Definisi Antropometri Jenis Parameter Antropometri Indeks Antropometri

feses dan dikatakan derajat intensitas berat jika kehilangan lebih dari 5 miligram hemoglobin per gram feses. 3

2.2. Pengukuran Status Nutrisi

Cara penilaian status nutrisi yaitu berdasarkan: a. Antropometri b. Klinis c. Pemeriksaan laboratorik d. Analisis diet Setiap metode penilaian status nutrisi mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Metode yang paling sering digunakan untuk melakukan pemantuan status nutrisi anak adalah dengan menggunakan metode antropometri dan klinis. 15,16

2.2.1. Definisi Antropometri

Antropometri merupakan pengukuran pada variasi dimensi fisik dan komposisi besaran tubuh manusia pada tingkat usia dan derajat nutrisi yang berbeda. 16

2.2.2. Jenis Parameter Antropometri

Antropometri sebagai indikator status nutrisi dapat dilakukan dengan mengukur beberapa parameter. 15 Parameter yang dimaksud adalah ukuran tunggal dari tubuh manusia, antara lain: a. Berat Badan Berat badan BB merupakan parameter pengukuran antropometri yang paling sederhana. Pengukuran BB dilakukan tanpa menggunakan pakaian atau pakaian seminimal mungkin, tanpa menggunakan alas kaki. Dilakukan dengan menggunakan timbangan balance beam dengan keakuratan 0.01 kg pada bayi dan 0.1 kg pada anak besar. 15,17 b. Tinggi Badan Tinggi badan TB merupakan parameter yang penting untuk memantau status nutrisi jangka panjang. Bagi anak yang sudah dapat berdiri, pengukuran TB dilakukan dengan posisi anak berdiri tegak, kaki yang sejajar, tumit, bokong dan belakang kepala menyentuh dinding. Bagi bayi ataupun anak yang belum dapat berdiri, pengukuran TB dilakukan dengan posisi terlentang dan menggunakan alat pengukur khusus. 16 c. Lingkar Kepala Pengukuran lingkar kepala LK rutin merupakan komponen penilaian status nutrisi anak sampai usia 3 tahun. Pengukuran LK dilakukan dengan menggunakan pita yang fleksibel dan tidak melar. Pengukuran LK dilakukan yaitu tepat di atas supra orbita pada bagian paling menonjol dan melalui oksiput. 17 d. Lingkar Lengan Atas Lingkar Lengan Atas LLA merupakan salah satu pilihan dalam penentuan status nutrisi, karena mudah dilakukan. 15,16 Faktor umur sangat penting dalam penentuan status nutrisi. Kesalahan penentuan umur akan menyebabkan interpretasi status nutrisi menjadi salah. Hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan yang akurat menjadi tidak berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat. 17,18

2.2.3. Indeks Antropometri

Indeks antropometri yang sering digunakan adalah berat badan menurut umur BBU, tinggi badan menurut umur TBU, dan berat badan menurut tinggi badan BBTB. Perbedaan penggunaan indeks tersebut akan memberikan gambaran prevalensi status nutrisi yang berbeda. 18,19 a. Berat badan menurut umur BBU Berat badan merupakan parameter antropometri yang sangat labil karena menggambarkan massa tubuh yang sensitif terhadap perubahan mendadak, seperti terserang penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan dan jumlah makanan yang dikonsumsi. Dalam keadaan normal, dimana kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat nutrisi terjamin, maka BB berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan yang abnormal, terdapat 2 kemungkinan perkembangan BB yaitu dapat berkembang lebih cepat atau lebih lambat dari keadaan normal. Indeks BBU lebih menggambarkan status nutrisi seseorang saat ini. 17 b. Tinggi badan menurut umur TBU Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Dalam keadaan normal, TB tumbuh seiring dengan pertambahan umur. Pertumbuhan TB relatif kurang sensitif terhadap kekurangan nutrisi dalam waktu yang pendek. Pengaruh defisiensi zat nutrisi terhadap tinggi badan akan nampak dalam waktu yang relatif lama. Indeks TBU lebih menggambarkan status nutrisi masa lalu. 15 c. Berat badan menurut tinggi badan BBTB Berat badan memiliki hubungan yang linier dengan TB. Dalam keadaan normal, perkembangan BB akan searah dengan pertumbuhan TB dengan kecepatan tertentu. Indeks BBTB merupakan indikator yang baik untuk menilai status nutrisi saat kini karena merupakan indeks yang independen terhadap umur. 17,19 d. Lingkar lengan atas menurut umur LLAU Lingkar lengan atas memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit. LLA berkorelasi dengan indeks BBU maupun BBTB. LLA merupakan parameter yang labil, sehingga dikatakan merupakan indeks status nutrisi saat kini. Indeks LLA sulit digunakan untuk melihat pertumbuhan anak. 15,18 Adapun penggolongan status nutrisi menurut indeks antropometri dapat dilihat pada tabel 2.1. berikut. Tabel 2.1. Pembagian status nutrisi menurut indeks antropometri 17 Status Nutrisi Ambang batas baku untuk keadaan nutrisi berdasarkan indeks antropometri BBU TBU BBTB LLAU LLATB Malnutrisi berat Malnutrisi ringan- sedang Normal Overweight Obesitas 60 60 - 80 90-120 70 70 – 90 90 - 110 70 70 – 90 90 - 110 110 – 120 120 70 70 - 85 85 - 100 75 75 - 85 85

2.3. Hubungan Infeksi STH dan Status Nutrisi