Statistik Deskriptif HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3. Variabel pemoderasi Locus of Control diukur dengan 5 point skala likert dan untuk melihat tipe Locus of Control-nya adalah dengan melihat mean
score-nya. Internal Locus of Control ditunjukkan dengan nilai jawaban partisipan yang lebih kecil dari mean score dan sebaliknya untuk
eksternal Locus of Control ditunjukkan oleh nilai jawaban partisipan yang lebih besar dari mean score. Setelah tipe Locus of Control
diketahui, maka untuk tipe eksternal Locus of Control diberikan skor 1 dan untuk tipe internal Locus of Control diberikan skor 0.
4. Variabel Gender diukur dengan skor 1 dan 0, untuk pria diberi skor 1 dan untuk wanita diberi skor 0.
Uji two ways anova dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16 dan hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 15. Hasil Uji Hipotesis Variabel
F Sig
Keterangan
Monitoring Control 10,938
0,002 H1 Diterima
Adverse Selection 17,655
0,000 H2 Diterima
Monitoring Control Adverse Selection
13,657 0,000
H3 Diterima Monitoring Control Adverse
Selection LOC 2,244
0,139 H4 Ditolak
Monitoring Control Adverse Selection Gender
0,97 0,756
H5 Ditolak Dependen Variabel: Eskalasi Komitmen
Sumber: Data primer yang diolah Dari tabel di atas dapat diketahui apakah hipotesis diterima atau ditolak,
apabila P
value
Signifikansi ≤ 0,05 maka dapat disimpulkan hipotesis diterima, jika P
value
Signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan hipotesis ditolak.
Hipotesis 1 yaitu Monitoring Control berpengaruh terhadap Eskalasi Komitmen. Dari tabel tersebut dapat diketahui nilai P
value
signifikansi Monitoring Control sebesar 0,002 dan lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa, manajer yang mendapat perlakuan Monitoring Control cenderung tidak melanjutkan proyek investasi yang mengindikasikan
kegagalan Eskalasi Komitmen rendah daripada manajer yang mendapat perlakuan tanpa Monitoring Control. Jadi, dapat disimpulkan bahwa,
hipotesis 1 diterima. Hipotesis 2 yaitu Adverse Selection berpengaruh terhadap Eskalasi
Komitmen. Dari tabel tersebut dapat diketahui nilai P
value
signifikansi Adverse Selection sebesar 0,000 dan lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa, manajer yang mendapat perlakuan Adverse Selection cenderung melanjutkan proyek investasi yang mengindikasikan kegagalan
Eskalasi Komitmen tinggi daripada manajer yang mendapat perlakuan tanpa Adverse Selection Jadi, dapat disimpulkan bahwa, hipotesis 2 diterima.
Hipotesis 3 yaitu Monitoring Control dan Adverse Selection berpengaruh terhadap Eskalasi Komitmen. Dari tabel tersebut dapat diketahui nilai P
value
signifikansi Monitoring Control dan Adverse Selection sebesar 0,000 dan lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa, manajer yang
mendapat perlakuan Monitoring Control dan Adverse Selection cenderung tidak melanjutkan proyek investasi yang mengindikasikan kegagalan
Eskalasi Komitmen rendah daripada manajer yang mendapat perlakuan