BAB IV PEMELIHARAAN MAINTENANCE DAN PENGUJIAN PADA MESIN
PEMBUAT TEPUNG TAPIOKA
4.1 Pemeliharaan Mesin Pembuat Tepung Tapioka 4.1.2 Pemeliharaan produksi
Kegiatan produksi merupakan kegiatan pemeliharaan yang sebenarnya, yaitu memperbaiki dan mereparasi mesin-mesin dan peralatan. Secara fisik, melaksanakan
pekerjaan yang disarankan atau diusulkan dalam kegiatan inspeksi dan teknik,melaksanakan kegiatan service dan lubrikasi. Kegiatan produksi ini dimaksudkan
agar kegiatan pengolahan dapat berjalan lancar sesuai dengan rencana. Untuk itu diperlukan usaha-usaha perbaikan segera jika terdapat kerusakan pada peralatan.
Gambar 2.12 rangkaian komponen
Universitas Sumatera Utara
Adapun pemeliharaan peralatan dari mesin pembuat tepung tapioka meliputi beberapa hal :
1. kerangka mesin
2. pisau penumbuk berputar
3. pisau piringan penumbuk diam
4. screw press
5. corong masuk
6. corong keluar
7. motor penggerak
8. puli belt , dan
9. saringan.
1. kerangka mesin
Kerangka mesin ini terbuat dari besi siku. kerangka mesin yang berfungsi sebagai
dudukan mesin dan bagian lain yang diatasnya. jika kerangka sebuah mesin ini tidak kuat
kemungkinan besar akan mempengaruhi kinerja mesin. Oleh sebab itu, kerangka mesin ini harus benar-benar teliti dalam perencanaanya.
Dalam pemeliharaannya sangat lah sederhana, kerangka harus di cat agar terhindar dari korosi serta di jaga kebersihannya dari minyak ataupun sisa dari
penggilingan tepung tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.12 kerangka mesin
2. Pisau piringan penumbuk berputar
Didalam penggilingan tepung tapioka ini direncanakan menggunakan piringan penumbuk berputar. Piringan penumbuk berputar ini diletakkan pisau-pisau penumbuk.
Pisau penumbuk berputar ini mempunyai 4 buah pisau.
Dalam pemeliharaannya termasuk dalam kategori pemeliharaan preventive maintenance yang dilakukan pemeliharaan sebelum terjadi kerusakan. Untuk mencegah
timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan, harus selalu di jaga
ketajamannya pisau piringan penumbuk berputar. Dengan cara pengecekan dalam jangka waktu yang ditentukan di karenakan pisau ini merupakan salah satu bagian
terpenting dalam menghaluskan butiran-butiran tepung yang kasar.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.13 pisau penumbuk berputar
3. Pisau piringan penumbuk diam
Pisau ini sama fungsi nya dengan pisau penumbuk berputar . Bedanya pisau penumbuk diam ini tidak bergerak hanya membantu pisau yang berputar dalam
menghancurkan butiran-butiran tepung yang kasar. Breakdown atau corrective maintenance yang harus dilakukan pada pisau
piringan penumbuk diam. Karena Pemeliharaan dari pisau penumbuk yang diam ini sangat sulit dan merugikan. Bukan hanya di bersihkan tapi apabila pisau tersebut patah
ataupun berkurang ketajamannya, pisau ini tidak dapat dipergunakan lagi. Sedangkan kegiatan yang dilakukan Breakdown atau corrective maintenance adalah kegiatan
pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada fasilitas maupun peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik dan
benar. breakdown maintenance yang dilakukan sering disebut dengan kegiatan perbaikan atau reparasi.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.14 pisau piringan penumbuk diam
4. Screw press
Screw press di gunakan untuk mengepres singkong kering dan mengantar menuju piringan penumbuk agar lebih padat ketika dalam penggilingan. Screw press ini
mempunyai poros yang berfungsi untuk memutar piringan penumbuk berputar. Di dalam perancangan mesin tepung tapioka ini jenis poros nya yang sering dipergunakan dalam
kontruksi umum yang direncanakan mampu menahan beban-beban yang di alami oleh poros tersebut.
