Lokasi Peubah-peubah yang Digunakan dalam Penelitian

27 with competitors, serta masa depan jangka panjang perusahaan the firms’ long-term futures.

2.1.3.6. Lokasi

Jasa yang bersifat tanwujud diyakini lebih sulit dievaluasi, karenanya dapat menimbulkan tingkat ketidakpastian dan persepsi risiko yang besar. Oleh karena itu, untuk menekan ketidakpastian, para pelanggan seringkali lebih memerhatikan simbol, tanda, petunjuk, atau bukti fisik kualitas jasa bersangkutan. Para pelanggan menurut Tjiptono 2012 akan menyimpulkan kualitas jasa dari aspek tempat atau lokasi place, orang people, peralatan equipment, bahan dan materi komunikasi communication materials, simbol symbols, dan harga price yang mereka amati. Lupiyoadi 2001 menyatakan lokasi berarti berhubungan di mana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi. Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang memengaruhi lokasi. Pertama, konsumen mendatangi pemberi jasa. Apabila keadaannya seperti ini, maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis. Kedua, pemberi jasa mendatangi konsumen. Dalam hal ini, lokasi tidaklah terlalu penting. Namun, yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa tetap berkualitas. Ketiga, pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung, artinya penyedia jasa dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer, ataupun surat. Dalam hal ini, lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antar kedua belah pihak 28 dapat terlaksana. Berdasarkan ketiga jenis interaksi tersebut, bisnis jasa perhotelan menggunakan jenis interaksi pertama, di mana lokasi yang strategis menjadi sangat penting bagi keberlangsungan hotel. Menurut Tjiptono 2012, pemilihan lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut : 1. Akses, yaitu kemudahan untuk menjangkau. 2. Visiabilitas, yaitu kemudahan untuk dilihat. 3. Lalu-lintas, terdiri atas 2 hal yang diperhatikan : a Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang yang besar tejadinya impuls buying. b Kepadatan dan kemacetan bisa menjadi hambatan. 4. Tempat parkir yang luas dan aman. 5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang luas untuk perluasan di kemudian hari. 6. Lingkungan yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. 7. Persaingan yaitu lokasi dengan pesaing sejenis. 8. Peraturan pemerintah. Menurut Levy dan Weitz 2007, tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan. Keputusan lokasi sering bergantung pada tipe bisnis. Pada analisis lokasi di sektor industri manufaktur strategi yang dilakukan terfokus pada minimisasi biaya. Sedangkan pada sektor jasa, fokus ditujukan untuk memaksimalkan pendapatan. Hal ini disebabkan karena pada perusahaan manufaktur biaya cenderung sangat berbeda di antara lokasi yang berbeda, sementara pada perusahaan jasa, lokasi sering memiliki dampak pendapatan 29 daripada biaya. Oleh karena itu, bagi perusahaan jasa, lokasi yang spesifik sering kali lebih memengaruhi pendapatan daripada memengaruhi biaya. Lokasi bisnis yang paling tepat untuk bisnis jasa, misalnya adalah tempat dengan potensi pasar yang besar Tjiptono, 2012. Faktor-faktor seperti kepadatan lalu lintas, kepadatan populasi, dan taraf kehidupan di sekitar lokasi juga menjadi faktor penting dalam pemilihan lokasi. Lokasi merupakan pertimbangan paling awal dan paling utama bagi perusahaan dalam memulai suatu bisnis Levy dan Weitz, 2007. Lebih lanjut lagi, mereka menyebutkan bahwa lokasi memiliki dampak kontingensi yang kuat terhadap keterhubungan aspek-aspek bisnis tertentu. Misalnya, lokasi memberikan dampak kontingensi terhadap pengaruh kepuasan pelanggan pada minat guna jasa ulang Ratnasari dan Aksa, 2011. Artinya, kepuasan pelanggan akan menyebabkan minat guna jasa ulang ketika lokasi perusahaan strategis. Jika tidak, maka kepuasan tidak akan mengarah ke minat guna jasa ulang.

2.2. Perumusan Proposisi

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Anteseden dan Desenden dari Kegembiraan-Hati Pelanggan Melalui Analisis Moderator (Studi pada Hotel Wisata Magelang) T2 912012016 BAB I

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Anteseden dan Desenden dari Kegembiraan-Hati Pelanggan Melalui Analisis Moderator (Studi pada Hotel Wisata Magelang) T2 912012016 BAB IV

0 0 48

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Anteseden dan Desenden dari Kegembiraan-Hati Pelanggan Melalui Analisis Moderator (Studi pada Hotel Wisata Magelang) T2 912012016 BAB V

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Anteseden dan Desenden dari Kegembiraan-Hati Pelanggan Melalui Analisis Moderator (Studi pada Hotel Wisata Magelang)

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Anteseden dan Desenden dari Kegembiraan-Hati Pelanggan Melalui Analisis Moderator (Studi pada Hotel Wisata Magelang)

0 0 118

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Christian Entrepreneurship T2 912010027 BAB II

0 1 59

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Ekuitas Merek Universitas Kristen Satya Wacana: Analisis Deskriptif Kuantitatif T2 912007016 BAB II

0 0 19

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu dan Citra (Image) Sekolah T2 BAB II

0 0 15

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Kesinambungan Supervisi Akademik Kepala Sekolah SD Di Tegalrejo Magelang T2 BAB II

0 0 24

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Kurikulum Pendidikan Katekisasi (Studi di Gereja Protestan Maluku) T2 BAB II

0 1 35