja PT. Pabrik Es Siantar Di Pematang Siantar 1959-1990

penawaran harus lebih diperhatikan oleh seluruh perusahaan yang ada di Indonesia agar terjadi suatu keseimbangan dalam kegiatan perusahaan itu sendiri.

3.4. Tenaga Kerja

Faktor-faktor produksi adalah modal, tanah tempat, tenaga kerja atau SDM dan skill, dan yang akan dibahas pada bagian ini adalah tentang tenaga kerja dan upah PT. Pabrik Es Siantar. Tenaga kerja bukan hanya sekedar seseorang yang bekerja saja atau labor tetapi kemampuan mental, jasmani dan terampil. Bahwa tenaga kerja adalah manusia yang melibatkan diri dalam suatu proses kegiatan perusahaan dalam menghasilkan suatu produk untuk mendapatkan tujuan perusahaan tersebut. Dalam system kerja perusahaan terdapat manusia, peralatan, metode kerja, bahan baku, dan lain sebagainya, tetapi yang paling penting disini adalah peranan factor manusia. Manusiatenaga kerja menjadi human resources dalam perusahaan industri dalam menyumbangkan kemampuan manusiawinya dalam melakukan proses produksi barang- barang dan jasa. Seperti halnya tenaga kerja yang ada di PT. Pabrik Es Siantar. Mereka melakukan skill, kemampuan manusiawinya dalam menghasilkan berbagai macam minuman. Tahun 1959-1970 jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan berkisar 30 orang, itu karena jumlah permintaan produk masih sedikit. Dari hasil penelitian bahwa pada tahun 1970-1985 junlah tenaga kerja bertambah menjadi 100 orang karena jumlah permintaan pasar akan produk minuman bertambah besar. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pada saat jumlah tenaga kerja berkisar 100 orang, maka perusahaan melakukan suatu system shifting pergiliran kerja. Tidak didapatkan peneliti jam kerja pada saat dilakukan system shift tersebut. Kemudian di saat kemunduran proses produksi minuman, tentunya pihak PT. Pabrik Es Siantar juga melakukan pemberhentian terhadap setengah para pekerjanya. Jumlah tenaga kerja yang diberhentikan sekitar 50 orang pada tahun 1989, dari hasil wawancara peneliti. Pengurangan tenaga kerja dimaksudkan agar mengurangi biaya pengeluaran karena terjadi inflasi perusahaan tadi sehingga perusahaan tetap dapat beroperasi. Sistem kerja juga kembali seperti semula tidak ada shift lagi. System kerja biasa dimulai pada jam 08.00-18.00 dengan istirahat pada jam 12.00-13.00. Sistem ini sudah diterapkan pada awal berdirinya perusahaan. Sesuai dengan fungsinya, di dalam perusahaan ada macam tenaga kerja yaitu: tenaga kerja eksekutif yang mempunyai tugas mengambil berbagai keputusan dan melaksanakan fungsi organic manajamen yaitu merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan dan lain sebaginya. Kedua adalah tenaga operatif merupakan tenaga terampil, terdapat tiga tenaga ini yaitu tenaga terampil, tenaga setengah terampil, tenaga tidak terampil. 41 41 Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo, op.cit., hal 263. PT. Pabrik Es Siantar membutuhkan kedua jenis tenaga kerja tersebut. Kedua jenis tenaga tersebut mempengaruhi proses produksi perusahaan tersebut. Jika tidak ada tenaga pertama maka akan terjadi kekacauan dalam hal mengambil keputusan dan kebijakan apa yang akan diambil sehingga perusahaan mengalami kerugian bahkan kebangkrutan. Jika tidak ada tenaga kedua, jadi siapa yang akan menjalankan proses produksi seperti pemeliharaan barang-barang, menjalankan mesin dan lain sebagainya. Jadi kedua jenia tenaga kerja tersebut saling ketergantungan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pada waktu perusahaan membutuhkan tenaga kerja, tentunya dilakukan perekrutan. Perekrutan dilakukan dalam rangka menduduki kekosongan jabatan tenaga kerja. Jadi perusahaan mencari orang dengan kualifikasi yang memadai sesuai dengan kekosongan jabatan atau bagian mana perusahaan yang kosong. Tentunya dilakukan penyeleksian pekerja dari sekian banyak calon yang mendaftar. Penyeleksian dilakukan agar tenaga kerja yang direkrut telah memenuhi syarat yang dibutuhkan perusahaan. Banyak hal yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam melakukan perekrutan tenaga kerja, hal ini dilakukan agar mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas dan dapat diandalkan. PT. Pabrik