BAB 4. HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil penelitian Penelitian dilaksanakan di 3 sekolah dasar di Kecamatan Kabanjahe dan
Simpang Empat, Kabupaten Karo yang berjarak sekitar 80 kilometer dari kota Medan. Di kedua lokasi tersebut dilakukan pemeriksaan terhadap 475 anak,
diantaranya 41 anak tidak mengembalikan pot, dan sisanya sebanyak 434 anak dilakukan pemeriksaan terhadap adanya infeksi STH. Dari hasil
pemeriksaan tinja didapatkan 279 anak menderita infeksi STH dan 155 anak tanpa infeksi STH. Kemudian dilakukan pengambilan sampel secara
consecutive yaitu 140 anak dengan infeksi STH dan 141 anak tanpa infeksi STH.
Prevalensi kecacingan di Kabupaten Karo didapatkan sebesar 58.7. Kebanyakan anak menderita infeksi campuran antara T. trichiura dengan A.
Lumbricoides dengan prevalensi 70.6. Infeksi T. trichiura tunggal hanya didapati pada 22.6 anak dan infeksi tunggal A. lumbricoides sebesar 6.8.
Tabel 4.1. Karakteristik sampel
Karakteristik Infeksi STH
n = 140 Tanpa infeksi STH
n = 141
Umur tahun, rerata SD Jenis kelamin, n
- Laki-laki - Perempuan
Berat badan kg, rerata SD Tinggi badan cm, rerata SD
BBTB , rerata SD Anak terinfeksi cacing, n:
Tunggal : - A. lumbricoides - T. trichiura
Campuran Jumlah telur cacing epg,
rerata SD Tunggal :- A. lumbricoides
- T. trichiura Campuran:
Intensitas infeksi, n
A. lumbricoides: - Ringan - Sedang
T. trichiura: - Ringan - Sedang
9.2 1.64 67 47.4
73 52.1 22.7 4.40
126.7 15.75 85.9 5.38
12 8.6 24 17.1
104 74.3
5400.0 6026.15 1009.0 673.07
5084.9 6700.61 75 70.8
31 29.2 14 41.1
20 58.9 9.3 1.61
78 55.3 63 44.7
26.9 6.22 129.6 13.32
96.7 7.59 -
- -
- -
-
- -
- -
Dalam tabel 4.1 ditampilkan karakteristik responden yang mengikuti penelitian ini. Dari karakteristik dasar antara kelompok infeksi dan tanpa
infeksi STH dinilai rerata umur, jenis kelamin, rerata berat badan, rerata tinggi badan, dan jenis cacing yang menginfeksi anak. Kedua kelompok studi tidak
berbeda dalam hal rerata umur yaitu 9 tahun. Kelompok anak dengan infeksi STH sebagian besar berjenis kelamin perempuan dan kelompok tanpa infeksi
STH sebagian besar berjenis kelamin laki-laki. Rerata berat badan kedua
kelompok studi adalah masing-masing 22.7 kg dan 26.9 kg. Rerata tinggi badan kedua kelompok studi adalah masing-masing 126.7 cm dan 129.6 cm.
Tabel 4.2. Perbandingan status nutrisi anak dengan dan tanpa infeksi STH
Status Nutrisi n,
Infeksi STH n = 140
Tanpa infeksi STH
n = 141 P
-Malnutrisi berat -Malnutrisi ringan-sedang
-Normal -Overweight
-Obesitas 2 1.4
98 70.0 40 28.6
19 13.5 111 78.7
10 7.1 1 0.7
0.0001
Tabel 4.2 menunjukkan perbandingan status nutrisi antara anak dengan dan tanpa infeksi STH. Terdapat perbedaan yang signifikan status
nutrisi antara anak dengan dan tanpa infeksi STH. Dijumpai malnutrisi ringan- sedang pada anak dengan infeksi STH yaitu pada 98 anak 70.
Penilaian selanjutnya terhadap hubungan derajat intensitas infeksi cacing tunggal A. lumbricoides atau T. trichiura maupun cacing campuran
A. lumbricoides dan T. trichiura dan status nutrisi pada anak.
Tabel 4.3. Hubungan derajat intensitas infeksi cacing tunggal A. lumbricoides atau T. trichiura dan cacing campuran A. lumbricoides dan
T. trichiura dengan status nutrisi
Derajat intensitas
infeksi Status Nutrisi
P Malnutrisi
berat Malnutrisi
ringan- sedang
Normal Overweight
Obesitas
A.lumbricoides: Ringan
Sedang T.trichiura:
Ringan Sedang
A.lumbricoides dan T.trichiura:
Ringan Sedang
2 2
6
5 16
44 25
4
3
25 8
0.014
0.009
0.048
Tabel 4.3. menunjukkan bahwa derajat intensitas infeksi cacing tunggal A. lumbricoides atau T. trichiura dan cacing campuran
A. lumbricoides dan T. trichiura memiliki hubungan yang signifikan dengan status nutrisi anak.
BAB 5. PEMBAHASAN