Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai signifikansinya sebesar 0,448 yang berarti lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan data
berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varian populasi sama atau tidak. Uji homogenitas dilakukan sebagai uji prasyarat sebelum
melakukan uji analysis of variance. Sebagai kriteria pengujian homogenitas, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatkan bahwa varian dari
dua atau lebih kelompok data adalah homogen. Gendro Wiyono, 2011: 152.
Tabel 14. Hasil Uji Homogenitas F
Df1 Df2
Signifikan Keterangan
1,379 1
78 0,244
Data Homogen Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel di atas, dapat diketahui nilai signifikansi levene’s test sebesar 0,244 lebih besar dari 0,05, hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan varians yang signifikan di antara kelompok-kelompok data tersebut. Dapat disimpulkan asumsi homogenitas varians yang merupakan
asumsi prasyarat analisis varians terpenuhi, dan dapat dilanjutkan ke uji anova.
F. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis of variance anova. Analisis of variance digunakan untuk menganalisis variabel
yang berupa nilai atau angka dengan beberapa asumsi yang mendasarinya untuk membandingkan rata-rata kelompok yang ada. Tujuan utama
penggunaan anova adalah untuk menganalisis perbedaan yang ada dari berbagai kelompok terhadap satu faktor yang akan menjadi interest factor
Efferin, dkk, 2004. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis pada
penelitian ini menggunakan model two ways anova. Two ways anova digunakan untuk menguji dua variabel independen dengan dua kategori. Taraf
signifikansi yang digunakan pada penelitian ini sebesar 0,05. Untuk melihat signifikansi hasil pengujian penelitian dapat dilihat dari p-value hasil
pengolahan data. Jika p- value signifikansi ≤0,05, maka hipotesis diterima.
Sedangkan jika p- value signifikansi 0,05, maka hipotesis ditolak. Pengukuran variabel-variabel yang dilteliti dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: 1. Variabel dependen Eskalasi Komitmen diukur dengan melihat nilai
keputusan yang dibuat partisipan dalam skala 1 sampai 6. Nilai 1 adalah keputusan menghentikan proyek dan nilai 6 adalah keputusan
melanjutkan proyek. 2. Variabel independen Monitoring Control dan Adverse Selection diukur
dengan skor 1 dan 0. Untuk variabel Monitoring Control, kondisi ada Monitoring Control diberikan skor 1, sedangkan kondisi tanpa
Monitoring Control diberikan skor 0. Untuk variabel Adverse Selection, kondisi ada Adverse Selection diberikan skor 1, sedangkan kondisi tanpa
Adverse Selection diberikan skor 0.
3. Variabel pemoderasi Locus of Control diukur dengan 5 point skala likert dan untuk melihat tipe Locus of Control-nya adalah dengan melihat mean
score-nya. Internal Locus of Control ditunjukkan dengan nilai jawaban partisipan yang lebih kecil dari mean score dan sebaliknya untuk
eksternal Locus of Control ditunjukkan oleh nilai jawaban partisipan yang lebih besar dari mean score. Setelah tipe Locus of Control
diketahui, maka untuk tipe eksternal Locus of Control diberikan skor 1 dan untuk tipe internal Locus of Control diberikan skor 0.
4. Variabel Gender diukur dengan skor 1 dan 0, untuk pria diberi skor 1 dan untuk wanita diberi skor 0.
Uji two ways anova dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16 dan hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 15. Hasil Uji Hipotesis Variabel
F Sig
Keterangan
Monitoring Control 10,938
0,002 H1 Diterima
Adverse Selection 17,655
0,000 H2 Diterima
Monitoring Control Adverse Selection
13,657 0,000
H3 Diterima Monitoring Control Adverse
Selection LOC 2,244
0,139 H4 Ditolak
Monitoring Control Adverse Selection Gender
0,97 0,756
H5 Ditolak Dependen Variabel: Eskalasi Komitmen
Sumber: Data primer yang diolah Dari tabel di atas dapat diketahui apakah hipotesis diterima atau ditolak,
apabila P
value
Signifikansi ≤ 0,05 maka dapat disimpulkan hipotesis diterima, jika P
value
Signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan hipotesis ditolak.