89
Berdasarkan tabel 17 dan gambar 5 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mengalami ketuntasan kemampuan berfikir kritis siswa kelas IV A
SD N Kasongan terus mengalami peningkatan. Dari pretes ke siklus I meningkat sebesar 35 dari 20 menjadi 55, dan dari tes siklus I ke siklus
II kenaikannya sebesar 30 dari 55 mejadi 85. Perhitungannya berdasarkan perbandingan antara siswa yang tuntas dengan jumlah keseluruhan
siswa yang mengikuti tes.
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Penerapan strategi pembelajaran aktif teknik kelompok belajar dalam meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa masih terfokus pada hasil
tes siswa, karena keterbatasan peneliti untuk mengamati siswa secara detail.
2. Tempat belajar untuk kelompok belajar terbatas pada ruang kelas saja
karena adanya keterbatasan guru untuk mengawasi siswa agar tidak mengganggu kelas lain.
90
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dapat
disimpulkan sebagai berikut.
1. Penerapan strategi pembelajaran aktif teknik kelompok belajar mencangkup
lima tahapan, yaitu: a Beri siswa materi pembelajaran dengan format penyajian yang menarik peneliti menyampaikan materi dengan penyajian
yang beragam dan menarik, b Bagi siswa dalam kelompok-kelompok, dan biarkan mereka belajar di tempat yang tenang kegiatan pembagian
kelompok dilakukan secara heterogen, c Berikan siswa petunjuk yang jelas yang dapat menuntun siswa untuk belajar dan menjelaskan materinya secara
cermat memberikan arahan prosedur kegiatan kelompok dengan agar siswa terarah dalam mengerjakan Lembar Kegiatan, d Berikan tugas kepada
anggota kelompok peran yang diberikan kepada setiap anggota kelompok sebagai ketua, sekretaris, juru bicara, penanya, dan penyanggah, dan e
Mintalah siswa untuk kembali pada posisi semula kemudian lakukan kegiatan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dilakukan setelah
kegiatan kelompok selesai. Pelaksanaan teknik kelompok belajar dalam matematika berjalan dengan baik dan disesuaikan dengan keadaan yang ada.
2. Kemampuan berfikir kritis siswa dari kegiatan pretes berada pada kriteria
rendah dengan presentase 60.38 dan meningkat pada akhir siklus I menjadi kriteria sedang dengan persentase 67.63. Pada siklus II
kemampuan berfikir kritis siswa pun meningkat menjadi kriteria tinggi