Es Siantar, juga melakukan perekrutan karyawantenaga kerja jika ada bagian kekosongan perusahaan. Dari penelitian penulis, bahwa tenaga kerja yang direkrut yang diutamakan adalah dari sahabat ataupun keluarga yang pernah atau masih kerja di perusahaan itu. Tetapi perekrutan seperti itu tidak mutlak diterima, tetap dilakukan serangkaian tes yang sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualifikasi. Dalam perekrutan tenaga kerja juga dilakukan PT. Pabrik Es Siantar melalui iklan di Koran, agar oraang-orang yang berminat dapat langsung datang ke pabrik atau terlebih dahulu mengantar lamaran. Peneliti melihat, bahwa terdapat suatu kekompakan tenaga kerja di PT. Pabrik Es Siantar. Maksudnya adalah setiap anggota tenaga kerja yang ada dalam perusahaan seperti sebuah keluarga besar yang berkumpul melakukan suatu pekerjaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Mereka melakukan interaksi kekeluargaan, seperti bercanda, mengobrol, bergosip, dan lain sebagainya. Memang manusia itu mempunyai kejiwaan, ego, kepribadian yang berbeda-beda, tetapi selama itu semua saling dihargai, dihormati makan akan terjadi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA keharmonisan dalam kehidupan, seperti halnya yang terjadi pada tenaga kerja PT. Pabrik Es Siantar. Upah merupakan pembayaran ke atas jasa-jasa fisik maupun mental yang disediakan tenaga kerja oleh para pengusaha. 42 Besar kecilnya upah dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu pasar tenaga kerja, tingkat upah yang berlaku pada daerah yang bersangkutan, tingkat keahlian yang diperlukan, situasi laba perusahaan dan peraturan pemerintah. Upah adalah imbalan kerja yang didapatkan tenaga kerja atas tenaga yang dikeluarkan. Biasanya tenaga kerja yang menjalankan pekerjaannya lebih baik dibandingkan dengan yang lain akan mendapatkan upah tambahan. Jika kita perhatikan terdapat suatu pertentangan antara upah dan gaji. Upah dan gaji adalah sinonim. Upah biasanya dipakai untuk para pekerja buruh sedangkan gaji biasanya dipergunakan untuk pegawai. 43 Kemudian di tahun 1990, walaupun terjadi kemunduran perusahaan, upah yang diberikan mengalami kenaikan disebabkan oleh peraturan pemerintah yang berlaku tentang undang-undang buruh. PT. Pabrik Es Siantar juga memberikan upah lembur. Upah lembur Di dalam PT. Pabrik Es Siantar tentunya memberikan upah yang selayaknya pada para pekerja yang bekerja di dalamnya. Pada tahun 1959-1970 upah pekerjaan yang diberikan sebesar Rp. 20.000 sebulan. Kemudian di tahun 1970-1985 upah para pekerja naik menjadi Rp.40.000-Rp.60.000 sebulan. Kenaikan ini disebabkan karena permintaan minuman yang semakin besar, sehingga membutuhkan tenaga esktra dan jam ekstra. 42 Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009, hal. 351. 43 Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo. op. cit., hal 269. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA merupakan sejumlah tambahan upah yang diberikan kepada tenaga kerja yang bekerja di luar jam kerja normal. Tidak didapatkan peneliti berapa jumlah upah tambahan yang didapatkan tenaga kerja tersebut. Suatu perusahaan sudah semestinya memperhatikan norma keselamatan kerja, norma kesehatan kerja dan kebersihan perusahaan. Perusahaan harus memperhatikan kondisi kerja seperti temperature, kelembaban, sirkulasi udara, kebisingan, cahaya, jam kerja, waktu istirahat, itu semua mempengaruhi tenaga kerja. Suatu tenaga kerja dapat bekerja dengan baik sehingga didapatkan tujuan perusahaan apabila ditunjang dengan kondisi kerja yang baik pula. bahwa dasar-dasar keselamatan kerja dan kesehatan kerja serta perusahaan seharusnya sudah diketahu oleh para tenag kerja tinggal bagaiman hal tersebut dapat diwujudkan dengan baik tanpa adanya kecelakaan. Bukan hanya tugas perusahaan saja menjaga tenaga kerja tetapi juga tenaga kerja itu sendiri dibantu oleh pemerintah. Sehingga didapatkan suatu keseimbangan dalam menjaga produktivitas dan keselamatan para pekerja. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB IV PERANAN PT. PABRIK ES SIANTAR TERHADAP KOTA PEMATANG SIANTAR Peranan PT. Pabrik Es Siantar Terhadap Kota Pematang Siantar

4.1. Pemerintah