Metode Analisis Permasalahan Maintenance

e. Pemeliharaan Bangunan Housekeeping Kegiatan pemeliharaan bengunan merupakan kegiatan untuk menjaga agar bangunan gedung tetap terpelihara dan terjamin kebersihannya. Jadi, kegiatan ini merupakan kegiatan pemeliharaan yang tidak termasuk dalam kegiatan teknik dan produksi dari bagian maintenance.

3.4 Metode Analisis Permasalahan Maintenance

Dalam masalah industri proses sering dijumpai persoalan keadaan yang tidak pasti uncertainity. Pasti persoalan ini harus dipecahkan untuk menentukan keputusan apa yang akan diambil dan dijalankan. Salah satu metode untuk memecahkan masalah ini adalah metode coba-coba dan jika salah diganti trial and error. Metode ini tentunya mempunyai banyak resiko, yaitu jika perusahaan ternyata mengambil keputusan yang salah, maka perusahaan akan memperoleh kerugian besar dan jika sering terjadi kesalahan, maka makin besar pula kerugiannya. Misalnya jika perusahaan salah menentukan barang yang akan dihasilkan, dimana barang yang dihasilkan ternyata tidak laku dipasaran, akibatnya perusahaan akan menderita kerugian. Oleh karena itu, maka dibutuhkan cara yang lebih baik, dimana beberapa alternatif solusi diperbandingkan untuk beberapa kriteria yang ada dan solusi yang terbaiklah yang dipilih. Untuk memperoleh cara yang lebih baik, maka sering digunakan perhitungan-perhitungan untuk perbandingan yang bersifat matematis, statistik atau probabilitas, dan linear programming. Dalam hal ini Monte Carlo menggunakan cara yang bersifat statistik maupun probability dalam analisis persoalan uncertainity yang Universitas Sumatera Utara sering disebut dengan ”Monte Carlo Analysis” yang sering digunakan dalam permasalahan maintenance. [1] Teknik Monte Carlo menggunakan sistem random number dan poisson distribution. Misalnya suatu perusahaan memiliki 12 unit mesin, maka cumulative probability bahwa rata-rata mesin rusak 5 dalam satu hari tabel cumulative probability- nya adalah sebagai berikut:       b c c c c e m b P 5 5 5 Tabel 3.1 Tabel Cummulative Probability Jlh Mesin Rusak b 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 P b,5 0,01 0.03 0.08 0.14 0.18 0.18 0.14 0.11 0.16 0.04 0.02 0.01 0 ∑ P b,5 0.01 0.04 0.12 0.26 0.44 0.62 0.76 0.87 0.93 0.97 0.99 1.00 1 Dengan mengetahui besarnya probabilitas mesin yang rusak dalam perusahaan, maka dapatlah ditentukan banyaknya tenaga maintenance, alat-alat pemeliharaan, dan persediaan spare parts, serta ruangan bengkel yang perlu disediakan untuk menjamin kelancaran pekerjaan pemeliharaan di suatu pabrik. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PEMELIHARAAN MAINTENANCE DAN PENGUJIAN PADA MESIN

PEMBUAT TEPUNG TAPIOKA 4.1 Pemeliharaan Mesin Pembuat Tepung Tapioka 4.1.2 Pemeliharaan produksi Kegiatan produksi merupakan kegiatan pemeliharaan yang sebenarnya, yaitu memperbaiki dan mereparasi mesin-mesin dan peralatan. Secara fisik, melaksanakan pekerjaan yang disarankan atau diusulkan dalam kegiatan inspeksi dan teknik,melaksanakan kegiatan service dan lubrikasi. Kegiatan produksi ini dimaksudkan agar kegiatan pengolahan dapat berjalan lancar sesuai dengan rencana. Untuk itu diperlukan usaha-usaha perbaikan segera jika terdapat kerusakan pada peralatan. Gambar 2.12 rangkaian komponen Universitas Sumatera Utara