Pemeliharaan dalam screw press ini termasuk dalam kategori “ periodic maintenance “ yang kegiatan pemeliharaannya dilakukan secara priodik atau dalam
jangka waktu tertentu, misalnya setiap satu minggu sekali ataupun setiap bulan sekali dikarenakan screw press ini harus kita cermati keretakan ataupun ketajaman serta poros
dari screw press tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Screw press screw press dan piringan penumbuk berputar
Gambar 2.15 screw press 5. Corong Masuk
Corong masuk digunakan sebagai tempat masuknya bahan baku. Berfungsi sebagai pengarah bahan baku agar tepat jatuh pada rumah screw press diantar menuju
kepiringan penumbuk. Dalam memasukan gaplek kedalam corong masuk sebaiknya dilakukan secara bertahap untuk menghindari penumpukan bahan baku singkong.
Pemeliharaan ini tidak bisa dikategorikan dalam jenis –jenis pemeliharaan, karena corong masuk ini hanya tempat wadah masuknya bahan baku. Yang hanya
pemeliharaanya cukup di bersihkan saja dari sisa – sisa singkong kering.
Gambar 2.16 Corong Masuk
Universitas Sumatera Utara
6. corong keluar
Tempat keluar nya butiran – butiran tepung tapioka yang telah tertumbuk halus.
Gambar 2.16 Corong keluar 7. Motor penggerak
Motor merupakan pusat dari gerakan dalam keseluruhan sistem, maka dari pada itu harus diperhatikan dan diperhitungkan dengan teliti dan benar agar sistem yang di
rancang dapat menjalankan mesin tersebut. Diketahui daya elektro motor
= 373 Watt Diketahui putaran elektro motor
= 1400 rpm` Routine maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang
dilakukan secara rutin, misalnya setiap hari. Sebagai contoh dari kegiatan ini adalah pembersihan fasilitas maupun peralatan, pelumasan, serta pemeriksaan dan mungkin
termasik pemanasan warming-up mesin-mesin selama beberapa menit sebelum dipakai beroperasi sepanjang hari.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.17 Motor penggerak 8. sabuk dan puli belt
Sabuk digunakan untuk mentransmisikan daya motor kebagian poros. Pemilihan sabuk dan puli dilakukan agar tidak terjadinya kehilangan gaya-gaya yang
ditransmisikan. Pemeliharaan
yang digunakan
adalah breakdown maintenance karena bagian
yang memerlukan perawatan pada puli adalah memeriksa kekencangan baut pengikat puli, mengecek secara visual kesejajaran antara puli. Periksa tegangan sabuk serta
kerusakan yang terjadi pada sabuk, apabila sabuk sudah rusak sebaiknya diganti dan apabila tegangan sabuk kendor maka harus dikencangkan kembali.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.18 Sabuk dan Puli 9. Saringan
. Tujuan utama dari saringan ini adalah untuk menyaring bahan baku gaplek, apabila
bahan baku yang ditumbuk sudah menjadi butiran-butiran tepung yang halus akan keluar melalui saringan ini, namun apabila bahan baku dalam keadaan tidak halus akan terus
tertumbuk oleh pisau penumbuk putar. Periodic maintenance akan diterapkan pada kegiatan ini. Karena setiap melakukan
pekerjaan membuat tepung tapioka, banyak kotoran yang nyangkut di celah – celah saringan tersebut.
Gambar 2.19 Saringan
Universitas Sumatera Utara
Adapun kegiatan pemeliharaan yang dilakukan pada Mesin pembuat tepung tapioka ini dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Penjadwalan Maintenance KOMPONEN TINDAKAN
PENJADWALAN
Mingguan Bulanan 6 Bulanan
Motor Periksa kebisingan
Periksa suhu
Periksa baut pengikat
poros Periksa kebisingan
Periksa oli gemuk
Screw press
Periksa ketegangan
bantalan Periksa keausan
Periksa sekrup setting dan
kunci
Belt Periksa daya
tarik
Periksa ketegangan
Periksa benturan
Periksa keausan
Periksa kelurusan
puli Periksa
kebisingan
Periksa bau pengikat
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 1, kegiatan Maintenance juga dapat berubah sewaktu-waktu. Dimana apabila terjadi kerusakan atau kemacetan saat berlangsungnya produksi, maka perlu di
periksa apa yang perlu diambil langkah dalam mengatasinya. Dari
kegiatan pada
Maintenance tersebut, maka dapat mengantisipasi bagaimana caranya agar mesin tersebut tetap awet dan dapat bekerja dengan sempurna. Oleh karena
itu dapat dilakukan perawatan pada mesin tersebut, yaitu : Untuk pengecekan bulanan.
4.2 Tempat Dan Waktu Pengujian