Upaya Keterhubungan Persepsi Reputasi Perusahaan

24

2.1.3.4. Upaya Keterhubungan

Selain kekuatan dari kualitas layanan jasa, dibutuhkan pula layanan atribut pinggiran sebagai penunjang. Dalam tahun 2006, hasil penelitian Utami menunjukkan bahwa beberapa perusahaan dikatakan telah mengalami tahap kedewasaan maturity ketika kesulitan dalam mendeferensiasikan diri hanya berdasarkan seleksi terhadap produk barang dan jasa saja. Oleh karena itu, pihak manajemen diharapkan melakukan aktivitas dan usaha yang lebih keras melalui pembenahan proses, layanan, dan teknologi. Menurut Odekerken, De Wulf, dan Schumacher 2003 dalam Utami 2006, peningkatan usaha tersebut dapat dilakukan melalui upaya membangun keterhubungan. Utami 2006 mendefinisikan upaya keterhubungan relationship effort kepada pelanggan sebagai usaha aktif manajemen dalam memberikan kontribusi terhadap harapan konsumen untuk mewujudkan customer retentions. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam penelitian ini, upaya keterhubungan dipandang sebagai bagian dari kualitas layanan atribut pinggiran. Empat aktivitas yang harus diperhatikan dalam upaya mempertahankan dan membuat pelanggan menjadi setia melalui aktivitas upaya keterhubungan adalah sebagai berikut : komunikasi communication, perlakuan istimewa preferential treatment, personalisasi personalization dan pemberian hadiah rewarding Utami, 2006.

2.1.3.5. Persepsi Reputasi Perusahaan

Schiffman dan Kanuk 2000 menyebutkan bahwa persepsi adalah cara orang dalam memandang dunia ini. Cara memandang 25 dunia pasti dipengaruhi oleh sesuatu dari dalam maupun luar orang yang bersangkutan. Solomon 2011 secara lebih teknis mendefinisikan persepsi sebagai proses di mana sensasi yang diterima oleh seseorang dipilah dan dipilih, kemudian diatur dan akhirnya diinterpretasikan. Sensasi datang dan diterima oleh manusia melalui panca indera, yaitu mata, telinga, hidung, mulut, dan kulit yang diseput sebagai sistem sensorik. Input sensorik atau sensasi yang diterima oleh sistem sensorik manusia disebut juga dengan stimulus. Persepsi konsumen adalah obyek yang sangat penting dalam pemasaran. Prasetijo dan Ihalauw 2005 menyatakan bahwa persepsi konsumen merupakan proses yang rumit, tak hanya melibatkan panca indera, tetapi juga melibatkan faktor- faktor psikologis. Dalam menangkap sensasi, sistem sensorik memiliki keterbatasan berupa ambang rangsang. Pemasar harus memperhitungkan dengan cermat supaya pesan yang disampaikan dapat diterima secara efektif karena adanya keterbatasan tersebut. Persepsi konsumen akhirnya akan mengarah pada pembelajaran konsumen dan menentukan konsumen dalam bersikap terhadap perusahaan selanjutnya Prasetijo dan Ihalauw, 2005. Beck dan Franke 2008 menyatakan bahwa salah satu aspek penting dalam persepsi konsumen adalah reputasi perusahaan. Lebih lanjut, menurut mereka reputasi adalah suatu konsep yang berhubungan dengan citra perusahaan dan penilaian dari pihak luar terhadap kualitas suatu perusahaan yang berasal dari kinerja perusahaan pada masa lampau. Mereka juga berpendapat bahwa dalam dunia bisnis, reputasi mencerminkan perbandingan dari kumpulan berbagai faktor, seperti: kualitas 26 barang, transaksi finansial yang terpercaya, tingkat dari kualitas layanan. Reputasi perusahaan industri jasa menurut Nguyen dan Leblanc Wang et al., 2006 tergantung pada bagaimana penyedia jasa memuaskan kebutuhan konsumen. Lebih lanjut, Weigelt dan Camerer berpendapat bahwa reputasi perusahaan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan untuk menggunakan jasa dari perusahaan, sehingga reputasi dapat menjadi faktor strategis untuk menghasilkan laba yang lebih bagi perusahaan Wang et al., 2006. Jin, Park, dan Kim pada publikasinya tahun 2008 menambahkan bahwa reputasi tidak hanya diperhatikan sebagai atribut dalam suatu perusahaan, tetapi juga harus diperhatikan bagaimana reputasi tersebut akan terus ada di masa depan. Berdasarkan uraian tersebut, maka reputasi perlu dikembangkan dari waktu ke waktu karena dapat memiliki dampak yang besar atas penjualan, pendapatan, dan penilaian. Model pengukuran reputasi perusahaan telah dikembangkan oleh Fombrun dan Shanley 1990 melalui 20 atribut pertanyaan yang diklasifikasikan menjadi 6 dimensi, yaitu : emotional appeal, barang dan jasa, kinerja keuangan, visi dan kepemimpinan, lingkungan kerja, dan tanggung jawab sosial. Wang et al. 2006 menggunakan item-item berikut untuk melakukan analisis terhadap reputasi perusahaan: persepsi responden secara keseluruhan terhadap pengalaman total yang diberikan perusahaan overall perceptions of respondents’ total experience with the firm, persepsi komparatif responden dibandingkan dengan kompetitornya comparative perceptions 27 with competitors, serta masa depan jangka panjang perusahaan the firms’ long-term futures.

2.1.3.6. Lokasi

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Anteseden dan Desenden dari Kegembiraan-Hati Pelanggan Melalui Analisis Moderator (Studi pada Hotel Wisata Magelang) T2 912012016 BAB I

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Anteseden dan Desenden dari Kegembiraan-Hati Pelanggan Melalui Analisis Moderator (Studi pada Hotel Wisata Magelang) T2 912012016 BAB IV

0 0 48

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Anteseden dan Desenden dari Kegembiraan-Hati Pelanggan Melalui Analisis Moderator (Studi pada Hotel Wisata Magelang) T2 912012016 BAB V

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Anteseden dan Desenden dari Kegembiraan-Hati Pelanggan Melalui Analisis Moderator (Studi pada Hotel Wisata Magelang)

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Anteseden dan Desenden dari Kegembiraan-Hati Pelanggan Melalui Analisis Moderator (Studi pada Hotel Wisata Magelang)

0 0 118

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Christian Entrepreneurship T2 912010027 BAB II

0 1 59

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Ekuitas Merek Universitas Kristen Satya Wacana: Analisis Deskriptif Kuantitatif T2 912007016 BAB II

0 0 19

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu dan Citra (Image) Sekolah T2 BAB II

0 0 15

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Kesinambungan Supervisi Akademik Kepala Sekolah SD Di Tegalrejo Magelang T2 BAB II

0 0 24

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Kurikulum Pendidikan Katekisasi (Studi di Gereja Protestan Maluku) T2 BAB II

0 1 35