Batasan Operasional Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanasi yang berbentuk asosiatif, yakni penelitian yang menganalisis hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya Umar, 2007:13.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap data Nilai Aktiva Bersih NAB per unit reksa dana saham yang terdaftar di Bapepamlk Badan Pengawas Modal dan Lembaga Keuangan Departemen Keuangan. Penelitian dilakukan dari bulan Juli 2011 sampai dengan Agustus 2011.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Reksa dana yang diteliti dan diukur adalah reksa dana saham b. Metode yang digunakan dalam mengukur kinerja reksa dana saham adalah Metode Sharpe. Universitas Sumatera Utara

3.4 Definisi Operasional

Berdasarkan konsep-konsep dasar teori, maka variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Expense Ratio, Turnover Ratio, Ukuran Reksa dana dan Cash Flow.

3.4.1 Kinerja Reksa dana

Kinerja reksa dana diukur dengan menggunakan Sharpe’s Performnce Index SPI. Berdasarkan definisi Sharpe’s Performance Index sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa Pratomo dan Nugraha, 2009: 20 RAVR = TRp – Rf SDp dimana, RVAR = Excess return Risk TRp = rata-rata total return portofolio selama periode t; Rf = rata-rata risk free rate of return selama periode t; SDp = deviasi standar return untuk portofolio p selama periode t; TRp – Rf = excess return premium risk portofolio p. Maka untuk menggunakan rumus SPI harus terlebih dahulu mengumpulkan data tentang: 1. Tingkat pengembalian rata-rata aktiva reksa dana 2. Tingkat pengembalian investasi bebas risiko Rf, biasanya bunga deposito bank pemerintah. 3. Standard deviasi pengembalian aktiva reksa dana Universitas Sumatera Utara Standar deviasi merupakan risiko fluktuasi reksa dana yang dihasilkan karena berubah ubahnya laba yang dihasilkan dari sub periode yang lain selama seluruh periode. Dalam teori portofolio, standar deviasi merupakan risiko total yang merupakan penjumlahan dari risiko pasar systematicmarket risk dan unsystematic risk. Dengan membagi risk premium yang dihasilkan per unit dengan standar deviasi, Sharpe mengukur risk premium yang dihasilkan per unit risiko yang diambil. Jika investasi pada SBI tidak mengandung risiko, maka dapat diharapkan akan menghasikan investasi lebih besar dari pada kinerja investasi bebas risiko. Sharpe mengukur seberapa besar penambahan hasil investasi yang diperoleh untuk tiap unit risiko yang diambil. Makin tinggi nilai rasio Sharpe makin baik kinerja reksa dana.

3.4.2 Expense Ratio

Expense Ratio merupakan perbandingan antara biaya operasional reksa dana terhadap total dana yang dikelola. Rasio ini menjadi pembanding biaya yang harus dibayar investor setiap tahunnya Iman, 2008:117. N dimana, TBt = total biaya reksa dana Abt = Aktiva bersih reksa dana N = Jumlah periode waktu Expense Ratio = Universitas Sumatera Utara Di dalam Laporan Keuangan reksa dana expense ratio telah dicantumkan sebagai ihktiar keuangan. 3.4.3 Turnover Ratio Turnover Ratio merupakan dihitung dengan membagi total penjualan atau pembelian yang lebih kecil dibagi dengan total aktiva Reksadana Dahlquist dalam Pratiwi, 2010:70 Rata-rata aset

3.4.4 Ukuran Reksa dana

Ukuran reksa dana merupakan salah satu alat ukur besar kecilnya reksa dana berdasarkan dana yang dikelola. Adapun dalam penelitian ini ukuran reksa dana dihitung berdasarkan Nilai Aktiva Bersih NAB bulanan. Aktiva bersih dihitung dengan mengurangkan kewajiban dari total aktiva reksa dana. Setelah nilai aktiva bersih diperoleh kemudian diubah ke dalam bentuk log, agar nilainya tidak terlalu besar bila dibandingkan dengan variable yang lain Wahyudi dalam Pratiwi, 2010:71. Nilai aktiva bersih NAB sudah tersedia pada data yang dari Bapepam- LK. Aktiva bersih = Total aktiva – Kewajiban Ukuran size = Log Aktiva Bersih Turnover Ratio = Universitas Sumatera Utara

