hanya ongkos yang diperhitungkan terhadap hilangnya produksi, akan tetapi ongkos total menjadi lebih besar dari pada nilai bagian mesin yang patah tadi karenanya maka jadwal
produksi menjadi lebih penting, macetnya perputaran modal dan lain-lain.
c. Reparasi
Repair korektif adalah untuk memperingan kondisi yang tidak diinginkan yang diperoleh selama kontrol perawatan pencegahan agar mesin siap operasi.
Repair yang dimaksudkan adalah dari sekedar pekerjaan yang “tidak terjadwal” karena seringkali terjadi trouble yang justru karena hal-hal yang kecil sebagai contoh
karena endapan air di dalam tangki bensin. Bisa juga hal itu terjadi karena pergerakan pada elektroda besi dan lain-lain.
d. Overhaul
Overhaul atau turun mesin atau disebut pula perawatan total atau perawatan besar adalah menyangkut : perencanaan waktu, jadwal pekerjaan dari penggantian atau
pembauran atau rekondisi dari tiap-tiap bagian dari mesin. Pekerjaan ini akan selamanya terdiri dari satu atau lebih bagian-bagian atau titik patah, pengujan, penggantian,
pembauran, pemasangan kembali serta pengetesan hasilnya. Disamping relatif tetap untuk mesin-mesin dan mesin-mesin transportnya, untuk
itu juga bisa dipakai fasilitas serta alat yang tetap lokasinya seperti instalsi pemanas atau ventilasi. Ini benar-benar berbeda dengan perawatan pencegahan, dimana keutamaan dari
keterlibatan dan test dari berbagai bagian mesin adalah di dalam kaitan agar mesin benar-
Universitas Sumatera Utara
benar semuanya serba baru atau siap untuk operasi kondisi seperti halnya pada saat awal mesin itu dioperasikan.
Semua perencanaan turun mesin harus bisa dihitung berapa total habisnya material dan onderdil-onderdil secara lengkap.
e. Konstruksi
Pada beberapa pabrik, strategi dasar dari perawatan juga dimungkinkan pula dengan pekerjaan-pekerjaan membangun atau mengkonstruksikan seperti misalnya
mengkonstruksi bagian-bagian dari engine yang terbuat dari kayu, baja, plastik, concrete, benda tuang, instalasi listrik, instalasi kontroler elektronik dan lain-lain.
Dalam beberapa keadaan pekerjaan-pekerjaan terakhir ini bisa dilimpahkan kepada pemborong terpercaya.
Betapapun juga di dalam menganalisa perancangan organisasi perawatan perlu memperhatikan banyak sekali kendala secara aktual. Terdapat dua tipe dasar untuk
operasi perawatan menetap dan perawatan sambil berjalan. Perawatan menetap termasuk mengkonstruksi, pelurusan, pemasangan instalasi listrihidrolik, perawatan dan repair
untuk mendapatkan kondisi yang lebih baik sedangkan yang termasuk perawatan jalan yaitu perawatan dimana pada bagian perawatan yang besar dikarenakan dalam keadaan
jalan urutan kerjanya. Inspeksi, repair dan bahkan overhaul terkadang justru terjadi dengan proses pengerjaan dari suatu proses ke proses lain.
Universitas Sumatera Utara
3.1.3. Pelumas dan Pelumasan a.
Pelumas
Untuk mengenal pilosopi pelumas dan pelumasan itu sendiri dalam lingkup yang lebih luas dan lebih mendalam. Pada umumnya dikenal pelumas itu oleh sebagian besar
dari pada teknisi dalam bentuk dan ujudnya. Ada pelumas yang berujud cairan seperti halnya oli mesin, oli hidrolik, dan oli transmisi. Akan tetapi ada pula yang berfungsi
melumasi bearing-bearing roller atau bearing bola yaitu yang dibedakan dengan nama grease dan dengan tingkat visconsity intermediate ada yang disebut gemuk dan fet.
Pilosopi pemilihan serta pelakuan pelumasan didalam kaitannya dengan operasi mesin tentunya sekedar asal melimasi saja, akan tetapi mempunyai makna dan tujuannya
yang banyak dan komplek serta itu semua disesuaikan dengan obyek yang dilumasi. Bagaimana lingkungannya, bagaiman tinggi-rendahnya temperature operasinya, sifat-
sifat bahan pelumas terhadap obyek, kecepatan putar ataupun kecepatan linier dari obyek yang dilumasi, bahan mesin, beban pada mesin, serta peran apa saja yang diinginkan dari
maksud pemberian pelumas tersebut. Beberapa maksud dari pada pelumasan mesin sekaligus mencakup tujuan-tujuan diataranya :
1. Menahan beban mesin
Jadi disini untuk mengantisipasi gerusan bearing karena kontaknya poros dengan bearing.
2. Mengendalikan terjadinya getaran
Jadi disini mempunyai aspek yaitu menjaga kelemahan bahan karena beban-beban extra yaitu dari getaran-getaran mesin.
3. Mencegah terjadinya korosi
Disini korosi oleh uap air, lepasnya electron, atau sebab-sebab lain.
Universitas Sumatera Utara
4. Meredusir terjadinya noise.
5. Mempertahankan koefisien gesek.
6. Mengendalikan terjadinya panas.
7. Mengendalikan terhadap keausan bagian-bagian karena proses abrasi.
b. Sistem
Pelumasan
Apa yang bisa nampak dipermukaan perihal sistem pelumasan ini mulai dari cara melumas dan power penggerak sistem pelumasannya sendiri. Ditinjau dari cara
melumasnya dibedakan dalam aliran media pelumasannya, yaitu : 1.
Splash 2.
Tetesan 3.
Fed 4.
Rendam Dan bila ditinjau dari power penggerak dari sistem pelumasan itu sendiri,
dibedakan : 1.
Pelumasan parsial bagian-bagian 2.
Pelumasan integral sistem sentral Untuk sistem yang kecil, pelumasan parsial masih lebih ekonomis, akan tetapi
untuk sistem yang lebih besar dan lebih luas seperti pabrik, kapal dan sistem besar lainnya lebih ekonomis dengan sistem pelumasan secara sentral. Pelumasan secara sentral
itu ditinjau dari segi ekonomisnya sangat menguntungkan karena dua alasan, yaitu : 1.
Bisa diperkecil ongkos perawatan, khususnya berkaitan dengan tenaga perawatannya.
Universitas Sumatera Utara
2. Kemampuan dukung oli bisa dipertahankan yang berati umur pakai bearing dan
poros serta roda gigi bisa dipertahankan
3.2 Organisasi Bagian Pemeliharaan