3.9 Cara Kerja dan Alur Penelitian
1. Data dasar diperoleh dari wawancara dan kuesioner 2. Pot tinja yang sudah diberi nomor dibagikan kepada anak-anak
3. Tinja yang terkumpul diperiksa dengan metode Kato-Katz terlampir, dimana pemeriksaan dengan metode Kato-Katz di lakukan oleh tenaga
analis yang terlatih di lokasi penelitian 4. Dibuat daftar anak yang positif menderita infeksi STH dan yang negatif
5. Status nutrisi ditentukan dengan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan.
6. Untuk pengukuran berat badan digunakan timbangan Camry dengan kapasitas 125 kg, dimana sebelum dilakukan penimbangan telah ditera
terlebih dahulu, dengan ketelitian 0.1 kg. Anak memakai pakaian seminimal mungkin tanpa sepatu atau sandal
7. Untuk pengukuran tinggi badan anak dengan menggunakan Microtoise dengan ketelitian 0.1 cm dimana anak berdiri tegak dengan kaki yang
sejajar, tanpa menggunakan sandal atau sepatu, tumit, bokong dan belakang kepala menyentuh dinding
8. Penilaian status nutrisi berdasarkan grafik WHO NCHS CDC 2000
Alur Penelitian
Pemeriksaan Kato-Katz
Gambar 3.1. Alur Penelitian
Infeksi STH + Infeksi STH -
Status nutrisi
Populasi terjangkau
Tunggal Campuran
Derajat intensitas infeksi : -
Ringan -
Sedang -
Berat
Antropometri BB,TB
3.10. Identifikasi Variabel Variabel bebas
Skala
Infeksi STH nominal dikotom
Variabel tergantung Skala
Status nutrisi ordinal
3.11 Definisi Operasional
1. Disebut infeksi STH bila dijumpai telur cacing Ascaris lumbricoides cacing gelang, Trichuris trichiura cacing cambuk dan Hookworm cacing
tambang pada feses dengan pemeriksaan mikroskopis dengan teknik hapusan tebal kuantitatif Kato-Katz
2. Status nutrisi dinilai dengan menggunakan standar WHO NCHS CDC tahun 2000. Klasifikasi status nutrisi berdasarkan BBTB yaitu :
- obesitas : bila berat badan tinggi badan 120 - overweight : bila berat badan tinggi badan 110 – 120
- normal : bila berat badan tinggi badan 90 – 110 - malnutrisi ringan: bila berat badan tinggi badan 80 - 90
- malnutrisi sedang: bila berat badan tinggi badan 70 – 80 - malnutrisi berat: bila berat badan tinggi badan 70
3. Intensitas infeksi adalah kepadatan telur per gram tinja yang dipakai menentukan berat ringannya penyakit secara tidak langsung berdasarkan
ketentuan WHO. Penetapan derajat intensitas infeksi menurut WHO:
Derajat ringan Derajat sedang
Derajat berat A.lumbricoides
1– 4999 epg 5000– 49999 epg
50000 epg T.trichiura
1 - 999 epg 1000 – 9999 epg
10000 epg Hookworm
1 – 1999 epg 2.000 – 3999 epg
4000 epg 4. Penyakit kronis adalah penyakit yang berlangsung perlahan-lahan dan
biasanya bersifat menahun. 5.Yang termasuk ke dalam penyakit kronis yaitu tuberkulosis, diare persisten,
malaria dan juga penyakit jantung
3.12. Analisis Data