3.4.5 Cash Flow

Menurut Barber, Odan, dan Lu Zheng dalam Pratiwi, 2010:60 aliran Cash Flow dapat dihitung dengan formula sebagai berikut: dimana, TNAst = Total Aktiva reksa dana saham pada tahun t TNAs,t-1 = Total Aktiva reksa dana sahampada tahun sebelumnya Rst = Return reksa dana saham pada tahun t N = Jumlah periode waktu observasi 3.5 Populasi dan Sampel Populasi merupakan semua nilai baik dari hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas Usman, 2000:43. Tujuan diadakannya populasi adalah agar dapat menentukan besarnya anggota sampel yang diambil dari populasinya dan membatasi berlakunya daerah generalisasi. Populasi yang diambil sebagai objek penelitian ini adalah seluruh Reksa dana Saham yang menjalankan aktivitasnya dan terdaftar di Bapepam-LK yaitu sebanyak 75 tujuh puluh lima reksa dana saham. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi yang krakteristiknya diduga dan dianggap dapat mewakili populasinya. Teknik sampling yang digunakan adalah purpose sampling dimana pengambilan elemen- Universitas Sumatera Utara elemen yang dimasukkan dalam sampel dilakukan dengan sengaja, berdasarkan pertimbangan karena dalam pelaksanaannya digunakan pertimbangan tertentu Umar, 2007:107. Kriteria yang ditentukan dalam penelitian ini antara lain: 1. Reksa dana saham yang diteliti adalah reksa dana saham konvensional dengan bentuk hukum reksadana Kontrak Investasi Kolektif Reksadana KIK yang masih aktif di Bapepamlk. 2. Memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan Tabel 3.1 Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik Penarikan Sampel Kriteria Sampel Jumlah Reksa dana saham yang terdaftar di Bapepamlk 75 Reksa dana saham syariah yang terdaftar di bapepamlk 9 Reksa dana saham yang tidak memiliki data yang lengkap 42 Jumlah Sampel 24 Sumber: www.bapepam.go.id, diolah pada tanggal 30 Mei 2011 Tabel 3.2 Sampel Reksa Dana Saham Yang Akan Diteliti NO REKSA DANA MANAJER INVESTASI 1 AAA Blue Chip Value Fund PT. Andalan Artha Advisindo Sekuritas 2 CIMB Principal Equity Aggressive PT. CIMB Principal Asset Management 3 FS Indo Equity Dividend Yield Fund PT. First State Investment Indonesia 4 FS Indo Equity Value Select Fund PT. First State Investment Indonesia 5 First State Indo Equity Peka Fund PT. First State Investment Indonesia 6 Manulife Saham Andalan PT. Manulife Aset Manajemen Indonesia 7 Manulife Dana Saham PT. Manulife Aset Manajemen Indonesia 8 Phinisi Dana Saham PT. Manulife Aset Manajemen Indonesia 9 Reksa dana Millenium Equity PT. Millenium Danatama Indonesia 10 NISP Indeks Saham Progresif PT. NISP Sekuritas 11. BNI Reksa dana Berkembang PT. BNI Management Asset 12. Reksa dana Jisawi Saham PT. Jisawi Finas Fund Management Co. 13. BNP Paribas Ekuitas PT. BNP Paribas Investment Partners 14. FS Indoequity Sectoral Fund PT. First State Investment Indonesia 15. Reksa Dana AXA Citradinamis PT. AXA Asset Management Indonesia 16. Reksa Dana BNP Paribas Solaris PT. BNP Paribas Investment Partners Universitas Sumatera Utara 17. Reksa Dana Schroder Dana Prestasi PT. Schroder Investment Management Indo 18. Bahana Dana Prima PT. Bahana TWC Investment Management 19. RD Schroder 90 Plus Equity Fund PT. Schroder Investment Management Indo 20. Batavia Dana Saham Agro PT. Batavia Prosperindo Asset Management 21. BNP Paribas Infrastruktur Plus PT. BNP Paribas Investment Partners 22. BNP Paribas Star PT. BNP Paribas Investment Partners 23. Reksa Dana GMT Dana Ekuitas PT. GMT Aset Manajemen 24. Danareksa Mawar PT Danareksa Investment Management Sumber: www.bapepam.go.id, diolah pada tanggal 30 Mei 2011

3.6 Jenis dan Sumber Data