Jenis dan Desain Penelitian

41

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas Classroom Action Research yang berfokus pada upaya meningkatkan hasil, yaitu lebih baik dari sebelumnya. Penelitian ini termasuk pada ruang lingkup penelitian terapan Applied Research yang menggabungkan antara pengetahuan, penelitian dan tindakan. Menurut O’Brien Endang Mulyatiningsih, 2011:59 penelitian tindakan dilakukan ketika sekelompok orang siswa itu diidentifikasi permasalahannya, kemudian peneliti guru menetapkan suatu tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Saat tindakan sedang berlangsung, peneliti selalu mengapati perubahan perilaku yang terjadi pada siswa dan faktor yang menyebabkan tindakan tersebut dapat sukses maupun gagal. Apabila peneliti merasa tindakan masih kurang berhasil maka dapat dilakukan tindakan kembali sampai seterusnya. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk mengembangkan metode pembelajaran yang paling efektif dan efisien pada situasi yang alamiah bukan eksperimen. Action research beranggapan bahwa pengetahuan dapat dibangun dari pengalaman, terutama pengalaman yang didapatkan melalui tindakan action. Menurut Suharsimi Arikunto 2010:2-3 penelitian tidakan kelas terdiri dari tiga kata yaitu penelitian, tindakan dan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama sama. Tindakan ini diberikan oleh guru atau dengan arahan guru yang dilakukan siswa. 42 Desain penelitian ini menggunakan model yang diciptakan oleh Kemmis dan Taggart Endang Mulyatiningsih, 2011:70. Prosedur penelitian tindakan dapat dibagi menjadi empat tahap kegiatan pada satu putaran siklus yaitu : perencanaan – tindakan dan observasi – refleksi. Kegiatan dan observasi digabung dalam satu waktu, yaitu ada saat dilaksanakan tindakan sekaligus dilaksanakan observasi. Hasi observasi kemudian direfleksikan untuk merencanakan tindakan tahap selanjutnya. Siklus tersebut kemudian dilakukan terus menerus sampai peneliri merasakan puas terhadap hasil tindakan tersebut dan masalah dapat terselesaikan serta peningkatan hasil belajar sudah maksmial atau tidak perlu ditingkatkan kembali. Pelaksanaan tindakan kelas berkembang memalui spiral yang dimulai dari perencanaan planning, diteruskan dengan pelaksanaan tindakan acting dan diikuti dengan pengamatan sistematika terhadap tindak selanjutnya dan seterusnya sampai tujuan pelaksanaan tindakan ini berhasil. 1. Perencanaan Planning Kegiatan yang dilakukan dalam proses perencanaan ialah menentukan tujuan penelitian yaitu mencari sisi kelemahan yang timbul, kemudian kelemahan tersebut diidentifikasi dan dianalisis kelayakannya untuk diatasi dengan Penelitian Tindakan Kelas. 2. Pelaksanaan tindakan action dan Observasi observation Dalam tahap pelaksanaan tindakan, peneliti berusaha mengatasi masaah masalah yang terjadi dengan menggunakan strategi strategi pembelajaran. Sedangkan pada tahap observasi, peneliti mengamati, mencatat dan mendokumentasikan hal hal yang terjadi selama tindakan berlangsng untuk 43 mengetahui kesesuaian antara pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah ditentukan. 3. Refleksi reflecting Setelah dilakukan pengamatan, peneliti mengingat dan merenungkan serta mengevaluasi hasil pengamatan yang telah dilakukan. Kekurangan yang ditemui dalam siklus terdahulu dapat digunakan sebagai dasar atau tolak ukur sehingga pada siklus berikutnya akan menjadi lebih baik. Gambar model penelitian Kemmis dan Taggart dapat dilihat pada Gambar.2 dibawah ini : Gambar 2. Model penelitian Kemmis dan Taggart Endang Mulyatiningsih 2011:71

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE EXAMPLES DAN NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MEMAHAMI PRINSIP PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

0 15 137

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN Pengaruh Metode Pembelajaran Examples Non Examples Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Dimensi Tiga Ditinjau Dari Kemampuan Penalaran Siswa Ke

0 5 16

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS IV SD Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Examples Non Examples Pada Siswa Kelas Iv SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan Kecamatan Laweyan Ko

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES BEBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TIK SISWA SMA KELAS X.

0 0 39

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN SIKAP SISWA PADA MATA PELAJARAN BOGA DASAR KELAS X-JBG-3 SMK N 4 YOGYAKARTA.

13 34 192

PENINGKATAN PRESTASI SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGETAHUAN BAHAN MAKANAN DENGAN PENERAPAN MODEL TIME TOKEN DI KELAS X JASA BOGA 3 SMK NEGERI 3 PURWOREJO.

0 2 133

PENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JASA BOGA 3 MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN PENGETAHUAN BAHAN MAKANAN DI SMK N 3 KLATEN.

0 1 141

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK DASAR DI SMK NEGERI 2 PURWODADI -

0 1 61

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON-EXAMPLES TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

0 0 10

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENI BUDAYA SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 8