5. Gender tidak memoderasi memoderasi pengaruh Monitoring Control dan
Adverse Selection secara bersama-sama terhadap Eskalasi Komitmen. Hasil penelitian tersebut dapat diketahui nilai pada P
value
Monitoring Control, Adverse Selection dan Gender signifikansi sebesar 0,756 lebih
besar dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa, manajer yang memiliki Gender wanita serta mendapat perlakuan Monitoring Control dan Adverse
Selection cenderung melanjutkan proyek investasi yang mengindikasikan kegagalan atau tidak menguntungkan Eskalasi Komitmen tinggi. Artinya,
tipe Gender wanita tidak terbukti menurunkan Eskalasi Komitmen ketika manajer tersebut mendapat perlakuan Monitoring Control dan Adverse
Selection, sedangkan manajer dengan Gender pria yang mendapatkan perlakuan Monitoring Control dan Adverse Selection cenderung
menghentikan proyek investasi yang mengindikasikan kegagalan atau tidak menguntungkan Eskalasi Komitmen tinggi. Artinya tipe Gender
pria tidak terbukti melanjutkan Eskalasi Komitmen ketika manajer tersebut mendapat perlakuan Monitoring Control dan Adverse Selection.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian tersebut, maka diajukan
saran-saran sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian ini, Monitoring Control terbukti dapat menurunkan tindakan Eskalasi Komitmen dalam pengambilan keputusan
investasi seorang manajer. Monitoring Control dapat dilakukan perusahaan dengan mendirikan Departemen Evaluasi Proyek.
2. Mahasiswa sebagai calon manajer di masa depan, dapat menyikapi fenomena Eskalasi Komitmen dalam pengambilan keputusan dengan bijak,
dimana tindakan Eskalasi Komitmen dapat merugikan diri sendiri dan perusahaan.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan partisipan manajer sesungguhnya bukan subjek mahasiswa, karena apabila menggunakan
subjek mahasiswa kemungkinan terjadi bias penelitian sangatlah besar karena mahasiswa cenderung acuh saat dijadikan partisipan penelitian.
4. Penelitian selanjutnya dapat menambah teori pendukung lainnya seperti teori prospek, negative framing, teori dilema keputusan untuk dapat
menerangkan Eskalasi Komitmen secara lengkap.
106
DAFTAR PUSTAKA
Aggarwal, R. Samwick, A. 2006. “Empire Builders and Shirkers.Invesment, Firm Performance, and Managerial Insentives”. Journal of Corporate
Finance. Vol.12. .p:489 -515. Andi Irfan. 2009. “Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Antara
Justice dan Tingkat Eskalasi Komitmen Dalam Penganggaran Modal.” Tesis tidak diterbitkan. PPs – UGM.
Arfan dan Muhammad. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Salemba Empat. Betz, et al. 1989. “Gender Differences in Proclivity for Unethical Behavior”.
Journal of Business Ethics. Vol. 8. No. 5. p:321-324. Booth, P. Schulz, Axel K.D. 2004. “The impact of an ethical Enviorentment
on managers project evaluatin judgement under Agency problem conditions”. Accounting,Organizationd and Society. Vol.29. No.5. p:
473-488.
Brockner, J. 1992. “The escalation Comitment to Failing Course of Action : Toward Theorerical Progress”. Academy of Management Review. Vol.17,
No.1, p :39 -61. Cheng, et al. 2003. “The effect of Hurdle Rates on The Level of Escalation of
Commitment in Capital Budgeting”. Behavioral Research in Accounting. Vol.15: pp.64-85.
Chong, Vincent K. Surwayati, Rindah F. 2010. “De-escalation strategis:The impact of job rotation and monitoring control on manager’s project
evaluation decisions”. JAMAR. Vol. 8. No. 2. p :39-50. Donald, Cooper R. Pamela, Schindler S. 2006. Metode Riset Bisnis. Alih
bahasa: Budijanto Didik Djunaidi, S.Si. Jakarta: PT Media Global Edukasi.
Efferin Sujoko, dkk. 2004. Metode Penelitian Untuk Akuntansi Sebuah Pendekatan Praktis. Malang: Bayumedia.
Eisendhart, K. M. 1989. “Agency Theory: An Assessment and Review”. Academy of Management Review. Vol.14. p :57-74.
Fakih Mansour. 2000. Analisis Gender Transformasi Sosial. Yogyakrata: Pustaka Pelajar.